PENGERTIAN
1
9. Perangkat naskah soal Ujian Satuan Pendidikan adalah variasi perangkat tes yang
paralel, terdiri atas jumlah soal butir yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi Ujian
Satuan Pendidikan
10. Lembar jawaban Ujian Satuan Pendidikan yang selanjutnya disebut LJUSP adalah
lembaran kertas yang digunakan peserta untuk menjawab soal Ujian Satuan
Pendidikan
11. Bahan Ujian Satuan Pendidikan adalah bahan yang digunakan dalam
penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan yang mencakup naskah soal, LJUSP,
berita acara, daftar hadir, amplop, tata tertib, dan fakta integritas
12. Dokumen Ujian Satuan Pendidikan adalah berkas hasil pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan yang bersifat rahasia, terdiri atas naskah soal, jawaban peserta ujian,
daftar hadir yang sudah diisi peserta, berita acara yang sudah diisi dan ditanda
tangani oleh pengawas ujian dalam bentuk hard copy
13. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah yang selanjutnya disebut MKKS dan yang
sejenisnya adalah kelompok kepala sekolah di tingkat Kabupaten/Kota pada
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
14. Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang selanjutnya disebut MGMP dan
sejenisnya adalah kelompok guru mata pelajaran sejenis tingkat Kabupaten/Kota
pada jenjang Sekolah Menengah Atas
2
BAB II
PESERTA DAN PELAKSANA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
3
2. Dalam hal akreditasi satuan pendidikan telah habis masa berlakunya dan
dalam proses pengajuan kembali (reakreditasi) maka status akreditasi yang
lama masih berlaku sesuai dengan ketentuan BAS-S/M yang terakreditasi;
3. Ujian Satuan Pendidikan yang belum terakreditasi diselenggarakan oleh
satuan pendidikan terakreditasi pada jenjang pendidikan yang sama.
Pelaksanaan Ujian bagi satuan pendidikan yang belum terakreditasi dapat
berlangsung di satuan pendidikan masing-masing dengan penyelenggaraan
ujian dari satuan pendidikan yang terakreditasi
4. Mekansime penyampaian dan penggunaan soal ujian oleh satuan pendidikan
yang belum terakreditasi dilakukan melalui kerja sama dengan satuan
pendidikan terakreditasi dan dikoordinasikan melalui kerja sama dengan
satuan pendidikan atau kator Kementrian Agama sesuai dengan
kewenangannya.
4
BAB III
PENYELENGGARA DAN PELAKSANA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
B. Kementrian Agama
Tugas dan kewenangan Kementrian Agama dalam pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan sebagai berikut :
1. Menyusun dan mengusulkan kepada BNSP kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan
serta Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Menyusun dan mengusulkan kepada BSNP kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan
mata pelajaran keagaan pada sekolah keagamaan
3. Menyusun 20%-25% soal Ujian Satuan Pendidikan mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
4. Menyusun 20%-25% soal Ujian Satuan Pendidikan mata pelajaran keagamaan
pada sekolah keagamaan
5. Menyerahkan 20%-25% soal Ujan Satuan Pendidikan mata pelajaran
Pendidkan Agama dan Budi Pekerti kepada Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi
5
6. Berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama dan Kator
kementrian Agama Kabupaten/Kota dalam menyusun dan perakitan soal
Ujian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan pada di
madrasah dan sekolah di bawah binaannya
8. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil Ujian Satuan Pendidikan dari
madrasah dan sekolah di bawah binaannya melalui Kantor Kementrian
Agama dan Kantor Wilayah Kementrian Agama
6
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Ujian Satuan
Pendidikan SMA dengan melibatkan pengawas pembina
6. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil Ujian Satuan Pendidikan dari
SMA
7. Membuat laporan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan SMA di wilayahnya
dan menyampaikannya kepada Kementrian u.p Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah.
F. Satuan Pendidikan
Tugas dan wewenang satuan pendidikan dalam pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidika sebagai berikut :
1. Membentuk panitia pelaksana Ujian Satuan Pendidikan
7
2. Melakukan sosialisasi kegiatan Ujian Satuan Pendidikan
3. Mengoordinasi penyusunan kisi-kisi indokator dari guru mata pelajaran
4. Mengoordinasi penyusunan dan perakitan soal ujian satuan pendidikan dari
guru mata pelajaran
5. Mengatur ruang ujian
6. Menetapkan pengawas ruang ujian
7. Menentukan kriteria kelulusan dari sekolah
8. Mengemankan master soal beserta kelengkapannya
9. Mencetak kartu peserta ujian
10. Mengandakan naskah soal ujian berikut kelengkapannya sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan
11. Menyiapkan sarana pendukung
12. Melaksanakan Ujian sesuai dengan POS Ujian Satuan Pendidikan
13. Melakukan pemeriksaan lembar jawaban peserta Ujian Satuan Pendidikan
14. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan hasil Ujian kepada peserta
Ujian
15. Mengirimkan hasil ujian ke Kementrian melalui Dapodik
8
BAB IV
BAHAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
9
2. Setiap personal menyiapkan, menyusun, menggandakan, mengemas,
mendistribsikan, dan menerima naskah soal Ujian, harus menandatangani
fakta integritas, serta bertanggung jawab terhadap kerahasiaan naskah soal
Ujian.
