Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN MANDIRI

TELAAH KURIKULUM 2013 BAHASA INDONESIA SD

NAMA : DWI CAHAYA KHAIRUNNISA PUTRI

NPM : 206910705

RESUME

Kurikulum memegang peranan penting dalam pendidikan, sebab pada dasarnya kurikulum
berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan di
Indonesia telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS). Dalam penjelesan Undang – Undang tersebut dikemukan bahwa
pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.

Dalam mencapai visi tersebut, kurikulum berperan sebagai alat palaksana proses pendidikan.
Namun perubahan kebutuhan masyarakat terhadap lulusan jenjang pendidikan terus meningkat,
kurikulum harus disesuaikan dengan tuntutan tersebut. Di Indonesia sendiri sudah sering terjadi
perubahan kurikulum. Dari kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, sampai
yang terakhir adalah Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dan yang berkembang
belakangan ini adalah perubahan Kurikulum KTSP yang dianggap tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menjadi kurikulum 2013.

Akan tetapi dalam rencana pelaksanaannya, kurikulum 2013 ini mendapat banyak pro dan kontra
dari berbagai kalangan, baik dari masyarakat, guru, dan para pakar pendidikan lainnya. Hal ini
dikarenakan pelaksanaan kurikulum 2013 terkesan terburu-buru. Sehingga berbagai pemangku
kepentingan pendidikan belum siap menerima perubahan tersebut.

Di dalam kurikulum 2013 terdapat kompetensi yang di terapkan untuk anak sekolah dasar kelas 4,5
dan 6 yang mana kompetensi tersebut menerapakan unsur agama,perilaku,serta kemampuan
mereka berfikir secara faktual. Terdapat beberapa mata pelajaran yang di ajarkan di dalam
kurikulum ini mata pelajaran umum kelompok A, yaitu ada matav Mata pelajaran umum kelompok
B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam
bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran
keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama. Selain itu materi pembelajaran di buat dalam
bentuk tema dan juga pembagian materi di sebut sub tema yang di dalam nya terdapat berbagai
mata pelajaran.

Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran. Dari hal ini bisa kita lihat
bahwa jam pembelajaran untuk kelas IV,V dan VI cukup banyak. Pelaksanaan Kurikulum 2013
pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I
sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
Kompetensi Dasar dari berbagai mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner,
dan transdisipliner. Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata pelajaran. Integrasi
interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi DasarKompetensi Dasar beberapa
mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat,
menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran. Integrasi
multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran sehingga
tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya sendiri.

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Matematika. Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
SOLUSI

Dari adanya pemberlakuan kurikulum 2013 ,disini terdapat pro dan kontra terhadap pemberlakuan
kurikulum ini karena dampak nya yang cukup besar terhadap siswa kelas IV,V dan VI. Berikut ini
adalah solusi dari berbagai masalah yang timbul akibat adanya pemberlakuan kurikulum 2013.

1. Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi religius.


Solusi ini menunjukan akan berkurangnya kemerosotan moral. Dimana tidak akan ada lagi
siswa cerdas yang tidak bermoral.

2. Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk mencapai
suatu tujuan yang sebenarnya.

3. Melakukan pemerataan pendidikan melalui pemerataan sarana dan prasarana ke sekolah


terpencil, sehingga tidak akan ada lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang
pendidikan.

4. Menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin.

5. Seharusnya pembelajaran lebih di jabarakan dan tidak di gabung gabung agar membuat
anak tidak sulit untuk memahami materi pembelajaran

6. Menyediakan media pembelajaran yang berbasis teknologi sesuai denga isi kurikulum
sehingga tidak mengalami ketertinggalan.

Anda mungkin juga menyukai