KELAS : LA 5
Jawaban :
Bukti fisik yang dinilai adalah laporan hasil pengembangan diri baik berupa
diklat fungsional dan kegiatankolektif disusun dalam bentuk makalah deskripsi
diri terkait dengan kegiatan pengembangan diri yang memuat maksud dan tujuan
kegiatan,siapa penyelenggara kegiatan
Tinjauan Idiologis
Tinjauan Ekonomis
Tinjauan Sosiologis
Tinjauan Politis
Tinjauan Teknologis
Tinjauan Psikologis dan Pedagog
Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnyadan seumur hidup
mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan
kondrat dan hakikatnya,yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin. Dengan demikian,secara potensial
keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhan nya agar
berkembang secara wajar
dengan mengingatkan proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis,maka
pendidikan wajar berlangsung selama manusiahidup.
mengembangkan kecakapan intelektual.
mengembangkan pola fikir yang lebih konkrit dan praktis
peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh
umat manusia dan masyarakat.
untuk membina kepribadian
Suprijanto (2007) proses pelajaran yang terjadi dalam diri seseorang
yang sedang belajar berlangsung melalu energi tahapan :
a. Motivasi
b. Perhatian pada pelajaran menerima dan mengingat
c. Menerima dan mengingat
d. Reproduksie. Menerapkan apa yang telah diajarkan sertaumpan balik
Implikasi belajarsepanjang hayat
Pada program pendidikan
- pendidikan baca tulis
- pendidikan kejuruan
- pendidikan profesional
- pendidikan kearah perubahan danpengembangan
- pendidikan kewarganegaraan dankedewasaan politik
- pendidikan kultural dan pengisian waktuluang
Pada sasaran pendidikan
- para petani
- para remaja yang putus sekolah parapekerja yang berketerampilan
- para teknisi dan golongan profesional
- para pemimpin masyarakat
- para anggota masyarakat yang sudah tua
Jika pendidikan sepanjang hayat itu memungkinkan,maka mulai sekarang danseterusnya
pendidikan sepnjnag hayat merupakan suatu harapan yang besar. Harapan tersebut terletak pada
ketulusan dan kemampuan manusia untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab atas
pemikirannya, perasaan, dan haknya untuk menyaring,bertindak dengan anggapan bahwa daya
cipta manusia itu tidak terkikis dari awal, baik karna saling tidak menghormati antar hakikat
manusia dan keinginan untuk hidup maju
2. Bagaiman menurut pendapta ibu tentang partnership dalam promosi kesehatan:
interprofesional,interagency,dan intersektor ?
Jawaban :
PARTNERSHIP/KEMITRAAN
Kemitraan : hubungan kerjasama yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok.
• Kemitraan : adanya interaksi dan interelasi minimal antara dua pihak atau lebih dimana
menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk mencapai kepentingan bersama.
• Kemitraan : upaya yang melibatkan berbagai komponen baik sektor, kelompok masyarakat,
lembaga pemerintah atau non-pemerintah untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama
baik yang berupa resiko maupun keuntungan, meninjau ulang hubungan masing-masing secara
TUJUAN PARTNERSHIP
• Meningkatkan koordinasi/kerjasama baik itu lintas program maupun lintas sektor
• Meningkatkan komunikasi
• Meningkatkan kemampuan bersama dalam mengatasi masalah.
• Meningkatkan komitmen bersama.
• Meningkatkan percepatan pencapaian tujuan bersama dan tercapainya upaya kesehatan yang
efisien dan efrktif.
LANGKAH-LANGKAH PARTNERSHIP
• Penjajakan
• Penjajakan perlu dilakukan dengan calon mitra kerja. Tahapan sebelum melakukan penjajakan
adalah identifikasi calon mitra kerja. Tujuan penjajakan ini yaitu untuk mencaripihak-pihak
yang memiliki potensi untuk mendukung program yang akan dilaksanakan.
• Penyamaan persepsi
• Penyamaan persepsi perlu dilakukan pertemuan awal guna menyamakan persepsi terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi agar keberhasilan mencapai tujuan bisa dilaksanakan dengan
lebih efektif dan efisien. Tujuan lain juga agar masing-masing mitra memahami kedudukan
serta tupoksi masing-masing secara terbuka Pembagian peran
• Dalam mencapai tujuan kemitraan bersama, peran masing-masing mitra beragam namun sama
pentingnya. Oleh karena itu perlu dibicarakan secara terbuka dan bersama sebelum
menuangkan dalam kesepakatan tertulis.
