Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PENYULUHAN

KESEHATAN TENTANG KEBUTUHAN DASAR


ELIMINASI URIN PADA PASIEN DENGAN
INKONTINENSIA URIN

Disusun untuk memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Dasar Profesi

Oleh:
Ula Hovi Roseifa, S. Kep
202311101139

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Eliminasi merupakan kebutuhan manusia yang berperan penting dalam
menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk
mempertahankan homeostatis melalui pembuangan sisa-sisa metabolisme. Secara
garis besar, sisa metabolisme tersebut terbagi dalam dua jenis yaitu sampah yang
berasal dari saluran cerna yang dibuang sebagai feses, serta sampah metabolisme
yang dibuang baik bersama feses ataupun saluran lainya seperti urine, CO2,nitrogen
dan H2O. Eliminasi terbagi atas dua bagian utama yaitu eliminasi fekal dan
eliminasi urine (Hidayat dan Uliyah, 2015).
Eliminasi atau pembuangan normal urine merupakan kebutuhan dasar manusia
yang harus terpenuhi dan sangat penting bagi manusia. Seseorang yang mengalami
perubahan eliminasi dapat menderita secara fisik dan psikologis. Proses
pengeluaran urine sangat bergantung pada fungsi-fungsi organ eliminasi seperti
ginjal, ureter, kandung kemih atau bladder dan uretra (Kasiati dan Rosmalawati,
2016).

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan
yaitu apa yang dimaksud gangguan kebutuhan eliminasi urin?

1.3. Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang akan dicapai adalah klien dapat mengerti dan memahami bagaimana
konsep gangguan eliminasi urin, meliputi: pengertian, penyebab, tanda gejala, akibat
dan penatalaksanaannya.
1.4. Manfaat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kliem untuk memahami
dan melakukan penanganan gangguan pola eliminasi urin.
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

1.1. Khalayak Sasaran


Sasaran : Klien dengan gangguan pola eliminasi urin
Target : Ny. A dengan gangguan inkontinensia urin

1.2. Metode yang Digunakan


Metode : Ceramah, demonstrasi dan diskusi
Media : Leaflet

1.3. Waktu Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Jumat, 19 Maret 2021
Pukul : 08.30 WIB
Tempat : di rumah Ny. A, Lingkungan Krajan, Tanggul Wetan,
Tanggul, Jember
Peserta :

1.4. Susunan Acara


No. Acara Waktu
1. Persiapan 08.30-08.35 WIB
2. Pembukaan 08.35-08.38 WIB
3. Penjelasan dan demonstrasi 08.38-08.58 WIB
4. Evaluasi dan penutup 08.58-09.00 WIB

1.5. Pengorganisasian
1. Penyaji : Ula Hovi Roseifa, S.Kep
2. Dokumentasi : Atika Ummul Azizia
BAB III. HASIL DAN EVALUASI

a. Analisis Proses dan Hasil


Kegiatan pendidikan kesehatan kebutuhan dasar eliminasi urin pada pasien
dengan inkontinensia urin dilangsungkan pada hari Jumat, 19 Maret 2021. Kegiatan
ini dimulai pukul 08.30 – 09.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh 1 orang. Proses
pendidikan kesehatan kebutuhan dasar eliminasi urin diawali dengan penjelasan
mengenai pengertian, penyebab, tanda gejala, akibat, dan penatalaksanaan
inkontinensia urin.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dimana penyaji memberikan
kesempatan bagi peserta untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan. Tanggapan
dari peserta cukup positif dimana peserta mengaku informasi yang diberikan penyaji
sangat bermanfaat bagi dirinya.

b. Faktor Pendorong
1. Penyaji memberikan informasi lewat komunikasi verbal, selain itu penyaji
memberikan leaflet berupa materi tentang inkontinensia urin agar peserta
dapat mengenali inkontinensia urin, melakukan penanganan secara mandiri di
rumah dengan menggunakan leaflet sebagai panduan.
2. Peserta terlihat tertarik memperhatikan penjelasan yang diberikan penyaji
karena materi yang disampaikan mudah dimengerti dan bisa dibilang cukup
jelas.
3. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
kebutuhan dasar eliminasi urin

c. Faktor Penghambat
1. Waktu yang sangat terbatas dalam menyampaikan materi.
BAB 4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Inkontinensia urin adalah pelepasan urin dalam jumlah yang cukup banyak
secara tidak sadar dan tidak terkontrol, sehingga dapat dianggap sebagai kondisi
yang disebabkan karena usia. Inkontinensia urin dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti usia, faktor psikologis, faktor cuaca, serta faktor obat-obatan.
Secara umum, tanda gejala yang muncul adalah keluarnya urin secara tidak sadar,
kesulitan dalam menanhan keinginan untuk berkemih, sering BAK pada siang dan
meningkat saat malam hari.
Inkontinensia urin dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, infeksi kulit
sekitar kemaluan, gangguan tidur, dan juga masalah kebersihan. Penatalaksanaan
dari inkontinensia urin dapat dilakukan dengan intake cairan yang cukup, latihan
buang air kecil teratur, biasakan buang air kecil secara teratur, dan melakukan
latihan otot dasar panggul/ latihan kegel.
4.2. Saran
Manfaat dari pendidikan kesehatan tentang kebutuhan dasar eliminasi urin
yaitu dapat dibagikan kepada keluarga agar mereka mampu dalam melakukan
pencegahan dan penanganan inkontinensia urin secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai