Makalah Eka Sriwahyuni
Makalah Eka Sriwahyuni
PUSKESMAS PATAMUAN
TAHUN 2018
CURICULUM VITAE
2. Riwayat pekerjaan :
No Pangkat/Gol TMT Nomor SK Tahun
1 CPNS/Pengatur/IIc 1 Januari 2005 UP.044/KEP/BPP-2005 2005
2 PNS/Pengatur /II c 1-4-2006 UP.40/KEP/BPP-2006 2006
3 PNS/Pengatur Tk.I/II d 1-4-2009 823/018/KEP/BPP-2009 2009
4 PNS/Penata Muda/IIIa 1-4-2012 823/095/BKD-2012 2012
5 PNS/Penata muda TkI/IIIb 1-10-2017 823/231/KEP/BPP/2017 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruaniaNya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Dengan Gizi Kita Bangun Generasi Penerus
Bangsa Yang Sehat dan Cerdas”. Makalah ini merupakan salah satu persyaratan dalam
Pemilihan Tenaga Medis Teladan Tingkat Kabupaten Padang Pariaman. Dalam menyusun
makalah ini, penulis mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang……………............................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................................... 3
C. Sistematika Penulisan....................................................................................... 3
A. Kesimpulan …………………………………………………………………. 29
B. Saran…………………………………………………………………………... 29
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Kementerian Kesehatan RI adalah “Masyarakat Sehat yang mandiri dan
berkeadilan”. Sedangkan misinya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumberdaya kesehatan; dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Salah
satu strategi Kementerian Kesehatan RI adalah “Meningkatkan pelayanan kesehatan
yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan
mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes serta
Puskesmas Keliling.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Upaya pelayanan gizi di puskesmas merupakan bagian tak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan dasar tingkat puskesmas yang perlu selalu ditingkatkan
kualitasnya. Sebab kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Pembangunan kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan
dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat
serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Upaya ini
bertujuan mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatannya
dan menyadari pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Masyarakat akan membutuhkan pelayanan kesehatan dan informasi tentang masalah
kesehatan dan gizi yang dihadapinya.
Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan kontribusi
yang cukup besar didalam mewujudkan Indonesia Sehat 2015. Keberhasilan tersebut
salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor Sumber Daya Manusia (SDM), baik
kualitas maupun kuantitasnya. Diantaranya adalah ketersediaan tenaga kesehatan dalam
jumlah yang cukup, penyebarannya yang merata di seluruh daerah serta tersedianya
tenaga kesehatan yang berkompeten, professional dan memiliki ketrampilan yang tinggi,
sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu di wilayah kerjanya.
Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka diperlukanadanya
sumber daya kesehetan yang siap terjun ke lapangan, megelola masalah kesehatan di
suatu daerah dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas ini diharapkan dapat menjadi
salah satu motivasi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan bekerja di Puskesmas
sehingga dapat menjadi pendorong terciptanya tenaga kesehatan yang mempunyai sikap
nasionalis, etis dan professional, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin,
kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang teguh etika profesi.
Puskesmas Patamuan merupakan salah satu Puskesmas yang stafnya terpilih
sebagai wakil Kecamatan Patamuan dalam penilaian tenaga kesehatan teladan tingkat
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2018, yaitu dengan kualifikasi tenaga
Nonparamedis (SKM) atas nama Eka Sriwahyuni. SKM. Melalui Laporan Kinerja ini
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja tenaga kesehatan yang bersangkutan
selama satu tahun terakhir (tahun 2017) dan memenuhi persyaratan dalam penilaian
lomba Paramedis teladan Tingkat Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2018.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Teladan ini bertujuan sebagai persyaratan dalam
mengikuti lomba Paramedis Teladan Tingkat Kabupaten Padang Pariaman tahun
2018
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya di Puskesmas.
b. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas.
c. Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan sesuai
profesinya di Puskesmas.
