OLEH:
DEVIA OLA YULIA
2141312070
KELOMPOK: W’21
PEMBIMBING
A. MASALAH UTAMA
Ansietas/ Kecemasan
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi (pendukung)
Ketegangan dalam kehidupan dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
1) Peristiwa traumatik
2) Konflik emosional
3) Gangguan konsep diri
4) Frutasi
5) Gangguan fisik
6) Pola mekanisme koping keluarga
7) Riwayat gangguan kecemasan
8) Medikasi
b. Faktor Presipitasi
1) Ancaman terhadap integritas fisik
a) Sumber internal
b) Sumber eksternal
2) Ancaman terhadap harga diri
a) Sumber internal
b) Sumber eksternal
3. Jenis
a. Kcemasan Ringan
Kecemasan ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu
memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak,
merasakan, dan melindungi diri sediri.
b. Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi.
c. Kecemasan Berat
Kecemasan berat yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan
respon takut dan distress.
d. Panik
Individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena kehilangan kontrol,
maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. (Prabowo, 2014).
4. Rentang Respon
a. Kecemasan Ringan
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan ringan adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan ringan adalah:
a) Ketegangan otot ringan
b) Sadar akan lingkungan
c) Rileks atau sedikit gelisah
d) Penuh perhatian
e) Rajin
2) Respon kogniif dari kecemasan ringan adalah:
a) Lapang persepsi luas
b) Terlihat tenang, percaya diri
c) Perasaan gagal sedikit
d) Waspada dan memperhatikan banyak hal
e) Mempertimbangkan informasi
f) Tingkat pembelajaran optimal
3) Respon emosional dari kecemasan ringan adalah:
a) Perilaku otomatis
b) Sedikit tidak sadar
c) Aktivitas mandiri
d) Terstimulasi
e) Tenang
b. Kecemasan Sedang
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan sedang adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan sedang adalah:
a) Ketegangan otot sedang
b) Tanda-tanda vital meningkat
c) Pupil dilatasi, mulai berkeringat
d) Sering mondar-mandir, memukul tangan
e) Suara berubah: bergetr, nada suara tinggi
f) Kewaspadaan dan ketegangan meningkat
g) Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung
2) Respon kognitif dari kecemasan sedang adalah:
a) Lapang persepsi menurun
b) Tidak perhatian secara selektif
c) Fokus terhadap stimulus meningkat
d) Rentang perhatian menurun
e) Penyelesaian masalah menurun
f) Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
3) Respon emosional dari kecemasan sedang adalah:
a) Tidak nyaman
b) Mudah tersinggung
c) Kepercayaan diri goyah
d) Tidak sabar
e) Gembira
c. Kecemasan Berat
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan berat adalah:
1) Respon fisik kecemasan berat adalah:
a) Ketegangan otot berat
b) Hiperventilasi
c) Kontak mata buruk
d) Pengeluaran keringat meningkat
e) Bicara cepat, nada suara tinggi
f) Tindakan tanpa tuuan dan serampangan
g) Rahang menegang, mngertakan gigi
h) Mondar-mandir, berteriak
i) Meremas tangan, gemetar
2) Respon kognitif kecemasan berat adalah:
a) Lapang persepsi terbatas
b) Proses berpikir terpecah-pecah
c) Sulit berpikir
d) Penyelesaian masalah buruk
e) Tidak mampu mempertimbangkan informasi
f) Hanya memperhatikan ancaman
g) Preokupasi dengan pikiran sendiri
h) Egosentris
3) Respon emosional kecemasan berat adalah:
a) Sangat cemas
b) Agitasi
c) Takut
d) Bingung
e) Merasa tidak adekuat
f) Menarik diri
g) Penyangkalan
h) Ingin beban
d. Panik
Menurut Videbeck (2008), respon dari panik adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari panik adalah:
a) Fight, fight, atau freeze
b) Ketegangan otot sangat berat
c) Agitasi motorik kasar
d) Pupil dilatasi
e) Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun
f) Tidak dapat tidur
g) Hormon stress dan neurotransmitter berkurang
h) Wajah menyeringai, mulut ternganga
2) Respon kognitif dari panik adalah:
a) Persepsi sangat sempit
b) Pikiran tidak logis, terganggu
c) Kepribadian kacau
d) Tidak dapat menyelesaikan masalah
e) Fokus pada pikiran sendiri
f) Tidak rasional
g) Sulit memahami stimulus eksternal
h) Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi
3) Respon emosional dari panik adalah:
a) Merasa terbebani
b) Merasa tidak mampu, tidak berdaya
c) Lepas kendali
d) Mengamuk, putus asa
e) Marah, sangat takut
f) Mengharapkan hasil yang buruk
g) Kaget, takut, lelah
7. Akibat
Dapat berasal dari sumber internal dan eksternal dapat diklsifikasikan dalam dua jenis:
1) Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang
akan terjadi atau menurunkan kapasitas untuk mlakukan aktivitas hidup sehari-hari.
