wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.” (QS. An Nisa‟: 34)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintah para wanita untuk sujud pada suaminya karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri”
(HR. Abu Daud no. 2140, Tirmidzi no. 1159, Ibnu Majah no. 1852 dan Ahmad 4: 381. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
“Tidak ada hak yang lebih wajib untuk ditunaikan seorang wanita –setelah hak Allah dan Rasul-Nya- daripada hak suami”
(Majmu‟ Al Fatawa, 32: 260)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Hak Suami yang menjadi Kewajiban Istri
Pertama: Mentaati Perintah Suami
Al Hushoin bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu „alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al- Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4: 341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1933)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada ketaatan dalam perkara maksiat. Ketaatan itu hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (kebaikan).” (HR. Bukhari no. 7145 dan Muslim no. 1840)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
memperingatkan, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.” (HR. Ahmad 1: 131. Sanad hadits ini shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Kedua: Berdiam di rumah dan tidaklah keluar kecuali dengan izin suami
Allah Ta‟ala berfirman,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya.” Beliau juga berkata, “Bila si istri keluar rumah suami tanpa izinnya berarti ia telah berbuat nusyuz (pembangkangan), bermaksiat kepada Allah Ta‟ala dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa.” (Majmu‟ Al-Fatawa, 32: 281)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Ketiga: Tidak mengizinkan orang lain masuk rumah kecuali dengan izin suami Pesan Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pada haji Wada‟, “Bertakwalah kalian dalam urusan para wanita (istri-istri kalian), karena sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh mengizinkan seorang pun yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian” (HR. Muslim no. 1218)
Ibnu Hibban disebutkan hadits dari Abu Hurairah,
“Tidak boleh seorang wanita mengizinkan seorang pun untuk masuk di rumah suaminya sedangkan suaminya ada melainkan dengan izin suaminya.” (HR. Ibnu Hibban 9: 476. Kata Syaikh Syu‟aib Al Arnauth bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Keempat: Taat pada suami ketika diajak ke ranjang
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda, “Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436)
Dalam riwayat Muslim disebutkan dengan lafazh,
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.” (HR. Muslim no. 1436)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
• Kelima: Tidak berpuasa sunnah ketika suami ada kecuali dengan izin suami
Dalam hadits yang muttafaqun „alaih, dari Abu
Hurairah, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
Jadi, puasa yang mesti dilakukan dengan izin suami ada
dua macam: (1) puasa sunnah yang tidak memiliki batasan waktu tertentu (seperti puasa senin kamis) (2) puasa wajib yang masih ada waktu longgar untuk melakukannya. Contoh dari yang kedua adalah qodho‟ puasa yang waktunya masih longgar sampai Ramadhan berikutnya.
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
• Keenam: Tidak menginfakkan harta suami kecuali dengan izinnya
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah seorang wanita menginfakkan sesuatu dari rumah suaminya kecuali dengan izin suaminya” (HR. Tirmidzi no. 670. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
• Ketujuh: Bersyukur dengan pemberian suami Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali
melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, „Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu‟.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
• Kedelapan: Berdandan cantik dan berhias diri di hadapan suami
Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, dia berkata,
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
• Kesembilan: Tidak menyakiti suami dan tidak membuatnya marah
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju kepada kami”. (HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ahmad 5: 242. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Kesepuluh: Berkabung ketika meninggalnya suami selama 4 bulan 10 hari Allah Ta‟ala berfirman, “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber‟iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis „iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah: 234)
Rasul shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak dihalalkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung atas kematian seseorang lebih dari tiga hari, kecuali atas kematian suaminya, yaitu (selama) empat bulan sepuluh hari.” (HR. Bukhari no. 5334 dan Muslim no. 1491) Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP Akhlak Istri kepada Suaminya
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
1. Memilih Suami yang Baik
“Apabila seseorang yang kalian ridhai agama
dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. At-Tirmidzi no. 1084, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Al-Irwa‟ no. 1868, Ash-Shahihah no. 1022) Kisah mahar Ummu Sulaim
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
Dalam masalah ini, seorang wanita muslimah berhak memilih laki-laki yang seluruh kepribadiannya dapat berkenan dan diterima dirinya serta dapat menguasai kekaguman dan penghormatannya. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka....” (QS. An-Nisa: 34)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki- laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
2. Taat dan Berbakti kepada Suami
• “Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud
kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. at- Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al- Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291) • “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
• Suatu hari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantaranya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim) • “Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu „alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur, kemudian si istri tidak mendatanginya, dan suami tidur dalam keadaan marah, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR Bukhari Muslim) Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Dan wanita adalah penanggungjawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim) “Tidak halal bagi seorang isteri untuk berpuasa (sunnah), sedangkan suaminya ada kecuali dengan izinnya. Dan tidak halal memberi izin (kepada orang lain untuk masuk) ke rumahnya kecuali dengan seizin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
3. Berbakti kepada Ibu Mertua dan Menghormati Keluarganya
“Siapakah orang yang paling besar
haknya atas seorang wanita? Rasulullah menjawab: Suaminya!. Selanjutnya Aisyah bertanya, “Lantas, siapakah yang paling besar haknya atas seorang laki-laki? Beliau menjawab, Ibunya!” (HR. Al-Bazzar)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
4. Berusaha Memperoleh Kasih Sayang Suami dan Ridhonya
Kisah Ummu Sulaim dan Abu
Thalhah Kisah Syuraikh dan Istrinya
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
5. Tidak Menyebarluaskan Rahasia Suami
“Seburuk-buruk kedudukan manusia
di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mengumpuli istrinya dan istrinya pun mengumpulinya, kemudian dia menyebarkan rahasia istrinya.” (Diriwayatkan oleh Muslim)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
6. Selalu Mendampingi dan Mendukung Pendapatnya
Kisah Khadijah Kisah Ummu Salamah
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
7. Mendorong Suami untuk Berinfak di Jalan Allah
Kisah Ummu Dahdah
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
8. Membantu Suami untuk Mentaati Allah
“Semoga Allah merahmati seorang laki-laki
yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan istrinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun, ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah juga merahmati seorang perempuan yang bangun di waktu malam lalu ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila suami enggan untuk bangun, ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR. An Nasa‟i)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
9. Menarik Hati Suami
10. Senantiasa Berhias
untuk Suami
11. Menyambut Suami
dengan Mesra dan Menyenangkan
12. Senantiasa Menyertai
Suami Saat Suka dan Duka
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
13. Memalingkan Pandangan dari Laki-Laki Lain Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 31) “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar- Rahman: 56)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
14. Tidak Menceritakan Wanita Lain
“Janganlah seorang istri menceritakan
seorang perempuan lain lalu menyifati (kecantikan) wanita itu kepada suaminya seakan-akan ia (suami) melihatnya.” (HR. Bukhari 5240, dari hadits Abdullah bin Mas‟ud)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
15. Mewujudkan Ketenangan, Kesenangan, dan Kebahagiaan Suami
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Materi Pra-Nikah: Floweria, S. IP
16. Sangat Toleransi dan PEMAAF
“Dan bergaullah dengan mereka
secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa‟: 19)