Anda di halaman 1dari 31

Eliminasi Gauss

Eliminasi Gauss Jordan


Aturan Cramer
Carl Friedrich Gauss (1777-1855) adalah seorang matematikawan
berkebangsaan Jerman yang mempunyai julukan “Prince of
Mathematics”. Dia juga yang menemukan eliminasi gauss yang
kemudian disempurnakan menjadi eliminasi gauss-jordan. 
Camille Jordan (1838-1922) adalah seorang matematikawan
berkebangsaan Prancis yang juga seorang profesor di Ecole
polytechnique, Paris. Konstribusinya didalam teori matriks dan terkenal
dengan teorema buatannya, yaitu Teorema Kurva Jordan yang ditulis
dalam bukunya yang berjudul Cours d’Analyse.
Eliminasi Gauss

• Eliminasi Gauss adalah suatu metode untuk mengoperasikan nilai-nilai di


dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana lagi.
• Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke
dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya.
• Setelah menjadi matriks baris, lakukan substitusi balik untuk
mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
Eliminasi Gauss

Ciri ciri Metode Gauss adalah

• Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1
(1 utama)
• Baris nol terletak paling bawah
• 1 utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya
• Dibawah 1 utama harus nol
Eliminasi Gauss Jordan
• Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang
hasilnya lebih sederhana lagi.

• Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss


sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris.

Prosedur umum untuk metode eliminasi Gauss-Jordan ini adalah


1) Ubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks
augmentasi.
2) Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmentasi untuk mengubah
matriks A menjadi dalam bentuk baris eselon yang tereduksi
Eliminasi Gauss

Eliminasi Gauss Jordan


Bentuk Matriks
a11x 1  a12 x 2  a12 x 3  b1
a 21x 1  a 22 x 2  a 23 x 3  b 2
a 31x 1  a 32 x 2  a 33 x 3  b 3

 a11 a12 a13  x 1   b1 


    
Matriks  a 21 a 22 a 23  x 2    b 2 
a a 33  x 3   b 3 
 31 a 32

Vektor A.x = b
Contoh 1:

Diberikan sistim persamaan linier:


2x11 + x22 + 3x33 = 11………….(1)
4x11 + 3x22 + 10x33 = 28………….(2)
2x11 + 4x22 + 17x33 = 31………….(3)
Tentukan nilai-nilai x1,1, x22, dan x33:

Penyelesaian:
Faktor pengali m22 = 4/2 = 2
Eliminasi x11 dari persamaan kedua dan ketiga.
Persamaan pertama dikali 2 untuk
mengeliminasi x11 pada persamaan kedua,
persamaan pertama dikali 2 untuk
mengeliminasi x11 pada persamaan ketiga
2x11 + x22 + 3x33 = 11
x22 + 4x33 = 6
3x22 + 14x33 = 20

Eliminasi x22 dari persamaan ketiga


Persamaan kedua dikali 3 untuk mengeliminasi x22 pada
persamaan kedua:
2x11 + x22 + 3x33 = 11
x22 + 4x33 = 6
2x33 = 2

Langkah II: subtitusi balik.


x33 = 2/2 = 1
x22 + 4.1 = 6  x22 = 2
2x11 + 2 + 3.1 = 11  x11 = 3
Eliminasi Gauss
Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :
x+2y−3z =4
3x−y+5z =2
4x+y+(k2−14)z =k+2

Tentukan nilai k agar SPL di atas :


1.Tidak mempunyai penyelesaian;
2.Tepat mempunyai satu penyelesaian;
3.Mempunyai tak hingga banyak penyelesaian;
Penyelesaian :
Pertama kita representasikan sistem persamaan linear tersebut kedalam bentuk matriks 
Langkah 1
Karena pada baris pertama sudah terdapat 1 utama, kita akan menyederhanakan baris ke-2
dengan operasi  (II) – 3(I) sehingga diperoleh :

Kemudian dilanjut penyederhanaan pada baris ke-3 dengan operasi (III) – 4(I) didapat :

Langkah 2

Kita buat 1 utama pada baris ke-2 dengan operasi II/(-7) dan kita peroleh :
Langkah 3

Selanjutnya kita sederhanakan baris ke-3 dengan operasi 7(II)+III

Dalam rangka hanya mengidentifikasi nilai k, maka kita cukup fokus pada baris ke-
3. apabila diubah kembali kedalam bentuk sistem persamaan linear maka :

Perhatikan pada persamaan ketiga :