Pada ancaman ini stressor yang berasal dari sumber eksternal adalah faktor-faktor
yang dpat menyebabkan gangguan fisik (misal: infeksi virus, polusi udara).
Sedangkan yang menjadi sumber internalnya adalah kegagalan mekanisme fisiologi
tubuh (misal: sistem jantung, sistem imun, pengaturan suhu dan perubahan fisiologis
selama kehamilan).
2) Ancaman terhadap sistem diri seseorag dapat membahayakan identitas, harga diri dan
fungsi sosial yang terintegrasi seseorang. Ancaman yang berasal dari sumber
eksternal yaitu kehilangan orang yang berarti (meninggl, perceraian, pindah kerja),
dan ancaman yang berasal dari suber internal berupa gangguan interpersonal di
rumah, tempat kerja atau menerima peran baru.
8. Mekanisme Koping
Kemampuan individu menanggulangi kecemasan secara konstruksi merupakan faktor
utama yang membuat pasien berperilaku patologis atau tidak. Mekanisme koping untuk
mengatasi kecemasan sedang, berat, dan panik membutuhkan banyak energi. Menurut
Suliswati (2005), mekanisme koping yang dapat dilakukan ada dua jenis, yaitu:
a. Task Oriented Reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas. Tujuan yang ingin
dicapai dengan melakukan koping ini dalah individu mencoba menghadapi kenyataan
tuntutan stress dengan menilai secara objektif ditujukan untuk mengatasi masalah,
memulihkan konflik dan memenuhi kebutuhan.
1) Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan
2) Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun psikologik untuk
memindahkan seseorang dari sumber stress
3) Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara seseorang mengoperasikan,
mengganti tujuan, atau mengorbankan aspek kebutuhan personal seseorang.
b. Ego Oriented Reaction atau reaksi berorientasi pada ego. Koping ini tidak selalu
sukses dalam mengatasi masalah. Mekanisme ini seringkali digunakan untuk
melindungi diri, sehingga disebut mekanisme pertahanan ego diri biasanya
mekanisme ini tidak membantu untuk mengatasi masalah secara realita. Untuk menili
penggunaan mekanisme pertahanan individu apakah adaptif atau tidak adaptif, perlu
dievalusi hal-hal berikut:
1) Perawat dapat mengenali secara akurat penggunaan mekanisme pertahanan pasien
2) Tingkat penggunaan mekanisme pertahanan diri tersebut apa pengaruhnya
terhadap disorganisasi kepribadian
3) Pengaruh penggunaan mekanisme pertahanan terhadap kemajuan
kesehatan pasien
4) Alasan pasien menggunakan mekanisme pertahanan.
9. Penatalaksanaan
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencakup fisik
(somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial atau psikoreligius. Selengkapnya seperti
pada uraian berikut:
a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara:
1) Makan makanan yang bergizi dan seimbang
2) Tidur yang cukup
3) Cukup olahraga
4) Tidak merokok
5) Tidak minum minuman keras.
b. Terapi psikofarmaka
Merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai obat-obatan yang berkhasiat
memulihkan fungsi gangguan neurotransmitter (sinyal penghantar saraf) di susunan
saraf pusat otak (limbic system). Terapi psikofarmaka yang sering dipakai adalah
obat anti cemas (anxiolytic), yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam,
lorazepam, buspirone HCl, meprobamate, dan alprazolam.
c. Terapi somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala atau akibat dari
kecemasan yang berkepanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik
(fisik) itu dapat dibrikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh
yangbersangkutan.
d. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain:
1) Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan dorongan agar
pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan serta
percaya diri.
2) Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila dinilai
bahwa ketidakmampuan mengatasi kecemasan.
3) Psikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksudan memperbaiki kembali (re-
konstruksi) kepribadian yang telah mengalami goncangan akibat stressor.
4) Psikoterapi kognitif, untuk memulihakn fungsu kognitif pasien, yaitu kemampuan
untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan daya ingat.
5) Psikoterapi psikodinamik, untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika
kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang tidak mampu menghadapi
stressor psikososial sehingga mengalami kecemasan.
6) Psikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor
keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan
sebagai faktor pendukung.
e. Terapi psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan kekebalan
dan daya tahan dalam menghadapi berbaga problem kehidupan yang merupakan
stressor psikososial.
Keluarga :
1. Mendiskusikan masalah kelurga dalam merawat klien ansietas
2. mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam merawat klien
3. menjelaskan pengertian, tanda gejala, dan proses terjadinya
ansietas
4. Mendiskusikan akibat yang mungkin terjadinya ansietas
5. Menjelaskan dan melatih keluarga klien ansietas cara relaksasi
nafas dalam, distraksi, hipnotis 5 jari dan spiritual
6. Menjelaskan lingkungan yang terapeutik untuk klien.
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
LAPORAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN JIWA DI KOMUNITAS
A. DATA BIOGRAFI
Pasien
Nama : Tn. S
Tempat/Tanggal Lahir : Padang/05-05-1958
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Latar Belakang Budaya : Minang
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jln. Kampung Koto
Keluarga
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat : Jln. Kampung Koto
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SD
5. Anggota keluarga :
Anggota Keluarga
KETERANGAN:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Identifikasi Pasien
------------ : Tinggal serumah
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
6. Tipe Keluarga:
Tipe keluarga adalah extended family atau keluarga besar yang terdiri dari orang tua, anak,
menantu dan cucu yang tinggal dalam satu rumah.
7. Adat/budaya terkait kesehatan:
Tn.S dan Ny.L bersuku bangsa Minang (Tn.S bersuku Jambak dan Ny.D bersuku
chaniago). Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada budaya atau pola adat dan kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dengan suku bangsa
minang menyukai makanan yang pedas, berkuah, dan adanya kebiasan makan rendang di
keluarga, begitu juga dengan keluarga Tn.S yang juga menyukai konsumsi makanan pedas,
berkuah/bersantan dan kebiasaan anggota keluarga terutama Tn.S mengkonsumsi kopi dan
es teh manis tiap hari. Kebiasaan makan keluarga sehari-hari di atas, secara tidak langsung
mempengaruhi kondisi kesehatan di tengah-tengah keluarga. Terutama Tn.S yang memiliki
penyakit DM dan haemorhid serta Ny.L yang memiliki penyakit hipertensi. Menurut Tn. S
kebiasaan berobat keluarga adalah berobat ke pelayanan kesehatan yaitu ke puskesmas,
rumah sakit atau praktek bidan. Keluarga mengatakan ada mengonsumsi obat-obatan
tradisional tapi tidak sering jika di rasa gejala penyakitnya seperti Ny L yang mengonsumsi
Nenas jika dirasa gejala hipertensi nya kambuh lagi. Keluarga mengatakan tidak ada
kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan dan isu keperawatan.
8. Spiritual:
Keluarga Tn.S beragama Islam. Tidak ada perbedaan agama di dalam keluarga. Sehari-hari
keluarga Tn.S beribadah sholat lima waktu di rumah dan sesekali berjamaah di masjid dekat
rumah.
9. Aktivitas Rekreasi keluarga:
Kegiatan rekreasi keluarga biasanya dengan menonton televisi bersama di rumah dan dan
sesekali jika semua anggota keluarga berkumpul mereka akan berwisata ke luar kota
bersama-sama.
Mempertahankan kesehatan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan bermakna dengan anak-anak dan
teman sebaya
Meningkatan keakraban pasangan/memperkuat hubungan pernikahan
hari sekitar jam 23.00 atau 24.00 dan terbangun di jam 04.00 – 05.00. Klien juga
mengatakan tidurnya tidak nyenyak, karena sering terbangun dan sulit untuk tertidur.
