PROPOSAL
Disusun oleh :
Hayatul Fitriyana
Nim : 11870124296
JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Cara yang digunakan untuk menilai saham ada dua, yakni dengan
analisis fundamental dan analisis teknikal (Husnan, 2010:307). Analisis
teknikal dalam memprediksi arah pergerakan harga saham menggunakan
data pasar historis (Tandelilin, 2010:392). Analisis fundamental dalam
meakukan analisis penilaian saham dengan menggunakan estimasi dari
nilai-nilai faktor fundamental yang dapat mempengaruhi harga saham
dimasa depan (Husnan, 2010:307).
3
equity), rasio solvabilitas (dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to
assets ratio), rasio pasar (dalam penelitian ini diproksikan dengan earning
per share) dan rasio aktivitas (dalam penelitian ini diproksikan dengan total
assets turnover). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
kelima proksi diatas terhadap harga saham dalam Indeks LQ45 di Bursa
Efek Indonesia tahun 2011-2013.
4
H2: Return on equity berpengaruh positif signifikan terhadap harga
saham.
H4: Earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
5
Total assets turnover adalah rasio yang berguna dalam melakukan
pengukuran perputaran aktiva dan jumlah penjualan yang didapatkan
perusahaan (Kasmir, 2011:185). Nilai total assets turnover yang tinggi
mengindikasikan efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan
penjualan. Hasil akhirnya tentu adalah laba yang tinggi dan kinerja
keuangan yang semakin baik (Aldiansyah dkk., 2013).
6
Suhadi (2009), Prasetyo (2013), dan Viandita, dkk (2013). Variabel earning
per share dinyatakan berpengaruh signifikan dalam penelitian Tampubolon
(2009), Malhotra et al. (2013), dan Dini et al. (2011). Variabel total assets
turnover dinyatakan berpengaruh signifikan dalam penelitian Annajihi
(2009), Aldiansyah dkk. (2013), dan Wicaksono (2013). Kelima variabel
tersebut dinyatakan mempengaruhi harga saham secara signifikan walaupun
dengan arah yang berbeda.
Apakah Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar dan
7
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
1. Untuk Mengetahui Apakah Rasio Likuiditas mempunyai pengaruh
secara Parsial terhadap Harga Saham INDEX LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk Mengetahui Apakah Rasio Solvabilitas mempunyai pengaruh
secara Parsial terhadap Harga Saham INDEX LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Apakah Rasio Aktivitas mempunyai pengaruh secara
Parsial terhadap Harga Saham INDEX LQ45 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
4. Untuk Mengetahui Apakah Rasio Provitabilitas mempunyai pengaruh
secara Parsial terhadap Harga Saham INDEX LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
5. Untuk Mengetahui Apakah Rasio Pasar mempunyai pengaruh secara
Parsial terhadap Harga Saham INDEX LQ45 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
terhadap Harga Saham INDEX LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
a. Bagi Peneliti
Sebagai langkah kongkrit penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama
ini di dapat peneliti ke dalam praktek pada perusahaan.
b. Bagi Investor
Bagi para pelaku pasar seperti investor dan pemakai lainnya dapat
memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi.
c. Bagi Pihak lain / Peneliti Selanjutnya
8
Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang
Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio
Pasar dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham.
1.5 Sistematika Penulisan
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah sebagai landasan pemikiran secara
sistematika penelitian.
Bab ini membahas tentang landasan teori yang melandasi penelitian ini sebagai
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian,
mencakup desain penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, jenis dan
Pada bab ini membahas tentang analisis hasil penelitian dan pembahasan
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan yang berisikan kesimpulan
penulis atas hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Disamping itu
9
disertakan beberapa keterbatasan dari penelitian ini serta saran-saran yang
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
principal dan seseorang atau beberapa orang lainnya yang bertindak sebagai
jawab terhadap pemilik yang kemudian berimbas dengan pendanaan baik dari
perusahaan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Jika laba yang diperoleh
perusahaan nilainya tinggi dalam jangka waktu yang relatif lama, maka dapat
11
dilihat bahwa perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya dengan baik.
