Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN DENGAN KEPUASAN

PASIEN DI PUSKESMAS WANGKAL KABUPATEN PROBOLINGGO

Febi Nurfiansyah¹, Iin Aini Isnawati ², Riska Yunita³


Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Hafshawaty Zainul Hasan,
Probolinggo, Indonesia
Program Studi Profesi Ners, STIKes Hafshawaty Zainul Hasan, Probolinggo, Indonesia
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Hafshawaty Zainul Hasan, Probolinggo,
Indonesia

Email:

ABSTRAK

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan virus berbahaya, seseorang


yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala gangguan pernapasan seperti demam
tinggi dan sesak napas. Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi
sekunder bila kondisi mengalami perburukan maka akan terjadi hilangnya jiwa. Tujuan
penelitian adalah menganalis Hubungan Kepatuhan Protokol Kesehatan dengan Kepuasan
Pasien di Puskesmas Wangkal Kabupaten Probolinggo
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik korelasional dengan cross
sectional. Populasi penelitian adalah Pasien di Puskesmas Wangkal Kabupaten
Probolinggo sebanyak 34 pasien sampel pada penelitian ini sebanyak 31 responden
dengan menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar
kuesioner kepatuhan protokol kesehanan dan lembar kuesioner kepuasan. Analisa data
menggunakan uji Spearman Rank.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kepatuhan protocol kesehatan yaitu resiko
kecil sejumlah 14 (45,2%) dan kepuasan pasien yaitu puas sejumlah 24 responden
(77,4%), hasil uji statistik didapatkan nilai yaitu p=0,022 dengan tingkat signifikan 0,05
(p=0,022 ≤α 0,05), maka membuktikan bahwa H1 diterima yang berari ada hubungan
kepatuhan protokol kesehatan dengan kepuasan pasien.
Kepatuhan protokol kesehatan, kepatuhan dipengaruhi oleh pelayanan puskesmas
tentang informasi yang diberikan kepada pasien, seperti halnya informasi tentang
pentingnya mematuhi protokol kesehatan di saat pandemi ini, pelayanan kesehatan yang
baik dapat memberikan kepuasan pasien sehingga pasien patuh untuk melakukan protokol
kesehatan

Kata Kunci: kepatuhan protokol kesehatan, pencegahan covid-19, kepuasan pasien


ABSTRACT

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a dangerous virus, a person infected


with coronavirus can experience respiratory symptoms such as high fever and shortness
of breath. Complications such as respiratory failure, acute heart failure, and secondary
infection if the condition worsens, there will be loss of life. The purpose of the study was
to analyze the relationship between Health Protocol Compliance and Patient Satisfaction
at the Wangkal Health Center, Probolinggo Regency
The type of research used is correlational analytic method with cross sectional.
The research population was patients at the Wangkal Health Center, Probolinggo
Regency as many as 34 patients. The sample in this study was 31 respondents using
accidental sampling. The research instrument used a health protocol compliance
questionnaire sheet and a satisfaction questionnaire sheet. Data analysis using Spearman
Rank test.
The results of the study showed that compliance with health protocols was a
small risk of 14 (45.2%) and patient satisfaction was satisfied by 24 respondents
(77.4%), the statistical test results obtained a value of p = 0.022 with a significant level
i
of 0.05 (p = 0.022 0.05), it proves that H1 is accepted which means there is a
relationship between health protocol compliance with patient satisfaction.
Compliance with health protocols, compliance is influenced by puskesmas
services regarding information provided to patients, as well as information about the
importance of complying with health protocols during this pandemic, good health
services can provide patient satisfaction so that patients comply with health protocols

