Oleh :
Nama : Rindymarth de Lima
Kelas : VIIa
Cagar alam
Cagar alam adalah suatu lingkungna alam yang didalamnya terdapat ekosistem yang terdiri dari
berbagai jenis makshluk alam yang mempunya ciri khas diantaranya baik tumbuhan satwa atau
binatang yang secara peraturan di lindungi oleh pemerintah.
Cagar alam berfungsi sebagai tempat hidup habitat binatang dan juga tumbuhan yang
perkembanganya semakin mendekati kepunahan. Perlindungan ini dilakukan agar habitat dalam
cagar alam dapat terus hidup dan lestari.
Salahsatu daya tarik cagar alam adalah flora dan fauna yang ada. Biasanya flora dan fauna yang ada
di dalam cagar alam adalah unik dan jarang di temui di tempat lain.
Suaka margasatwa
Suaka margasatwa adaah tempat perlindungan habita binatang yang mulai punah. Pada umumnya
bentuk suaka margasatwa adalah sebuah hutan yang kawasannya sangat di lindungan
kelestariannya. Kelestarian hutan inilah yang akan menjadi tempat untuk berlindung baik untuk
mencari makan, tempat tinggal dan juga berkembang biak binatang-binatang yang di lindungi
keberadaanya.
Hutan lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang di lindungi. Perlindungan ini di maksudkan untuk menjaga
habitat didalam hutan. Dan lebih di khususkan lagi adalah habitan fauna yang ada didalam hutan yang
di lindungi tersebut.
Tujuan dari hutan lindung adalah untuk tetap menjaga habitat fauna baik faunanya itu sendiri maupun
ekosistem yang ada didalamnya misalkan kondisi tanah, tumbuhan yang ada, air dan juga termasuk
kadar kelembabanya.
Air terjun
Air terjun adalah jatuhan air yang berasal dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air terjun
terbentuk secara alami langsung dari kondisi alam yang ada. Biasanya air terjun terdapat pada
pegunungan-pegunungan yang memiliki sumber mata air yang cukup.
Sehingga mata air tersebut mengali melalui aliran-airan yang ada pada selah-selah bukit atau
pengunungan yang ada. Di indonesia air terjun yang ada di suatu daerah banyak di jadikan sebagai
objek wisata yang menarik untuk di kunjungi.
Sungai
Sungai
Sungai adalah aliran air yang mengalir dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber air ini dapat berasal
dari air hujan ataupun dari aliran air dari sumber yang berbeda.
Pada umumnya sungai diisi oleh habitat hewan air seperti ikan, serangga air dan juga binatang air
lainya.
Kliping Tentang Kerusakan Alam
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi laut dan gunung. Berbeda dengan
negara-negara lain, pulau-pulau di Indonesia dipisahkan oleh bentangan laut dan samudra yang luas.
Oleh sebab itu, Indonesia menjadi negera yang rawan terjadinya Kerusakan Alam (bencana alam).
Dalam beberapa tahun terakhir, media-media dan Koran memberitakan kejadian-kejadian bencana
alam di berbagai daerah
Keruskan Alam tersebut antara lain, gunung meletus, kebakaran hutan, banjir, tsunami dan lain-lain.
Keruskan alam (Bencana Alam) yang terjadi di Indonesia tidak boleh kita lupakan begitu saja, untuk
itu kali ini admin akan mengembalikan memori kita tentang kejadian bencana alam terbesar yang
pernah terjadi di Indonesia dalam bentuk kliping bencana alam.
Tsunami yang terjadi di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berlangsung pada
tanggal 12 Desember 1992. Sekitar 25 tahun lalu, tsnumai ini menerjang pulau Flores yang diawali
dengan gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 SR. Gempa ini berpusat di Lepas pantai Utara
bagian Timur Pulau Flores.
Saking hebatnya gempa tersebut, masyarakat Bali juga ikut merasakan guncangannya.
Padahal jaraknya hampir 700 km ke arah Barat. Setelah gempa, barulah tsunami menerjang dan
menghempaskan pulau Flores.
Diketahui bahwa pusat gempa terjadi pada kedalaman 35 km Barat Laut Maumere,
sebuah kota terbesar di Pulau Flores. Gempa tidak hanya terjadi sekali, setelah gempa pertama
terjadi, beberapa menit kemudian muncul gempa-gempa susulan.