Klien mengatakan ada terbangun pukul 04.00 atau 04.30 pagi 1-2 kali dalam seminggu,
dan tidak bisa untuk tidur kembali setelah terbangun, sering merasa mengantuk di siang
hari dan sering tertidur di sembarang tempat saat dirasa kantuk tidak bisa ditahan. TD
saat pengkajian adalah 177/90 mmhg, HR: 100x/mnt, RR: 23x/mnt, T: 36,7°C.
Ny.L saat ini tidak memiliki keluhan kesehatan apapun. Ny.D mengatakan memiliki
riwayat penyakit hipertensi, kolesterol tinggi dan sering berulang ke IGD karena vertigo
attack. Ny.L juga mengatakan sering merasakan gejala hipertensinya ketika stress dan
kelelahan.
Ny.R dan Tn.I tidak ada keluhan kesehatan saat ini. Keluhan yang pernah dialami hanya
batuk, pilek dan demam biasa dan langsung sembuh dengan minum obat dari dokter.
An.K sudah tidak ada keluhan kesehatan apapun, dan menurut Ny.L An. K tumbuh
sehat dan aktif sesuai anak seusianya.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit Tn.S membawa berobat ke pelayanan
kesehatan terdekat.
Data Lingkungan
14. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.S adalah permanen lantai dari keramik, tembok permanen dan
kuat. Rumah terdiri dari dua lantai. Perabotan rumah tersusun dengan rapi. Terdapat 4 kamar
yang terdiri dari kamar utama yang ditempati Tn.S dan Ny.L dan kamar lain yang digunakan
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
keluarga Tn.S dirumah sedangkan 2 kamar yang lain dibiarkan kosong dan hanya digunakan
jika anak Tn.S yang dari luar kota pulang. Privasi keluarga terjamin karena setiap kamar
mempunyai pintu dan kunci. Terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, dan 2 kamar mandi.
Ventilasi dan penerangan di dalam rumah cukup baik. Ada jendela kamar yang selalu dibuka
di siang hari.
Sumber air minum berasal sumur yang digali sendiri dan air PDAM. Kondisi air
bersih, jernih, dan tidak berbau. Sampah dikumpulkan dan dibuang ketempaat pembuangan
sampah umum. Limbah rumah tangga dibuang ke sungai. Pekarangan rumah cukup bersih,
halaman rumah bagian depan tertutup semen sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk
menanam tumbuhan obat, sedangkan halaman rumah bagian belakang di Tanami bebrapa
tumbuhan yang diamnfaatkan sebagai bahan masak. Jamban/WC keluarga berada di dalam
rumah. Jarak septic tank dengan sumber air minum ± 10 meter.
Saat pengkajian, terlihat kondisi rumah cukup bersih dan rapi. Tidak ditemui barang-
barang yang berserakan dan semua perabotan tersusun rapi sesuai tempatnya. Tingkat
keamanan di rumah cukup baik, seperti tidak pernah terjadi kebakaran atau pun kemalingan.
15. Karakteristik tetangga dan komunitas
Hubungan keluarga Tn.S dengan tetangga berjalan baik. Interaksi dan komunikasi
dalan komunitas berjalan dengan baik. Keluarga sesekali ada menghadiri perkumpulan yang
ada di masyarakat. Penduduk di lingkungan rumah Tn.S dan Ny.L merupakan penduduk asli
dan hampir semuanya bersuku bangsa minang. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai
pedagang kecil, wiraswasta, dan petani. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah
jalanan perkampungan, biasanya dilalui oleh kendaraan bermotor. Rumah penduduk
beraneka ragam. Namun rata-rata berukuran sedang dan kecil, ada yang permanen, semi
permanen, bahkan ada yang tidak permanen. Tingkat kepadatan penduduk sedang. Di
lingkungan tempat tinggal ada terdapat beberapa praktek bidan baik praktek mandiri ataupun
milik pemerintah. Jarak rumah ke puskesmas adalah < 5 km dan jarak ke Rumah sakit < 10
km. Lingkungan rumah masih terlihat kental dengan budaya minang. Akses sekolah (TK,
SD, SMP dan SMA) di lingkungan komunitas cukup dekat, hanya berjarak kurang dari 10
km dari rumah. Ada beberapa fasilitas rekreasi di lingkungan komunitas salah satunya yang
populer yaitu acara pacu jawi yang diadakan 1x setahun yang juga merupakan acara hiburan
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
bagi masyarakat minang kabau. Insiden kejahatan jarang terjadi dan tidak ada masalah
keamanaan yang mengganggu di lingkungan komunitas.
16. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.S sudah tinggal di rumah yang saat ini ditempati sejak awal menikah 37 tahun
yang lalu dan belum ada pindah rumah.
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny.D merupakan anggota majelis taklim di lingkungan komunitas dan rutin mengikuti
kegiatan keagamaan seperti pengajian, yasinan dll. Sedangkan Tn.S merupakan anggota
keamanan di lingkungan rumahnya.
Struktur Keluarga
18. Struktur Peran
Struktur Peran Formal
Tn.S berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga yang bertanggung
jawab dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny.L berperan sebagai istri bagi suami, ibu
yang juga bekerja dan merawat anak-anaknya. Tn.S dan Ny.L bertanggungjawab atas
peran masing-masing. Semua anggota keluarga Tn.S konsisten dengan peran masing-
masing di dalam rumah, termasuk anak-anak Tn.S. Tidak ada konflik peran formal dalam
keluarga.
Struktur Peran Informal
Dalam keluarga Tn.S dan Ny.L merupakan seorang koordinator keluarga dan
pendamai. Selama ini, Ny.L mengatakan bahwa pernah terjadi konflik peran di dalam
keluarga karena pernikahan yang sudah berjalan puluhan tahun, namun konflik tersebut
dapat teratasi dengan baik. Tn.S dan Ny.L terlihat cukup mesra meskipun sudah
memasuki usia tua.
Analisis Model Peran
Tn.S merupakan model peran dalam membentuk kepribadian keluarga kecilnya.
Tn.S memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran,
dan teknik komunikasi dalam mengatur dan merencanakan aktivitas untuk anggota
keluarga untuk meningkatkan hubungan antar anggota keluarga. Tn.S dan Ny.L bersama-
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
sama memberikan contoh kasih sayang dan nilai- nilai kehidupan untuk perkembangan
pada anak sebagai orangtua.
selalu melalui tahap diskusi yang melibatkan semua anggota keluarga tanpa membedakan
gender dan usia.
Fungsi Keluarga
21. Fungsi afektif
Tn.S mengatakan pernikahannya baik-baik saja dan dinilai cukup awet. Tn.S senang
mempunyai istri, Ny.L begitu juga sebaliknya. Tn.S senang dengan pernikahan yang telah
dijalaninya selama 37 tahun teakhir ini. Keluarga Tn.S mempunyai gambaran diri yang
baik. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga yang akrab, harmonis, dan hangat. Keluarga
saling mendukung, menghormati, menghargai satu sama lainnya. Semua anggota keluarga
saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah satu annggota keluarga
berhasil. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini. Keluarga saling menguatkan dan
menjaga satu sama lain saat ada kehilangan atau berduka.
22. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan bahwa untuk membesarkan anak-anaknya, keluarga
menyesuaikannya dengan nilai-nilai agama, adat dan budaya yang berasal dari Tn.S dan
Ny.D. Di balik itu semua, baik itu Ny.L atau pun Tn.S, mengatakan bahwa proses
pengasuhan anak dilakukan bersama –sama. Anak–anak diikutsertakan dalam mengambil
keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari si anak termasuk masalah
pendidikan dan karir yang akan di ambil anak.
23. Fungsi Reproduksi
Tn.S sudah menikah selama 37 tahun yang lalu dan sudah mempunyai lima orang anak,
Tn.S mengatakan bahwa ia telah memasuki usia lansia dan istrinya Ny.L sudah menopause
dan hampir memasuki usia lansia, namun sejauh ini tidak ada gangguan kesehatan pada
sistem reproduksinya Tn.S ataupun Ny.L
24. Fungsi Ekonomi
Tn. S mengatakan untuk kebutuhan keluarga secara ekonomi sudah sangat cukup
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka, biaya hidup, maupun untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga yang lain.
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
bungkus rokok setiap harinya. Tidak ada anggota keluarga yang mengonsumsi obat-
obatan bebas yang di jual di warung, konsumsi obat rutin hanya di lakukan ketika
mendapat resep dokter. Untuk penyimpanan obat di tempatkan di dalam lemari dan di
ketahui semua anggota keluarga. Tidak ada obat-obatan yang di letakan sembarangan di
rumah.
h. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:
Untuk memperbaiki status kesehatannya keluarga Tn.S menjaga pola hidup sehat dan
menjaga pola makan dengan baik agar penyakitnyanya tidak memburuk kembali .
