Anda di halaman 1dari 2

LO 2 ngomong pertama

biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu berdasarkan: (Setyawan, 2015)

1. Penyedia Pelayanan Kesehatan (Health Provider)


adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya
kesehatan, maka dilihat pengertian ini bahwa biaya kesehatan dari sudut penyedia
pelayanan adalah persoalan utama pemerintah dan ataupun pihak swasta, yakni pihak-
pihak yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan. Besarnya dana bagi penyedia
pelayanan kesehatan lebih menunjuk kepada seluruh biaya investasi (investment cost)
serta seluruh biaya operasional (operational cost).
2. Pemakai Jasa Pelayanan (Health consumer), adalah besarnya dana yang harus disediakan
untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan. Dalam hal ini biaya kesehatan menjadi
persoalan utama para pemakai jasa pelayanan, namun dalam batas-batas tertentu
pemerintah juga turut serta, yakni dalam rangka terjaminnya pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya. Besarnya dana bagi
pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk pada jumlah uang yang harus dikeluarkan (out of
pocket) untuk dapat memanfaatkan suatu upaya kesehatan.

Bagi penyedia pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada
dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan,
bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada
dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan upaya kesehatan.
LO 3
Kegiatan investasi
Investasi adalah penempatan dana yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
finansial di masa yang akan mendatang. Sedangkan kebijakan investasi adalah suatu
kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengeluarkan dana
dalam kegiatan diluar operasional untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Kebijakan investasi juga dapat dilakukan dengan pemanggilan investor untuk
memberikan dana yang berguna dalam suatu kegiatan dan nantinya akan ada pembagian
laba ataupin pemberian bunga bank sesuai dengan yang dijanjikan (Setyawan F. E. B.,
2018).

Dalam melakukan investasi, perlu dilakukan evaluasi kelayakan investasi, ditentukan


apakah suatu investasi tersebut dapat dikerjakan, ditunda, atau tidak dilakukan. Salat satu
metode untuk melakukan evaluasi kelayakan investasi yaitu dengan menggunakan
metode payback period. Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi awal tanpa melihat nilai waktu uang (Dewi et al., 2019).
Apabila payback period lebih pendek dari umur proyek, maka investasi diterima, dan
sebaliknya (Gustirani, 2017).

Investasi di Rumah sakit bisa digolongkan menjadi 2 yaitu investasi jangka panjang dan investasi
jangka pendek. Investasi jangka pendek seperti bahan habis pakai, obat – obatan dan ATK.
Sedangkan jangka panjang seperti gedung, alat medik dan alat non medik. Kebutuhan
pembiayaan terhadap kegiatan investasi akibat dari hal di atas sering memerlukan dana yang
relatif besar. Dana ini harus dicari dari sumber yang tersedia baik di dalam maupun (umumnya)
di luar rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai