Anda di halaman 1dari 3

Apa 

itu Critical Pedagogy?
Posted on 22 Juli 2010 by AKHMAD SUDRAJAT

By : Dr.Uhar Suharsaputra / KAHMI/ Kuningan / 2010

1. Secara bahasa, pedagogi berasal dari bahasa yunani kuno terdiri dari dua kata yaitu Pais
yang berarti anak (child) dan Agi yang berarti memimpin (lead), jadi pedagogi berarti
lead the child atau memimpin anak. Dalam perkembangannya pedagogi sering dimaknai
sebagai pendidikan/ilmu mendidik (ilmu mendidik anak yang belum dewasa), sedangkan
mendidik/ilmu mendidik orang dewasa disebut andragogi. Meskipun demikian
penggunaan istilah pedagogi sering dimaksudkan sebagai pendidikan dalam arti
umum/luas (education) tanpa membedakan tingkatan usia kematangan seseorang.

2. Pedagogi kritis (critical pedagogy) merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya


membantu murid mempertanyakan dan menantang dominasi serta keyakinan dan
praktek-praktek yang mendominasi (wikipedia). the term has traditionally referred to
educational theory and teaching and learning practices that are designed to raise
learners’ critical consciousness regarding oppressive social conditions. In addition to its
focus on personal liberation through the development of critical consciousness, critical
pedagogy also has a more collective political component, in that critical consciousness is
positioned as the necessary first step of a larger collective political struggle to challenge
and transform oppressive social conditions and to create a more egalitarian society.
Pedagogi kritis (critical pedagogy) dapat dimaknai sebagai pendidikan kritis yaitu
pendidikan yang selalu mempertanyakan mengkritisi pendidikan itu sendiri dalam hal-hal
fundamental tentang pendidikan baik dalam tataran filosofis, teori, sistem, kebijakan
maupun implementasi implementasi
3. Dalam tataran filosofis pedagogi kritis merupakan tantangan dan kritik akan kemapanan
modernisme serta kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang bersifat oppresive
dalam situasi sosial yang juga opresif karena mengacu pada pandangan metanarasi/grand
narasi yang mengabaikan narasi-narasi lokal. Oleh karena itu pedagogi kritis sering
diindukan/diilhami/terkait dengan mazhab Frankfurt dan post modernisme, non
essensialisme karena tekanan yang amat kuat pada pendidikan sebagai praktek
pembebasan manusia dari tatanan sosial ekonomi yang termanifestasikan dalam proses
pendidikan. Pedagogi kritis mendapat pengaruh yang kuat dari pemikiran-pemikiran
Paulo Freire (sering dipandang sebagai pelopor pemikir pedagogi kritis) seorang pendidik
asal Brazil (pernah menjadi Menteri Pendidikan) yang dalam karya tulisnya (bukunya
antara lain : Education as the practice of liberation, Pedagogy oh the oppressed,
pedagogy of the heart, The Politic of Education, Culture, Power, and Liberation)
menjelaskan/mengelaborasi bagaimana pendidikan harus dilaksanakan dalam upaya
membebaskan manusia situasi sosial dan pendidikan yang menekan, mendominasi dan
menjadikan manusia harus menerima apa adanya dalam situasi sosial yang ada tanpa
menyadari dan mengkritisi situasi tersebut.
4. Pedagogi kritis mempunyai akar/dimensi ideologi politik dalam konteks perjuangan
sosial/tranformasi kondisi sosial politik dari kekuasaan yang opresif untuk mencapai
tatanan sosial politik yang adil dan egaliter, dimensi filosofis berkaitan dengan makna
dan tujuan pendidikan terkait dengan pendidikan sebagai praktek pembebasan dan
dimensi praktis pemberdayaan manusia/individu/peserta didik melalui konsep
Conscientization (pewujudan kesadaran kritis/the coming to critical consciousness).
konsentisasi akan membawa pada pendidikan yang membebaskan yang berfokus pada
pengembangan kesadaran kritis melalui pemahaman hubungan antara masalah individu
dan pengalaman dengan konteks sosial dimana individu itu berada, untuk itu langkah
praxis penting untuk dilakukan sebagai pendekatan reflektif atas tindakan yang
melibatkan siklus teori, aplikasi, evaluasi, refleksi dan kemudian kembali lagi pada teori.
Siklus tersebut akan mendorong kesadaran kritis manusia akan diridan lingkungannya.
5. Dalam tataran praktek pendidikan/pembelajaran terdapat beberapa konsep penting yang