C. Sistematika Penulisan
Laporan Kinerja ini dapat digambarkan melalui sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN SITUASI
BAB III : HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN SITTUASI
A. Gambaran Umum Puskesmas Patamuan
A. Keadaan Geografis
Puskesmas Patamuan merupakan satu dari 25 Puskesmas di Kabupaten Padang
Pariaman dan Puskesmas Patamuan di Kecamatan Patamuan. Puskesmas Patamuan
berdiri sejak tahun 2004, berada di Korong Kabun Pondok Duo, Kecamatan Patamuan
dengan luas wilayah kerja adalah 53.05 Km2.. Jarak dari Puskesmas ke Ibukota
Kecamatan ± 25 Km, dapat ditempuh dalam waktu ±40 menit ( kecepatan 40 Km/jam).
Sedangkan jarak dari Puskesmas ke Ibukota Kabupaten ±60 Km, dapat ditempuh dalam
waktu 90 menit (kecepatan 40 Km/jam).
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Patamuan berada di daerah dataran
pegunungan atau dataran tinggi, hal ini berpengaruh terhadap keadaan iklim dan curah
hujan yang cukup tinggi. Puskesmas Patamuan mewilayahi 3 Nagari dengan 18
(Delapan Belas) Korong. Korong yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Patamuan
antara lain :
Tabel 2.1 Jumlah Korong dalam Kecamatan Patamuan
No Nagari Korong
2 Tandikat asli
3 Sialang
4 Air kelok
5 Jajaran
6 Kampung apa
8 Lubuk Aro
9 Labu Kumbung
10 Pucung Anam
11 Kabun Pd Duo
12 Sei kasikan
13 Galoro
14 Sarang Gagak
15 Lareh NP
17 Kp Tanjung
18 Sei Durian
B. Keadaan Demografis
Penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Patamuan tidak
merata.Sebagian desa memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi.Berikut ini
gambaran luas wilayah, jumlah desa, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan
kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas Patamuan.
Tabel 2.2 : Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Di
Wilayah Puskesmas Patamuan tahun 2017
Luas Jumlah
Jumlah
No Desa Wilayah Rumah
Penduduk
(Km2) Tangga
1 Paramantalang 3.25 737 166
2 Tandikat asli 2.9 445 105
3 Sialang 3.75 537 127
4 Air kelok 3.1 323 96
5 Jajaran 6.7 147 51
6 Kampung apa 4.3 149 46
7 Sarang gagak 1.55 121 27
8 Galoro 2.67 677 182
9 Pulau air 6.6 997 251
10 Lubuk aro 6.91 201 467
11 Labu kumbung 2.83 670 147
12 Pucung anam 3.75 1433 341
13 Kabun pondok duo 2.15 711 202
14 Lareh nan panjang 3.45 923 230
15 Sungai kasikan 3.29 1283 300
16 Sungai durian 4.04 1845 397
17 Koto mambang 4.11 1782 366
18 Kampung tanjung 3.67 1339 307
Total 53.05 16.120 3.808
Adapun sasaran pelayanan gizi di wilayah kerja Puskesmas Patamuan sebagai berikut :
Tabel 2.3 Jumlah sasaran pelayanan gizi masyarakat diwilayah kerja puskesmas
Patamuan tahun 2017
Bayi Balita
No Korong Bumil Bufas
0- 6 bln 6- 11 bln 12- 59 bln
1 Paramantalang 3 9 67 19 18
2 Tandikat asli 1 3 29 7 6
3 Sialang 11 10 43 13 12
4 Air kelok 2 4 22 6 5
5 Jajaran 1 2 16 5 4
6 Kampung apa 1 2 9 5 4
7 Sarang gagak 1 2 9 4 4
8 Galore 3 10 56 14 13
9 Pulau air 14 14 98 28 27
10 Lubuak aro 20 20 125 41 40
11 Labu kumbung 5 11 60 19 18
12 PC anam 11 16 102 29 28
13 Kabun 8 10 54 20 19
14 Ln panjang 8 10 71 20 19
15 Sei kasikan 10 17 107 29 28
16 Sei durian 20 14 144 36 36
17 Koto mambang 13 13 145 38 37
18 Kp tanjung 14 15 103 31 30
JUMLAH 146 192 1260 364 348
Wujud peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan tersebut dapat berupa
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Adapun kegiatan UKBM
tersebut antara lain:
UKBM Jumlah
1. Posyandu 32
2. Poskesri 2
3. Pustu 4
4. PosyanduLansia 10
4. Pembiayaan kesehatan
Dalam operasionalnya Puskesmas Patamuan memperoleh dana untuk
pembiayaan kesehatan yang bersumber dari APBD Kabupaten/ Kota dan APBN
melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan dana JKN.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
Vitamin A tidak hanya diperuntukkan untuk bayi dan balita tetapi ibu nifas juga
perlu diberikan Vitamin A dengan waktu dan dosis yang tepat. Kerja sama yang telah
dilakukan oleh petugas gizi pada hal ini adalah dengan bekerja sama dengan bidan-bidan
praktek swasta, kader posyandu dalam hal mendistribusikan vitamin A ibu nifas kepada
sasaran. Hasil akhir dari kerja sama ini diharapkan semua ibu nifas mendapatkan Vitamin A
yang bermanfaat bagi ibu dan bayinya serta menggalakkan program ASI Ekslusif.