Hal ini juga mengidikasikan bahwa dari nilai laba bersih yang diperoleh,
Selain itu, dapat dilihat juga dari arus kas yang diperoleh perusahan. Jika
arus kas yang diperoleh perusahaan nilainya tinggi dalam jangka waktu yang
relatif lama, maka perusahaan dinilai dapat melakukan pengembalian atas kredit
yang diperikan oleh pihak kreditor. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan
kepada perusahaan akan semakin kuat dan perusahaan pun akan mendapatkan
2.1.2 Saham
atau badan dalam suatu perusahaan. Saham berujud selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Menurut Fahmi (2012 :81) pengertian saham adalah : Tanda bukti
dengan jelas nominal, nama perusahaan dan dikuti dengan hak dan kewajiban yang
Persediaan yang siap untuk dijual. Saham sebagai sekuritas yang bersifat
atas suatu perusahaan. Saham tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo dan tidak
mendapatkan tambahahan dana dengan cara melakukan go publik dan ikut serta
12
modal memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi yang menanggung suatu
memeliki kelebihan dana dengan pihak yang sedang membutuhkan dana, dan
modal adalah instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun)
2.1.4 Investasi
dimasukkan kedalam proses produksi yang efisien selama periode waktu yang
sebagai penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang.
13
transaksi dan peristiwa financial dicatat, digolongkan, dan diringkas dengan
cara yang tepat dalam satuan uang dan kemudian diadakan penafsiran untuk
yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.
keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas suatu
entitas yang berguna bagi sejumlah pemakai untuk membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dipakai suatu enitas dalam
2.1.6 Likuiditas
memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara lancar dan tepat waktu sehingga
likuiditas sering disebut dengan short term liquidity. (Irham Fahmi, 2011: 174)
Selain itu Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau
mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas. Jangka
14
pendek secara konvensional dianggap periode hingga satu tahun meskipun jangka
waktu ini dikaitkan dengan siklus operasi normal suatu perusahaan (periode waktu
likuiditas jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio
menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Berikut ini
= 2,2
Rasio diatas bisa diinterpretasikan sebagai berikut: setiap Rp1 utang dijamin oleh
Rp2,2 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada
angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk perusahaan yang normal
berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan
15
rasio lancar yang seharusnya. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas
yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan
aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap. (Abdul Halim, 2009: 75)
(utang ekstrem) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan
sulit untuk melepaskan beban utang yang layak diambil dan dari mana sumber-
sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang (Irham Fahmi, 2011: 127).
Perusahaan yang telah go public tentunya tidak akan lepas dari hutang
diperoleh dari kreditor seperti bank atau lembaga pemberi pinjaman lainnya.Rasio
salah satu hipotesis dalam teori akuntansi positif. Leverage menunjukkan seberapa
besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang dan merupakan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman. Jika perusahaan telah diberi pinjaman oleh
16
terhadap keamanan dana yang ia pinjamkan, yang diharapkan dapat menghasilkan
aktiva. Rasio ini untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio
(ROE) akan menurun cepat pula. Risiko perusahaan dengan financial leverage
= 0,66
Perusahaan ABC menggunakan dana dari kreditur 66% dari total dananya, yan
berarti cukup besar. Rasio di atas juga bisa diinterpretasikan sebagai berikut:
setiap Rp0,66 utang perusahaan dijamin oleh Rp1 aset perusahaan. (Abdul Halim,
2009:79)
17
2.1.8 Profitabilitas
hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang
tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu profit margin, return
assets maupun laba bagi modal sendiri. Dengan demikian bagi investor
18
jangka panjang akan sangat bekepentingan dengan analisis profitabilitas
ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-
Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat. Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas
(return on equity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham di bagi
ROE yaitu:
kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang besar maka rasio ini
akan besar”.
sebagai berikut:
19
Pengertian (ROE) menurut Agus Harjito dan Martono (2010:61) adalah
sebagai berikut :
modal sendiri.”
biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik pada Earning Per
Dwipratama. 2009)
20
Earning per share merupakan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham
saham.
sebagai tujuan yang tepat bagi sebuah perusahaan. Namun, hal ini
21
kekayaan para pemegang saham (Ang, 1997).
22
signifikan terhadap return saham.
adalah laba per lembar saham atau lebih dikenal earning per share
23
menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap
lembar saham”.
uang yang akan didapatkan atas setiap saham biasa yang beredar
diperiode tersebut. EPS atau laba per saham (LPS) menurut PSAK
(common stock).
mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula
24
Earnings available for common stockholders dihitung
25
dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan
penjualan”.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme dan mengacu pada teori
akuntansi positif yang telah dikembangkan oleh Watts & Zimmerman. Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 61). Populasi dalam penelitian ini
adalah Seluruh Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada periode 2018-2020.
3.3.2 Sampel
27
Sugiyono (2012:116) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
Sampling.
28
Peneliti mendapatkan data yang berkaitan dengan judul dan
masalah yang diteliti melalui berbagai sumber seperti buku, jurnal, skripsi,
internet, dan sumber bacaaan lain yang memiliki hubungan dengan objek
yang diteliti.
terkait.
