Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENGERTIAN

Dalam Prosedur Operasional Standar ini yang dimaksud dengan :


1. Kementrian adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian
Agama Republik Indonesia
2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut LPM adalah unit
pelaksana teknis Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan yang berada di bawah
dan betanggung jawab kepada Direktur Jendral Pendidikan dan Kebudayaan
Menengah
3. Ujian Satuan Pendidikan yang selanjutnya disebut USP adalah kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan
Pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi
Dasar
4. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujan Satuan Pendidikan yang
selanjutnya di sebut POS USP adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan
dan teknis penyelengaraan dan pelaksanaan USP
5. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut SNP adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia
6. Kisi-Kisi Ujian Satuan Pendidikan adalah acuan untuk mengembangkan dan
merakit naskah soal Ujian Satuan Pendidikan yang disusun berdasarkan kriteria
Satandar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan Kurikulum yang berlaku
7. Pendidikan adama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui
mata pelajaran pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
8. Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan
tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan
ajaran agamanya

1
9. Perangkat naskah soal Ujian Satuan Pendidikan adalah variasi perangkat tes yang
paralel, terdiri atas jumlah soal butir yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi Ujian
Satuan Pendidikan
10. Lembar jawaban Ujian Satuan Pendidikan yang selanjutnya disebut LJUSP adalah
lembaran kertas yang digunakan peserta untuk menjawab soal Ujian Satuan
Pendidikan
11. Bahan Ujian Satuan Pendidikan adalah bahan yang digunakan dalam
penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan yang mencakup naskah soal, LJUSP,
berita acara, daftar hadir, amplop, tata tertib, dan fakta integritas
12. Dokumen Ujian Satuan Pendidikan adalah berkas hasil pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan yang bersifat rahasia, terdiri atas naskah soal, jawaban peserta ujian,
daftar hadir yang sudah diisi peserta, berita acara yang sudah diisi dan ditanda
tangani oleh pengawas ujian dalam bentuk hard copy
13. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah yang selanjutnya disebut MKKS dan yang
sejenisnya adalah kelompok kepala sekolah di tingkat Kabupaten/Kota pada
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
14. Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang selanjutnya disebut MGMP dan
sejenisnya adalah kelompok guru mata pelajaran sejenis tingkat Kabupaten/Kota
pada jenjang Sekolah Menengah Atas

2
BAB II
PESERTA DAN PELAKSANA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Persyaratan Peserta Ujian Satuan Pendidikan


1. Telah berada pada tahun terakhir di masing-masing jenjang atau program
paket kesetaraan; dan
2. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar seluruh program
pembelajaran yang telah ditempuh pada jenajang pendidikan tersebut.

B. Hak dan Kewajiban Peserta Ujian Satuan Pendidikan


1. Hak Peserta Ujian
a. Setiap peserta didik yang telah memenuhi persyaratan berhak mengikuti
Ujian Satuan Pendidikan
b. Peserta ujian yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak
dapat mengikuti ujian utama dan mengikuti ujian susulan
2. Kewajiban Peserta Ujian
a. Peserta ujian wajib mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan
b. Peserta ujian wajib mematuhi tata tertib peserta Ujian Satuan Pendidikan

C. Pendaftaran Peserta Ujian Satuan Pendidikan


1. Satuan Pendidikan pelajsana ujian melaksanakan pendataan calon peserta
berdasarkan data Dapodik;
2. Panitia Ujian Satuan Pendidikan melakukan verifikasi data calon peserta ujian
3. Kepala sekolah menetapkan daftar peserta ujian
4. Panitia ujian menerbitkan kartu peserta ujian

D. Persyaraan Satuan Pendidikan Pelaksana Ujian


1. Persyaratan satuan pendidikan yang dapat melaksanakan ujian adalah satuan
pendidikan terakreditasi berdasarkan keputusan dari Badan Akreditasi
Nasional Sekolah;

3
2. Dalam hal akreditasi satuan pendidikan telah habis masa berlakunya dan
dalam proses pengajuan kembali (reakreditasi) maka status akreditasi yang
lama masih berlaku sesuai dengan ketentuan BAS-S/M yang terakreditasi;
3. Ujian Satuan Pendidikan yang belum terakreditasi diselenggarakan oleh
satuan pendidikan terakreditasi pada jenjang pendidikan yang sama.
Pelaksanaan Ujian bagi satuan pendidikan yang belum terakreditasi dapat
berlangsung di satuan pendidikan masing-masing dengan penyelenggaraan
ujian dari satuan pendidikan yang terakreditasi
4. Mekansime penyampaian dan penggunaan soal ujian oleh satuan pendidikan
yang belum terakreditasi dilakukan melalui kerja sama dengan satuan
pendidikan terakreditasi dan dikoordinasikan melalui kerja sama dengan
satuan pendidikan atau kator Kementrian Agama sesuai dengan
kewenangannya.