Kekurangan yodium merupakan masalah gizi yang harus ditangani dengan baik,
upaya yang dilakukan pemerintah seperti fortifikasi yodium telah dilakukan dan menyerap
dana yang cukup besar, untuk itu perlu pengawasan yang ketat terhadap produk-produk yang
menclaim telah menambahkan zat yodium pada produk daganganya. Hal yang dilakukan oleh
petugas gizi adalah dengan jalan bekerja sama dengan kader untuk melakukan uji zat yodium
pada garam. Sebelum melaksanakan uji tersebut hal-hal yang saya lakukan adalah
memberikan penyuluhan kepada masyarakt tentang kegunaan yodium serta bahan makanan
yang mengandung zat yodium serta akibat-akibat yang dapat merugikan akibat tidak
mengkonsumsi zat yodium.
Selain itu pembinaan yang dilakukan di posyandu juga perlu digalakkan agar gaung
informasi mengenai kesehatan khususnya dalam bidang gizi tetap bisa berkesinambungan,
pembinaaan yang serius pada akhirnya tentu saja akan berdampak positif guna mendorong
peran serta masyarakat, hasil lansung dari upaya ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi
masyarakat yang meningkat guna memamfaatkan posyandu sebagai tempat mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Penyebab langsung terjadinya gizi buruk pada anak adalah infeksi dan penyebab
tidak langsung seperti perilaku, tingkat pengetahuan dan ketahanan pangan. Tugas dan
tanggung jawab petugas gizi dalam hal ini adalah memberikan intervensi yang tepat dan
terpadu tidak hanya sekedar membuat laporan kasus.
Agar kejadian ini dapat diatasi perlu diupayakan pengobatan, suplementasi,
pemberian PMT serta penyuluhan bersama dengan program yang lain dengan hasil akhir yang
diperoleh kasus dapat diatasi dengan baik dan tidak akan terulang kembali.
Penyelesaian kasus gizi buruk dan kurang tidak akan selesai dengan pemberian PMT
saja, hal terbesar yang perlu dilakukan dengan serius adalah dengan mengidentifikasi
penyebab dan meyatukan semua program yang ada serta kerja sama lintas program yang ada.
Melalui upaya pendampingan kelurga yang rawan gizi buruk agar pada akhirnya mereka dapat
memecahkan masalah gizi yang mereka alami secara mandiri.
Gambar. Follow Up PMT
f. Pendistribusian Fe pada remaja putri
Selain bekerja sama dengan masyarakat, program gizi juga bekerja sama dalam
kegiatan pendistribusian fe pada remaja putri. Sekolah menengah yang dikunjungi adalah
SMA I Patamuann, SMP 2 Patamuan dan SMP 3 Patamuan. Kegiatan ini dilakukan
terintegrasi dengan kegiatan PKPR. Karena keterbatasan alat maka dilakukan pengukuran HB
bagi siswi yang hanya mengalami gejala anemia. Sebelum dilakukan pendistribusian fe,
terlebih dahulu dilakukan penyuluhan gizi khususnya anemia pada remaja putri. Makan obat
bersama dilakukan 1 x satu minggu selama sebulan.
Gambar. Kegiatan Makan Obat Bersama di SMP 02 Patamuan
Kunjungaan balita dan bumil dilakukan apabila ada laporan dari PJ wilayah maupun
dari masyarakat itu sendiri. Balita yang diberikan PMT dengan status gizi kurang dan gizi
buruk. Bumil yang diberikan PMT dengan status gizi LILA kurang dari 23.5 cm. Kunjungan
dilakukan dengan program terkait seperti pemegang anak dan ibu.