Keywords: health protocol compliance, covid-19 prevention, patient satisfaction

ii
1. Pendahuluan Kepuasan Pasien di Tempat Pendaftaran Rawat
Kepuasan pasien merupakan salah satu Jalan di Puskesmas Wangkal didapatkan data
indikator penting yang harus diperhatikan dalam bahwa sering kali pasien lupa memakai masker
pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah karena terburu-buru pergi ke puskesmas, pasien
hasil penilaian dari pasien terhadap pelayanan baru memakai masker jika diingatkan oleh petugas
kesehatan dengan membandingkan apa yang kesehatan, selain itu mereka sering lupa akan
diharapkan sesuai dengan kenyataan pelayanan menjaga jarak dengan pasien lain. Didapatkan data
kesehatan yang diterima disuatu tatanan protokol kesehatan dari 10 responden (100%), 5
kesehatan rumah sakit Dengan demikian responden (50%) diantaranya memakai masker,
kepuasan pasien dirumah sakit tergantung dan 5 responden (50%) tidak memakai masker, 7
bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pihak responden (70%) mencuci tangan dan 3 responden
rumah sakit tersebut. Namun pelayanan yang (30%) tidak mencuci tangan, 7 responden (70
diberikan masih ada yang belum sesuai dengan apa responden) yang tidak menjaga jarak diruang
yang diinginkan oleh pasien dan kepuasan pasien tunggu atau tempat duduk dan 3 responden (30%)
masih belum sesuai dengan standar (Pohan, 2017). responden yang menjaga jarak diruang tunggu atau
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tempat duduk Di Puskesmas Wangkal, data
merupakan masalah kesehatan yang serius di kepuasan pasien saat pandemi Covid-19 di bulan
Indonesia, bahkan dunia. Seseorang yang terinfeksi Februari 80% dan di bulan Maret 85%. Standar
coronavirus dapat mengalami gejala gangguan kepuasan berdasarkan indeks kepuasan masyarakat
pernapasan seperti demam tinggi dan sesak napas. adalah 80%.
Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung Covid-19 menyebabkan penurunan angka
akut, dan infeksi sekunder akibat kuman lainnya kunjungan pasien, hal ini terjadi karena terdapat
dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak segera alur proses pelayanan kesehatan yang berubah,
diatasi atau bila penyakit mengalami perburukan pembatasan jumlah pasien sebagai upaya
dengan sangat cepat sehingga berakibat pada menghindari kerumunan, serta diterapkannya
hilangnya jiwa. langkah pencegahan standar, identifikasi awal dan
World Health Organization (WHO) pengendalian sumber virus (Indonesia.
mendeklarasikan Coronavirus Disease 2019 Kementerian Kesehatan, 2020). Pembatasan
(COVID-19) menjadi pandemi pada 12 Maret jumlah pasien setiap harinya mengakibatkan pasien
2020. Terdapat lebih dari 200 negara yang diduga berobat ke faskes lain sehingga
terinfeksi virus tersebut, Indonesia termasuk satu mengakibatkan penurunan jumlah pasien. Upaya
diantaranya. Pada 20 September 2020, Jumlah adaptasi pelayanan kesehatan telah dilaksanakan
kasus COVID-19 tercatat 244.676 positif, 177.327 sejak mulainya Pandemi Covid-19, karena
sembuh, dan 9.553 meninggal. Sementara itu, per Puskesmas merupakan garda terdepan dalam
28 September angka kematian akibat COVID-19 di melayani kesehatan masyarakat di wilayahnya,
Indonesia mencapai 3,77% dan angka kesembuhan sehingga Puskesmas tidak pernah berhenti dalam
73,77 %. Standar kepuasan pasien di melayani masyarakat baik didalam gedung maupun
pelayanan kesehatan ditetapkan secara nasional diluar gedung. Pada saat ini, dalam masa adaptasi
oleh Departemen Kesehatan. Menurut Peraturan kebiasaan baru, pelayanan puskesmas telah banyak
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dilakukan perubahan untuk mengantisipasi potensi
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan meningkatnya kembali kasus Covid-19. Selain
Minimal untuk kepuasan pasien yaitu diatas pelayanan dalam bentuk virtual, pelayanan
95% Bila ditemukan pelayanan kesehatan dengan langsung kepada masyarakat tetap harus
tingkat kepuasaan pasien berada dibawah 95%, dilaksanakan dengan memenuhi protokol
maka dianggap pelayanan kesehatan yang kesehatan yang telah ditetapkan, misalnya
diberikan tidak memenuhi standar minimal atau penyediaan alat cuci tangan, dilakukan
tidak berkualitas (Kemenkes, 2016). pemeriksaan suhu sebelum masuk Puskesmas,
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pembatasan jumlah pengunjung/pengantar pada
peneliti pada tanggal 15 Maret 2021 melalui ruang tunggu sesuai jumlah kursi yang ada hingga
wawancara tentang Protokol Kesehatan dan pemberlakuan sekat untuk membatasi kontak

3
antara pasien dengan petugas kesehatan pada tiap- 2. Metode Penelitian
tiap bagian pelayanan. Kepuasan pasien Penelitian ini menggunakan desain studi
didefinisikan sebagai respon pelanggan terhadap analitik korelasional dengan pendekatan cross
ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sectional. Cross sectional merupakan rancangan
sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya penelitian dengan melakukan pengukuran atau
setelah pemakaian. Kepuasan pasien/pelanggan pengamatan pada saat bersamaan, atau melakukan
adalah inti dari pemasaran yang berorientasi pemeriksaan status penyakit pada titik yang sama
kepada pasien/pelanggan. Pelayanan yang (Hidayat, 2018).
memuaskan dan berkualitas akan membentuk Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien di
loyalitas pasien/pelanggan, dan kepuasan sangat Puskesmas Wangkal Kabupaten Probolinggo
erat hubungannya dengan ”wordof mouth”, maka sebanyak 34 pasien.
pelayanan yang memuaskan tersebut juga akan Sampel ditentukan oleh Pasien di
mendatangkan pelanggan baru. Efek selanjutnya Puskesmas Wangkal Kabupaten Probolinggo
akan berlanjut pada proses terbentuknya citra sebanyak 31 yang sesuai dengan kriterian inklusi
puskesmas yang meningkat. Hal ini dikarenakan dan kriteria eksklusi Pada bulan Agustus 2021
kondisi persaingan yang sangat ketat. Maka setiap
puskesmas akan berusaha untuk menempatkan 3. Hasil dan Pembahasan
dirinya sebaik mungkin dimata Bagian ini menyajikan hasil penelitian yang dapat
pasien/pelanggannya agar dapat dipercaya untuk dilengkapi dengan tabel. Bagian pembahasan
memenuhi kebutuhannya dalam bidang kesehatan memaparkan hasil pengolahan data,
(Rangkuti, 2016). menginterpretasikan penemuan secara logis,
Tempat penerimaan pasien rawat jalan mengaitkan dengan sumber rujukan yang relevan
merupakan unit pelayanan terdepan bagi setiap 1. Data Umum
puskesmas. Pelayanan pendaftaran pasien harus Tabel 5.1 karakteristik responden umur
mampu mencakup informasi penting mengenai berdasarkan Jenis Kelamin
data sosial pasien. Selain itu pemberi pelayanan Jenis Frekuensi Prosentase
sebaiknya berpenampilan rapi dan berkomunikasi Kelamin (f) (%)
aktif untuk mendukung pelayanan di puskesmas. Laki – Laki 15 48.4
Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik
bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan cepat, Perempuan 16 51.6
sikap yang ramah, sopan, tertip dan penuh Jumlah 31 100
tanggung jawab. Untuk menciptakan dan menjaga Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa
mutu pelayanan medis yang disesuaikan dengan karakteristik responden berdasarkan jenis
keinginan masyarakat, maka pihak puskesmas kelamin yang terbanyak adalah kelompok
perlu suatu umpan baik dari masyarakat yaitu perempuan yaitu sejumlah 16 responden
tanggapan dan penilaian dari para pasien sehingga (51,6%) dan kelompok laki-laki yaitu sejumlah
dijadikan sebagai suatu bahan evaluasi dan 15 responden (48,4%)
gambaran apakah pelayanan yang diberikan telah Tabel 5.2 Karakteristik responden
memenuhi harapan pasien atau belum. Oleh karena Berdasarkan Usia
itu puskesmas berusaha untuk menghasilkan Prosentase
Usia Frekuensi (f)
kinerja sebaik mungkin sehingga dapat (%)
memuaskan pasien. Kepuasan pasien berkorelasi 25-30
5 16.1
dengan mutu pelayanan di puskesmas. Dengan tahun
memahami tingkat kepuasan pasien, manajemen 31-35
7 22.6
puskesmas dapat mempelajari dan melakukan tahun
peningkatan mutu pelayanan. Penentuan kepuasan 36-40
19 61.3
pasien diukur menggunakan instrumen baku tahun
berdasarkan indikator kinerja puskesmas Jumlah 31 100
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun
2005 (Nursalam, 2014).

4
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan bahwa wiraswasta yaitu sejumlah 9 responden
karakteristik responden berdasarkan usia yang (29%), dan kelompok PNS yaitu sejumlah 2
terbanyak adalah kelompok usia 36-40 tahun responden (6,5%).
yaitu sejumlah 19 responden (61,3%),
kelompok usia 25-30 tahun yaitu sejumlah 5 2. Data Khusus
responden (16,1%) dan kelompok usia 31-35 Tabel 5.5 Variabel Kepatuhan protocol
tahun yaitu sejumlah 7 responden (22,6%) kesehatan
Kepatuhan Prosen
Frekuensi
Tabel 5.3 Karakteristik responden protocol tase
(f)
Berdasarkan Pendidikan Terakhir kesehatan (%)
Pendidikan Frekuensi Prosent Resiko kecil 14 45.2
Terakhir (f) ase (%) Resiko sedang 13 41.9
Tidak Sekolah 4 12.9 Resiko berat 4 12.9
Jumlah 31 100
SD 8 25.8
Berdasarkan hasil penelitian yang
SMP 7 22.6
dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021
SMA 10 32.3
didapatkan data bahwa responden yang sesuai
Perguruan
2 6.5 target penelitian sebanyak 31 responden.
Tinggi
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan bahwa data
Jumlah 31 100
kepatuhan protocol kesehatan pada responden
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan
di Puskesmas Wangkal Kabupaten
bahwa karakteristik responden
Probolinggo, kategori terbanyak yaitu resiko
berdasarkan pendidikan terakhir yang
kecil sejumlah 14 responden (45,2%). Dari
terbanyak adalah kelompok SMA yaitu
hasil penelitian didapatkan sebagian besar
sejumlah 10 responden (32,3%), kelompok
pasien di Puskesmas Wangkal Kabupaten
tidak sekolah yaitu sejumlah 4 responden
Probolinggo telah melakukan protokol
(12,9%), kelompok SD yaitu sejumlah 8
kesehatan, mulai dari memakai masker mencuci
responden (25,8%), kelompok SMP yaitu
tangan akan tetapi masih ada beberapa
sejumlah 7 responden (22,6%) dan
responden yang tidak mematuhi protokol
kelompok perguruan tinggi yaitu sejumlah
kesehatan khususnya pada saat melakukan
2 responden (6,5%)
pendaftaran di puskesmas, kebanyan responden
memilih berkerumun untuk mendapatkan
Tabel 5.4 Karakteristik responden
pelayanan sehingga tidak mematuhi protokol
Berdasarkan
kesehatan.
Pekerjaan
Tingkat kepatuhan seseorang
Frekuensi Prosentase
Pekerjaan bisadipengaruhi oleh beberapa hal seperti
(f) (%)
pendidikan, pengetahuan dan motivasi, sesuai
Tidak
9 29 dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bekerja
Novi Afrianti,dkk tahun 2021 peningkatan
Petani 11 35.5
pengetahuan masyarakat terkait covid-19 dapat
Wiraswasta 9 29 mendorong masyarakat untuk patuh dalam
PNS 2 6.5 mengikuti segala protokol kesehatan yang telah
Jumlah 31 100 ditetapkan hal ini juga didukung oleh Ahmadi
(2013) yang menyatakan bahwa seseorang yang
Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu akan
bahwa karakteristik responden berdasarkan mampu menentukkan dan mengambil
pekerjaan yang terbanyak adalah kelompok keputusan dalam menghadapi suatu masalah.
petani yaitu sejumlah 11 responden Penelitian mengenai kepatuhan protokol
(35,5%), kelompok tidak bekerja yaitu kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-
sejumlah 9 responden (29%), kelompok 19 juga telah dilakukan oleh Triyanto &

5
Kusumawardani (2020), yang menyatakan pengobatan. Kepuasan pasien terhadap kualitas
bahwa pengetahuan yang minim mengenai jasa pelayanan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan faktor penentu. Dari penelitian-penelitian
masyarakat pada protokol kesehatan dalam sebelumnya tentang kualitas jasa pelayanan
mencegah penyebaran COVID-19. telah banyak menjelaskan bahwa terdapat
Dari hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor penentu, antara lain yaitu
bahwa sebagian besar responden didapatkan tangibility atau aspek yang terlihat secara fisik
bahwa karakteristik responden berdasarkan misalnya peralatan dan personel, reliability atau
pendidikan terakhir yang terbanyak adalah kemampuan untuk memiliki performa yang bisa
SMA yaitu sejumlah 10 responden (32,3%), diandalkan dan akurat, responsiveness atau
kelompok tidak sekolah yaitu sejumlah 4 kemauan untuk merespon keinginan atau
responden (12,9%), kelompok SD yaitu kebutuhan akan bantuan dari pelanggan, serta
sejumlah 8 responden (25,8%), kelompok SMP pelayanan yang cepat, assurance atau kemauan
yaitu sejumlah 7 responden (22,6%) dan para personel untuk menimbulkan rasa percaya
kelompok perguruan tinggi yaitu sejumlah 2 dan aman kepada pelanggan, emphaty atau
responden (6,5%). Dengan demikian peneliti kemauan personel untuk peduli dan
berpendapat bahwa berdasarkan tingkat memperhatikan setiap pelanggan (Tjiptono dan
pendidikan yang ditamatkan, secara umum Diana, 2003 dikutip oleh Wanarto, 2011).
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi jenjang Penelitian yang dilakukan oleh Adhytyo
pendidikan yang ditamatkan seseorang, maka dan Mulyaningsih (2013) hasil menunjukkan
akan mempunyai pengetahuan informasi semakin baik dan tepat dalam melakukan
mengenai Covid-19 dan mempunyai kesadaran penanganan akan meningkatkan tingkat
yang tinggi mengenai begitu pentingnya kepuasan. Ketepatan waktu merupakan suatu
menjaga diri dari penularan Covid-19. Oleh kondisi dimana segala sesuatu dikerjakan sesuai
karena itu, akan semakin tinggi pula tingkat dengan waktunya. Ketepatan waktu pelayanan
kepatuhan penerapan protokol kesehatan dalam di Puskesmas dapat juga diartikan sebagai lama
kehidupan sehari-harinya. pelayanan yang diberikan pihak Puskesmas
pada pasien.
Tabel 5.6 Variabel Penerimaan Diri Dari hasil penelitian ini menunjukkan
Kepuasan Frekuensi Prosentase bahwa sebagian besar responden didapatkan
Pasien (f) (%) bahwa karakteristik berdasarkan pekerjaan yang
Puas 24 77.4 terbanyak adalah kelompok petani yaitu
Tidak puas 7 22.6 sejumlah 11 responden (35,5%), kelompok
Jumlah 31 100 tidak bekerja yaitu sejumlah 9 responden
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan bahwa (29%), kelompok wiraswasta yaitu sejumlah 9
data kepuasan pasien pada responden di responden (29%), dan kelompok PNS yaitu
Puskesmas Wangkal Kabupaten Probolinggo, sejumlah 2 responden (6,5%). Dengan
kategori terbanyak yaitu puas sejumlah 24 demikian, peneliti berpendapat bahwa Banyak
responden (77,4%). Kemampuan penyedia responden yang sibuk dengan pekerjaannya
layanan memberikan pelayanan yang tepat sehingga lupa akan memakai masker.
sesuai dengan harapan pasien. Penilaian Kesibukan bekerja membuat responden ingin
kehandalan dilihat dari ketetapatan waktu pelayanan yang cepat, sehingga ada sebagian
pendaftaran sampai pemeriksaan. Selain itu responden yang berkerumun untuk
pelayanan kesehatan secara cepat dan akurat mendapatkan pelayanan lebih awal, dengan
dapat meningkatkan kepuasan pasien, Dengan kesibukan tersebut pasien cenderung
adanya protokol kesehatan pasien yang berobat menginginkan pelayanan yang cepat dan baik
semakin teratur dan tidak terjadi kerumunan. sehingga pasien yang puas dengan pelayanan
Kepuasan pasien dimulai dari penerimaan yang diterima disebuah layanan kesehatan
terhadap pasien dari pertama kali datang, cenderung akan menggunakkan layanan
sampai pasien meninggalkan tempat kesehatan itu kembali.

6
3. Hubungan Kepatuhan Protokol Kesehatan Protokol kesehatan di masa pandemi ini
Dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas sangat digencarkan oleh pemerintah
Wangkal Kabupaten Probolinggo dikarenakan kenaikan angka covid19 yang
kepatuha Kepuasan pasien semakin meninggi, protokol kesehatan minimal
n protokol Tidak yang wajib diterapkan oleh masyarakat adalah
Puas Jumlah 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan
kesehata Puas
n f % F % F % menjaga jarak. Masker yang diwajibkan adalah
masker medis di prioritaskan bagi tenaga
Resiko
14 45 0 0 14 45 kesehatan, bagi masyarakat masker yang
kecil
digunakan adalah masker kain yang terdiri dari
Resiko
7 22 6 20 13 42 minimal 2 lapis, mencuci tangan harus
sedang
dilakukan dengan prosedur yang benar yaitu
Resiko
3 10 1 3 4 13 selama 20 detik, menggunakan sabun dan air
berat
mengalir, menjaga jarak yang disarankan
10
Jumlah 24 77 7 23 31 adalah minimal 1,5 meter dan tidak
0
diperbolehkan dalam kerumunan orang.
 P=0,022 n=31 α=0,05
Dengan mematuhi protokol kesehatan maka
Berdasarkan tabel 5.8 didapatkan hasil dapat mengindari resiko penularan covid-19
bahwa kepatuhan protokol kesehatan dengan sebanyak 85% ini jika dilakukan dengan ketat
kepuasan pasien kurang sebanyak 14 responden dan benar (Kemenkes, 2020)
(45%). Ada beberapa pasien yang masih tetap Menurut peneliti data diatas menunjukkan
tidak patuh dalam protokol kesehatan, seperti bahwa kepatuhan biasanya akan semakin
penggunaan masker dah menjaga jarak alasan meningkat seiring dengan peningkatan usia.
responden enggan untuk menggunakan masker usia berhubungan dengan tingkat kepatuhan,
karena ada persepsi dirinya tidak mungkin meskipun terkadang usia bukan menjadi
tertular corona, mereka merasa dirinya sehat. penyebab ketidakpatuhan namun semakin tua
Berdasarkan hasil analisis statistic uji usia pasien maka akan semakin menurun daya
Spearman Rank dengan bantuan software ingat, pendengaran, dan penglihatan, sehingga
program SPPS for windows dari hasil uji pasien lansia menjadi tidak patuh. Selain itu
korelasi tersebut didapatkan bahwa nilai r pelayanan kesehatan berperan aktif dalam
correlation = 0,411 ada hubungan yang searah kepatuhan protokol kesehatan, kepatuhan
dan positif artinya jika kepatuhan protokol dipengaruhi oleh pelayanan puskesmas tentang
kesehatan meningkat maka kepuasan pasien informasi yang diberikan kepada pasien, seperti
juga meningkat. nilai p=0,022 dengan tingkat halnya informasi tentang pentingnya mematuhi
signifikansi α=0,05 (p<α=0,05) sehingga dapat protokol kesehatan di saat pandemi ini,
dinyatakan bahwa H1 diterima, yang artinya pelayanan kesehatan yang baik dapat
ada hubungan kepatuhan protokol kesehatan memberikan kepuasan pasien sehingga pasien
dengan kepuasan pasien di Puskesmas Wangkal patuh untuk melakukan protokol kesehatan.
Kabupaten Probolinggo.
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) 4. Kesimpulan dan Saran
merupakan masalah kesehatan yang serius di 1) Kesimpulan
Indonesia, bahkan dunia. Seseorang yang Dari hasil penelitian dan pembahasan
terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala peneliti diatas dapat disimpulkan sebagai
gangguan pernapasan seperti demam tinggi dan berikut:
sesak napas. Komplikasi seperti gagal napas, 1. kepatuhan protokol kesehatan di Puskesmas
gagal jantung akut, dan infeksi sekunder akibat Wangkal Kabupaten Probolinggo terbanyak
kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi yaitu kategori resiko kecil sejumlah 14
tersebut tidak segera diatasi atau bila penyakit (45,2%)
mengalami perburukan dengan sangat cepat
sehingga berakibat pada hilangnya jiwa.