menjadi bagian dari pedagogi kritis antara lain Constructivism, Banking concept of
education, Problem posing education, Dialogical method. Meskipun Konsep-konsep
tersebut terkait dengan seluruh dimensi dari pedagogi kritis, namun dalam
implementasinya dapat terjadi meskipun mengacu pada kepentingan praktis pragmatis
tanpa mengaitkannya dengan dimensi ideologi politis, sehingga pelaksanaan tersebut
dapat dipandang sebagai bagian yang menyerap pedagogi kritis, baik karena kesadaran
ideologis, maupun kesadaran akan pentingnya hal tersebut dalam meningkatkan mutu
pendidikan guna mempu dalam menghadapi tantangan perubahan yang cepat.
6. Constructivism merupakan landasan filosofis bagi pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered learning), dimana siswa/peserta didik merupakan
subjek yang aktif dalam mengkontruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman melalui
aksi dan refleksi (learning as an active process in which learners construct their own
understanding and knowledge of the world through action and reflection. Constructivists
argue that individuals generate rules and mental models as the result of their
experiences with both other human subjects and their environments and in turn use these
rules and models to make sense of new experiences). Untuk itu pembelajaran tidak bisa
memandang bahwa peserta didik sebagai bejana yang harus diisi oleh guru/pendidik
sebagaimana layaknya menabung di bank dan guru sebagai penabungnya untuk mengisi
tabungan peserta didik yang masih kosong (education.. as an act of depositing, in which
the students are the depositories and the teacher is the depositor ->Banking concept of
education).
7. Untuk menjadikan peserta didik/siswa aktif dalam pemerolehan pengetahuan, maka
diperlukan strategi dan metode yang menghadapkan siswa dengan masalah yang
dialaminya melalui Problem posing education atau pendidikan hadap masalah dimana
education as the process of transferring information, and embraces a view of education
as consisting of acts of cognition that take place through dialogue. Students and teachers
become critical co-investigators in dialogue with each other. Dalam kondisi ini tidak ada
satu fihak mengajar fihak lain tapi semua fihak belajar Men teach each other, mediated
by the world, by the cognizable objects which in banking education are ‘owned’ by the
teacher”
8. Guna mengimplementasikan problem posing education dalam tataran praktis
pembelajaran, maka metode dialog (Dialogical method) menjadi suatu cara kondusif
yang dapat mengembangkan dan memperkuat proses pembelajaran bersama dalam
metode ini semua mengajar dan semua belajar dengan cara ini pembelajaran menjadi
sangat egaliter dimana tak ada fihak mendominasi fihak lain Pendidik dan Peserta didik
sama-sama belajar dari masalah-masalah yang dialami dalam kehidupannya. in this
method, all teach and all learn. The dialogical approach contrasts with the anti-
dialogical method, which positions the teacher as the transmitter of knowledge, a
hierarchical framework that leads to domination and oppression through the silencing of
students’ knowledge and experiences. Metode dialog ini amat menentukan pendidikan
yang benar seperti pernyataan Freire bahwa “without dialog there is no communication,
and without communication there can be no true education“.
9. Pedagogi kritis sebenarnya bukan hal yang baru, setiap waktu banyak pakar mengkritisi
pendidikan dari muali sistem sampai implementasi dalam tataran mikro operasional,
semua itu pada dasarnya menjadi khasanah bagi kita untuk terus mencari upaya yang
makin baik dalam meningkatkan mutu pendidikan bukan hanya dalam konteks output
tapi juga dalam konteks peningkatan mutu kehidupan masyarakat dalam struktur sosial,
politik dan ekonomi yang adil, egaliter dan sejahtera serta memanusiakan manusia
manusiawi. Terlepas dari dimensi politik ideologi dan teori yang rumit, implementasi
pembelajaran di kelas dapat mengambil manfaat dari pedagogi kritis ini untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dalam membantu generasi mendatang memiliki
karakter yang baik serta kapabilitas produktif yang tinggi dengan basis nilai yang dapat
menjadikan manusia manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai