Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENGGANTI TALI PUSAT

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
1 2 3
I Persiapan Alat
a. Kassa steril dalam tempatnya
b. Alkohol 70% /NaCl 0,9% pada tempatnya
c. Sarung tangan
d. Bengkok 1 buah
e. Perlak & pengalas
2 Pra Interaksi:
a. Mengecek program therapi sebelum tindakan dilakukan
b. Menyiapkan sarana dan alat
c. Memberi salam
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Menanyakan persetujuan dan kesiapan sebelum pelaksanaan
tindakan
f. Mencuci tangan
3 Pelaksanaan :
a. Buka pakaian dan popok bayi
b. Pasang perlak dan pengalas di samping kanan bayi
c. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring
dalam inkubator
d. Gunakan sarung tangan
e. Bersihkan tali pusat dengan kasa alkohol 70%(bila dibutuhkan) atau
NaCl 0,9%
f. Apabila tali pusat masih basah, bersihkan dari arah ujung ke
pangkal
g. Apabila tali pusat telah kering, bersihkan dari arah pangkal ke
ujung
h. Setelah selesai, rapikan kembali popok dengan lipatan ke depan dan
berada di bawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam keadaan
terbuka.
i. Pakaian bayi dikenakan kembali.
Perhatian
a. Jaga tali pusat tetap kering
b. Tali pusat tidak perlu lagi diberi alkohol, obat antiseptik ataupun
bedak. Pastikan juga tidak ada bedak yang menempel di tali pusat.
c. Tali pusat jangan ditutup dengan kain kassa atau apapun juga dan
jangan tertutup popok atau diapers, karena jika tertutup popok atau
diapers, maka kemungkinan tali pusat terkena urine atau feses.
Biarkan tali pusat dalam kondisi terbuka. 
d. Jika tali pusat terkena kotoran (urine atau feses), segera bersihkan
dengan washlap basah atau kain kassa basah dengan cara ditepuk-
tepuk. Setelah itu baru dikeringkan dengan cara ditepuk-tepuk juga.
e. Lihat jika ada tanda-tanda tali pusat terkena infeksi : timbul nanah
(umumnya di pangkal tali pusat), tercium bau atau aroma tidak
sedap, terlihat berwarna kemerahan dan nyeri tekan di sekitar tali
pusat. Bayi bisa menjadi demam. 
f. Jika menemukan tanda-tanda infeksi pada tali pusat, maka segera
membawa ke tenaga kesehatan. 

4 Evaluasi
a. Evaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
b. Adakah tanda-tanda infeksi

5 Cuci tangan dan membereskan alat-alat

6 Dokumentasi Hasil Tindakan


 a. Adanya tanda-tanda infeksi
 b. Respon bayi

Keterangan :
1 = Tidak dilakukan sama sekali                                                         
2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : Jumlah nilai yang diperoleh X 100%


Jumlah item yang dinilai X3
Bandar Lampung,                            2021

Mahasiswa  Penilai

----------------------------                                        -------------------------------
                      
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
 PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR
HYGIENE SANITASI DAN NEUTRAL THERM ENVIRONMENT
:
NILAI
No KEGIATAN
1 2 3
1. Persiapan Alat :
1.      Inkubator
2.      Termometer Ruang
3.      Termometer Aksila

2. Pra Interaksi:
a. Mengecek program therapi sebelum tindakan dilakukan
b. Menyiapkan sarana dan alat
c. Memberi salam
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Menanyakan persetujuan dan kesiapan sebelum pelaksanaan
tindakan
f. Mencuci tangan