• Komunikasi intensif
• Komunikasi intensif sangat diperlukan guna mengetahui perkembangan program
OUTCOME
• Outcome adalah dampak dari kemitraan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, outcome kemitraan dapat dilihat dari indikator-indikator derajat kesehatan
masyarakat, yang merupakan akumulasi dampak dari upaya-upaya lain disamping kemitraan.
Contoh dari outcome kemitraan yaitu meningkatnya status gizi balita,meningkatnya cakupan
asi eksklusif di masyarakat.
PARTNERSHIP DALAM KEBIDANAN
• Interprofesional
• Suatu pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk
meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelaksanaanya dapat dilakukan dalam
semua pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan
tenaga kesehatan yang professional.
• Interagency
• Sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk
menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar
instansi, aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.
• Intersektor
• Mewujudkan kepuasan klien bahagia dan sejahtkemitraan yang sudah terjalin. Komunikasi
antarmitra dapat dilakukan secara teratur dan terjadwal. Permasalahan yang muncul dapat segera
dipecahkan dengan cara ini. Pelaksanaan
• Pelaksanaan kegiatan haruslah dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama.
Pelaksanaan kegiatan ini juga harus dikomunikasikan secara intensif pada waktu yang telah
disepakati sehingga masalah yang dihadapi bisa segera dicari solusinya.
• Monitoring dan evaluasi
• Agar asas keterbukaan bisa dijaga, maka kegiatan ini juga disepakati sejak awal. Hal ini
mencakup cara monitoring dan juga evaluasi terhadap jalannya kemitraan maupun dalam
upayanya mencapai tujuan bersama. Bila dipandang perlu, hasil monev dapat dipergunakan
sebagai penyempurnaan kemitraan
PRINSIP PARTNERSHIP
• Kesetaraan/persamaan (Equity)
• Suatu individu, organisasi atau institusi yang telah bersedia menjalin kemitraan harus merasa
sama atau sejajar kedudukannya dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang disepakati,
sehingga adanya kesetaraan“duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi”. Oleh sebab itu dalam
menjalin kemitraan asas demokrasi harus di junjung tinggi, tidak boleh satu anggota
memaksakan kehendaknya kepada anggota yang lainnya
• Keterbukaan (transparency)
• Keterbukaan dimaksudkan adanya saling mengetahui terhadap kekurangan atau kelemahan
masing-masing anggota serta berbagai sumber daya yang dimiliki. Keterbukaan ada sejak awal
dijalinnya kemitraan sampai berakhirnya kegiatan. Dengan saling keterbukaan ini akan
menimbulkan saling melengkapi dan saling membantu diantara golongan (mitra)Saling
Menguntungkan (mutual benefit)
• Menguntungkan disini bukan selalu diartikan dengan materi atau uang,tetapi lebih kepada non
materi. Saling menguntungkan antar individu,organisasi atau institusi dapat dilihat dari
kebersamaan atau sinergi dalam mencapai tujuan. Kegiatan upaya promosi kesehatan akan
menjadi efisien dan efektif bila dilakukan bersama.
LANDASAN KEMITRAAN
• Saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi (Structure)
• Mejalin kemitraan merupakan suatu bentuk kerjasama yang untuk mencapai tujuan bersama,
sehingga diharapkan setiap anggota mitra memahami kedudukan, peran dan fungsinya masing-
masing sesuai dengan tanggungjawab.
• Saling memahami kemampuan masing-masing (Capacity)
• Saling memahami kemampuan masing-masing anggota. Hal ini perludisadari walaupun dalam
kesetaraan. Bila nantinya masing-masing mitra diharapkan kontribusinya maka akan ada
perbedaan kuantitas maupun kualitas. Hal ini juga dianggap wajar karena prinsip kemitraan
adalah“mengambil bagian” dalam upaya pencapaian tujuan.
• Saling Menghubungi (Lingkage)
• Komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam menjalin kemitraan. Karena dengan
komunikasi yang baik kita dapat membangun hubungan antara anggota mitra. Untuk itu, saluran
komunikasi dapat terpelihara terus dan tidak tersumbat di antara masing-masing anggota yang
bermitra. Diupayakan adanya “saling menghubungi” di antara anggotamitra, hal ini bisa dalam
bentuk pertemuan atau rapat kemitraan..