Sedangkan untuk keluhan kesulitan tidur Tn.S keluarga tidak tau harus melakukan apa
untuk mengatasinya. Penyakit Ny.L hanya kambuh ketika Ny.L sedang banyak pikiran,
stress dan kelelahan. Keputusan kesehatan di dalam keluarga di ambil oleh Tn.S dan
Ny.L setelah berdiskusi dengan anak-anaknya terlebih dahulu. Pada perawatan diri pada
keluarga Tn.S berperan dalam menjaga kesehatan anggota keluarga. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit Tn.S membawa berobat ke klinik bidan atau puskeskel di dekat
rumah. Jika kondisi lebih mendesak, Tn.S akan membawa ke rumah sakit atau
Puskesmas untuk penanganan lebih baik. Dalam tindakan pencegahan berbasis medis
keluarga sudah melakukan pemeriksaan fisik saat sehat. Keluarga berusaha menjaga pola
hidup sehat sedini mungkin untuk mencegah memberatnya faktor resiko yang ada.
i. Tindakan pencegahan secara medis:
Status imunisasi anggota keluarga lengkap. Pemeriksaan kesehatan keluarga dilakukan
jika dirasakan adanya gejala yang mengganggu. Kebiasaan higine oral dalam keluarga
dilakukan 2x sehari pada pagi dan malam hari.
j. Terapi komplementer dan alternatif:
Keluarga tidak menjalani praktik pengobatan alternative. Penggunaan herbal untuk
meningkatkan status kesehatan keluarga di dapatkan dari saran dokter atau tenaga medis.
k. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Orang tua Tn.S memiliki riwayat penyakit keturunan yaitu Diabetes Melitus, sedangkan
orang tua Ny.L memiliki riwayat penyakit Jantung hipertensi. Tidak ada riwayat
keluarga tentang masalah emosi dan bunuh diri dan tidak ada riwayat penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dalam keluarga. Anggota keluarga Tn.S mendapatkan
pelayanan kesehatan dari rumah sakit dan mengkonsumsi obat secara kontiniu.
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
Pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh keluarga sangat membantu dalam mengurangi
gejala sakit yang dialami.
l. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:
Untuk layanan kesehatan keluarga mendapatkan dari klinik bidan, puskesmas dan rumah
sakit.
m. Perasaan dan Persepsi Mengenai Pelayanan Kesehatan
Tn.S dan Ny.L mengatakan sangat menghargai adanya pelayanan kesehatan. Ny.L selalu
pergi ke puskeskel atau klinik bidan saat merasakan ada keluhan dan untuk
memeriksakan kesehatannya karena lebih efisien tanpa perlu mengantri. Namun Tn.S
dan Ny.L mengatakan hanya pergi ke rumah sakit/puskesmas jika kondisi mendesak atau
di paksa anaknya. Tn.S dan Ny.L mengatakan jarang control ke pelayanan kesehatan
karena hanya membuang-buang waktu untuk mengantri di puskesmas/rumah sakit.
n. Pelayanan Kesehatan Darurat
Ada puskeskel yang berada sekitar 50 meter dari rumah Tn.S dan praktek mandiri bidan
yang berjarak kurang dari 200 m dari rumah Tn.S, sehingga mudah untuk keluarga
mendapatkan pelayanan kesehatan darurat.
o. Sumber Pembayaran
Tn.S dan Ny.L mengatakan semua anggota keluarga memiliki kartu BPJS jadi kalau
berobat tidak terlalu membutuhkan biaya yang terlalu mahal.
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Ada puskeskel yang berada sekitar 50 meter dari rumah Tn.S dan praktek mandiri bidan
yang berjarak kurang dari 200 m dari rumah Tn.S dan bisa ditempuh dengan berjalan
kaki. Sedangkan untuk puskesmas dan rumah sakit berjarak < 10km dari rumah. Untuk
transportasi ke unit pelayanan kesehatan keluarga menggunakan kendaraan pribadi.