Setidaknya tercatat lebih dari 900 kali gempa susulan yang terpantau selama 6 hari yaitu
tanggal 30 Desember – 5 Januari 1992. Akibat dari gempa dan tsunami tersebut, kawasan pantai
Barat Tanjung Batumerak mengalami pergeseran hingga 1,1 m subsidence di sisi timur dan di
desa Kolisia bergeser hingga 1,6 m. Selain dampak geografis, gempa dan tsunami tersbut juga
berdampak pada populasi manusia, di mana sekitar 2000 orang meninggal. Dan telah merusak
lebih dari 18000 rumah
2. Bencana Alam Gunung Kelud
Bencana alam Gunung Kelud terjadi pada tahun 1919. Tepatnya pada tanggal 19 Mei
1919 di Jawa Timur. Gunung Kelud merupakan gunung aktif di Jawa Timur dengan tinggi
mencapai 1,731 m (5,679).
Sesaat sebelum bencana datang, gunung Kelud menyemburkan hujan abu ke arah Timur.
Akibatnya, daerah-daerah di Indonesia diselimuti debu tebal.
Letusan Gunung Kelud menyisakan pilu yang mendalam. Setidaknya 5.115 jiwa
meninggal. Selain itu kerusakan yang ditimbulkan akibat letusan ini cukup parah.
Masih ingatkah kalian dengan bencana ini? DI Provinsi Sumatera Barat, pada tangga 30
September 2009 pukul 17.16 terjadi gempa hebat berkekuatan 7,6 SR. Tim mencatat gempa
berpusat di daerah Pantai Sumatera 50 km Barat Laut Padang.
Korban tewas akibat gempa ini mencapai 6.234 jiwa, di mana korban berasal dari 4
kabupaten di Sumatera Barat. Selain korban jiwa, ada lebih dari 1200 orang mengalami luka
ringan dan berat.
Tempat tinggal dan fasilitas umum juga mengalami kerusakan yang sangat parah. Ada
sekitar 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rusak sedang dan 78.604 rusak ringan.
4. Gempa Bumi Tektonik di Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta juga tidak luput dari amukan alam. Pada tanggal 27 Mei
2006 kota Yogyakarta diguncang gempa berkekuatan 5,9 SR. Pusat gempa yang berada di 25 km
Selatan-Barat Daya Yogyakarta ini telah merusak berbagai rumah dan fasilitas umum.
Gempa ini terjadi lima menit sebelum jam 6 pagi. Masyarakat yang panik keluar
berhamburan menuju gunung dan luar kota. Gempa ini menelan korban sebanyak 5.716 dimana
korban paling banyak dari daerah Bantul. Sedangkan korban luka-luka mencapai 7.927 jiwa (data
dari Media Center, 7 Juni 2006).
Pada bulan April 1815, Gunung Tambora menunjukan keperkasaannya. Indikasi letusan
sebenarnya sudah terlihat pada tahun 1812, yang mana aktivitas gunung tersebut menjadi lebih
aktif.
Letusan Gunung Tambora masuk kedalam tujuh VEI (Volcanic Explosivity Index) atau
Indeks Letusan Gunung Internasional. Menurut data dari VEI, semburan tefrit yang dihasilkan
letusan gunung Tambora sebesar 1.6 x 10¹¹ meter kubik. Saat itu, semburan Gunung Tambora
mengakibatkan iklim global berubah dalam waktu yang cukup lama. Tepatnya tanggal 15 Juli
1815, aktivitas Gunung Tambora baru berhenti.
Letusan ini juga diikuti tsunami dari berbagai pantai di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Puncaknya pada tangga 10 April 1815 tsunami terjadi dengan ketinggian 4 meter. Abu vulkanik
pada saat itu mencapi tinggi 43 km. Abu vulkanik tersebut melayang dan menyebar ke penjuru
dunia akibat dari lemahnya daya tarik gravitasi.
Debu-debu ini mengendap di lapisan troposper selama beberapa tahun kemudian turun
bersamaan dengan hujan dan kembali ke bumi. Korban jiwa akibat dari letusan juga sangat
banyak, yaitu mencapai 92.000 jiwa! Jadi bisa dibayangkan betapa dahsyatnya bencana alam
tersebut.
6. Tanah longsor
Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat
inidisebabkan karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan secara
terusmenerus mengguyur kota tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada sungai batang
Salai.Walhi memperkirakan sekitar 30 –40% hutan di kawasan tersebut mengalami alih
fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat tidak terserapnya dengan
baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990- an dinilai
menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang.Banjir
yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di
Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga
beberapa gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-
batuan besar, batang-batang pohon, lumpur.
Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan
listrik terputus dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang
tewas dan 145 orang masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa
keManokwaridan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat
ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga
dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan
menggunakankapal laut.