Anda di halaman 1dari 3

Kini, tetralogi pulau buru masih banyak dicari dan populer di semua kalangan bahkan sudah difilmkan.

2. Ziarah (Iwan Simatupang)

ziarah iwan simatupang

mizanstore.com

Ziarah adalah novel klasik tahun 1969 dari buah pemikiran sastrawan Iwan Simatupang.

Novel ini tergolong bukan bacaan ringan.

Ziarah membawa Iwan Simatupang memperoleh SEA Write Award pada 1977 atau tujuh tahun setelah
meninggal dunia.

Novel Ziarah bercerita tentang “tokoh kita” yang dianggap sebagai manusia aneh dan erat kaitannya
dengan eksistensialisme.

Novel terbaik ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dunia antara lain Inggris, Malaysia,
Prancis, dan Jerman.

3. Lelaki Harimau (Eka Kurniawan)

lelaki harimau

mojokstore.com

Eka Kurniawan adalah penulis generasi saat ini yang karya-karyanya populer dan best seller.

Salah satu novel terbaiknya adalah Lelaki Harimau.


Terbit pertama kali pada 2004, novel ini disebut berkaitan dengan realisme magis.

Cerita dalam novel Lelaki Harimau terbilang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Lelaki Harimau telah diterbitkan dalam bahasa Inggris, Italia, Korea, Jerman, dan Prancis.

Novel keduanya ini juga berhasil mengantar Eka Kurniawan ke jajaran sastrawan dunia.

Pada 2015, Jurnal Foreign Policy menobatkannya sebagai salah satu dari 100 pemikir paling berpengaruh
di dunia karena berhasil menegaskan posisi Indonesia di peta kesusastraan dunia.

Pada Maret 2016, Lelaki Harimau berhasil mencatatkan prestasi sebagai buku Indonesia pertama
dinominasikan di ajang penghargaan sastra bergengsi dunia, The Man Booker International Prize.

4. Olenka (Budi Darma)

olenka budi darma

mizanstore.com

Siapa yang belum kenal sastrawan Budi Darma?

Budi Darma adalah salah satu penulis hebat yang hingga saat ini masih aktif menulis.

Salah satu novel terbaik yang dihasilkan adalah Olenka.


Isi cerita dari Olenka cukup sederhana, tetapi filosofis.

Olenka menjadi pemenang pertama Sayembara Mengarang Roman yang diselenggarakan Dewan
Kesenian Jakarta pada 1980.

Pada 1983, novel tersebut berhasil memperoleh hadiah Sastra Dewan Kesenian Jakarta.

Berkat Olenka pula, Budi Darma meraih hadiah Sastra ASEAN (SEA Write Award).

5. Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)

Ronggeng Dukuh Paruk

akubaca.com

Ronggeng Dukuh Paruk ditulis oleh Ahmad Tohari dan diterbitkan pertama kali pada 1982.

Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak
kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara.

Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa kecil yang dirundung kemiskinan,
kelaparan, dan kebodohan.

Novel Ronggeng Dukuh Paruk mendapat penghargaan Rancage dari Yayasan Rancage, Bandung 1987.

Novel ini pun sudah difilmkan pada 2011 dengan judul Sang Penari.

Anda mungkin juga menyukai