DM dan rentan tertular penyakit tersebut.Tn.S juga takut penyakitnya yang sekarang
tidak akan sembuh.
b. Stressor jangka panjang
Sedangkan dalam stress jangka panjang keluarga berharap Tn.S dan Ny.L selalu
diberikan kesehatan dan berharap penyakit Tn.S tidak semakin memburuk dan tidak
kambuh.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Dalam mengurangi stressor keluarga berusaha selalu mengingatkan Tn.S tentang pola hidup
bersih dan sehat, menemani Tn.S bercerita untuk berbagi keluh kesah dengan anggota
keluarga lain. Sedangkan terhadap stress jangka panjang keluarga Tn.S mengupayakan
pengobatan, pencegahan, dan perawatan kesehatan terhadap Tn.S dan Ny.L
Tn.S mengatakan bahwa ketika ada masalah dalam keluarga, anggota keluarga akan merasa
terbebani, merasa pusing, sakit kepala, dan susah tidur. Namun, ketika sudah dibicarakan
bersama, semuanya kembali membaik lagi.
28. Strategi koping yg digunakan
Tn.S dan Ny.L mengatakan dapat menerima keadaan apa adanya dan sampai saat ini
keluarga baik-baik saja, cukup harmonis dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga dengan
penghasilan yang ada.
29. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. Tn.S dan Ny.L hampir tidak pernah melakukan kekerasan seperti pemukulan, sesekali
membentak, dan jarang ada masalah yang menimbulkan kekacauan besar dalam keluarga.
30. Harapan Keluarga
Harapan keluarga dapat lebih baik untuk kedepannya, dapat memahami masalah yang
dialami oleh lansia, dan memenuhi kebutuhan sekeluarga dengan sebaik-baiknya.Tidak
menyimpan masalah sendiri, namun menyelesaikannya secara bersama-sama. Keluarga
dapat tetap harmonis dan baik baik saja.
Harapan kelaurga terhadap kunjungan perawat mahasiswa yaitu perawat mahasiswa dapat
memberikan informasi terkait masalah keseahtan yang ada pada lansia yang saat ini sedang
dihadapi oleh keluarga, dan berharap masalah dapat teratasi dengan adanya bantuan dari
mahasiswa keperawatan.
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
B. PENGKAJIAN KLIEN
1. Fisik
Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,70C
b. Tekanan darah : 100/60 mmHg
c. Nadi : 100 x/i
d. Pernapasan : 23x/i
e. Tinggi badan : 175 cm
f. Berat badan : 70 Kg
Pemeriksaan Fisik
d. Hidung : Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-), Penciuman baik, Simetris
g. Dada :
I = Bentuk simetris, tidak ada lecet atau lesi, retraksi dinding dada (-) penggunaan
otot bantu nafas (-)
P = Tidak teraba benjolan, fremitus kiri dan kanan sama, ictus cordis teraba
P = Sonor di lapang paru, dan pekak di area jantung.
A = Tidak dilakukan pemeriksaan
h. Abdomen :
I = Simetris, lesi (-)
P= Tidak teraba benjolan, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
P = Tidak dilakukan pemeriksaan
A = Tidak dilakukan pemeriksaan
i. Ekstremitas:
Ekstremitas tidak edema, nyeri (-), akral teraba hangat, CRT <2 detik, varises (-)
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
2. Status Mental
Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian seperti biasanya
Jelaskan: Tn.S berpakaian rapi, memakai baju yang sesuai, celana pendek untuk di
rumah dan peci
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan: Tn.S mengatakan cemas dengan kondisi penyakit DM yang ia derita,
karena semenjak pandemi korona ini, karena ia takut untuk kontrol ke
Puskesmas atau rumah sakit. Tn.S mengatakan kadang susah tidur dimalam hari
karena cemas memikirkan kondisinya.
Masalah Keperawatan: Ansietas ringan
Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi\
Jelaskan: Tn.S tampak sedih dan tampak gelisah ketika membicarakan kondisinya
dan pandemi korona.
Masalah Keperawatan: Ansietas ringan
Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan: Tn.S tampak khawatir dengan kondisi penyakitnya dan khawatir jika
tertular virus corona.