4
BAB III
PENYELENGGARA DAN PELAKSANA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas dan wesenang Kementrian dalam pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
adalah sebagai berikut :
1. Meakukan sosialisasi pelaksanaan ujian ke dinas pendidikan provinsi dan
dinas pendidikan kabupaten/kota
2. Melakukan koordinasi dengan kementrian agama
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
4. Mengupulkan dan menganalisis data hasil Ujian Satuan Pendidikan dari
sekolah secara sampling memalui Dinas Pendidikan Provnsi dan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota
5. Menerima hasil Ujian Satuan Pendidikan dari satuan pendidikan melalui
Dapodik
6. Memanfaatkan hasil ujian untuk pembinaan dan peningkatan mutu
pendidikan

B. Kementrian Agama
Tugas dan kewenangan Kementrian Agama dalam pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan sebagai berikut :
1. Menyusun dan mengusulkan kepada BNSP kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan
serta Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Menyusun dan mengusulkan kepada BSNP kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan
mata pelajaran keagaan pada sekolah keagamaan
3. Menyusun 20%-25% soal Ujian Satuan Pendidikan mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
4. Menyusun 20%-25% soal Ujian Satuan Pendidikan mata pelajaran keagamaan
pada sekolah keagamaan
5. Menyerahkan 20%-25% soal Ujan Satuan Pendidikan mata pelajaran
Pendidkan Agama dan Budi Pekerti kepada Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi

5
6. Berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama dan Kator
kementrian Agama Kabupaten/Kota dalam menyusun dan perakitan soal
Ujian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan pada di
madrasah dan sekolah di bawah binaannya
8. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil Ujian Satuan Pendidikan dari
madrasah dan sekolah di bawah binaannya melalui Kantor Kementrian
Agama dan Kantor Wilayah Kementrian Agama

C. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)


Tugas dan wewenang LPMP dalam pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan sebagai
berikut :
1. Membantu KKG dalam menyiapkan soal Ujian Satuan Pendidikan
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
melaui uji petik
3. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Ujan Satuan
Pendidikan ke direktorat terkait

D. Dinas Pendidikan Provinsi


Tugas dan wewenang Dinas Pendidikan Provinsi dalam Ujian Satuan Pendidikan
sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi kebijakan Ujian Satuan Pendidika
2. Melakukan koordinasi dengan LPMP dalam pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan
3. Melakukan Koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi
4. Menetapkan Satuan Pendidikan jenjang SMA Kabupaten/Kota dtugaskan
untuk :
a. Menyusun dan menelaah kisi-kisi soal untuk 100% berdasarkan SKL dan
Kurikulum yang digunakan
b. Membuat soal Ujian Satuan Pendidikan berdasarkan kisi-kisi yang sudah
dibuat dan di telaah oleh guru mapel satuan pendidikan

6
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Ujian Satuan
Pendidikan SMA dengan melibatkan pengawas pembina
6. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil Ujian Satuan Pendidikan dari
SMA
7. Membuat laporan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan SMA di wilayahnya
dan menyampaikannya kepada Kementrian u.p Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah.

E. Kantor Wilayah Kementrian Agama


Tugas dan wewenang Kantor Wilayah Kementrian Agama sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisas dan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
2. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinis dan Kantor
Kementrian Agama Kabupaten/Kota
3. Mengoordinasikan penulisan dan perakitan soal mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
4. Menetapkan guru untuk terlibat dalam penyusunan 100% soal-soal mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
5. Mengoordinasikan guru-guru untuk menulis dan merakit soal pata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
6. Menyerahkan master soal mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya untuk diteruskan kepada MKKS/KKKS selanjutnya
diserahkan ke satuan pendidikan
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Ujian di satuan pendidikan
sesuai dengan kewenangannya
8. Memantau pelaksanaan Ujian mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti .

F. Satuan Pendidikan
Tugas dan wewenang satuan pendidikan dalam pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidika sebagai berikut :
1. Membentuk panitia pelaksana Ujian Satuan Pendidikan

7
2. Melakukan sosialisasi kegiatan Ujian Satuan Pendidikan
3. Mengoordinasi penyusunan kisi-kisi indokator dari guru mata pelajaran
4. Mengoordinasi penyusunan dan perakitan soal ujian satuan pendidikan dari
guru mata pelajaran
5. Mengatur ruang ujian
6. Menetapkan pengawas ruang ujian
7. Menentukan kriteria kelulusan dari sekolah
8. Mengemankan master soal beserta kelengkapannya
9. Mencetak kartu peserta ujian
10. Mengandakan naskah soal ujian berikut kelengkapannya sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan
11. Menyiapkan sarana pendukung
12. Melaksanakan Ujian sesuai dengan POS Ujian Satuan Pendidikan
13. Melakukan pemeriksaan lembar jawaban peserta Ujian Satuan Pendidikan
14. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan hasil Ujian kepada peserta
Ujian
15. Mengirimkan hasil ujian ke Kementrian melalui Dapodik

8
BAB IV
BAHAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Kisi-Kisi Ujian Satuan Pendidikan


1. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan
2. Penyusunan kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria
pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada
kurikulum yang berlaku
3. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan memuat level kognitif dan lingkup materi
4. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan disusun berdasarkan kurikulum 2013
5. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan disusun oleh guru mata pelajaran di satuan
pendidikan
6. Khusus kisi-kisi Ujian untuk mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti disusun
oleh Kementrian Agama.

B. Naskah Ujian Satuan Pendidikan


1. Soal Ujian Satuan Pendidikan mengacu pada kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan
2. Bentuk soal Ujian Satuan Pendidikan terdiri atas pilihan ganda (PG) dan
uraian

C. Mekanisme Penyusunan Soal Ujian Satuan Pendidikan


1. Penyusunan soal Ujian Satuan Pendidikan dilakukan oleh guru di satuan
pendidikan dengan mekanisme dan ketentuan sebagai berikut :
a. Menyusun soal Ujian Satuan Pendidikan sebanyak 100% berdasarkan
indikator soal berikut kelengkapannya berupa lembar jawaban, pedoman
penskoran untuk soal uraian dan kunci jawaban untuk soal pilihan ganda
b. Merakit soal Ujian Satuan Pendidikan berikut kelengkapannya berupa
format lembar jawaban, pedoman penskoran untuk soal uraian, dan kunci
jawaban untuk soal pilihan ganda
c. Menyusun soal Ujian Satuan Pendidikan untuk soal tertulis, penugasan
atau bentuk lain (praktikum, produk, proyek, dll)

9
2. Setiap personal menyiapkan, menyusun, menggandakan, mengemas,
mendistribsikan, dan menerima naskah soal Ujian, harus menandatangani
fakta integritas, serta bertanggung jawab terhadap kerahasiaan naskah soal
Ujian.

10
BAB V
PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN SMA

A. Mekanisne Penyusunan Soal


Peran Satuan Pendidikan sebagai berikut :
1. Mengoordinasikan guru-guru mata pelajaran dalam pembuatan kisi-kisi,
kartu soal
2. Mengoordinasikan guru-guru dalam penulisan soal Ujian Satuan Pendidikan
sebanyak 100% sesuai dengan indikator pada kisi-kisi
3. Menugaskan guru mata pelajaran untuk melakukan uji coba dan telaah soal

B. Mata Pelajaran, Jumlah Butir Soal, dan Alokasi Waktu


1. Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Satuan Pendidikan meliputi seluruh
mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan masing-masing
satuan pendidikan
2. Daftar mata pelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, bentuk penilaian, bentuk
soal, jumlah soal, dan alokasi waktu diatur sebagai berikut :
a. Bentuk Ujian
Bentuk ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan berupa :
1) Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan
perkembangan, kemampuan peserta didik dalam suatu periode
tertentu. Ada beberapa tipe potofolio, yaitu potofolio dokumentasi,
portofolio proses, dan potofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe
potofolio sesuai dengan karakteristik komptensi dasar dan/atau
konteks mata pelajaran.
2) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk
mengukur, dan atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang
digunakan untuk mengukur pengetahuan (assessment of learning)
dapat dilakukan setelah proses pembelajaran. Penugasan dapat

