Anda di halaman 1dari 11

REFLEKSI TIGA TEORI PEMBELAJARAN

DALAMKURIKULUM 2013
BUKU PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNTUKSD KELAS V

OLEH

Indah Febriani Siregar


NIM. 20 201 00247

IAIN PADANGSIDIMPUAN

ABSTRAK

Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam


rangka impelementasi kurikulum 2013, meliputi:1) Kompetensi inti pertama (KI
1) yang terkait dengan sikap spiritual;2) kompetensi inti kedua ( KI 2) yang
terkait dengan kompetensi sosial ;3) kompetensi inti ketiga (KI 3) yang terkait
dengan pengetahuan; dan 4) kompetensi inti keempat (KI 4) yang terkait dengan
keterampilan.
Hal tersebut selaras dengan kurikulum 2013 yang dirancang untuk
mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan,keterampilan, dan
sikap. Selain itu, peserta didik tidak hanya diharapkan bertambah pengetahuan
dan wawasan nya,tetapi juga meningkatkan kecakapan dan keterampilan nya
serta semakin mulia karakter dan kepribadian nya atau yang berbudi pekerti
luhur.
Buku pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti ini ditulis dengan
semangat itu. Pembelajaran nya di bagi kedalam beberapa kegiatan keagamaan
yang harus dilakukan peserta didik dalam upaya memahami pengetahuan
agamanya dan mengaktualisasikan nya dalam tindakan nyata serta sikap
keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya ,baik dalam bentuk ibadah
ritualmaupun ibadah sosial.
Peran guru sangat penting untuk meningkat kan dan menyesuaikan daya
serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini.Guru
dapat memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang
bersumber dari lingkungan alam, sosial,dan budaya sekitar.
Dengan mengevaluasi dan mengobservasi buku pendidikan Agama Islam
Kelas V SD Kurikulum 2013 dengan mengikuti prinsip psikologis, dengan
konsep; Behaviorisme, Kognitivisme dan Konstruktivisme.
Dari hasil pengamatan saya sendiri, saya dapat mengambil keputusan dari
hasil observasi bahwa berdasarkan presentase, konstruktivisme lebih unggul
dibanding dengan konsep teori yang lain,kalau dalam bentuk persen,
konstruktivisme 40% , behaviorisme 30% dan kognitifisme 30%.
Kemudian dalam 3 konsep tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
tersendiri.Tetapi dengan penggabungan tiga konsep teori psikologi tersebut

1
diharapkan visi dan misi seorang pengajar dapat tercapai.Ternyata Buku PAI SD
Kelas V lebih menerapkan seorang siswa berpusat terhadap pengamatan dan
pengalaman tersendiri dengan pengamatan mendasar mendorong siswa untuk
menjadi berkembang dan melatih mindset masing-masing siswa sebelum
mendapatkan informasi apapun dari seorang guru dan lebih menekan kan
kemandirian untuk mencari informasi dari media mana pun dan tidak membebani
seorang siswa.Kemudian sesuai dengan penerapan kurikulum 2013 . Tujuan nya
agar seorang siswa menjadi lebih aktif untuk memecahkan suatu masalah.

