Oleh
Syalida Asa Azkia
2C
191FK01129
2020
CA COLON
Pengertian
Kanker dalah sebuah penyakit yang di tandai dengan pembagian sel yang tidak teratur
dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi selketempat yang jauh
(metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan
mutasi di genvital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnya. (Gale&Charette, 2000).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang
muncul dari jaringan ephitelial dari kolon (Broker, 2001).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan
usus besar atau rectum (Boyle&Langman, 2000).kamker kolon adalah pertumbuhan sel yang
bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginfasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000).
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu
pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon
(usus besar).
Etiologi
Sebagian orang memang memiliki risiko tinggi terkena kanker kolorektal. Beberapa
factor risiko tersebut ada yang tidak bisa diubah, seperti usia lebih dari 50 tahun, riwayat
menderita polip, riwayat menderita infeksi usus besar (colitis ulcerative atau penyakit Chron),
dan memiliki anggota keluarga yang mempunyai riwayat polip atau kanker usus besar. Faktor
risiko lain adalah pola hidup yang tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal
di usia muda dibawah 40 tahun. Salah satunya adalah mengonsumsi daging merah dan daging
olahan secara berlebihan.
Patofisiologi
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan
merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor
makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta
adanya interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan makanan, selain itu
dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, khususnya bir.
Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma
(muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai
polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal
dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid, besar, tumbuh ke
dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip cincin).
Lesi annular lebih sering terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih
sering terjadi pada sekum dan kolon asendens.
Tumor dapat menyebar melalui :
1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih
(vesika urinaria).
2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon.
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah
balik ke sistem portal.
Stadium pada pasien kanker kolon menurut Syamsu Hidyat (1197) diantaranya:
1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus
besar (lapisan mukosa).
2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah
lapisan mukosa.
3. Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang
banyak terdapat di sekitar usus.
4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe
atau bahkan ke organ-organ lain.
Manifestasi klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi segmen usus
tempat kanker berlokasi. Gejala paling menonjol adalah perubahan kebiasaan defekasi. Pasase
darah dalam feses gejala paling umum kedua. Gejala dapat juga anemia yang tidak diketahui
penyebabnya, anoreksi, atau penurunan berat badan dan keletihan. Gejala yang sering
dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal abdomen dan melena (feses hitam,
seperti ter). Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kiri adalah yang berhubungan
dengan obstruksi (nyeri abdomen dan kram, penipisan feses, konstipasi dan distensi) serta
adanya darah merah segar dalam feses. Gejala yang dihubungakan dengan lesi rektal adalah
evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses
berdarah.
Klasifikasi
Deraja keganasan karsinoma kolon berdasarkan gambaran histolik dibagi menurut
klasifikasi Dukes, berdasarkan dalamnya infiltrasi karsinoma di dinding usus, yaiyu:
Pemeriksaan penunjang
1. Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
Gambaran yang khas karsinoma atau ulkus akan dapat dilihat dengan jelas pada
endoskopi, dan untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi.
2. Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon
(barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru.
Manifestasi klinis
Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium lanjut, gejala
yang paling banyak ditemukan adalah hematuria ( adanya darah di dalam air kemih). Hematuria
bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau diketahui melalui analisis air kemih.
Tanda-tanda lain dari Carsinoma ginjal adalah;
Warna urin abnormal ( gelap atau coklat ) karena terdapat darah dalam urin.
Kehilangan berat badan lebih dari 5%
Kebanyakan Carsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada saat
pemeriksaan diagnostic abdomen seperti CT-scan
Gejala yang Nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor seperti fraktur
patologi pada paha.
Klasifikasi
Ada beberapa klasifikasi kanker ginjal antara lain:
1) Renal adenocarcinoma
Tipe kanker ini adalah kanker yang paling umum dari kanker ginjal yang terjadi
pada orang dewasa.
2) Transitional cell carcinoma
Tipe ini mempengaruhi renal pelvis, renal pelvis serupa kanker kanktyng kemih.
3) Nefroblastoma (tumor wilms)
Tipe ini adalah yang paling umum dari kanker ginjal masa anak-anak. Kanker ini
berbeda dengan kanker ginjal orang dewasa dan memerlukan perawatan yang
berbeda pula
Data penunjang
1) Urografi intravena
2) USG
3) CT Scan
4) MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor
5) RPG
6) Arteriografi
Stadium CA GINJAL
Stadium 1
Pada stadium ini, kanker berdiameter tidak lebih dari 7 cm dan belum menyebar
ke kelenjar sekitarnya.