Solusi:
k=4
Eliminasi Gauss
Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :
2x+y+4z =8
3x+2y+z =10
x+3y+3z =8
Langkah terakhir adalah substitusikan balik dari bawah jadi 
• X3 = 0.538

• X2 - 0.25(X3) = 1.25
• X2 = 1.25 + 0.25(0.538)
• X2 = 1.384

• X1 - 2X2 + X3 = 0
• X1 = 2X2 - X3
• X1 = 2(1.384) - 0.538 
• X1 = 2.23

Jadi X1 = 2.23, X2 = 1.384, X3 = 0.538


Eliminasi Gauss Jordan
Eliminasi Gauss (4x4)

w + x + y + z = 10
2w + 3x + y + 5z = 31
-w + x - 5y + 3z = -2
3w + x + 7y - 2z = 18

Matriks
Matriks augmented
augmented

1 1 1 1
10 
 
2 3 1 5
31 
 1 1  5 3  2
 
3 1 7  2 18 

 1 1 1 1 10 
 
 2  2(1) 3  2(1) 1  2(1) 5  2(1) 31  2(10) 
IIII –– 2(I)
2(I)
III
III ++ 1(I)
1(I)
  1  1(1) 1  1(1)  5  1(1) 3  1(1)  2  1(10) 
IV
IV -3(I)
-3(I)  
 3  3(1) 1  3(1) 7  3(1)  2  3(1) 18  3(10) 
 

1 1 1 1 10 
 
 0 1  1 3 11 
0 2  4 4 8 
 
 0  2 4  5  12 
 
1 1 1 1 10 
 
0 1 1 3 11 
III-2(II)
III-2(II)
 0 2  2(1)  4  2(1) 4  2(3) 8  2(11) 
 
 0  2  2(1) 4  2(1)  5  2(3)  12  2(11) 
IV+2(II)
IV+2(II)  

1 1 1 1 10 
 
0 1 1 3 11 
0 0  2  2  14 
  xx - ½
0 0 2 1 10 

1 1 11 10 
 
0 1  1 3 11 
0 0 1 1 7
 
0 0 2 1 10 

1 1 1 1 10 
 
0 1 1 3 11 
0 0 1 1 7 
 
0 0 2  2(1) 1  2(1) 10  2(7) 
IV
IV –– 2(III)
2(III) 
1 1 1 1 10 
 
0 1  1 3 11 
0 0 1 1 7 
 
0 0 0  1  4 

xx44== 44
xx33 ++ xx44 == 7;
7; xx33++ 44 == 7;
7; xx33 == 33
xx22 –– xx33 ++ 3x
3x44 == 11;
11; xx22 –– 33 ++ 12
12 == 11;
11; xx22 == 22
xx11++ xx22 ++ xx33 ++ xx44 == 10;
10; xx11 ++ 22 +3
+3 ++ 44 == 10;
10; xx11 == 11
Contoh lain Eliminasi Gauss (4x4)

5(III) + 9(II)

I:2
13(IV) + 3(III) II:(-5)
III:(-26)
Aturan Cramer
• Persamaan linear dapat diselesaikan dengan Metode Cramer
• Jika AX = B  adalah sistem yang terdiri dari m persamaan linear dalam
n variabel sehingga det (A) ≠ 0 , maka sistem  tersebut mempunyai
pemecahan yang unik. 
• Pemecahan ini adalah :
X1= Det (A1 )/ Det (A)
X2 = Det (A2 )/ Det (A)
X3 = Det (A3 )/ Det (A)
Hitung Det A = 9

Det A = {(-1).(-1).(-1)+  1.1.1 + 2.2.1 } – { 1.(-1).2 + 1.1.(-1) + (-1).2.1}


=9
Det A1

Det A1 = ( -5 + 5 + 2 ) – (-10 + (-5) + (-1) ) = 2 + 16 = 18

Det A2

Det A2= (1 – 5 +20 ) – ( 2 + (-5) + 10 ) = 16 -7 = 9

Det A3

Det A3= ( 5 + 1 + (-10) – ( 5 + (-1) + 10 ) = -4 -14 = -18


X1= Det (A1 )/ Det (A) = 18 /9 = 2
X2 = Det (A2 )/ Det (A) = 9 / 9 = 1
X3 = Det (A3 )/ Det (A) = -18 / 9 = -2

Jadi pemecahan untuk SPL tersebut adalah :


X1= 2 , X2= 1 , X3= -2
Sekian

Anda mungkin juga menyukai