11
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas. Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah dan
tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan
(1) Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar
(2) Tugas dapat dilakukan oleh peserta didik, selama proses
pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri
(3) Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta
didik
(4) Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum
(5) Penugasan ditunjukkan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik menunjukkan kompetensinya secara individual
meskipun tugas diberikan secara berkempompok
(6) Pada tugas kelompok, perlu dilaksanakan rincian tugas setiap
anggota kelompok
(7) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara
jelas
(8) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas
3) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis
untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
peserta tes. Tes tertulis menuntut respon dari peserta tes yang dapat
dijadikan sebagai respreentasi dari isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Pengembangan instrumen tes tertulis
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Menetapkan tujuan tes
(2) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan
menulis soal. Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang krotera soal
yang ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal,
level kognitif, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi
penulisan soal lebih terarah sesuai dengan tujuan tes dan proporsi
soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat

12
(3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
(4) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan tujuan tes dan
proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tinggi.
(5) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan butir soal
(6) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang
digunakan. Pada soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan
jawaban singkat disediakan kunci jawaban karena jawaban dapat
diskor dengan objektif. Sedangkan untuk soal uraian disediakan
pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban, kata-kata kunci
(key word), dan rubik dengan skornya.
4) Bentuk Penugasan Lain
Bentuk kegiatan lain yang ditetapkan satuan pendidikan sesuai
dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan.
Bentuk lain, misalnya penulisan praktik/unjuk kerja, penialain
produk, penilaian proyek. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini dapat digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti : praktikum di laboratorium, praktik ibadah,
praktik olah raga, presentasi, bermain peran, maminkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
(1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi
(2) Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut
(3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas
(4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat
diamati

13
(5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan
langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiakan format observasi
dan rubik penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam
melakukan praktik atau produk yang dihasilkan.
Penilaian produk melibatkan keterampiln konkret yang meliputi
penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan atau seni, seperti makanan, pakaian, sarana kebersihan,
alat-alat teknologi, hasil karya seni, dan barang-barang terbuat dari
kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
b. Daftar Mata Pelajaran, Bentuk Penilaian, Bentuk Soal, Jumlah Soal, Alokasi
Waktu diatur sebagai berikut :
Bentuk Penilaian Tes Tertulis
Bentuk dan Alokasi
N
Mata Pelajaran Kurikulum 2013 Jumlah Butir Soal Waktu
o
PG Uraian (menit)
A. Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 40 5 120
2 Pendidikan Pancasila dan 40 5 120
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Matematika 40 5 120
5 Bahasa Inggris 40 5 120
6 Sejarah Indonesia
B Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika 40 5 120
2 Biologi 40 5 120
3 Fisika 40 5 120
4 Kimia 40 5 120
C Peminatan (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1 Geografi 40 5 120
2 Sejarah 40 5 120
3 Sosiologi 40 5 120
4 Ekonomi 40 5 120
D Lintas Minat
1 Biologi (Program MIPA) 40 5 120
2 Sosiologi (Program IPS) 40 5 120

14
Bentuk Penilaian Penugasan/Bentuk Lain
Penugasan dan Bentuk Alokasi
N Mata Pelajaran Kurikulum
Lain Waktu
o 2013
Bentuk Soal Jenis Soal (menit)
A. Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Disesuaika Disesuaikan 120
Pekerti n
2 Pendidikan Pancasila dan Disesuaika Disesuaikan 120
Kewarganegaraan n
3 Bahasa Indonesia Disesuaika Disesuaikan 120
n
4 Matematika Disesuaika Disesuaikan 120
n
5 Bahasa Inggris Disesuaika Disesuaikan 120
n
6 Sejarah Indonesia
B Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika Disesuaika Disesuaikan 120
n
2 Biologi Disesuaika Disesuaikan 120
n
3 Fisika Disesuaika Disesuaikan 120
n
4 Kimia Disesuaika Disesuaikan 120
n
C Peminatan (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1 Geografi Disesuaika Disesuaikan 120
n
2 Sejarah Disesuaika Disesuaikan 120
n
3 Sosiologi Disesuaika Disesuaikan 120
n
4 Ekonomi Disesuaika Disesuaikan 120
n
D Lintas Minat
1 Biologi (Program MIPA) Disesuaika Disesuaikan 120
n
2 Sosiologi (Program IPS) Disesuaika Disesuaikan 120
n

C. Penggandaan Naskah Soal Ujian Satuan Pendidikan


Penggandaan naskah soal Ujian Satuan Pendidikan dilakukan oleh masing-
masing satuan pendidikan.