• Saling Mendekati ( Proximity)
• Dalam upaya pertemanan (friendship) kedekatan anggota mitra mutlak diperlukan. Dengan
demikian dibangun nilai “saling memahami” atau saling mengenal antara anggota mitra. Karena
dengan merasa dekat atau saling mengenal akan membuat kita lebih nyaman dalam
bekerjasamasama menjalankan tugas.
• Saling membantu dan dibantu (Openes)
• Pada dasarnya setiap individu, organisasi atau institusi tidak dapat bekerja sendiri. Apabila
terdapat rekan mitra kita yang memerlukan bantuan kita harus senantia ikut membantu. Untuk
itu, adanya sikap saling membantu sangat penting dalam menjalankan tugas, sehingga kegiatan
atau pekerjaan yang kita lakukan lebih efektif apabila dilakukan secara bersama-sama.
• Saling Mendukung dan mendorong (Synergy)
• Saling mendukung dan mendorong. Dalam beberapa hal bisa saja terjadi anggota mitra
mengalami kurang bersemangat. Namun ada juga anggota yang sangat antusias. Saat inilah
dibutuhkan upaya saling mendukung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
• Saling Menghargai (Reward)
• Di antara anggota mitra seharusnya ada nilai saling menghargai dan toleransi serta memahami
suatu perbedaan agar persahabatan atau kemitraan dapat berlangsung lama dan bisa berhasil
mencapai tujuan bersama.
Saling percaya dan saling menghormati
Kepercayaan (trust) modal dasar setiap relasi/hub antar manusia,
kesehatan harus mampu menimbulkan trust bagi partnernya
Harus saling menyadari arti kemitraan
Saling menyadari pentingnya arti kemitraan Arti penting dari kemitraan
adalah mewujudkan kebersamaan antar anggota utk menghasilkan sesuatu
yang menuju kearah perbaikan kesehatan masyarakat pada khususnya,
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penting dilakukan advokasi
dan informasi.
Harus ada kesepatan visi,misi, tujuan dan nilai yang sama
Kesepakatan Visi, misi, tujuan dan nilai Visi, misi, tujuan dan nilai tentang
kesehatan perlu disepakati bersama, dan akan sangat memudahkan untuk
timbulnya komitmen bersama untuk menanggulangi masalah kesehatan
bersama, hal ini harus meliputi semua tingkatan organisasi sampai petugas
lapangan.
Harus berpijak pada landasan yang sama
Prinsip lain yang harus dibangun dalam kemitraan adalah bahwa
kesehatan merupakan aspek yang paling utama dalam kehidupan manusia.
Sektor kesehatan harus mampu meyakinkan kepada sektor lain bahwa
“healtth is not everything, but without health everything is nothing” disini
Informasi dan Advokasi sangat penting.
Kesediaannya untuk berkorban
Dalam kemitraan sangat memerlukan sumber daya, baik berupa tenaga,
sarana dan dana yang dapat berasal dari masing-masing mitra, tetapi dapat
juga diupayakan bersama. Disinilah dibutuhkan pengorbanan dalam
bentuk tenaga, pikiran, dana, materi, waktu dsb.
SISTEM PARTNERSHIP
• INPUT
Input sebuah kemitraan adalah jenis dan jumlah sumber daya yang
dimiliki oleh masing-masing unsur yang menjalin kemitraan meliputi
sumber daya manusia, sumber daya lainnya seperti dana, sistem informasi,
teknologi dan lain sebagainya.
PROSES
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya merupakan kegiatan-kegiatan untuk membangun
hubungan kemitraan. Kegiatan membangun kemitraan
dapat dilakukan melalui sebuah pertemuan dengan tahapan diantaranya:
Penjajakan
Sosialisasi/advokasi
Dibangunnyakesepakatan
Pertemuan mendalam dan penyususan rencana kerja
•OUTPUT
Output yang dimaksud pada kemitraan yaitu terbentuknya jangringan
kerja atau networking, aliansi atau forum. Disamping itu
pada output kemitraan juga terdapat penguraian tugas, fungsi dan
tanggungjawab masing-masing anggota mitra.
OUTCOME
Outcome adalah dampak dari kemitraan terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu, outcome kemitraan dapat dilihat dari indikator-indikator
derajat kesehatan masyarakat, yang merupakan akumulasi dampak dari upaya-upaya lain
disamping kemitraan. Contoh dari outcome kemitraan yaitu meningkatnya status gizi
balita, meningkatnya cakupan asi eksklusif di masyarakat.