Gambar. Kunjungan Balita Resti/ Validasi Data Antropometri
2. Program Inovasi/ Tambahan
a. Germas 2017
Dalam rangka memperingati Hari Gizi ke-57 diadakan beberapa acara dimana salah satu
kegiatan Germas fokus pada Gerakan Makan Sayur Dan Buah. Adapun acara yang
dilakukan sebagai berikut :
1. Bazar Sayur dan Buah
Kegiatan bazar buah dan sayur adalah kegiatan swadaya kader posyandu yang
menyediakan berbagai macam buah buahan local dan sayuran, yang mana semua
peserta yang menghadiri akan membeli buah dan sayur yang dipasarkan dalam
kegiatan bazar.
b. Pembentukan KP ASI
Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu) secara khusus diselenggarakan untuk para ibu
yang ingin berhasil melaksanakan pemberian air susu ibu (ASI) secara optimal, yang
meliputi inisiasi menyusu dini (IMD), Asi Eksklusif 6 bulan, dan meneruskan pemberian
ASI hingga 2 tahun atau lebih dengan makanan pendamping yang bergizi. KP ASI
Korong Sialang Nagari Tandikat Utara Kecamatan Patamuan merupakan kelompok KP
ASI yang baru dibentuk pada tahun 2017. Kegiatan Pembentukan KP ASI ini melibatkan
lintas sector dan pemberdayaan masyarakat Korong Sialang Nagari Tandikat Utara.
Dalam kegiatan KP ASI, peserta diberikan materi tentang tujuan dibentuknya
kelompok pendukung ASI dan tugas dari anggota KP-ASI.
Yang nantinya setelah dilakukan pembentukan, akan dilakukan pertemuan rutin semua
anggota guna diberikan materi tentang ASI. Pertemuan pembentukan KP ASI dilakukan
selama 2 hari.
Hasil dari Penimbangan Massal November 2017 diperoleh hasil penimbangan dengan
angka stanting yang cukup tinggi. Penyebab stanting adalah gangguan pola makan yang
salah dalam jangka yang lama/ kronis. Dengan latar belakakng tersebut, petugas mencoba
melibatkan kader untuk menyelesakan masalah ini. Peranan tenaga kader posyandu
terampil sangat besar terhadap keberhasilan Pemberian makanan bayi dan Anak (PMBA),
peningkatan pemberdayaan ibu, peningkatan dukungan anggota keluarga serta
peningkatan kualitas makanan bayi dan anak yang akan meningkatkan status gizi balita.
Gambar. Pemberiaan materi Kader PMBA
Peserta yang mengikuti kegiatan antara lain: kader, ibu hamil dan ibu
balita.Kegiatan dilakukan selama 2 hari, dimana hari I peserta diberikan materi, dan pada
hari kedua diberikan praktek. Dengan adanya kader PMBA di Korong Labu Kumbung,
diharapkan kegiatan POS Gizi juga dapat terbentuk, mengingat kasus Balita BGM yang
ada.
Tenaga kesehatan masyarakat merupakan bagian dari sumber daya manusia yang sangat
penting perannya dalam pembangunan kesehatan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat merupakan upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Ada 3 peran utama sebagai tenaga
kesehatan masyarakat di masyarakat yaitu sbb :
1. Peran Intervensi
B. Saran
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman
Diharapkan senantiasa memberikan bimbingan, pengawasan dan evaluasi terhadap
kinerja tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, sehingga kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat.
2. Puskesmas Patamuan
Diharapkan untuk terus meningkatkan kinerja, kekompakan dan kerja sama dalam
berbagai kegiatan baik lintas program maupun lintas sektor, sehingga permasalahan
kesehatan di masyarakat dapat ditanggulangi dan tepat sasaran
DOKUMENTASI KEGIATAN KEGIATAN PROGRAM GIZI MASYARAKAT DI
PUSKESMAS PATAMUAN
Gambar. Pemberian materi Gizi Masyarakat dalam rangka penyegaran kader Posyandu
Ganbar. Penyuluhan Gizi di SDN 15 Patamuan