3.. Pelaksanaan
a. Bersihkan inkubator dengan disinfektan setiap hari dan
bersihkan secara keseluruhan setiap minggu atau setiap akan
digunakan.
b. Tutup Matras dengan kain bersih
c. Atur suhu inkubator sesuai dengan umur dan berat badan bayi
1) BB Kurang dari 1500 gram :
Umur 1 – 10 hari : 350C, umur 11 hari – 3 Minggu :
340C, Umur 3 – 5 Minggu : 33 0C, Umur Lebih dari 5
Minggu : 320C.
2) BB 1500 – 2000 gram :
Umur 1 – 10 hari : 340C, umur 11 hari – 4 Minggu :
330C, umur lebih dari 4 Minggu : 320C.
3) BB 2100 – 2500 gram :
Umur 1 – 2 hari : 340C, umur 3 hari – 3 Minggu : 330C,
umur lebih dari 3 Minggu : 320C.
4) BB Lebih dari 2500 gram :
Umur 1 – 2 hari : 330C, umur lebih dari 2 hari : 320C.
(* bila jenis inkubator berdinding tebal, setiap perbedaan suhu
antara suhu ruang dan suhu inkubator 70C, maka naikkan suhu
inkubator 10C).
d. Hangatkan Inkubator sebelum digunakan
e. Bila memerlukan pengamatan seluruh tubuh bayi atau terapi
sinar, maka lepas semua pakaian bayi dan segera kenakan
pakaian kembali setelah pengamatan atau terapi selesai.
f.Tutup Inkubator secepat mungkin, jaga lubang selalu tertutup
agar inkubator tetap hangat.
g. Gunakan satu inkubator untuk satu bayi.
h. Periksa suhu inkubator dengan termometer ruang dan ukur
suhu bayi per aksila setiap jam dalam 8 jam pertama, kemudian
setiap 3 jam.
i. Apabila suhu bayi kurang dari 36,50C atau lebih dari 37,50C,
maka atur suhu inkubator secepatnya.  Apabila suhu inkubator
tidak sesuai dengan suhu yang sudah diatur, berarti inkubator
tidak berfungsi dengan baik. Atur suhu inkubator sampai
tercapai suhu yang dikehendaki atau gunakan cara lain untuk
menghangatkan bayi.
j. Apabila Bayi tetap dingin walaupun suhu inkubator telah
diatur, maka lakukan Manajemen penanganan suhu tubuh
abnormal.
k. Pindahkan bayi ke Ibu secepatnya apabila bayi sudah tidak
menunjukkan tanda – tanda sakit.
l. Merapikan bayi.
m. Membereskan alat – alat.
n. Mencuci tangan.
4. Evaluasi: Respon bayi
5. Dokumentasi
a. Respon bayi
b. Setting inkubator
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan sama sekali                                                         
2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : Jumlah nilai yang diperoleh X 100%


Jumlah item yang dinilai X3
Bandar Lampung,                            2019

Mahasiswa  Penilai

----------------------------                                        -------------------------------
                      
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
OBSERVASI TINDAKAN FOTO TERAPI

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
1 2 3
I Persiapan Alat
a.     Alat foto tarapi
b.     Penutup mata (pelindung mata warna hitam)
c.     Tempat  tidur bayi
d.     Plester  
2 Pra Interaksi:
a. Mengecek program therapi sebelum tindakan dilakukan
b. Menyiapkan sarana dan alat
c. Memberi salam
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Menanyakan persetujuan dan kesiapan sebelum pelaksanaan
tindakan
f. Mencuci tangan
3 Pelaksanaan : 2.
a. Sebelum foto terapi dilakukan
Persiapan Unit Terapi Sinar
Pastikan lampu menyala sesuai standar
1) Atur jarak foto terapi dengan tempat tidur bayi antara 30 –
40 cm
2) Hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar ditempatkan,
bila perlu, sehingga suhu di bawah lampu antara 38 ◦C.
3) Gunakan linen putih pada basinet atau inkubator, dan
tempatkan tirai putih di sekitar daerah unit terapi sinar
ditempatkan untuk memantulkan cahaya sebanyak mungkin
kepada bayi
4) Siapkan pelindung mata. (karbon ditutup kasa)
5) Tutup mata sebelum menggunakan pelindung mata dan
yakinkan bahwa pelindung mata dapat menutupi mata tanpa
menyakiti bayi
6) Tutup genitalia