15
D. Jadwal Ujian Satuan Pendidikan
Jadwal pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan utama dan Ujian Satuan Pendidikan
susulan ditetap kan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor Wilayah Kementrian
Agama sesuai kewenangannya. Penetapan jadwal Ujian Satuan Pendidikan
mempertimbangkan beberapa hal berikut :
1. Ketuntasan kurikulum
2. Kalender akademik di masing-masing satuan pendidikan
3. Hari libur nasional/keagamaan
4. Jadwal ujian nasional
5. Jadwal pengumuman kelulusan
6. Moda pelaksanaan ujian (berbasis kertas/komputer)

E. Moda Pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan


Ujian Satuan Pendidikan dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas,
ujian berbasis komputer, atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas.
Pelaksanaan Ujian berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Soal Ujian Satuan Pendidikan tetap harus meliputi bentuksoal pilihan ganda
dan soal uraian
2. Kesiapan infrastuktur
3. Kesiapan aplikasi
4. Kesiapan sumber daya

F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Tertib Pengawas dan Tata


Tertib Peserta Ujian Satuan Pendidikan
Ketentuan tentang ruang/tempat Ujian Satuan Pendidikan, pengawas, tata tertib
pengawas, dan tata tertib peserta Ujian Satuan Pendidikan diatur pada BAB VI

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil Ujian Satuan Pendidikan


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil Ujian Satuan Pendidikan diatur pada
BAB VII.

16
BAB VI
PENGATURAN RUANG, PENGAWAS, DAN TATA TERTIB

A. Pengaturan Ruang/Tempat Ujian Satuan Pendidikan


Panitia Ujian Satuan Pendidikan menetapkan ruang Ujian dengan persyaratan
sebagai berikut :
1. Ruang yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan ujian;
2. Pembagian ruangan diatur sebagai berikut :
a. Jumlah peserta dibagi 20
b. Setiap 20 peserta menempati 1 (satu) ruangan; dan
c. Jika sisa pembagian jumlah peserta adalah 1 (satu) sampai dengan 4
(empat) orang, maka dua ruangan terakhir diisi dengan 10 peserta dan
sisanya
3. Setiap ruang Ujian Satuan Pendidikan disediakan denah tempat duduk
peserta ujian disertai dengan foto peserta yang ditempel di pintu masuk
ruang ujian;
4. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta ujian;
5. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan :
“DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA TIDAK
DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI”
6. Setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta ujian disertai foto
peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian;

17
7. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi Ujian dikeluarkan dari
ruang ujian
8. Tempat duduk peserta ujian diatur sebagai berikut :
a. Satu bangku untuk satu orang peserta ujian
b. Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang
lain sekurang-kurangnya setengah meter
c. Penempatan peserta ujian sesuai dengan peserta

9. Denah Ruang Ujian Satuan Pendidikan

18
B. Pengawas Ujian Satuan Pendidikan
1. Kepala sekolah/madrasah bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan Ujian
Satuan Pendidikan di sekolah yang menjadi kewenangannya
2. Pengawas Ujian Satuan Pendidikan ditetapkan oleh kepala sekolah
3. Setiap ruang Ujian Satuan Pendidikan diawasi oleh dua orang pengawas

19
4. Setiap ruang Ujian Satuan Pendidikan adalah guru yang mata pelajarannya
tidak sedang diujikan
5. Pengawas Ujian Satuan Pendidikan adalah guru yang disiplin, jujur,
betanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan

C. Tata Tertib Pengawas Ujian Satuan Pendidikan


1. Pengawas Ruang
a. Dua puluh lima (25) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang hadir di
ruangg pegawas Ujian Satuan Pendidikan
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan
c. Pengawas ruang menerima bahan Ujian Satuan Pendidikan untuk ruang
yang akan diawasi, berupa naskah soal USP, LJUSP, amplop USP, daftar
hadir, berita acara pelajsanaan Ujian Satuan Pendidikan, serta lem
d. Pegawas ruang menandatangani fakta integritas
2. Ruang Ujian Satuan Pendidikan
a. Pengawas ruang dilarang membawa alat komunikasi/elektronik ke dalam
ruang Ujian Satuan Pendidikan
b. Pengawas masuk ke dalam ruang Ujian Satuan Pendidikan lima belas (15)
menit sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk :
1) Memeriksa kesiapan ruang ujian, meminta peserta untuk memasuki
ruang ujian dengan menunjukkan kartu peserta, dan menempati
tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan
2) Memastikan setiap peserta tidak membawa tas, buku atau catatan lain,
alat komunikasi, dan elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam
ruang kecuali alat tulis yang akan digunakan
3) Membacakan tata tertib
4) Meminta peserta Ujian menandatangani daftar hadir
5) Membagikan LJUSP kepada peserta dan memandu serta memeriksa
pengisian identitas peserta (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan
tanda tangan)
6) Memastikan peserta telah mengisi identitas dengan benar

20
7) Setelah seluruh peserta selesai mengisi identiras, pengawas ruang
membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan
meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup
rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian, dan
8) Membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas amplop
dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian tidak diperkenankan
menyentuhnya sampai tanda waktu dimulai
c. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang :
1) Mempersilahkan peserta untuk mengecek kelengkapan soal
2) Mempersilahkan peserta untuk mengerjakan soal
3) Mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal
d. Kelebihan naskah soal selama USP berlangsung tetap disimpan di ruang
ujian dan pengawas ruang tidak diperbolehkan membacanya
e. Selama USP berlangsung, pengawas ruang wajib :
1) Menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian
2) Memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan, dan
3) Melarang orang lain memasuki ruang ujian
f. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang diajukan
g. Lima menit seblum waktu selesai, pengawas ruang memberi peringatan
kepada peserta Ujian bahwa waktu tnggal lima menait
h. Setealh waktu ujian selesai, pengawas ruang :
1) Mempersilahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal
2) Mempersilahkan peserta meletakkan naskah soal dan LJUSP di atas
meja dengan rapi
3) Mengumpulkan LJUSP dan naskah soal
4) Menghitung jumlah LJUSP sama dengan jumlah peserta
5) Mempersilahkan peserta meninggalkan ruang ujian; dan
6) Menyusun secara urut dari nomor peserta tekecil dan memasukkannya
ke dalam amplop LJUSP disertai dengan dua lembar daftar hadir

21
peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan
dilema serta ditandatangani oleh pengawas ruang USP di dalam ruang
ujian
i. Pengawas ruang USP menyerahkan LJUSP dan naskah soal USP kepada
panitia USP disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu
lembar berita acara pelaksanaan USP; dan
j. Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan oleh
kepala sekolah dan/atau sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

D. Tata Tertib Peserta Ujian Satuan Pendidikan


1. Peserta USP memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yaitu lima
belas (15) menit sebelum USP dimulai
2. Peserta USP yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti USP
setelah mendapat izin dari ketua panitia USP tanpa diberi perpanjangan
waktu
3. Peserta USP dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di
samping pengawas ruang
5. Peserta USP membawa alat tulis dan kartu peserta ujian
6. Peserta USP mengisi daftar hadir menggunakan pulpen yang disediakan oleh
pengawas ruang
7. Peserta USP mengisi identitas pada LJUSP secara lengkap dan benar
8. Peserta USP yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada
LJUSP dapat bertanya kepada pengawas ruang dengan cara mengacungkan
tangan terlebih dahulu
9. Peserta USP mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian
10. Selama USP berlangsung, peserta USP hanya dapat meninggalkan ruangan
dengan izin pengawasan dari pengawas ruang
11. Peserta USP yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan
soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal

22
12. Peserta USP yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti USP mata pelajaran yang terkait
13. Peserta USP yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu USP berakhir
tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya tanda ujian
14. Peserta USP berhenti mengerjakan soal setelah ada waktu ujian berakhir dan
meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja masing-masing
15. Selama USP berlangsung, peserta dilarang :
a. Menanyakan jawaban kepada siapapun
b. Bekerjasama dengan peserta lain
c. Memberi atau menerima bantuan dalam menjadwab soal
d. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain
e. Membawa naskah soal USP dan LJUSP keluar dari ruang ujian, dan
f. Menggantikan atau digantikan oleh oranng lain
16. Meninggalkan ruang USP dengan tertib dan tenang setelah pengawas ruang
ujian mengumpulkan dan menghtung lembar jawaban dan naskah soal sesuai
dengan jumlah peserta USP
17. Peserta USP yang melanggar tata tertib ujian, diberi peringatan/teguran oleh
pengawas ruang USP dan dicatat dalam berita acara USP sebagai salah satu
bahan pertimbangan kelulusan.

23
BAB VII
PEMERIKASAAN DAN PENGELOLAAN HASIL USIAN SATUAN PENDIDIKAN

Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil Ujan Satuan Pendidikan (USP)


diatur sebagai berikut :
A. Soal Bentuk Pilihan Ganda
Soal USP bentuk pilihan ganda dapat diperiksa secara manual atau
menggunakan alat pemindai

B. Soal Bentuk Uraian


1. Soal bentuk uraian diperiksa secara manuai oleh dia orang guru sesuai mata
pelajarannya, mengacu pada pedoman penskoran
2. Jika terdapat selisih nilai antara kedua pemeriksa lebih dari 25% dan skor
maksimum, pimpinan satuan pendidikan menugaskan pemeriksaan ketiga
3. Nilai akhir soal uraian adalah rerata nilai dari semua pemerika

C. Soal Bentuk Penugasan/Bentuk Lain (Praktikum, Proyek, Produk)


Soal bentuk penugasan/bentuk lain diperiksa oleh guru mata pelajaran
sesuai dengan pedoman penskoran yang sudah dibuat.

24
BAB VIII
KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN
BERDASARKAN HASIL UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan minimal memertimbangkan hal-hal
berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan

B. Penetapan Kelulusan
Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru

C. Pengumuman Kelulusan
Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh
masing-masing satuan pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut :

No Jenjang Pendidikan Hari/Tanggal


1. SMA/MA Sederajat
2. SMALB/MALB
3. SMK/MAK
4. Program paket C

D. Tanda Lulus Ujian Satuan Pendidikan SMA PGRI Balaraja


1. Peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan/program
pendidikan diberi jjazah
2. Ijazah diberikan pada akhir semester genap pada akhir setiap jenjang

25
BAB IX
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

1. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan dilakukan


oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, LPMP, dan dinas
pendidikan kabupaten/kota sesuai tugas dan kewenangannya
2. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan, Ujian Satuan Pendidkan dimanfaatkan untuk pemetaan mutu
pendidikan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta bahan
pembinaan bantuan kepada sekolah/madrasah.
3. Satuan pendidikan menyusun laporan penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan
dan mengirimkannya kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota.

26
BAB X
BIAYA PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

1. Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan (USP)


bersumber dari anggaran satuan pendidikan, Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah yang bersangkutan, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara dan/atau
sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundag-undangan.
2. Biaya pelaksanaan USP di satuan pendidikan antara lain mencakup komponen-
komponen sebagai berikut :
a. Persiapan
1) Koordinasi persiapan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
2) Pengisian data calon peserta Ujian Satuan Pendidikan dan pengirimannya
ke Dinas Pendidikan
3) Pengadaan kartu peserta Ujian Satuan Pendidikan
4) Pelaksanaan sosialisasi Ujian Satuan Pendidikan
5) Koordinasi penyusunan soal Ujian Satuan Pendidikan
6) Pengadaan bahan pendukung
7) Penggandaan naskah soal
8) Honorarum panitia Ujian Satuan Pendidikan sesuai dengan ketentuan
yang belaku
b. Pelaksanaan
1) Pengawasan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
2) Pemeriksaan hasil Ujian Satuan Pendidikan
3) Pengolahan dan pengiriman nilai Ujian Satuan Pendidikan ke Dinas
Provinsi
4) Pengambilan, pengisian, dan penerbitan ijazah
5) Penyusunan laporan Ujian Satuan Pendidikan dan pengiriman laporan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota

27
28

Anda mungkin juga menyukai