Anda di halaman 1dari 1

Pancaran Air Hidup 20 Oktober 2021 Inilah yang menjadi inti dari percakapan antara Samuel dengan bangsa

Bacaan: 1 Samuel 12 : 1 – 25 ǀ Pujian: KJ. 259 Israel. Kalau dirasakan, percakapan Samuel dengan bangsa Israel memiliki alur
Nats: “Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan kisah yang seakan landai, kemudian mendaki, turun, dan menjadi landai kembali.
segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di Ada bagian menjelaskan, menegur, menghukum, hingga menumbuhkan
antara kamu.” (Ayat 24 ) komitmen agar tetap menyatu dengan Allah. Sosok Samuel yang bebas dari segala
pelanggaran dan bersih dari beban sejarah, dengan leluasa menegur
Judul `  SENANTIASA BERSATU (kata dasar  satu) ketidaksetiaan bangsa Israel yang ingin menjauh dari Allah. Samuel menceritakan
- Bapak ibu yg terkasih dalam kehidupan berkeluarga, bergreja, / secara runtut riwayat ketidaksetiaan bangsa Israel yang merusak persatuan
bermasyarakat kita perlu bersatu / kompak dlm mngerjakan / mereka dengan Allah. Termasuk pada saat mereka menginginkan sosok seorang
melaksanakan sesuatu. Agar bisa mencapai yg namanya hidup yg relevan, raja, sesuatu yang sangat mendukakan hati Tuhan. Samuel mengajak mereka
yg kompak, serasi dan seimbang. untuk merenungkan riwayat hidup mereka, seberapa kuatkah tekad mereka
- Dalam suatu acara pemberkatan pernikahan jg selalu diberkati dg sabda menyatu dengan Allah. Pola berpikir bangsa Israel dibongkar, dibangun hingga
Tuhan "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena akhirnya mereka berkomitmen membentuk persekutuan yang baru dalam janji
itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan tidak akan mengulangi kesalahan kembali dan merusaknya lagi. Kata “segenap
manusia." hati” bermakna keutuhan dan kesatuan hati bangsa Israel untuk setia menjaga
- Tidak beda dgn kita skrng. Yg biasanya ibadah KRW dilakukan hr persatuan mereka dengan Allah.
selasa, dirubah menjadi hr jumat karena kita jg mau bersatu Kisah reflektif tentang kesatuan dengan Allah yang dialami oleh Johnston
merembugkan, membicarakan, mendiskusikan sesuatu untuk mengajak kita membangun hati yang bisa tersentuh dan selanjutnya berjuang
mencapai tujuan dalam bergereja kita, yg pastinya menuju untuk menjaga hubungan dengan Allah tidak terputus. Apapun yg terjadi dalam
kebaikan, menyesuaikan dgn kehendak Tuhan. kehidupan kita, mari tetap selalu bersyukur,. Memang Tuhan tdk menjanjikan
William Johnston dalam buku Teologi Mistik Ilmu dan Cinta menyatakan :
langit selalu berwarna biru, bunga mekar tanpa layu, asal kita tetap berkomitmen
“Mistisisme semua agama menunjuk ke PERSATUAN yang merupakan
meletakkan segala kekawatiran kita kepadaNya.
bagian dari perjalanan hidup. Dalam perjalanan ini orang-orang melintasi masa-
Bulan Oktober ini kita sebut sebagai Bulan Ekumene. Kita diingatkan lagi
masa kesendirian dan isolasi serta keterpisahan semu, tetapi ini merupakan
tentang komitmen yang kita ucapkan setiap hari Minggu. Ada bagian kalimat dari
perjalanan cinta yang membawa PERSATUAN dengan orang lain, persatuan
Pengakuan Iman Rasuli yang menyatakan pengakuan “persekutuan orang kudus”.
dengan alam semesta, dan persatuan dengan Allah”.
Kita diingatkan agar menjaga persekutuan dan persatuan dengan sesama umat
 mistisisme merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba
percaya yang dilandasi dengan suasana yang kudus dengan Allah.
mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia, tersembunyi) sehingga hanya
Mari selalu menjaga komitmen ini, seberapapun beratnya usaha kita ingat
dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja,.
Melalui kalimat ini, kita mendapatkan pengajaran bahwa puncak dari (1 Kor. 15:58) mengatakan “Bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih
sebuah keyakinan dalam agama adalah semangat menyatu dengan Allah. payahmu tidak sia-sia.” Amin. [WdK].

Anda mungkin juga menyukai