b. Ketika terapi sinar biru dilakukan


1) Posisi :
a) Letakan bayi  telentang  dibawa alat terapi sinar
b) Catat durasi terapi, tipe lampu terapi yang digunakan,
jarak dari lampu kepada bayi,
c) Ubah posisi bayi teratur sehingga seluruh tubuh bayi
terekspos  oleh terapi sinar  biru
2) Menjaga bayi  dari injuri
a) Yakinkan penutup mata dan genitalia adekuat
melindungi bayi
b) Buka penutup mata setiap memberi minum,
memandikaan dan tindakan lainnya (1x setiap 4/6
jam)
3) Menjaga status hidrasi bayi
a) Memberi minum bayi sesuai  kebutuhan
b) Pertahankan rute minum bayi, yakin porsi yang
diberikan adekuat
c) Berikan pemenuhan kebutuhan cairan melalui minum
sesuai jadwal dan kebutuhan bayi. Bila diperkirakan
ada kehilangan cairan karena peningkatan suhu,
berikan cairan extra (10 – 15 ml/kgBB)
d) Motivasi ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI,
paling kurang setiap 3 jam:
e) Selama menyusui, pindahkan bayi dari unit terapi
sinar dan lepaskan penutup mata
f) Bila bayi menerima cairan per IV atau makanan
melalui NGT, jangan pindahkan bayi dari sinar terapi
sinar .
g) Observasi status hidrasi, awasi tanda kekeringan pada
kulit, kulit pecah – pecah dan kemerahan
4) Menjaga keadekuatan termoregulasi
a) Obsesvasi suhu dan warna kulit bayi secara teratur
b) Ukur suhu bayi dan suhu udara di bawah sinar terapi
sinar setiap 3 jam. Bila suhu bayi lebih dari 37,5 ◦C,
sesuaikan suhu ruangan atau untuk sementara
pindahkan bayi dari unit terapi sinar sampai suhu bayi
antara 36,5 ◦C – 37,5 ◦C.
c) Hindari penggunaan minyak/ lotion pada tubuh bayi
yang sedang mendapat foto terapi
5) Menjaga keadekuatan integumen bayi dengan menjaga bayi
tetap bersih dan kering, serta merubah posisi setiap 3 jam

c. Perhatian
1) Selama menjalani terapi sinar, konsistensi tinja bayi bisa
menjadi lebih lembek dan berwarna kuning tua. Keadaan
ini tidak membutuhkan terapi khusus.
2) Teruskan terapi dan tes lain yang telah ditetapkan
3) Pindahkan bayi dari unit terapi sinar hanya untuk
melakukan prosedur yang tidak bisa dilakukan di dalam
unit terapi sinar .
4) Bila bayi sedang menerima oksigen, matikan sinar terapi
sinar sebentar untuk mengetahui apakah bayi mengalami
sianosis sentral (lidah dan bibir biru)
5) Ukur kadar bilirubin serum setiap 24 jam, kecuali kasus-
kasus khusus:
6) Hentikan terapi sinar bila kadar serum bilirubin < 13mg/dL
7) Bila kadar bilirubin serum mendekati jumlah indikasi
transfusi tukar, persiapkan kepindahan bayi dan secepat
mungkin kirim bayi ke rumah sakit tersier atau senter untuk
transfusi tukar. Sertakan contoh darah ibu dan bayi. (Saat
ini tranfusi tukar tidak dianjurkan lagi)
8) Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa, hentikan terapi
sinar setelah 3 hari.
9) Setelah terapi sinar dihentikan:
a) Observasi bayi selama 24 jam dan ulangi pemeriksaan
bilirubin serum bila memungkinkan, atau perkirakan
keparahan ikterus menggunakan metode klinis.
b) Bila ikterus kembali ditemukan atau bilirubin serum
berada di atas nilai untuk memulai terapi sinar, ulangi
terapi sinar seperti yang telah dilakukan. Ulangi
langkah ini pada setiap penghentian terapi sinar sampai
bilirubin serum dari hasil pemeriksaan atau perkiraan
melalui metode klinis berada di bawah nilai untuk
memulai terapi sinar.
4 Evaluasi 3.
a. Tanda-tanda hipertermi
b. Tanda-tanda dehidrasi
c. Warna kuning, kebersihan tubuh, pemenuhan cairan dan reaksi
klien
5 Cuci tangan dan bereskan alat-alat 4.
6 Dokumentasi Hasil Tindakan 5.
 Waktu dan lamanya pelaksanaan pemberian fototerapi
 Tanda-tanda hipertermi atau gejala dehidrasi
 Reaksi pasien

Keterangan :
1 = Tidak dilakukan sama sekali                                                         
2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : Jumlah nilai yang diperoleh X 100%