2
A. Latar Belakang
Belajar sangatlah penting dalam kehidupan. Selama manusia masih menghembuskan
napas maka manusia akan terus belajar. Pada dasarnya ketika belajar kita tidak bisa
melakukannya dengan sendiri. Dengan kata lain, ketika belajar kita membutuhkan orang lain
untuk mengajarkannya.
Jika digambarkan, belajar itu seperti bayi yang sedang mencoba untuk berjalan, makan,
duduk, dan lain sebagainya. Secara naluriah bayi akan bisa melakukan aktivitas-aktivitas
seperti itu, tetapi diperlukan manusia lain untuk mengajarkannya agar aktivitas-aktivitas itu
dilakukan dengan baik. Dengan bantuan manusia lain maka bayi akan memaksimalkan
kepandaiannya yang akan bermanfaat bagi kehidupannya di kemudian hari.
Belajar” dalam dunia pendidikan merupakan konsep pengetahuan yang banyak
dilakukan oleh pendidik. Guru yang berperan sebagai pendidik atau pengajar akan berusaha
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya atau peserta didik dengan
sungguh-sungguh dan giat. Satu hal yang perlu diketahui dari proses belajar mengajar adalah
ilmu pengetahuan yang didapat dan bertambahnya ilmu pengetahuan hanya salah satu bagian
kecil dari kegiatan untukmembentuk kepribadian seutuhnya.
Dalam proses belajar ada yang namanya teori belajar. Teori belajar dapat membantu
guru atau pendidik untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau
peserta didik.
Namun, ada beberapa guru yang lebih suka mengajar berdasarkan pengalaman saat
belajar. Maksudnya, dalam beberapa kasus, guru sudah menemukan cara jitu untuk
mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya tanpa harus
mengetahui teori belajar.
B. Teori Belajar Behavioristik
Gagne dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori belajar behavioristik. Teori
ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Dalam
perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang memiliki pengaruh
terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran. Aliran psikologi belajar juga dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini
lebih mengutamakan terbentuknya perilaku yang dihasilkan dari proses belajar.
Belajar itu sendiri merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori
behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah seseorang akan
dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku. Dari teori ini juga,
belajar dapat diartikan sebagai stimulus dan respon.
Dengan kata lain, input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Bentuk
3
dari stimulus berupa penyampaian materi, pembentukan karakter, nasihat, dan lain-lain yang
diberikan guru kepada muridnya. Sementara, bentuk dari respon berupa reaksi atau
tanggapan dari murid atau peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru atau
pendidik.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati dan diukur. Hal
yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah perilaku dari stimulus dan respon. Maksudnya
apa yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh murid (respon) harus
diperhatikan dan diukur. Hal itu dilakukan karena pengukuran stimulus dan respon
merupakan hal yang penting agar dapat mengetahui apakah murid mengalami perubahan
tingkah laku atau tidak.
Dalam pelaksanaannya teori belajar behavioristik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut
kelebihan dan kekurangan teori behavioristik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori behavioristik dalam
prosesbelajar mengajar.
1. Perhatian guru pada guru sangat penting untuk dilakukan.
2. Lingkungan belajar harus diperhatikan.
3. Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihan dan pengulangan.
4. Proses belajar mengajar harus dengan stimulus dan respon.
C. Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar mengajar.
2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi ketika murid
kesulitan baru bertanya kepada guru.
3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus lainnya hingga
mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon).
4. Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan yang mengandung
unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
5. Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata lain, perilaku yang
berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan
murid perhatiannya dikurangi
D. Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
1. Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.
2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
3. Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan
memposisikan murid sebagai murid pasif.
4
4. Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan menghafal yang
didengarkan.
5. Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru
E. Teori Belajar Kognitif
Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif. Berkat
teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan
konsep kecerdasan. Teori kognitif berbicara tentang manusia membangun kemampuan
kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap lingkungannya.
Inti dari konsep teori ini adalah bagaimana munculnya dan diperolehnya schemata
(skema ataurencana manusia dalam mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan
perkembangan manusia atau saat seseorang mendapatkan cara baru dalam memaknai
informasisecara mental.
Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan proses perubahan persepsi dan
pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah
lakuatau sikap yang bisa diamati.
Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda dan tertata rapi
dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan pengetahuan inilah yang membuat proses
belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat berjalan dengan baik
ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan struktur kognitif atau kemampuan
yang dimiliki oleh siswa.
Arti “belajar” dalam teori kognitif yaitu proses perseptual atau bisa dikatakan seperti
perilaku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi
yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini mempercayai bahwa
“belajar” itu dihasilkan dari proses persepsi kemudian membentuk hubungan antara
pengalaman yang baru dan pengalaman yang sudah tersimpan di dalam dirinya.
Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak hanya beroperasi dengan
terpatah-patah atau terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang mengalir dan menyeluruh. Hal
yang ditekankanpada teori belajar kognitif adalah proses dari belajar bukan hasil belajar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori kognitif dalam proses
belajar mengajar.
1. Pembuatan materi pembelajaran harus disusun dengan pola atau logika sederhana dan
kompleks.
2. Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah mengerti dan mudah dalam berpikir. Oleh
karena itu, guru harus memberikan pengarahan sesuai dengan usia murid atau peserta
didik.
5
3. Proses belajar mengajar harus memiliki makna.
4. Agar keberhasilan murid tercapai maka guru perlu mengamati perbedaan yang ada pada
setiap murid
Bagi Grameds yang ingin memahami lebih dalam mengenai neurosains kognitif yang
menekankan agar seseorang tidak hanya menggunakan otak kanan dan kiri saja, tetapi juga
siste limbik pada proses pembelajarannya, buku berjudul Biopsikologi Pembelajaran: Teori
dan Aplikasi dari Hasanuddin ini akan berguna untuk kamu.
Dalam pelaksanaannya teori belajar kognitif memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut
kelebihan dan kekurangan teori kognitif.
Kelebihan Teori Belajar Kognitif
1. Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar.
2. Siswa menjadi mandiri dan lebih kreatif.
Kekurangan Teori Belajar Kognitif
1. Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan.
2. Pada pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan.
F. Teori Belajar Konstruktivisme
Berdasarkan asalnya, teori konstruktivisme bukan bagian dari teori pendidikan.
Sebenarnya teori ini bersumber dari ilmu filsafat terutama filsafat ilmu. Dalam ilmu filsafat
ilmu, hal yang dibahas atau dijelaskan dalam teori ini adalah bagaimana proses terbentuknya
pengetahuan manusia. Menurut teori konstruktivisme, pembentukan pengetahuan yang
terjadi pada manusiaberasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya.
Teori ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dalam
perkembangannya, teori ini menerima pengaruh dari ilmu psikologi, khususnya psikologi
kognitif Piaget yang di mana kognitif Piaget sangat berkorelasi dengan psikologis manusia
untuk mendapatkan pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa “belajar” adalah suatu proses
yang dilakukan oleh murid atau peserta didik dalam membangun pengetahuan.
Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar konstruktivisme suatu usaha yang
dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini
berlandaskan pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun
pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas
dan dalam waktu yang direncanakan.
Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk menemukan
bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk
mengembangkandirinya.
6
Pengalaman demi pengalaman yang telah dilewati manusia maka akan memiliki hidup
yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah. Dalam konteks belajar mengajar, teori
belajar konstruktivisme membebaskan pembelajar untuk membimbing sendiri pengetahuan
yangdimiliki berdasarkan pengalaman.
Menurut teori konstruktivisme “belajar” lebih mudah dipahami oleh manusia karena
manusia membangun dan mengembangkan pengetahuan berdasarkan pengalaman-
pengalaman yang telah dilewati. Dengan hal ini juga hidup manusia menjadi lebih dinamis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori konstruktivisme dalam
proses belajar mengajar.
1. Saat mengajar sebaiknya memberikan kesempatan kepada murid agar dapat
mengeluarkan pendapatnya dengan bahasa sendiri.
2. Murid diberikan waktu atau kesempatan untuk menceritakan pengalamannya
agar menjadi murid yang lebih kreatif dan imajinatif.
3. Lingkungan belajar mengajar harus kondusif agar murid bisa belajar dengan
maksimal.
4. Murid diberi kesempatan untuk membuat gagasan atau ide yang baru.
Dalam pelaksanaannya teori belajar konstruktivisme memiliki kelebihan dan
kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal.
Berikut kelebihandan kekurangan teori konstruktivisme.
G. Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme
1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat mengajarkan para murid untuk mengeluarkan
ide-idenya atau gagasannya dan melatihnya agar bisa mengambilkeputusan.
2. Semua murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena mengikuti proses
belajar mengajar secara langsung dan aktif.
3. Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang akan membuat murid lebih mudah
untuk berinteraksi dan yakin bisa memahami pelajarannya.
4. Ketika proses belajar mengajar, murid akan lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan baru. Misalnya berinteraksi dengan teman-
temannya dan guru.
5. Pengetahuan yang diterima oleh murid akan mudah diterapkan dalam kehidupannya.
H. Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme
1. Teori belajar ini lebih susah untuk dimengerti karena ruang lingkupnya lebih luas.
2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan lebih banyak.