7
2. Kepuasan pasien di Puskesmas Wangkal untuk meningkatkan kepatuhan pasien
Kabupaten Probolinggo terbanyak yaitu di Puskesmas Wangkal Kabupaten
kategori puas sejumlah 24 (77,4%) Probolinggo.
3. Ada hubungan kepatuhan protokol 7.2.4 Bagi Responden
kesehatan dengan kepuasan pasien di Disarankan bagi responden
Puskesmas Wangkal Kabupaten agar mampu mengubah persepsi
Probolinggo. dengan nilai yaitu p=0,022 mengenai kepatuhan protocol kesehatan
dengan tingkat signifikan 0,05 (p=0,022 ≤α dengan cara memakai masker menjaga
0,05). jarak, mencuci tangan dan menghindari
2) Saran kerumunan, serta lebih meningkatkan
Berdasarkan dari kesimpulan penelitian pemahaman atau pengetahuan terkait
di atas, maka dapat diberikan saran sebagai kepatuhan protocol kesehatan, selain itu
berikut: diharapkan responden dapat
a. Bagi Institusi Pendidikan meningkatkan kepatuhannya dalam
Hasil Penelitian ini diharapkan melaksanakan protokol kesehatan.
dapat dijadikan sebagai tambahan d. Bagi Peneliti Selanjutnya
refrensi dalam proses belajar mengajar Hasil penelitian ini dapat dijadikan
baik untuk kalangan mahasiswa, suatu dasar bagi peneliti lain untuk
pendidikan sarjana maupun profesi melakukan studi lanjut tentang
menjadi bukti dasar yang dipergunakan hubungan kepatuhan protokol
pembelajaran keperawatan medical kesehatan dengan kepuasan pasien.
bedah khususnya tentang kepatuhan Pada saat penelitian dilaksanakan
protokol kesehatan dan kepuasan Tempat dan lokasi penelitian yang
pasien, selain itu diharapkan mahasiswa berada di Puskesmas Wangkal
dapat melanjutkan prosedur yang sudah Kabupaten Probolinggo sehingga
diajalankan oleh peneliti tentang mengganggu pasien yang lain yang
protokol kesehatan. tidak termasuk sebagai responden
b. Bagi Profesi Keperawatan penelitian, Peneliti tidak bisa meneliti
Bagi bidang ilmu keperawatan setiap hari, karena kendala jadwal piket,
khususnya keperawatan medical bedah oleh karena itu peneliti berharap untuk
hendaknya hasil penelitian ini peneliti selanjutnya dapat memberikan
diharapkan dapat memberikan tempat penelitian agar tidak
informasi dan mengembangkan mengganggu proses penelitian, dan
keilmuan terkait kepatuhan protokol peneliti selanjutnya dapat mengambil
kesehatan dan kepuasan pasien. Selain responden setiap harinya tanpa
itu diharapakan dapat melanjutkan dan terkendala jadwal piket seperti peneliti
mengembangkan penelitian yang sudah sebelumnya. Sehubungan dengan
diteliti oleh peneliti sebelumnya tentang keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
kepatuahan protokol kesehatan. peneliti sebelumnya, diharapkan
c. Bagi Tempat Penelitian peneliti selanjutnya dapat
Bagi pihak puskesmas, penelitian memperpanjang waktu penelitian
ini diharapkan dapat sebagai masukan sehingga hasil yang diperoleh lebih
bagi pihak puskesmas agar baik lagi kedepannya.
meningatkan pengetahuan terkait
kepatuhan protokol kesehatan dengan 5. Referensi
kepuasan pasien di Puskesmas Wangkal Budianto, Agus dan Gwendolyn Ingrid
Kabupaten Probolinggo, selain itu Utama, Aspek Pelayanan Kesehatan
pihak puskesmas bisa melakukan Dalam Perspektif Perlindungan
penyuluhan tentang pentingnya Pasien.Bandung: Karya Putra Darwati,
protokol kesehatan di masa pandemi ini 2019