Jumlah item yang dinilai X3
Bandar Lampung,                            2019

Mahasiswa  Penilai

----------------------------                                        -------------------------------
                    
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TRANFUSI DARAH

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
1 2 3
I Persiapan Alat
a. Jarum berukuran besar/sesuai (20, 22, atau 24 G)
b. Cairan IV salin normal (Nacl 0.9%)
c. Set infuse darah dengan filter (tranfusi set)
d. Produk darah yang tepat
e. Sarung tangan sekali pakai
f. Kapas alkohol
g. Plester
h. Manset tekanan darah
i. Stetoskop
j. Thermometer
k. Format persetujuan pemberian transfusi yang ditanda tangani

2 Pra Interaksi:
a. Mengecek program therapi sebelum tindakan dilakukan
b. Menyiapkan sarana dan alat
c. Memberi salam
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Kaji pernah atau tidak klien menerima transfusi sebelumnya dan
catat reaksi yang timbul
f. Minta klien untuk melaporkan adanya menggigil, sakit kepala,
gatal-gatal atau ruam dengan segera
g. Menanyakan persetujuan dan kesiapan sebelum pelaksanaan
tindakan
h. Pastikan bahwa klien telah menandatangani surat persetujuan
i. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan

3 Pelaksanaan : 6.
a. Pasang selang IV dengan menggunakan jarum berukuran
besar/sesuai
b. Gunakan selang infus yan memiliki filter di dalam selang
c. Gantungkan botol larutan salin normal 0.9% untuk diberikan
setelah pemberian infuse darah selesai
d. Ikuti protokol lembaga dalam mendapatkan produk darah dari
bank darah
e. Identifikasi produk darah dan klien dengan benar
f. Ukur tanda vital dasar klien
g. Berikan dahulu larutan salin normal.
h. Mulai berikan transfusi secara perlahan diawali dengan
pengisian filter didalam selang (Chamber)
i. Atur kecepatan sampai 2 ml/menit untuk 15 menit pertama dan
tetaplah bersama klien.
j. Monitor tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama
transfusi, selanjutnya ukur setiap jam.
k. Pertahankan kecepatan infuse yang di programkan dengan
menggunakan pompa infuse.
l. Lepas dan buang sarung tangan, cuci tangan.

Pertimbangan Pediatrik
a. Pada anak-anak, 50 ml darah pertama harus diinfuskan lebih dari
30 menit. Bila tidak ada reaksi terjadi, kecepatan aliran
ditingkatkan dengan sesuai untuk menginfuskan sisa 275 ml
lebih dari periode 2 jam
b. Darah untuk bayi baru lahir dicocok silangkan dengan serum ibu
karena mungkin mempunyai antibody lebih dari bayi tersebut
dan memungkinkan identifikasi yang lebih mudah tentang
inkompabilitas
c. Dosis untuk anak-anak bervariasi menurut umur dan berat badan
(hitung dosis dalam milliliter per kilogram berat badan)
d. Tranfusi sel darah merah memerlukan waktu infus yang ketat
(untuk mempermudah deteksi dini reaksi hemolitik yang
mungkin terjadi)
e. Gunakan pompa infus elektronik untuk memantau dan
mengontrol akurasi kecepatan tetesan
f. Gunakan vena umbilikalis pada bayi baru lahir sebagai tempat
akses vena
g. Tranfusi pada bayi baru lahir hanya boleh dilakukan oleh
perawat atau dokter yang kompeten dan berpengalaman
(prosedur ini memerlukan ketrampilan tingkat tinggi)
h. Tinjau kembali riwayat tranfusi anak

4 Evaluasi 7.
a. Reaksi tranfusi
b. Jumlah tranfusi yang dimasukkan

5 Cuci tangan dan bereskan alat-alat 8.

6 Dokumentasi Hasil Tindakan 9.


Catat jenis produk darah yang ditranfusikan dan jumlahnya
 Waktu dan lamanya pelaksanaan tranfusi
 Tanda-tanda allergi/reaksi pasien

Keterangan :
1 = Tidak dilakukan sama sekali                                                         
2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : Jumlah nilai yang diperoleh X 100%


Jumlah item yang dinilai X3
Bandar Lampung,                            2019

Mahasiswa  Penilai

----------------------------                                        -------------------------------
                    

Anda mungkin juga menyukai