Pada saat ini banyak formula yang telah dikembangkan untuk menjawab
kondisi Harga Saham perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan-
yang dianggap populer dan banyak dipergunakan dalam penelitian dan analisis
adalah model Zmijewski. Model Zmijewski ini lebih dikenal dengan sebutan X-
score.
29
Dimana:
ROA merupakan rasio yang membandingkan laba setelah pajak dengan total
yang diinvestasikan untuk dibagikan dengan laba yang dihasilkan. Laba setelah
pajak diperoleh dari laporan laba rugi, dan total aset diperoleh dari neraca.
Laba Bersih
X1 =
Total Aset
Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan antara total hutang dengan
total aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan secaratotal.
Total Hutang
X2 =
Total Aset
Aset Lancar
X3 =
Liabilitas Lancar
variable yang menjelaskan atau mempengaruhi variable yang lain. Variabel ini
30
disebut juga sebagai variabel yang diduga sebagai sebab, disebut sebagai
penelitian ini adalah Current Ratio, Return On Equity, Debt To Assets Ratio,
Analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang
diperoleh sehingga dihasilkan suatu hasil analisis (Pamungkas, 2013). Hal ini
disebabkan data yang diperoleh dari penelitian tidak dapat digunakan secara
langsung tetapi perlu diolah agar data tersebut dapat memberikan keterangan yang
regresi data panel dengan bantuan software Eviews 10. Data panel atau polling
adalah kombinasi dari data bertipe cross-section dan time series. Yakni sejumlah
variable diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka
waktu tertentu. Ciri khusus pada data time series adalah berupa urutan numeric
dimana interval antar observasi atau sejumlah variabel bersifat konstan dan tetap,
sedangkan data cross section adalah suatu unit analisis pada suatu titik tertentu
dengan observasi sejumlah variabel. Dalam model data panel, persamaan model
𝑌𝑖 = 𝛼 + 𝛽1𝑋𝑖 + 𝜀𝑖,i=1,2,…N
𝑌𝑖 = 𝛼 + 𝛽1𝑋t + 𝜀t,t=1,2,…T
31
Dengan T merupakan banyaknya data time series. Sehingga persamaan
data panel yang merupakan kombinasi dari persamaan cross section dan time
banyaknya data panel. Sehingga persamaan pada penelitian ini menjadi sebagai
berikut:
Keterangan:
FD = Financial Distress
SG = Sales Growth
𝛼 = Konstanta
𝜀 = Error term
dilihat dari statistik-statistik seperti nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians,
32
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan
mengenai Current Ratio, Return On Equity, Debt To Assets Ratio, Earning Per
menghasilkan nilai parameter model penduga yang lebih tepat, maka diperlukan
pendekteksian apakah model tersebut menyimpang dari asumsi klasik atau tidak,
dapat dilakukan dengan mudah dalam program Eviews yang langsung menghitung
nilai JB statistic.Jika nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai X2 tabel maka data
tersebut berdistribusi normal.Jika nilai Jarque-Bera lebih besar dari nilai X2 tabel
33
Kriterianya adalah jika korelasi bivariat lebih besar dari 0,9 maka di dalam model
adalah α 0,05yang lazim digunakan dalam penelitian. Uji glejser digunakan untuk
Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (DW). Uji DW
hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
Ha : ada autokorelasi
Tabel 3.5
34
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL
Tidak ada autokorelasi positif No decision dL <d < dU
Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 - dL< d < 4
Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 - dU <d <4 - dL
Tidak ada autokorelasi positif dan Tidak di tolak dU < d < 4 - dU
negative
Sumber : Imam Ghozali, 2017)
Sebelum uji asumsi klasik, perlu dilakukan pemilihan metode analisis data
untuk mendapatkan metode yang tepat. Secara umum ada 3 metode data panel
dimana pendekatannya mengabaikan dimensi waktu dan ruang yang dimiliki oleh
data panel. Common effect dilakukan dengan mengkombinasikan data time series
metode OLS biasa sehingga sering disebut dengan Pooled Least Square atau
menggabungkan kedua jenis data tersebut, maka dapat digunakan metode Ordinal
Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data
waktu, dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam
rentan waktu. Asumsi ini jelas sangat jauh dari realita sebenarnya, karena
35
karakteristik antar perusahaan baik dari segi kewilayahan jelas sangat berbeda
Dimana :
α : Intercept
Model ini digunakan untuk mengatasi kelemahan dari analisis data panel
yang menggunakan metode common effect, penggunaan data panel common effect
tidak realistis karena akan menghasilkan intercept ataupun slope pada data panel
yang tidak berubah baik antar individu (cross section) maupun antar waktu (time
series). Model ini juga untuk mengestimasi data panel dengan menambahkan
(LSDV).Selain diterapkan untuk efek tiap individu, LSDV ini juga dapat
mengkombinasikan efek waktu yang bersifat sismatik. Hal ini dapat dilakukan
Model ini digunakan untuk mengatasi kelemahan dari analisis data panel
yang menggunakan metode common effect, penggunaan data panel common effect
36
tidak realistis karena akan menghasilkan intercept ataupun slope pada data panel
yang tidak berubah baik antar individu (cross section) maupun antar waktu (time
series).