8
Depkes (2017) Sebagian Besar Penderita Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Hipertensi tidak Menyadarinya, Biro Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Komunikasi dan Pelayanan Jakarta: Salemba Medika
Masyarakat,Kementerian Kesehatan Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu
RI.Endang dalam Mamik, 2015 Keperawatan Pendekatan Praktis
Griffith, 2014. Dental Complications of Head Edisi.4.Jakarta: Salemba Medika
and Neck Radiotherapy: Part 1. Australian Nursalam : 2011 Nursalam. (2011). Konsep
Dental Journal dan penerapan metodologi penelitian
Hajinezhad, 2011 Nurse caringin Iran and Its ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba
Relationship with Patient Satisfaction. Medika
Australian. Journal Of Advanced Nursing. Nursalam, 2013 Nursalam. 2013. Metodologi
Volume 26 Number 2 Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Harinaldi, 2015 Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Praktis : Jakarta : SalembaMedika
Teknik dan Sains, Erlangga, Jakarta. Nursalam, 2014 Nursalam. (2014). Manajemen
Hidayat, 2008 Hidayat A.A. (2008). Metode keperawatan aplikasi dalam praktik
Penelitian Kebidanan dan Teknik keperawatan profesional edisi 4. Jakarta :
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Salemba Medika
Hidayat, 2009 Metode Penelitian Kesehatan Nursalam, 2017 Nursalam. (2017). Metodologi
Paradigma Kuantitatif.Jakarta :Salemba Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Medika Praktis. (P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.).
Hidayat, 2011 Metode penelitian Keperawatan Jakarta: Salemba Medika
dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Pohan, 2016 Pohan, Chairil Anwar. 2016.
Salemba Medika Manajemen Perpajakan Strategi
Hidayat, 2018 Pengaruh Kepuasan Kerja Perencanaan Pajak dan Bisnis. Jakarta: PT
Terhadap Komitmen Organisasi Dan Gramedia
Turnover Intention. Jurnal Manajemen dan Pohan, 2017 ohan. 2017. Pembahasan
Pemasaran Jasa, Vol. 11, No. 1: 51-66 Komprehensif Pengantar Perpajakan Teori
Heriandi, 2017 Mutu pelayanan kesehatan di dan Konsep Hukum Pajak. Jakarta : Mitra
rumah sakit dan kepuasan konsumen. Wancana Media
Jakarta: EGC Rangkuti, 2016 Teknik Membedakan Kasus
Junadi, 2007 Survei Kepuasan Pasien di Bisnis Analisis SWOT. Jakarta : PT
Rumah Sakit. Jakarta: Seminar RSPAD Gramedia
Gatot Subroto. Soeparmanto dan Astuti, 2016 Soeparmanto &
Kemenkes, 2016 INFODATIN Pusat Data Astuti, 2006. Program akselerasi
dan Informasi Kementerian Kesehatan RI peningkatan gizi masyarakat, Depkes
Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan (http://depkes.go.id)
Kemenkes, 2020 Situasi Terkini Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif
Perkembangan Corona virus Disease Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(COVID-19) 31 Mei 2020. Diambil Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
kembali dari covid19.kemkes.go.id: (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
Muninjaya, 2013 manajemen Mutu Pelayanan R&D). Bandung: CV. Alfabeta
Kesehatan, Jakarta: EGC Tjiptono, 2016 Service, Quality & satisfaction.
Nooria; 2008 Pengaruh Persepsi Kualitas Jasa Yogyakarta. Andi.
Pelayanan Terhadap Kepuasan dan World Health Organization (WHO), 2017
Loyalitas Pelanggan di RSU Saras WHO. Measure your blood pressure,
Husada Purworejo. Skripsi (Tidak reduce your risk, diakses tanggal 20
Diterbitkan). Fakultas Psikologi. september 2018.
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Notoatmodjo. (2015). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai