01 OKT - Sambutan Kunjungan Kerja Staff Khusus Presiden RI
01 OKT - Sambutan Kunjungan Kerja Staff Khusus Presiden RI
Diskusi
KEBIJAKAN
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DALAM MENCAPAI TARGET PENGENTASAN
KEMISKINAN EKSTREM
pada acara
KUNJUNGAN KERJA STAF KHUSUS
PRESIDEN DI KABUPATEN PEMALANG
1
Target Pengentasan Kemiskinan
Ekstrem”, dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
2
Melalui kesempatan yang berbahagia
ini, perkenankanlah kami menyampaikan
beberapa hal terkait dengan, kondisi
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat
yang dihadapi Kabupaten Pemalang saat ini.
Pada saatnya nanti saya akan sedikit
memaparkan gambaran permasalahan
kondisi tersebut di Kabupaten Pemalang.
Untuk itu, saya sangat berharap, Bapak/Ibu
Staff Khusus Presiden Republik Indonesia
beserta segenap pihak yang terlibat, dapat
membantu mengatasi berbagai
permasalahan kondisi perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat yang tengah
dihadapi Kabupaten Pemalang, sehingga
nantinya Kabupaten Pemalang dapat menjadi
daerah yang maju, dan dapat bersaing
dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
3
Bapak ibu yang kami hormati,
Tingginya angka kemiskinan masih
menjadi salah satu isu strategis
pembangunan, baik di tingkat Pusat, Provinsi
Jawa Tengah maupun Kabupaten Pemalang,
terlebih lagi adanya pandemi Covid-19
menyebabkan angka kemiskinan semakin
meningkat.
Pada tahun 2020, tingkat kemiskinan
Provinsi Jawa Tengah sebesar 11,41%
sedangkan tingkat kemiskinan Kabupaten
Pemalang sebesar 16,02%. Hal ini berarti
bahwa sebanyak 209 ribu jiwa penduduk
Kabupaten Pemalang merupakan penduduk
miskin. Kondisi ini menempatkan Kabupaten
Pemalang sebagai kabupaten termiskin
4
nomor 4 diantara 35 kabupaten/kota se-
Provinsi Jawa Tengah.
Berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Pemalang selama
kurun waktu tahun 2015-2019 menunjukkan
hasil yang positif, yaitu menurunnya tingkat
kemiskinan dari 18,30% menjadi 15,41%.
Namun, pada tahun 2020 adanya pandemi
Covid-19 menyebabkan banyak penduduk
kehilangan pekerjaan, angka pengangguran
meningkat, pendapatan menurun,
pengeluaran perkapita per bulan menurun,
sehingga angka kemiskinan kembali naik
menjadi 16,02%. BPS mendefinisikan
Penduduk Miskin adalah penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per
bulan di bawah garis kemiskinan. Saat ini,
5
Garis kemiskinan di Kabupaten Pemalang
sebesar 389 ribu rupiah.
Hadirin yang berbahagia,
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pemalang selalu mengalami peningkatan
positif dari tahun 2016 sampai 2019. Namun
pada tahun 2020 mengalami kontraksi
menjadi minus 0,66%. Seperti halnya di
daerah lain, menurunnya pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2020 ini disebabkan
oleh pandemi Covid-19. Dari 17 sektor
PDRB, terdapat 3 sektor utama yang
berkontribusi besar dalam PDRB Kabupaten
Pemalang yaitu sektor Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; sektor Industri Pengolahan;
serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dengan
kontribusi masing-masing di atas 15%.
6
Pandemi Covid-19 juga turut
berdampak pada menurunnya pendapatan
per kapita di Kabupaten Pemalang secara
siginfikan, dari Rp. 14 juta di tahun 2019
menjadi Rp. 12,3 juta di tahun 2020.
Sementara itu, dari sisi ketenagakerjaan,
mengakibatkan meningkatnya pengangguran
dari 6,5% menjadi 7,64%.
Berdasarkan Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten
Pemalang Tahun 2020, lima kecamatan yang
memiliki jumlah rumah tangga dengan
tingkat kesejahteraan rendah terbanyak
secara berturut – turut adalah Kecamatan
Belik, Petarukan, Taman, Watukumpul dan
Bantarbolang. Sedangkan jumlah penduduk
dengan kesejahteraan rendah terbanyak ada
di Kecamatan Petarukan, Taman, Belik,
Pemalang, dan Ulujami.
7
Di Provinsi Jawa Tengah, terdapat lima
kabupaten lokus kemiskinan ekstrem, yaitu
Kabupaten Banyumas, Banjarnegara,
Kebumen, Brebes dan Pemalang. Tingkat
kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang
sebesar 9,52% atau 124 ribu jiwa. Dalam
rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan ekstrem tersebut, Pemerintah
Kabupaten Pemalang telah menetapkan lima
kecamatan prioritas yaitu Kecamatan Belik,
Watukumpul, Petarukan, Moga dan
Kecamatan Bantarbolang. Pada setiap
kecamatan tersebut selanjutnya ditentukan
lima desa prioritas.
Adapun kebijakan terkait
penanggulangan kemiskinan ekstrem yaitu:
1. Mengurangi beban masyarakat dengan
pemberian Jamkesda, Beasiswa Siswa
Miskin, penanganan Rumah Tidak Layak
8
Huni, stimulasi jamban, dan Bantuan
Langsung Tunai;
2. Meningkatkan kemampuan dan
pendapatan masyarakat dengan
melaksanakan pelatihan keterampilan,
pembinaan, pemberdayaan ekonomi;
3. Mengembangkan dan menjamin
keberlanjutan Usaha Mikro Kecil dengan
fasilitasi permodalan, forum
keperantaraan UMK-perusahaan dan
FEDEP Mart; serta
4. Sinergi kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan berupa
pengendalian inflasi daerah, komitmen
untuk pemanfaatan DTKS, serta
bantuan keuangan kepada pemerintah
desa.
Sedangkan strategi yang dilakukan
yaitu Menurunkan beban pengeluaran
9
masyarakat miskin, dengan alokasi
anggaran di tahun 2021 sebesar Rp.191,4
milyar; antara lain berupa pemberian
beasiswa bagi 108 ribu siswa miskin SD dan
SMP; bantuan di bidang kesehatan; bantuan
beras; kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional sebanyak 55 ribu jiwa; dan PKH
sebanyak 155 ribu Keluarga Penerima
Manfaat. Strategi berikutnya adalah
Meningkatkan pendapatan masyarakat
miskin, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.15,8 milyar, diantaranya berupa: pelatihan
pengelolaan sampah rumah tangga;
pembinaan kewirausahaan pemuda;
pengelolaan irigasi tambak; penyediaan
pupuk, pestisida dan alsintan; penempatan
tenaga kerja; serta pelatihan bagi UMKM.
Dan strategi yang terakhir adalah
Meminimalkan wilayah kantong
kemiskinan, dengan alokasi anggaran
10
sebesar Rp.115 milyar, antara lain berupa
fasilitasi kemudahan investasi; penanganan
Rumah Tidak Layak Huni; penanganan
bencana kebakaran; penyediaan air bersih;
serta penanganan stunting.
Pantun
11
Mau dikirim ke toko obat
Kita semua kudu semangat
Kemiskinan ekstrem harus dibabat..!!
BUPATI PEMALANG
12