Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
Manfaat belajar dan pembelajaran sangat besar sekali baik dalam dunia
pendidikan, masyarakat, sosial maupun budaya. Dengan mengetahui manfaat
belajar dan pembelajaran orang akan bisa memandang betapa pentingnya belajar
dan pembelajaran dalam hidup kita. Sehingga mereka akan mempunyai tanggung
jawab untuk ikut memajukan dunia pendidikan yaitu dengan memberikan
pendidikan dengan sebaik-baiknya bagi anak didiknya.
1
Muhktar Rusmini Samen, Sekolah Berprestasi, (Jakarta : Nimas Multima, 2004), h. 91.
2
Pendidikan yang sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara, bagi
hidup kita, harus kita bina agar generasi penerus bangsa mengetahui pentingnya
pendidikan, bukan hanya sebagai formalitas, tetapi juga bermakna dan memberi
pelajaran bagi kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Belajar dan pembelajaran pendidikan Agama Islam ?
2. Bagaimanakah manfaat belajar dan pembelajaran bagi dunia pendidikan ?
3. Apa yang dibahas dalam belajar dan pembelajaran ?
4. Bagaimanakah teori-teori pembelajaran dalam dunia Pendidikan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan gambaran tentang pengertian belajar dan
pembelajaran PAI.
2. Mengetahui manfaat belajar dan pembelajaran bagi dunia
pendidikan.
3. Mengetahui hal-hal yang dibahas dalam belajar dan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah, proses, cara,
pembuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”. 2 Menurut Dr. Oemar
Hamalik Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran
terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan
tulis dan kapur. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan
audio visual, komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian
informasi, praktek, belajar ujian dan sebagainya. 3
2
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umim Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai Pustaka,
1984), h. 17.
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 57.
4
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 35
5
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama, (Jakarta : Kalam Mulia, 1990), h. 72
6
Ibid, h 2
4
bergairah di peroleh maka langkah selanjutnya yang perlu ditempuh seorang urut
adalah memberdayakan suasana belajar dengan memfokuskan metode
pembelajaran tersebut kepada siswa, artinya seorang guru harus memilih metode
atau juga pendekatan apa dan bagaimana yang lebih tepat dan lebih cocok dengan
kondisi pembelajaran.
9
Ibid, h. 93
10
Harnowo, Menjadi Guru Yang mau dan mampu Mengajar Secara Menyenangkan,
(Bandung : MLC, 2007), h. 17
11
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai Pustaka,
1984), h. 744
6
12
Rohman Nata Wijaya. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta; 1998). H. 77
7
13
Gegne, R.M & Driscoll “Essential Of Learning For Instruction” (Englewood cliffs, NJ
Prentice Hall, 1988). 56
14
Ibi, h. 3
8
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari
guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan
baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
1. Siswa yaitu seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan
penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru yaitu seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator dan
peran lainnya yang memungkinkakn berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang efektif.
3. Tujuan yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif,
psikomotorik, afektif) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Isi Pelajaran yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Metode yaitu cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai
tujuan.
6. Media yaitu Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang
digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa.
15
Keprofesionalan Guru menurut Undang-undang Indonesia Nomor 14 tahun 2005 pasal
20 (a) Tentang Guru dan Dosen yaitu merencanakakn (Jakarta :Grafindo:2001), h. 55
9
7. Evaluasi yaitu cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses
dan hasilnya.
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli
didik Islam berbeda pendapat mengenai rumusan Pendidikan Agama Islam.
18
Zakiyah Darajad, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara; 1992). Cet I h. 99
12
Ada yang menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, ada pula
yang menuntut pendidikan teori pada praktek, sebagian lagi menghendaki
terwujudnya kepribadian muslim dan lain-lain. Namun dari perbedaan
pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa adanya titik persamaan
yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan agama
Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik
dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati.
Jika direnungkan Syariat Islam tidak akan dikhayati dan diamalkan orang
kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didirikan melalui proses pendidikan.
Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik
sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi
melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak di tunjukkan ke pada
perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam al perbuatan, baik bagi
keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya Pendidikan Agama
Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran agama Islam
tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan
agama Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan
karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi
masyarakat. Menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka
orang pertama yang bertugas mendidik masyarakat adalah para Nabi dan
Rasul, selanjutnya para Ulama dan para Cendikiawan sebagai penerus tugas
dan kewajiban mereka.
Jika ingin referensi tulisan ini, anda tinggal buka pada halaman
rangkuman dibagian atas kolom halaman.
2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan adalah dengan
memberikan pendidikan keagamaan yang menitik beratkan pada peningkatan
kemampuan afektif dan psikomotorik, yaitu dengan mempersiapkan dan
menumbuhkan akal dan rohani siswa sehingga dalam sehari-harinya siswa
mampu untuk menentukan perilaku yang mencerminkan ajaran Islam. Dengan
13
1. Teori Behavioris
Teori behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan
dikembangkan oleh Thorndike dan SKiner, berpendapat bahwa
19
http://alfaned.blogspot.com/2008/10/kontribusi-dan-implikasi-teori-belajar.html
14
2. Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme lahir dari ide Piaget dan Vygotsky.
Konstruktivisme adalah satu faham bahwa siswa membina sendiri
pengetahuan atau konsep secara aktif berasaskan pengetahuan dan
pengalaman yang ada. Dalam proses ini, siswa akan menyesuaikan
pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang sudah ada untuk
membina pengetahuan baru. Briner pembelajaran secara konstruktivisme
berlaku dimana siswa membina pengetahuan dengan menguji ide dan
pendekatan berasaskan pengetahuan dan pengalaman sedia ada,
mengimplikasikannya pada satu situasi baru dan mengintegerasikan
pengetahuan baru yang diperoleh dengan binaan intelektual yang sudah
wujud. Manakalah mengikuti Mc Brien dan Brandt, konstruktivisme
adalah satu pendekatan pembelajaran berasaskan kepada penelitian tentang
15
3. Teori Humanisme
Psikologi humanistic atau disebut juga dengan nama psikologi
kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap
pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada
keunikan dan aktualisasi diri manusia.
4. Sosial/ Pemerhatian/Permodelan
16
D. Ciri-ciri Pembelajaran
Menurut Eggen & Kauchak menjelaskan bahwa ada enam ciri
pembelajaran yang efektif, yaitu :
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditermukan.
2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pelajaran.
3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.
4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada
siswa dalam menganalisis informasi.
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berfikir, serta
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan
dan gaya mengajar guru.
a) Motivasi Belajar
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan
20
Sudirman, Menjadi Guru yang mau dan mampu Mengajar secara menyenangkan,
(bandung : MLC, 2007), h. 17
17
ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsang dari
luar, tetapi motivasi it tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan
belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri seseorang / siswa yang menimbulokan kegiatan
belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa.
b) Bahan Belajar
Yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa
informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya
cipta agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk memecahkannya
sehingga kelas menjadi hidup.
d) Suasana Belajar
Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa
adalah apabila terjadi :
1) Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya
yang intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara
hakiki setara dan dapat berbuat bersama.
18
Realness bukan hanya harus dimiliki oleh anak, tetapi juga yang terlibat
dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang bebas dan didasari oleh
realness dari semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran akan dapat
menumbuhkan sikap dan persepsi yang posifit terhadap belajar.
Dari uraian di atas maka dipandang perlu bagi seorang pendidik untuk
memahami tentang hal-hal yang dibahas dalam belajar dan pembelajaran.
Yang dibahas dalam belajar dan pembelajaran di antaranya adalah :
- Prinsip-prinsip pembelajaran
- Teori belajar
- Pendekatan
- Konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
- Masalah dalam proses belajar dan pembelajaran
- Pembelajaran dan pengembangan kurikulum
- Model-model belajar dan pembelajaran
21
Budiningsih, Pendidikan dalam sorotan (Bandung : Rineka Cipta : 1998) h. 77
20
Dari tiga sudut pandang R.J. Kibler dkk. Menjelaskan rasional perlu
digunakannya tujuan pembelajaran khusus sebagai berikut :
a) Dari sudut rational and intuitive perspective, digunakannya tujuan
pembelajaran khusus dalam pembelajaran berkenaan dengan meluasnya
penerimaan gagasan akontabilitas pendidikan. Artinya dengan tersedianya
tujuan-tujuan pembelajaran khusus dalam program pengajaran yang
disusun guru, maka para orang tua, supervisor dan dewan sekolah dapat
mengetahui apa yang dilakukan guru dan apa yang dipelajari siswa
b) Dari sisi empirical perspective ternyata banyak riset menemukan bahwa
penggunan tujuan pembelajaran khusus dalam proses belajar-mengajar
dapat meningkatkan prestasi belajar. Adanya inkonsistensi hasil-hasil
penelitian tidak lain disebabkan karena kelemahan-kelemahan metodologis
dalam penelitiannya itu sendiri.
c) Dari sudut functional perspective, penggunaan tujuan pembelajaran khusus
dalam pengajaran bermanfaat bagi banyak pihak :
1) Bagi siswa, siswa tidak akan menduga-duga apa yang mereka harus
pelajari dan apa yang seharusnya mereka demonstrasikan setelah
mengikuti pelajaran.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan
tertentu.
e) Bagi orang tua, menjadi bermanfaat jika guru secara teratur mengirimkan
laporan mengenai ketercapainnya oleh anak-anak mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1995
Crow and Crow, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta : Rake Sarasih, 1996