KELOMPOK 1 :
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Gambaran Umum Praktikum Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari dalam penyusunan paper ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, baik dalam penyusunan kata, bahasa, dan sistematika pembahasannya. Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan masukan atau kritikan serta saran yang bersifat
membangun untuk mendorong kami menjadi lebih baik kedepanya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah berkenan
membaca paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor
publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan
keuangan daerah. Yang disebut keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut.
Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yang dikelola langsung
oleh Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baik APBN maupun APBD merupakan inti dari akuntansi keuangan pemerintahan.
Oleh karena itu, kedudukan APBN dan APBD dalam penatausahaan keuangan dan
akuntansi pemerintahan sangatlah penting. APBN dan APBD merupakan rencana
kegiatan pemerintah yang dinyatakan dalam satuan uang dan meliputi rencana
pengeluaran dan pemenuhan pengeluaran tersebut.
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum tentang akuntansi keuangan
pemerintah daerah
2. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan piutang dalam akuntansi keuangan
pemerintah daerah
3. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan persediaan dalam akuntansi keuangan
pemerintah daerah
4. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan asset tetap dalam akuntansi keuangan
pemerintah daerah
BAB II
PEMBAHASAN
V. Kesimpulan :
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) merupakan sistem akuntansi yang terdiri dari
seperangkat kebijakan, standar dan prosedur yang dapat menghasilkan laporan yang relevan,
andal dan tepat waktu untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
akan digunakan oleh pihak intern dan ekstern pemerintah daerah untuk mengambil keputusan
ekonomi. Tujuan sistem akuntansi pemerintah pusat (daerah) yaitu Menjaga aset pemerintah
dan instansi instansinya melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan keuangan yang
konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima umum.
Akuntansi Keuangan Pemerintah mempunyai beberapa kebijakan yaitu Kebijakan Piutang,
Persediaan, dan Aset tetap Dalam Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah.
Piutang salah satu aset yang cukup penting bagi pemerintah daerah, baik dari sudut pandang
potensi kemanfaatannya maupun dari sudut pandang akuntabilitasnya. Semua standar
akuntansi menempatkan piutang sebagai aset yang penting dan memiliki karakteristik
tersendiri baik dalam pengakuan, pengukuran maupun pengungkapannya.
Piutang dapat diakui ketika :
1. Diterbitkan surat ketetapan/dokumen yang sah
2. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan
3. Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Pengakuan Persediaan. Persediaan diakui :
a. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk
digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah daerah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Pengakuan aset tetap sangat
andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan pada saat
penguasaannya berpindah.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/user/Downloads/09.%20KEBIJAKAN%20AKUNTANSI%20ASET
%20TETAP%20(2).pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/07.%20KEBIJAKAN%20AKUNTANSI%20PERSEDIAAN
%20(3).pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/06.%20KEBIJAKAN%20AKUNTANSI%20PIUTANG
%20(1).pdf
https://www.bandungkab.go.id/uploads/Bab_2_Gambaran_Umum_Manual_Sisdur_Akuntan
si.pdf