7
I. Metode Penelitian
Pelajar melakukan penelitian dengan cara manual,yaitu menganalisis buku Kelas V
SD kurikulum 2013 dengan teori behaviorisme ,konstruktivisme,dan kognitifisme.Apakah
sesuai dengan konsep ataukah tidak.
J. Temuan
Berdasarkan prinsip dan strategi desain teori pembelajaran oleh Ermert,1993
diatas,buku PAI kelas V SD di evaluasi dan di observasi berdasarkan teori pembelajaran
yang; Behaviorisme, Teori Kognitifisme dan Konstruktivisme.
1. Behaviorisme Pembelajaran di Kurikulum 2013, Buku PAI Kelas V SD.
Ada beberapa teori behaviorisme pada buku PAI Kelas V SD ini, diantaranya
seorang guru memberikan stimulus dan respon terhadap materi yang diberikan
kemudian memungkinkan untuk mengingat (mengaplikasikan) dalam kehidupan sehari-
hari.Diantaranya mengetahui akan adanya Allah SWT. Utusan nya nabi Muhammad Saw.,
yang memungkinkan seorang siswa untuk mematuhi dan takut akan melanggar perbuatan
yang tidak baik.Yang mana seorang siswa sontak( takut) jika berbuat salah tanpa
memikirkan panjang lebar ( logika) yang dipengaruhi oleh stimulus dan respon tadi.
Kemudian pada buku PAI kelas V SD ini juga mengajarkan dengan gambar sehingga
memberikan kemudahan terhadap siswa agar tidak menonton dan bosan atas materi yang
disampaikan.
Untuk contoh,saya mengambil gambar pada bab 6 tentang “Mari Hidup Sederhana
dan Ikhlas”