10
BAB V
PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN SMA
11
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas. Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah dan
tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan
(1) Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar
(2) Tugas dapat dilakukan oleh peserta didik, selama proses
pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri
(3) Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta
didik
(4) Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum
(5) Penugasan ditunjukkan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik menunjukkan kompetensinya secara individual
meskipun tugas diberikan secara berkempompok
(6) Pada tugas kelompok, perlu dilaksanakan rincian tugas setiap
anggota kelompok
(7) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara
jelas
(8) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas
3) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis
untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
peserta tes. Tes tertulis menuntut respon dari peserta tes yang dapat
dijadikan sebagai respreentasi dari isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Pengembangan instrumen tes tertulis
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Menetapkan tujuan tes
(2) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan
menulis soal. Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang krotera soal
yang ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal,
level kognitif, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi
penulisan soal lebih terarah sesuai dengan tujuan tes dan proporsi
soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat
12
(3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
(4) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan tujuan tes dan
proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tinggi.
(5) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan butir soal
(6) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang
digunakan. Pada soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan
jawaban singkat disediakan kunci jawaban karena jawaban dapat
diskor dengan objektif. Sedangkan untuk soal uraian disediakan
pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban, kata-kata kunci
(key word), dan rubik dengan skornya.
4) Bentuk Penugasan Lain
Bentuk kegiatan lain yang ditetapkan satuan pendidikan sesuai
dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan.
Bentuk lain, misalnya penulisan praktik/unjuk kerja, penialain
produk, penilaian proyek. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini dapat digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti : praktikum di laboratorium, praktik ibadah,
praktik olah raga, presentasi, bermain peran, maminkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
(1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi
(2) Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut
(3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas
(4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat
diamati
13
(5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan
langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiakan format observasi
dan rubik penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam
melakukan praktik atau produk yang dihasilkan.
Penilaian produk melibatkan keterampiln konkret yang meliputi
penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan atau seni, seperti makanan, pakaian, sarana kebersihan,
alat-alat teknologi, hasil karya seni, dan barang-barang terbuat dari
kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
b. Daftar Mata Pelajaran, Bentuk Penilaian, Bentuk Soal, Jumlah Soal, Alokasi
Waktu diatur sebagai berikut :
Bentuk Penilaian Tes Tertulis
Bentuk dan Alokasi
N
Mata Pelajaran Kurikulum 2013 Jumlah Butir Soal Waktu
o
PG Uraian (menit)
A. Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 40 5 120
2 Pendidikan Pancasila dan 40 5 120
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Matematika 40 5 120
5 Bahasa Inggris 40 5 120
6 Sejarah Indonesia
B Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika 40 5 120
2 Biologi 40 5 120
3 Fisika 40 5 120
4 Kimia 40 5 120
C Peminatan (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1 Geografi 40 5 120
2 Sejarah 40 5 120
3 Sosiologi 40 5 120
4 Ekonomi 40 5 120
D Lintas Minat
1 Biologi (Program MIPA) 40 5 120
2 Sosiologi (Program IPS) 40 5 120
14
Bentuk Penilaian Penugasan/Bentuk Lain
Penugasan dan Bentuk Alokasi
N Mata Pelajaran Kurikulum
Lain Waktu
o 2013
Bentuk Soal Jenis Soal (menit)
A. Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Disesuaika Disesuaikan 120
Pekerti n
2 Pendidikan Pancasila dan Disesuaika Disesuaikan 120
Kewarganegaraan n
3 Bahasa Indonesia Disesuaika Disesuaikan 120
n
4 Matematika Disesuaika Disesuaikan 120
n
5 Bahasa Inggris Disesuaika Disesuaikan 120
n
6 Sejarah Indonesia
B Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika Disesuaika Disesuaikan 120
n
2 Biologi Disesuaika Disesuaikan 120
n
3 Fisika Disesuaika Disesuaikan 120
n
4 Kimia Disesuaika Disesuaikan 120
n
C Peminatan (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1 Geografi Disesuaika Disesuaikan 120
n
2 Sejarah Disesuaika Disesuaikan 120
n
3 Sosiologi Disesuaika Disesuaikan 120
n
4 Ekonomi Disesuaika Disesuaikan 120
n
D Lintas Minat
1 Biologi (Program MIPA) Disesuaika Disesuaikan 120
n
2 Sosiologi (Program IPS) Disesuaika Disesuaikan 120
n
15
D. Jadwal Ujian Satuan Pendidikan
Jadwal pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan utama dan Ujian Satuan Pendidikan
susulan ditetap kan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor Wilayah Kementrian
Agama sesuai kewenangannya. Penetapan jadwal Ujian Satuan Pendidikan
mempertimbangkan beberapa hal berikut :
1. Ketuntasan kurikulum
2. Kalender akademik di masing-masing satuan pendidikan
3. Hari libur nasional/keagamaan
4. Jadwal ujian nasional
5. Jadwal pengumuman kelulusan
6. Moda pelaksanaan ujian (berbasis kertas/komputer)
16
BAB VI
PENGATURAN RUANG, PENGAWAS, DAN TATA TERTIB
17
7. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi Ujian dikeluarkan dari
ruang ujian
8. Tempat duduk peserta ujian diatur sebagai berikut :
a. Satu bangku untuk satu orang peserta ujian
b. Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang
lain sekurang-kurangnya setengah meter
c. Penempatan peserta ujian sesuai dengan peserta
18
B. Pengawas Ujian Satuan Pendidikan
1. Kepala sekolah/madrasah bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan Ujian
Satuan Pendidikan di sekolah yang menjadi kewenangannya
2. Pengawas Ujian Satuan Pendidikan ditetapkan oleh kepala sekolah
3. Setiap ruang Ujian Satuan Pendidikan diawasi oleh dua orang pengawas
19
4. Setiap ruang Ujian Satuan Pendidikan adalah guru yang mata pelajarannya
tidak sedang diujikan
5. Pengawas Ujian Satuan Pendidikan adalah guru yang disiplin, jujur,
betanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan
20
7) Setelah seluruh peserta selesai mengisi identiras, pengawas ruang
membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan
meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup
rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian, dan
8) Membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas amplop
dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian tidak diperkenankan
menyentuhnya sampai tanda waktu dimulai
c. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang :
1) Mempersilahkan peserta untuk mengecek kelengkapan soal
2) Mempersilahkan peserta untuk mengerjakan soal
3) Mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal
d. Kelebihan naskah soal selama USP berlangsung tetap disimpan di ruang
ujian dan pengawas ruang tidak diperbolehkan membacanya
e. Selama USP berlangsung, pengawas ruang wajib :
1) Menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian
2) Memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan, dan
3) Melarang orang lain memasuki ruang ujian
f. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang diajukan
g. Lima menit seblum waktu selesai, pengawas ruang memberi peringatan
kepada peserta Ujian bahwa waktu tnggal lima menait
h. Setealh waktu ujian selesai, pengawas ruang :
1) Mempersilahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal
2) Mempersilahkan peserta meletakkan naskah soal dan LJUSP di atas
meja dengan rapi
3) Mengumpulkan LJUSP dan naskah soal
4) Menghitung jumlah LJUSP sama dengan jumlah peserta
5) Mempersilahkan peserta meninggalkan ruang ujian; dan
6) Menyusun secara urut dari nomor peserta tekecil dan memasukkannya
ke dalam amplop LJUSP disertai dengan dua lembar daftar hadir
21
peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan
dilema serta ditandatangani oleh pengawas ruang USP di dalam ruang
ujian
i. Pengawas ruang USP menyerahkan LJUSP dan naskah soal USP kepada
panitia USP disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu
lembar berita acara pelaksanaan USP; dan
j. Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan oleh
kepala sekolah dan/atau sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
22
12. Peserta USP yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti USP mata pelajaran yang terkait
13. Peserta USP yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu USP berakhir
tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya tanda ujian
14. Peserta USP berhenti mengerjakan soal setelah ada waktu ujian berakhir dan
meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja masing-masing
15. Selama USP berlangsung, peserta dilarang :
a. Menanyakan jawaban kepada siapapun
b. Bekerjasama dengan peserta lain
c. Memberi atau menerima bantuan dalam menjadwab soal
d. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain
e. Membawa naskah soal USP dan LJUSP keluar dari ruang ujian, dan
f. Menggantikan atau digantikan oleh oranng lain
16. Meninggalkan ruang USP dengan tertib dan tenang setelah pengawas ruang
ujian mengumpulkan dan menghtung lembar jawaban dan naskah soal sesuai
dengan jumlah peserta USP
17. Peserta USP yang melanggar tata tertib ujian, diberi peringatan/teguran oleh
pengawas ruang USP dan dicatat dalam berita acara USP sebagai salah satu
bahan pertimbangan kelulusan.
23
BAB VII
PEMERIKASAAN DAN PENGELOLAAN HASIL USIAN SATUAN PENDIDIKAN
24
BAB VIII
KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN
BERDASARKAN HASIL UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan minimal memertimbangkan hal-hal
berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
B. Penetapan Kelulusan
Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru
C. Pengumuman Kelulusan
Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh
masing-masing satuan pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut :
25
BAB IX
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
26
BAB X
BIAYA PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
27
28