Masalah Keperawatan: Ansietas ringan
Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan: tidak ada masalah dengan afek klien
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
Jelaskan: saat pengkajian Tn.S dalam kondisi sadar dan kooperatif (Compos
Mentis)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan: tidak ada gangguan daya ingat, Tn. S dapat mengingat dengan baik saat
kelahiran cucu pertamanya 4 tahun yang lalu dan mengingat kegiatan yang ia
lakukan sehari sebelumnya.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: Tn.S mampu untuk berkenstrasi dengan baik dan melakukan perhitungan
angka yang sederhana.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan: Tn.S bisa memebedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk
dilakukan.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
Daya Tilik Diri
Mengingkari peenyakit yang diderita Menyalahkan hal diluar diri
Jelaskan: Tn.S tidak mengingkari penyakit yang sedang dideritanya, Tn.S
mengatakan bahwa ia menderita penyakit gula (DM), jika ia sakit dibawa oleh
keluarga berobat ke Klinik. Tn.S mengatakan memiliki kemampuan positif dirinya
seperti bisa melakukan perawatan diri secara sendiri.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
Sumber Koping
a. Personal ability
b. Support system
c. Material asset
ekonomi sedang. Dengan penghasilan keluarga berasal dari suami dan dirinya.
d. Positive believe
Nilai atau norma yang dianut dengan norma yang ada. Terdapat motivasi yang
kuat pada keluarga Tn.S untuk mendapatkan kesehatan yang optimal pada
keluarganya.
Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas √
Cemas
Firasat Buruk
Takut Akan Pikiran Sendiri
Mudah Tersinggung
2 Ketegangan √
Merasa Tegang
Lesu
Tak Bisa Istirahat Tenang
Mudah Terkejut
Mudah Menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan √
Pada Gelap
Pada Orang Asing
Ditinggal Sendiri
Pada Binatang Besar
Pada Keramaian Lalu Lintas
Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur √
Sukar Masuk Tidur
Terbangun Malam Hari
Tidak Nyenyak
Bangun dengan Lesu
Banyak Mimpi-Mimpi
Mimpi Buruk
Mimpi Menakutkan
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
5 Gangguan Kecerdasan √
Sukar Konsentrasi
Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi √
Hilangnya Minat
Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
Sedih
Bangun Dini Hari
Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot) √
Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
Kaku
Kedutan Otot
Gigi Gemerutuk
Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik) √
Tinitus
Penglihatan Kabur
Muka Merah atau Pucat
Merasa Lemah
Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler √
Takhikardia
Berdebar
Nyeri di Dada
Denyut Nadi Mengeras
Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan
Detak Jantung Menghilang (Berhenti Sekejap)
10 Gejala Respiratori √
Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
Perasaan Tercekik - Sering
Menarik Napas
Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal √
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
Perasaan Terbakar di Perut
Rasa Penuh atau Kembung
Mual - Muntah
Buang Air Besar Lembek
Kehilangan Berat Badan
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
Total : 22
Keterangan Skor
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
KESIMPULAN:
C. ANALISA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS : Ansietas
Tn.S mengatakan cemas akan kondisi
penyakit gula (DM) yang ia rasakan takut
kondisinya kembali memburuk dan
semenjak pandemi korona ini,Tn.S tidak
ada control ke pelayanan kesehatan karena
takut tertular penyakit corona karena
merasa dirinya beresiko tertular
Tn.S mengatakan kadang susah tidur
dimalam hari karena cemas memikirkan
kondisinya
Tn.S mengatakan sering terbangun di
malam hari
Tn.S mengatakan terkadang sulit
berkonsentrasi disiang hari karena
kurangnya istirahat
DO :
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/i
RR : 23x/i
Berbicara cepat
Tampak sedih
Tampak pucat
Tampak gelisah
Tn.S berfokus pada apa yang menjadi
perhatiannya
SKOR HARS: 22 (ansietas sedang)
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Ansietas Tingkat Ansietas Terapi Relaksasi
Verbalisasi kebingungan menurun Observasi
Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang Identifikasi penurunan tingkat energy,
dihadapi menurun ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
Perilaku gelisah menurun gejala lain yang mengganggu kemampuan
Perilaku tegang menurun kognitif
DOKUMENTASI
https://drive.google.com/file/d/1BH0S_o_RekmZbokghgC6jicyeRpalTbe/view?usp=drivesd
k
Foto hr 1
Foto hari 2
Praktek Profesi Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan UNAND 2021
MEDIA PENYULUHAN