8
Seorang guru akan memberikan stimulus dan respon terhadap gambar diatas bahwa
berbuat baik itu tidak terbatas dan sangat mudah untuk melakukan nya dimulai dari hal
yang sederhanatanpa berpikir panjang untuk melakukan kebaikan.

2. Kognitifisme Pembelajaran di Kurikulum 2013, Buku PAI Kelas V SD.


Selain teori pembelajaran behaviorisme,teori pembelajaran KOGNITIFISME juga
diterapkan di buku PAI kelas V SD , teori ini bisa dilihat dari gambar dibawah ini;

9
Setelah melihat gambar diatas buku tersebut memberikan kesan dalam bentuk
soalbahwa pembelajaran (materi) yang disampaikan tidak hanya sekedar lalu tetapi dengan
teori Kognitifisme gambar tersebut mengingatkan untuk selalu mengingat pelajaran
dengan cara berpikir agar seorang siswa mengetahui batas kemampuan nya. Kegiatan
semacam ini akan membuat siswa mengingat pengetahuan mereka tentang apa pelajaran
yang mereka pelajari disekolah masa itu.
3. Konstruktivisme Pembelajaran di Kurikulum 2013, Buku PAIKelas V SD
Berbeda hal nya dengan 2 teori sebelum nya,bahwa teori konstruktivisme ini lebih
menonjol terhadap gagasan ide yang ingin dikembangkan seorang siswa, sehingga guru
menekankan akan hal itu.seperti gambar;

Dari gambar tersebut tampak bahwa seorang siswa harus mengembangkan


idenya(bebas berpendapat mengenai tugas yang diberikan)disini seorang siswa di dorong
untuk lebih aktif di kelas ketimbang gurunya,karena dari hal itu lah membuat seorang guru
mengetahui bakat dari siswa-siswa nya.Dan seorang siswa dapat berpendapat dengan bebas
dan menerima pendapat orang lain.
10
K. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah saya lakukan terhadap buku PAI kelas V SD ini,bisa
saya mengambil kesimpulan bahwa dari 3 teori tersebut terhadap buku PAI kelas V SD
kurikulum 2013 ini telah mendukung (menunjang) pembelajaran dengan efektif.

TEORI PRESENTASE TOTAL


BEHAVIORISME 30%
KOGNITIFISME 30% 100%
KONSTRUKTIVISME 40%

Dari tabel tersebut bahwa konstruktivisme ada pada pada presentase tertinggi
yaitu40%- 100%.Yang mana artinya tujuan dari buku kurikulum 2013 ini lebih menekankan
seorang siswa untuk lebih aktif dan bebas berpendapat.Kemudian 2 teori yang lain juga
memiliki keunggulanmasing-masing yang juga mendukung kurikulum.
Mungkin itu saja yang bisa saya observasi mengenai buku nya,jika ada kesalahan
saya minta maaf,karena ini baru personal saya melakukan observasi seperti ini,pasti
observasi saya ini memiliki banyak kekurangan,maka dari itu saya mengharapkan koreksi
keslahaan saya dan mengharapkan feedback yang positif dari seorang guru yang lebih
paham akan hal ini.

REFERENSI

PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI UNTUK SD KELAS V

11

Anda mungkin juga menyukai