Generasi yang Berdampak bagi Kehidupan Film tersebut menceritakan seorang anak usia 11 tahun yang
bernama Trevor. Ia mendapatkan tugas dari gurunya, Eugene Simonet
Minggu Biasa – Pekan Pemuda Stola Hijau untuk membuat sebuah proyek yang mampu merubah atau berdampak Bacaan 3: Markus 12 : 28 – 34 baik bagi dunia agar menjadi lebih baik. Trevor mendapatkan sebuah ide yang sangat jenius, yaitu sebuah tindakan untuk membantu atau berbuat Tema Liturgis: Pemuda yang Bersatu dan Menjadi Berkat baik kepada tiga orang dengan tulus, baik dikenal maupun tidak. Masing- Tema Khotbah: Generasi yang Berdampak bagi Kehidupan masing orang yang ditolong dapat membalas kepada tiga orang lainnya. Setiap orang yang menerima kebaikan diharapkan dapat meneruskan Pendahuluan kepada orang lain. Bapak, ibu, dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Alur cerita dalam film Pay It Forward memang digambarkan Kehidupan seseorang akan dikenang sepanjang masa ketika ia telah tidaklah berjalan dengan mulus dan mudah. Untuk menjalanlan program melakukan sesuatu yang besar. Semisal Thomas Alfa Edison, pria tersebut, tokoh utama diperhadapkan dengan kekecewaan, kesedihan, kelahiran 11 Februari 1847, dia dikenal sepanjang masa karena temuan- bahkan konflik yang hampir membuatnya patah semangat. Namun temuan yang berdampak dalam kehidupan manusia. Salah satu dengan komitmen dan perjuangan yang keras, semuanya itu berbuah temuannya yang terkenal ialah bola lampu yang masih kita pakai hingga manis dan berdampak luas. Kebaikan yang dimulai dari Trevor, saat ini. Ir. Soekarno, pria kelahiran 6 Juni 1901, dia dikenal dunia sebagai berdampak bagi beberapa orang yang telah menjalankannya. bapak Proklamator yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Menyelamatkan kehidupan, menghadirkan senyum dalam setiap Tentunya masih banyak sekali tokoh dunia dan tokoh bangsa Indonesia kebaikan serta memberikan harapan yang berputus asa. Untuk yang dikenal hingga saat ini oleh karena perbuatannya yang berdampak meyakinkan program Pay It Forward mampu mengubah kehidupan bagi kehidupan. menjadi lebih baik, Trevorpun rela sampai mati. Untuk dikenang atau dikenal dunia memang membutuhkan hal Isi besar. Namun untuk berdampak dalam kehidupan sesungguhnya tidak harus menunggu hal besar terjadi. Tidak harus memiliki kecerdasan Jemaat terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, berdampak bagi seperti Thomas Alfa Edison, tidak harus menunggu memiliki kekuasaan sesama merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan dan pengikut seperti Ir. Soekarno, atau bahkan tidak harus memiliki harta beriman. Mengasihi sesama berarti sebuah hubungan yang terikat yang melimpah. Yang diperlukan ialah kemauan untuk melakukannya dengan kasih kita kepada Allah. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus meski dengan cara yang sederhana. Berangkat dari hal yang sederhana kepada para pemimpin Yahudi terkait hukum kasih. Mengasihi memang seseorang bisa membawa dampak bagi kehidupan. Seperti yang pernah peristiwa yang mendasari sebuah relasi yang vertikal dan horisontal. dikisahkan dalam sebuah film “Pay It Forward” yang dirilis pada tahun Ketika manusia mengasihi Allah dengan sepenuh hati, kasih itu juga nyata 2000. Diadaptasi dari novel karya Catherine Ryan Hyde. bagi sesamanya. Bahkan ketika mengasihi sesama, pada saat itu juga manusia mengasihi diri sendiri. Allah tidak ingin manusia melukai dirinya waktu, butuh ketelatenan, terlebih butuh komitmen yang teguh. Seperti sendiri dengan pertikaian, perselisihan, dan kebencian. Namun Allah halnya yang dilakukan oleh Trevor tokoh utama dalam film Pay It berharap manusia dapat membasuh dirinya dengan belas kasih dan Forword. Tidak mudah untuk melakukan tindakan baik yang berdampak, pengampunan. Sehingga iman tidak menjadi sesuatu yang hampa, akan memang iya! Namun tidak ada hal yang sia-sia jika bertujuan untuk tetapi menjadi suatu tindakan yang nyata. Hukum yang dinyatakan Tuhan sesuatu yang baik. Yesus meringkas hukum yang tertulis pada dua loh batu yang diterima Penutup Musa. Hukum itu menyatakan kewajiban manusia kepada Allah dan tanggung jawab kepada sesama. Jemaat yang terkasih, dalam kitab Ulangan 6:1-9, melalui Musa, Allah mengingatkan bahwa setiap orang beriman agar memiliki tanggung Mengasihi memang butuh perjuangan dan pengorbanan. Seperti jawab untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Terutama halnya yang tertulis dalam Ibrani 9:11-14. Damai sejahtera yang diberikan mengingatkan dan meneguhkan akan kasih Allah yang telah memberikan Tuhan Yesus Kristus merupakan hal besar yang didasarkan pada pertolongan. Ingatkanlah keluargamu, ingatkanlah anak-anakmu, pengorbanan-Nya. Penyucian yang nyata dalam kehidupan manusia ingatkanlah setiap pribadi yang kita sayangi bahwa Allah adalah yang diterimakan dengan jalan yang penuh dengan penderitaan. Tuhan Yesus utama dalam hidup kita. Supaya mereka berpegang teguh untuk didera, dicaci, dihina bahkan sampai mati di kayu salib. Ia datang sebagai mengasihi Allah sepanjang masa. Dan kasih itu berdampak bagi dunia. Imam Besar yang menyatakan hal-hal baik. Darah-Nya mendatangkan pelepasan total oleh karena Roh Allah sendiri yang berkarya. Melalui Pada saat ini adalah pekan pemuda, tentunya kita diingatkan darah Kristus manusia diperdamaikan dengan Allah. Hubungan yang telah bahwa pemuda bukan hanya masa depan gereja akan tetapi mereka rusak kembali pulih secara menyeluruh. Kehidupan yang tidak layak adalah kehidupan gereja pada masa kini. Mari dengan penuh kasih kita dilayakkan, sehingga kitapun diperkenankan beribadah kepada-Nya temani para generasi muda ini untuk memiliki arti dalam kehidupan dengan hidup yang baru dan perjanjian yang baru. persekutuan. Mari kita dukung mereka untuk berdampak bagi sesama manusia. Melalui pemuda kita percaya perubahan bisa terjadi, melalui Tuhan Yesus Kristus menggerakan hati umat supaya melakukan pemuda kita percaya hal besar bisa terjadi. Selamat menjadi agen perihal yang sama dalam imannya. Memiliki kasih yang hidup dan perubahan bersama kasih Allah. Amin. (ven). membumi. Kasih yang berdampak bagi dunia. Oleh sebab itu, pada saat ini mari bersama kita merefleksikan panggilan kita masing-masing di hadapan Tuhan. Apakah iman kita menjadi iman yang hidup, ataukah menjadi iman yang hampa yang tidak berdampak apapun dalam Pujian: KJ. 67 : 1, 2 Hai Anak-anak Muda dan Belia kehidupan?
Hidup yang berdampak merupakan sebuah proses yang terus
menerus diperjuangkan, sebab tidak ada proses yang instan. Butuh