Stadium 2
Kanker ginjal stadium 2 menandakan kanker sudah berdiameter lebih dari 7 cm,
tetapi masih belum menyebar ke kelenjar sekitarnya.
Stadium 3
Pada stadium 3, kanker pada ginjal telah menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya.
Stadium 4
Stadium ini adalah stadium yang paling parah pada kanker ginjal. Pada stadium
ini, kanker telah menyebar hingga ke organ-organ lainnya.
Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan. Kegiatan dalam
proses pengkajian yakni pengumpulan data, adapun pembagian macam-macam data
sebagai berikut:
1) Data Dasar
Data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien, berikut format
pengkajian klien dengan kanker ginjal sesuai teori yaitu:
a. Identitas klien
Identitas klien berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, status, penanggung jawab klien dan data demografi
penanggung jawab klien.
b. Keluhan utama
Keluhan utama pasien dengan kanker ginjal biyasanya nyeri pinggang
(tumpul/tajam)
P : Kecapean
Q : seperti dipukul benda tumpul/ ditusuk benda tajam
R : pinggang bawah
S : 4-5
T : intermitten
3) Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum (bergantung pada keluhan utama)
status kesehatan umum terdiri:
penampilan umum (dari segala sesuatu yang dapat dinilai dari
pengelihatan mata) biasanya pasien denga penderita kanker ginjal
personal hygine kurang karena keluhan atau gejala yang dialami,
pasien tampak merasa meringis karena nyeeri yang diderita di bagian
pinggang.
Tingkat kesadaran/ gcs pasien awam yang tidak mengetahui tentang
penyakit kanker ginjal biasanya tingkat kesadaran atau GCSnya yaitu
4-5-6
Tanda-tanda vital seperti: (bergantung pada metastase dan penyakit
bawaan/ penyerta)
tekanan darah : ...... mmHg
frekuensi denyut nadi :......x/ menit
respiration rate : ….. x/ menit
suhu : ….. derajat celcious.
b. Pemeriksaan persistem
pemeriksaan persistem meliputi:
Breathing/ B1 (system pernafasan)
Pada pasien dengan metastase pada paru-paru akan mengalami dypsneu
atau sesak nafas, tampak otot bantu nafas, pch, nafas dalam dan dangkal
serta batuk darah.
Blood/ B2 (system peredaran darah)
Tidak dapat terkaji
Brain/ B3 (system persyarafan)
Pada pasien dengan metastase ke otak maka akan muncul kerusakan-
kerusakan syaraf
Bladder/ B4 (system perkemihan)
Pasien dengan kanker ginjal stadium lanjut barulah Nampak Nampak
tanda-tanda klinis, adanya darah dalam urine saat berkemih, nyeri
punggung bawah..
Bowel/ B5 (system pencernaan)
Pasien dengan kanker ginjal stadium lanjut barulah nampak tanda-tanda
klinis, adanya rasa tidak nyaman di perut, teraba massa atau benjolan di
abdomen.
4) Riwayat terapi:
Pada pasien dengan riwayat kanker atau tumor yang berulang pasti
mempunyai riwayat kemoterapi, pemeriksaan radiologi, biopsy, pembedahan
untuk pengangkatan jaringan kanker atau tumor atau riwayat radiasi. Dan pada
pasien dengan kanker ginjal yang disertai hipertensi pasti mempunyai riwayat
terapi obat anti-hipertensi, beta-blocker, anti-diuretik, anti adrenal yang harus
dikonsumsi rutin.
Diagnosa
1) Gangguan pola nafas b.d. metastases sel kanker ke paru, mengganggu proses
pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru, suplai oksigen menurun
sehingga tibul sesak, pch, nafas dangkal dan dalam.
2) Perdarahan b.d. metastases sel kanker ke paru yang menyebabkan kerusakan
jaringan paru sehingga mengalami batuk darah.
3) Nyeri Kronis b.d. pertumbuhan sel kanker dalam ginjal, peningkatan tekanan
intrarenal yang menekan saraf pada ginjal.