Makalah Promosi Kesehatan
Makalah Promosi Kesehatan
Oleh :
NIM : 751440119078
Kelas : II ‘ C
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi nikmat berupa sehat dan kelancaran dalam
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah PROMOSI KESEHATAN
dengan judul “5 Tatanan dalam Promosi Kesehatan”
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata ajar PROMOSI
KESEHATAN di Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun penyusunannya, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait yang sifatnya
membangun agar dapat bermanfaat bagi kami khususnya maupun orang lain yang
membutuhkan umumnya.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak luput dari bantuan pikiran serta dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga segala bantuan yang
telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
a. Kesimpulan …………………………………………………………………..
b. Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak,
harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah,
semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan
penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi
pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh
dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang
mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila
jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang
disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu
bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari PHBS?
2. Bagaimana tatanan Promosi Kesehatan dalam rumah tangga?
3. Bagaimana tatanan Promosi Kesehatan dalam Sekolah?
4. Bagaimana tatanan Promosi Kesehatan dalam Tempat Kerja?
5. Bagaimana tatanan Promosi Kesehatan dalam Tempat Umum?
6. Bagaimana tatanan Promosi Kesehatan dalam Fasiankes?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu PHBS
2. Agar mengetahui tatanan Promosi Kesehatan dalam rumah tangga
3. Agar mengetahui tatanan Promosi Kesehatan dalam sekolah
4. Agar mengetahui tatanan Promosi Kesehatan dalam tempat kerja
5. Agar mengetahui tatanan Promosi Kesehatan dalam tempat umum
6. Agar mengetahui tatanan Promosi Kesehatan dalam Fasiankes
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Dalam PHBS, ada 5 program prioritas yaitu
KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam
menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
secara berkesinambungan. Upaya ini dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi),
bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005).
Manfaat PHBS adalah terwujudnya rumah tangga yang derajat kesehatannya meningkat
dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas kerja setiap anggota keluarga yang
tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka mencegah timbulnya penyakit dan masalah-
masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
meningkatkan derajat kesehatan, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta
mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat (Depkes,
2006).
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha
berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. PHBS berada di lima
tatanan yakni:
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan sekolah
3. Tatanan tempat kerja
4. Tatanan tempat umum
5. Tatanan institusi kesehatan
Anggota rumah tangga yang mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari.
Aktivitas fisik penting untuk memelihara kesehatan fisik dan mental dan menjaga
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar. Hasil penelitian yang dipublikasikan di Jurnal
Lancet tahun 2012 menyebutkan jumlah kematian akibat kurang aktivitas sama banyaknya
dengan merokok di seluruh dunia. Studi itu memperkirakan sepertiga orang dewasa tidak
cukup melakukan aktivitas fisik, sehingga menyebabkan 5,3 juta jiwa kematian tiap tahun.
Sama dengan satu dari 10 kematian yang disebabkan oleh penyakit seperti penyakit jantung,
diabetes dan kanker payudara dan usus besar.
Setiap anggota rumah tangga tidak merokok dalam rumah. Hal ini dimaksudkan agar
tidak menjadikan anggota keluarga lainnya sebagai perokok pasif yang berbahaya bagi
kesehatan.
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan aktif
dalam mewujudkan sekolah sehat. Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun
rapih dengan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja disusun yang disebut
kurikulum.
a. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum
makan dan sesudah buang air besar. WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman.
Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan
tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein,
lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat.
Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan
berbahaya, serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat
kesehtan (leher angsa dengan septictank )
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan
(leher angsa dengan septictankcemplung tertutup) dan terjaga kebersihannya.
Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya kebiasaan
merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Merokok di lingkungan sekolah
sangat tidak di anjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat
membahayakan kesehatan anak sekolah.
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Kegiatan olah raga di sekolah bertujuan untuk
memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka
meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar
tubuh tetap sehat dan segar.
Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh
penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di
lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur)
tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum,
dan lain-lain) minimal seminggu sekali.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar lingkungan selalu terjaga dari
sampah yaitu guru memberi contoh pada siswa-siswinyauntuk membuang sampah pada
tempatnya, menegur dan mensehati siswa yang membuang sampah di sembarangan tempat,
mencatat siswa-siswi yang melanggar, membuat peraturan yang isinya tentang pemberian
denda terhadap siswa-siswi yang membuang sampah pada tempatnya.
3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau
dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja
sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja diperlukan untuk menjaga, memelihara dan
mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif. Manfaat PHBS di tempat
kerja diantaranya masyarakat di sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah
sakit, serta lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah, dan sehat.
Indikator tatanan tempat kerja yaitu:
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di
tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.
Indikator tatanan temapat-tempat umum :
Tempat – tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata,
transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial
lainnya.Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Tempat
– Tempat Umum yaitu :
Tujuan
1. memberikan acuan kepada Rumah Sakit dalam penyelenggaraan PKRS.
2. mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
melindungi Pasien dalam mempercepat kesembuhannya, tidak mengalami
sakit berulang karena perilaku yang sama, dan meningkatkan perilaku hidup
sehat.
3. mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
memberikan informasi dan edukasi kepada Keluarga Pasien agar mampu
mendampingi Pasien dalam proses penyembuhan dan mencegah Pasien tidak
mengalami sakit berulang, menjaga, dan meningkatkan kesehatannya, serta
menjadi agen perubahan dalam hal kesehatan.
4. mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
memberikan informasi dan edukasi kepada Pengunjung Rumah Sakit agar
mampu mencegah penularan penyakit dan berperilaku hidup sehat.
5. mewujudkan Rumah Sakit sebagai tempat kerja yang sehat dan aman untuk
SDM Rumah Sakit.
6. mewujudkan Rumah Sakit yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
Sasaran
1. Paradigma Sehat
2. Kesetaraan
3. Kemandirian
4. Keterpaduan dan ketersinambungan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Dalam PHBS,
ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup,
Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menciptakan suatu
kondisi bagi kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat secara
berkesinambungan. Upaya ini dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005).
B. Saran
Penerapan PHBS harus diterapkan dimanapun berada terutama di lingkungan
sekolah, karena pendidikan kebersihan akan lebih efektif diterapkan dari sejak
dini agar kelak saat dewasa anak tersebut tumbuh menjadi anak yang pembersih
dan pandai menjaga kesehatan, baik kesehatan diri maupun kesehatan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
https://puskelinfo.wordpress.com/2009/11/15/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-tangga/
http://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/info-tips-kesehatan/2016-12-14/perilaku-hidup-bersih-
phbs-di-rumah-tangga
http://martianpromkes.blogspot.co.id/2014/05/phbs-di-tatanan-sekolah.html
https://galihendradita.wordpress.com/2019/06/06/promosi-kesehatan-di-rumah-sakit/
Keperawatan-Gerontik-Komprehensif.pdf
http://bbpkmakassar.or.id/images/MI.7_Promosi_Kesehatan_di_Puskesmas-
Pelatihan_Tugsus.pdf