Oleh karena itu dalam model fixed effect, setiap individu merupakan parameter
yang tidak diketahui dan akan diestimasi dengan menggunakan teknik variabel
Dimana :
: Dummy variavel
Α : Intercept
diterapkan untuk efek tiap individu, LSDV ini juga dapat mengkombinasikan efek
waktu yang bersifat sismatik. Hal ini dapat dilakukan melalui penambahan
37
3.7.3.3 Random Effect Model (REM)
mempunyai kontribusi pada pembentukan error yaitu (individu dan waktu), maka
pada metode ini perlu diuraikan menjadi error dari komponen individu, error
untuk komponen waktu dan error gabungan (Fairuz, 2017). Persamaan random
Dimana :
Untuk menguji kesesuaian atau kebaikan dari tiga metode pada teknik
estimasi dengan model data panel, maka digunakan Uji Lagrange Multiplier, Uji
Uji Chow adalah untuk menentukan uji mana di antara kedua metode
yakni metode common effect dan metode fixed effect yang sebaiknya digunakan
38
dalam pemodelan data panel. Hipotesis dalam uji chow ini sebagai berikut :
(Ghozali, 2017).
signifikansi 0,05 maka model yang dipilih adalah common effect. Sebaliknya,
apabila probabilitas F kurang dari taraf signifikansi 0,05 maka model yang
Uji Hausman yaitu untuk menentukan uji mana diantara kedua model
random effect dan model fixed effect yang sebaiknya dilakukan dalam pemodelan
Jika probabilitas Chi-Square lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka
Ho ditolak dan model yang tepat adalah model Fixed Effect dan sebaliknya.
Random Effect atau model Common Effect (OLS) yang paling tepat digunakan.
Breusch Pagan untuk uji signifikasi Random Effect didasarkan pada nilai residual
39
H0 :Common Effect Model
Jika nilai LM statistik lebih besar dari nilai kritis statistik chi-squares
maka kita menolak hipotesis nol, yang artinya estimasi yang tepat untuk model
regresi data panel adalah metode Random Effect dari pada metode Common
Effect.
Sebaliknya jika nilai LM statistik lebih kecil dari nilai statistik chi-squares
sebagai nilai kritis, maka kita menerima hipotesis nol, yang artinya estimasi yang
digunakan dalam regresi data panel adalah metode Common Effect bukan metode
Random Effect.
Uji LM tidak digunakan apabila pada uji Chow dan uji Hausman
menunjukan model yang paling tepat adalah Fixed Effct Model.Uji LM dipakai
manakala pada uji Chow menunjukan model yang dipakai adalah Common
EffectModel, sedangkan pada uji Hausman menunjukan model yang paling tepat
adalah Random Effect Model. Maka diperlukan uji LM sebagai tahap akhir untuk
menentukan model Common Effect atau Random Effect yang paling tepat.
Uji t yaitu untuk menguji hubungan regresi secara parsial, dalam uji t
dengan menggunakan Eviews. Uji t menguji apakah suatu hipotesis diterima atau
ditolak, dimana untuk kekuatan pada uji t adalah sebagai berikut : (Ghozali,
2017).
40
Ho : Berarti tidak ada pengaruh yang berarti dari variabel bebas
variabel terkait.
Untuk memutuskan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak,
tabel jika :
3.7.5.2 Uji F
yang akan dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-
1) Jika nilai F hitung > F table maka H0 ditolak dan menerima Ha, artinnya
dependen.
2) Jika nilai F hitung < F table maka H0 diterima dan ditolak Ha, artinya tidak
dependen.
3) Jika probabilitas (sig t) > α (0,05) maka H0 diterima, artinya tidak ada
41
artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap
dari regresi data panel, yaitu merupakan proporsi presentase sumbangan X1,X2
R2 = ESS
TSS
Dimana :
Besarnya nilai R² berada di antara 0 (nol) dan 1 (satu) yaitu 0 < R² < 1.Jika
R² semakin mendekati 1 (satu), maka model tersebut baik dan pengaruh antara
42