Anda di halaman 1dari 1

PENDEKATAN NON-

PENDEKATAN DIRECTIVE
DIRECTIVE

(PENGERTIAN)
(PENGERTIAN) disebut dengan Client
Directive konseling yakni konseling
yang pendekatannya terpusat pada Pendekatan Centered Therapy oleh Carls
Rogers, dimana merupakan terapi yang
konselor.Pendekatan ini dipelopori oleh
dilakukan agar tercapai gambaran yang
E.G. Williamson dan J.G. Darley yang
berasumsi dasar bahwa klien tidak
dalam konseling serasi antara Ideal Self dan Reality
Self. Pada pendekatan ini tidak ada
mampu mengatasi sendiri masalah
satupun yang saling mendominasi,
yang dihadapinya.
karena yang dapat memecahkan
masalah adalah klien itu sendiri.

(- DIRECTIVE)
PENDEKATAN
1.Meragukan kemampuan klien untuk
memecahkan masalahnya sendiri ECLECTIVE (+ NON DIRECTIVE) Klien mampu merefleksikan
2.Tidak efektif untuk klien dengan masalah dirinya baik perasaan maupun pikirannya dalam
emosional yang mendalam bentuk verbal, sehingga konselor mampu
menangkap emosi yang dimunculkan klien dan
merefleksikan kembali ke klien dengan bahasa
(PENGERTIAN) Pendekatan ini merupakan dan tindakan yang sesuai.
kombinasi antara pendekatan direktif
(+ DIRECTIVE) dengan pendekatan nondirektif. Pendekatan
1.Waktu yang dibutuhkan lebih ini pertama kali diperkenalkan oleh
singkat (- NON DIRECTIVE)
Frederick Thorne. Pada pendekatan
2.Data yang didapatkan lebih lengkap eklektik, konselor memiliki kebebasan 1.Membutuhkan waktu yang lebih
karena menggunakan teknik banyak
dalam metodologi dan menggunakan
pengumpulan data yang memadai 2.Klien sulit menceritakan masalah
berbagai keterampilan konseling yang
3.Solusi yang diberikan konselor yang dihadapinya
dimiliki. Peran konselor, tahapan, dan teknik
dapat digunakan sebagai dasar 3.Menuntut klien untuk bersikap
konseling pada pendekatan konseling
pemikiran klien dalam pemecahan dewasa dalam menentukan
eklektik dilakukan dengan fleksibel. pemecahan masalah yang dihadapi
masalahnya

(+ ECLECTIVE)Menerapkan/memadukan berbagai (- ECLECTIVE) Klien merasa bingung jika konselor merubah


pendekatan, menggunakan variasi dalam strategi konseling sewaktu-waktu seusai dengan kebutuhan
prosedur dan teknik sehingga dapat melayani saat konseling. Konselor dituntut untuk menguasai semua
klien sesuai dengan kebutuhannya dan sesuai pendekatan sehingga mengerti kapan harus menerapkan
dengan ciri khas masalah yang dihadapinya. pendekatan-pendekatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai