Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PERUBAHAN SOSIAL

A. Pengertian Perubahan sosial


Pengertian Perubahan sosial menurut para ahli sosiologi:
a. Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam bidang hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut.

b. Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya,
dan mencakup didalamnya nilai-nilai dan pola-pola prilaku di antara kelompok- kelompok dalam masyarakat.

c. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola- pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut dapat terjadi karena sebab
internal dan eksternal

d. Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

e. Gillin dan Gillin


Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang diterima, akibat adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi, maupun karena adanya disfusi dan penemuan baru.

f. Willam F. Ogbrun
Perubahan sosial melingkupi unsur-unsur kebudayaan material dan inmaterial.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan pengertian Perubahan Sosial adalah segala perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya
termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola prilaku diantara kelompok-kelompok masyarakat yang berpengaruh terhadap masyarakat yang bersangkutan baik
secara material maupun inmaterial.

Empat (4) hal penting dalam perubahan sosial


1. Perubahan pada segi struktural masyarakat seperti pola-pola prilaku dan pola interaksi antar anggota masyarakat
2. Perubahan pada segi kultural masyarakat seperti nilai-nilai, sikap-sikap dan norma-norma sosial masyarakat
3. Merupakan perubahan diberbagai kehidupan dunia dari tingkat individu sampai tingkat dunia
4. Merupakan perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequlibrium) dalam suatu masyarakat.

B. Bentuk-bentuk perubahan sosial


a. Sifat Perubahan sosial
1. Progress, adalah perubahan sosial yang membawa ke arah kemajuan sehingga bisa menguntungkan dalam kehidupan masyarakat.
2. Regress, adalah perubahan sosial yang membawa arah kemunduran sehingga kurang menguntungkan bagi masyarakat.

b. Bentuk-bentuk perubahan sosial


1. Perubahan sosial lambat dan perubahan sosial cepat
Perubahan sosial lambat/evolusi adalah perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan ada serangkaian perubahan-perubahan kecil yang
mengikuti dengan lambat pula. Sedangkan perubahan cepat/revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan
menyangkut sendi-sendi dasar kehidupan. Syarat-syarat terjadinya revolusi:
a. Adanya keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan
b. Adanya seseorang atau sekolompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian dirumuskan menjadi program kerja
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
e. Ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi.

2. Perubahan sosial kecil dan perubahan sosial besar


Perubahan sosial kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial tetapi tidak membawa pengaruh langsung/berarti bagi masyarakat
karena tidak mengakibatkan perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lain. Perubahan sosial besar adalah suatu perubahan sosial yang
membawa pengaruh besar pada masyarakat.

3. Perubahan sosial yang tidak direncanakan dan perubahan sosial yang direncanakan
Perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan yang berlangsung begitu saja dan diluar jangkauan manusia. Perubahan sosial yang
direncanakan adalah perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan (agent of change).

4. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki dan perubahan sosial yang dikendaki
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak diinginkan dan terjadinya diluar jangkauan masyarakat. Perubahan sosial
yang dikendaki adalah perubahan yang dikehendaki dan diperkirakan sebelumnya.

c. Teori-teori dalam perubahan sosial


1. Teori Evolusioner.
Semua masyarakat melalui urutan pentahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan awal menuju perkembangan terakhir. Kelahiran,
pertumbuhan dan kesempurnaan. Ada tiga (3) turunan teori ini yaitu:

1.1 Unilinear Theories of Evolution


Pandangan teori ini masyarakat/manusia mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan, bermula dari bentuk yang sederhana, kompleks
dan sempurna. Pelopor teori ini August Comte dan Herber Spencer. Salah satu variasi dari teori ini disebut Cylical Theories yang dikemukakan
oleh Vilfredo Pareto berpendapat perkembangan suatu masyarakat bagaikan sebuah lingkaran. Dimana tahap tertentu dapat berulang-ulang.

1.2 Universal Theory of Evolution


Teori ini menyatakan perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan- tahapan tertentu, tetapi melalui garis tertentu. Tokoh teori ini
Herbert Spencer yang mengatakan perubahan suatu masyarakat dari kelompok homogen ke heterogen baik sifat maupun susunannya.

1.3 Multilinear Theories of Evolution


Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap perkembangan suatu masyarakat tertentu. Seperti dari masyarakat berburu menuju
masyarakat pertanian

2. Teori Konflik
Prinsip dasar teori konflik adalah konflik sosial dan perubahan sosial, selalu melekat dalam struktur masyarakat. Menurut teori ini konflik berasal dari
pertentangan kelas anatara kelompok tertindas dan kelompok penguasa sehingga mengarah pada perubahan sosial. Tokoh teori ini seperti Karl Marx
berpendapat konflik kelas sosial merupakan sumber paling penting dan berpengaruh pada perubahan sosial. Pendapat diatas didukung oleh Ralf
Dahrendorf bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. Konflik dan pertentangan akan selalu ada dalam masyarakat.
3. Teori Siklus
Teori ini memandang perubahan dalam masyarakat ibarat sebuah organisme/ manusia. Dimana ada masa kelahiran, kanak-kanak, kedewasaan dan berakhir
pada kematian. Penganut teori ini Oswald Spengler dan Arnold Toynbee.

4. Teori Fungsional
Teori ini memandang setiap elemen masyarakat memberikan fungsi terhadap elemen masyarakat lainnya. Perubahan yang muncul di suatu bagian
masyarakat akan menimbulkan perubahan pada bagian yang lain pula. Tokoh teori ini William Ogburn dengan teorinya Cultural Lag (kesenjangan
budaya) yaitu ketidak seimbangan antara perubahan fisik dengan sistem dan struktur sosial masyarakat.

5. Teori Perkembangan
Teori ini percaya bahwa perubahan sosial dapat diarahkan ke suatu titik tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern
yang kompleks. Sehingga teori ini membagi masyarakat secara bertahap dari primitif, tradisional dan modern. Tokoh teori ini Emile Durkheim membagi
solidaritas organik (desa) dan mekanik (kota). Max Weber masyarakat yang berpikir mistik dan tahyul menuju masyarakat yang rasional.

d. Ciri-ciri perubahan sosial


1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya
2. Antarlembaga sosial yang ada dalam struktur sosial masyarakat saling berkaitan
3. Perubahan sosial yang berlangsung secara cepat dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi (dalam tahap penyesuaian)
4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan saja atau bidang spritual saja, karena keduanya saling berkaitan.

e. Faktor pendorong perubahan sosial


Ada dua faktor yang mendorong perubahan sosial yaitu yang datang dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datangnya dari luar
masyarakat (eksternal).
Faktor internal yang mendorong perubahan sosial adalah sebagai berikut
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat. Demikian pula halnya dengan berkurangnya
penduduk dapat menyebabkan perubahan pada struktur dan lembaga-lembaga kemasyarakatan

2. Penemuan-penemuan baru
Ada tiga hal penting dalam penemuan baru. Innovation Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, atau pun gagasan yang diciptakan oleh individu atau sekolompok
individu. Sedangkan Invention adalah suatu discovery yang sudah diakui, diterima dan sudah diterapkan oleh masyarakat.

Faktor-faktor pendorong bagi individu/kelompok untuk melakukan penemuan baru.


a. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b. Kualitas ahli-ahli dalam suatu masyarakat
c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat

Beberapa bentuk penemuan baru yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial sebagai berikut:
a. Penemuan baru yang dapat menyebar ke segala arah
b. Penemuan baru yang berdampak pada terjadinya perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga ke lembaga yang lainnya
c. Penemuan-penemuan baru dapat menimbulkan suatu jenis perubahan

3. Pertentangan (konflik) dalam masyarakat


Pertentangan dalam masyarakat dapat terjadi antara individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Pertentangan/konflik
tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial

4. Pemberontakan dan Revolusi


Pemberontakan dan revolusi yang terjadi dalam suatu masyarakat (negara) dapat melahirkan perubahan-perubahan besar dan mendasar. Seperti di Iran,
Prancis, Inggris dan lain-lain.

5. Reformasi
Reformasi artinya membentuk kembali. Reformasi sebagi suatu perubahan merupakan upaya untuk memperbaiki struktur masyarakat ke arah yang lebih
baik.

Faktor eksternal yang mendorong perubahan sosial adalah sebagai berikut


1. Lingkungan fisik
Perubahan lingkungan alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Sehingga menuntut manusia untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungan
yang sudah berubah tersebut.

2. Peperangan
Peperangan dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial. Lazimya kelompok yang menang dalam peperangan akan memaksa kelompok
yang kalah, dan berdampak pada penerimaan pada budaya, kegoncangan sosial, frustasi, hancurnya harta benda.

3. Pengaruh budaya lain


Kontak dengan masyarakat dan budaya lain, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam
masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi akibat pengaruh budaya lain diantaranya dengan cara:
 Difusi adalah proses penyebaran suatu unsur kebudayaan ke unsur kubadayaan masyarkat lain, melalui dua cara yaitu Penetration facifique
berarti masuknya unsur kebudayaan lain dengan cara damai dan penetration violete adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan lain dengan cara
paksaan dan kekerasan serta bersifat menghancurkan kebudayaan asli yang dimasuki.
 Akulturasi terjadi apabila sebuah kebudayaan berhadapan dengan kebudayaan lain lalu terjadi kontak kebudayaan dan saling mempengaruhi
secara intensif. Contoh Bangsa Jepang menerima unsur-unsur kebudayaan Cina seperti huruf kanji, Budhisme, mengolah besi dll
 Asimilasi terjadi ketika kebudayaan setempat meleburkan diri dengan kebudayaan asing yang datang, seolah-olah kebudayaan setempat
lenyap.
 Sintese adalah perpaduan dua atau lebih unsur-unsur kebudayaan berbeda. Yang berbeda jauh dengan kedua budaya pembentukannya.
 Imitasi adalah meniru unsur-unsur kebudayaan lain yang dianggap lebih tinggi. Seperti cara berpakaian ala Barat

f. Faktor-faktor pendorong perubahan sosial


1. Kontak dengan kebudayaan lain
Dengan adanya kontak dengan kebudayaan lain melalui difusi, penemuan baru yang telah diterima suatu masyarakat dapat disebarluaskan
pada masyarakat lain sehingga kegunaannya dapat dinikmati oleh semua orang

2. Sistem pendidikan formal yang maju


Melalui pendidikan, seseorang diajarkan berbagai kemampuan dan nilai yang berguna bagi manusia terutama untuk membuka cara
berpikirnya yaitu rasional dan obyektif.

3. Toleransi
Perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada masyarakat yang toleran terhadap perbuatan atau prilaku menyimpang, baik positif atau
negatif, dengan catatan bukan delik hukum. Masyarakat yang memiliki toleransi cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang baru.

4. Sistem stratifikasi terbuka


Dengan sistem pelapisan sosial yang terbuka akan memberikan peluang sebesar- besarnya bagi individu untuk naik ke kelas sosial yang lebih
tinggi dengan berbagai usaha, sehingga masyarakat menjadi dinamis

5. Penduduk yang heterogen


Pada masyarakat yang heterogen seringkali mengalami pertentang yang berujung pada kompromi/konsensus sehingga mendorong perubahan
sosial dalam masyarakat.

6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan


Ketidakpuasan masyarakat acapkali mendorong perubahan sosial dengan cara menciptakan sistem baru yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat

7. Orientasi ke masa depan


Umumnya, masyarakat beranggapan bahwa masa depan harus diperhitungkan dengan baik, sehingga bisa bertahan dalam mengarungi
kehidupan. Tidak terlalu sering mengungkit-ungkit masa lalu.

8. Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki Hidupnya


Terdapat suatu keyakinan di masyarakat bahwa yang dapat mengubah atau memperbaiki keadaan nasib manusia adalah dirinya sendiri dengan
bimbingan Tuhan, berarti dibutuhkan sebuah usaha atau ikhtiar.

9. Sikap menghargai hasil karya orang


Sikap menghargai hasil karya orang dan berkeinginan untuk maju. Sikap tersebut memberikan daya dorong bagi setiap usaha melakukan
penemuan baru.

10. Disorganisasi dalam masyarakat dan sikap mudah menerima hal-hal baru

g. Faktor-faktor penghambat perubahan sosial


1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Kehidupan terasing menyebabkan masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Padahal kebudayaan
masyarakat lain dapat memperkaya kebudayaan sendiri.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat


Hal ini bisa terjadi karena kehidupan masyarakat tersebut terasing, tertutup dengan dunia luar atau sedang dalam masa penjajahan.

3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional


Suatu sikap yang mengagungkan tradisi masa lampau serta anggapan bahwa tradisi tersebut secara mutlak sulit atau tidak dapat diubah

4. Adanya kepentingan yang telah tertanam kuat (Vested Interes)


Orang yang selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya sukar sekali untuk melepaskan kedudukannya dalam suatu
proses perubahan.

5. Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan


Integrasi kebudayaan merupakan penyatuan unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat sehingga kebudayaan tersebut teratur fungsinya.
Keadaan tersebut dikhawatirkan akan goyah jika ada perubahan kebudayaan dalam masyarakat

6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap tertutup


Sikap seperti ini banyak dijumpai pada masyarakat yang pernah mengalami penjajahan. Pengalaman yang menyakitkan selama masa penjajahan,
membuat mereka takut menerima hal baru, takut akan adanya penjajahan susulan.

7. Hambatan yang bersikap ideologis


Setiap usaha mengadakan perubahan pada unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha berlawanan dengan ideologi masyarakat
yang merupakan dasar integrasi masyarakat tersebut

8. Adat atau kebiasaan


Adat atau kebiasaan yang bisa menghambat perubahan adalah adat atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat di masyarakat dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari

9. Nilai bahwa hidup pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
Anggapan seperti ini umumnya ditemukan dalam masyarakat tradisional atau primitif. Mereka menganggap bahwa perubahan tidak lagi
memiliki banyak arti karena kehidupan ini sebuah takdir yang tidak dapat diperbaiki.

h. Saluran-saluran perubahan sosial


1. Organisasi politik
2. Organisasi keagamaan
3. Organisasi pendidikan
4. Organisasi ekonomi dan
5. Organisasi hukum

i. Unsur-unsur yang membuat suatau masyarakat untuk cenderung tidak berubah (mempertahankan kebudayaannya) adalah:
1. Unsur yang mempunyai fungsi vital sudah diterima luas oleh masyarakat
2. Unsur yang diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil dan sudah terinternalisasi dalam diri anggota masyarakat
3. Unsur kebudayaan yang menyangkut sistem keagamaan atau religi
4. Yang menyangkut unsur-unsur ideologi dan falsafah hidup

j. Hal-hal yang cenderung membuat masyarakat/kebudayaan untuk berubah adakah:


1. Rasa tidak puas masyarakat atas keadaan yang ada
2. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri
3. Adanya faktor adaptasi (penyesusaian diri) terhadap berbagai perubahan yang terjadi
4. Adanya kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi dengan sistem kebudayaan yang ada
5. Bertambahnya kebutuhan hidup dan keinginan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
6. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar dan toleransi terhadap hal-hal yang
menyimpang dari kebiasaan

k. Tiga (3) pandangan masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial:


1. Konservatif, adalah sikap yang berusaha mempertahankan keadaan, kebiasaan dan tradisi yang berlaku dalam masyarakatnya.
2. Progresif, adalah adanya sikap yang kuat untuk mengganti lama dengan hal-hal yang baru.
3. Moderat, adalah selalu menghindari prilaku atau pengungkapan yang ekstem dan cenderung menempuh jalan tengah dalam menyikapi
perubahan sosial dan mau mempertimbangkan pihak lain.

C. Dampak Perubahan Sosial akibat Modernisasi dan Globalisasi


1. Masyarakat Tradisional adalah masyarakat yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai (tradisi) adat kebiasaan dan sangat bergantung pada alam.
2. Masyarakat Modern adalah masyarakat yang telah mengalami transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perbedaan prinsip hidup antara masyarakat Tradisonal dan Modern, dapat dilihat pada tabel berikut.

Masyarakat Tradisional Masyarakat Modern

1. Keluarga besar 1. Keluarga kecil


2. Status sosial berdasarkan warisan keturunan 2. Status sosial berdasarkan prestasi kerja
3. Tanah sebagai lahan pertanian 3. Tanah untuk mendirikan pabrik
4. Bersifat sederhana serta memiliki daya guna dan produktivistas 4. Bersifat dinamis dan tinggi daya guna serta produktivitas
rendah
5. Hubungan peranan berdasarkan kekeluargaan 5. Hubungan peranan berdasarkan kontrak

6. Berpikir Irasional 6. Berpikir Rasional


7. Percaya pada hal-hal magis 7. Cenderung realitis bahkan sekuler

D. Pengertian Modernisasi
Pengertian Modernisasi menurut pada ahli:
1. Soejono Soekanto
Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan
2. Koentjaraningrat
Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang

3. Astris S. Susanto
Modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan kearah perubahan demi kemajuan

4. Widjojo Nitisastro
Modernisasi adalah transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola
ekonomi dan politis

5. J.W. Schoorl
Modernisasi adalah penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, semua bidang kehidupan dan semua aspek kemasyarakatan

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan pengertian Modernisasi adalah perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya dari hal-hal yang
bersifat tradisional menuju hal-hal yang bersifat modern.

E. Syarat-syarat Modernisasi menurut Soejono Soekanto


1. Cara berpikir ilmiah yang sudah melembaga dan sudah tertanam kuat dikalangan pemegang kekuasaan dan masyarakat luas
2. Sistem adminitrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi
3. Adanya sistem pengumpulkan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga/badan tertentu
4. Penciptaan suasana yang menyenangkan bagi masyarakat terhadap modernisasi, terutama lewat media massa
5. Tingkat organisasi yang tinggi, hal ini berkaitan dengan kedisiplinan
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (Social Planning)
F. Faktor-faktor pendorong Modernisasi
1. Hidup lebih praktis atau lebih nyaman
2. Meningkatkan efisiensi kerja dan produksi
3. Mendapatkan sesuatu yang lebih banyak (nilai tambah), lebih bermutu, bagus, hemat tenaga dan lebih baik.

G. Ciri-ciri manusia Modern menurut Alex Inkeles


1. Bersedia menerima ide-ide baru dan melaksanakannya
2. Sannggup membentuk atau berpendapat mengenai berbagai persoalan disekitarnya tetapi juga diluarnya
3. Peka terhadap waktu dan lebih mementingkan masa depan
4. Mampu menggunakan perencanaan dan pengorganisasian dalam hidupnya
5. Keyakinan yang penuh terhadap kemampuan manusia
6. Tanggap dalam memperhitungkan keadaan
7. Sadar akan harga diri dan orang lain
8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
9. Yakin pada keadilan dan pemerataan

H. Tahapan-tahapan masyarakat menuju proses Modernisasi menurut W.W Rostow


1. Masyarakat Tradisional, pada tahap ini masyarakat masih memiliki pemahaman yang rendah tentang teknologi, percaya pada hal gaib, dan belum memiliki
pemahaman ekonomi.

2. Pra-kondisi tinggal landas, kondisi masyarakat mulai mengenal pendidikan yang bersifat sekuler dan konsep mobilitas kapital yang dimiliki kelas pedagang.
Biasanya berlangsung selama 10-50 tahun.

3. Tinggal landas, kondisi masyarakat yang sudah memiliki perkembangan sektor-sektor stabil. Merupakan masa transisi dari masyarakat tradisional menuju
masyarakat modern, membutuhkan waktu 50-100 tahun.

I. Modernisasi bukan westernisasi


Westernisasi adalah sikap meniru dan menerapkan unsur-unsur kebudayaan Barat apa adanya tanpa diseleksi.
Lihat tabel dibawah ini untuk mengetahui perbedaan antara modernisasi dan westernisasi

Modernisasi Westernisasi

1. Pengaruh datang dari berbagai penjuru dunia 1. Pengaruh datang dari bangsa Barat
2. Diseleksi, diorganisasi dan direncanakan 2. Tidak diseleksi, diorganisasi dan direncanakan
3. Menimbulkan pengaruh positif 3. Menimbulkan pengaruh negatif
4. Lebih menyeluruh pada aspek kehidupan 4. Berlangsung pada aspek tertentu

J. Gejala-gejala modernisasi di Indonesia


1. Pada ilmu pengetahuan dan teknologi
Gejala pada bidang ini ditandai dengan penemuan dan pembaharuan berbagai unsurr teknologi baru dan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat guna
meningkatkan kemakmuran rakyat.
2. Bidang Ekonomi
Kemajuan pada bidang ini mendorong kemajuan pada aspek industri dengan menggunakan tenaga modern yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan
tenaga kerja. Dampaknya menyangkut juga pada pola produksi, distribusi dan konsumsi.
3. Politik dan Ideologi
Dilaksanakannya kehidupan yang demokratis (demokratisasi) pada kehidupan politik dan ideologi dengan mengedepankan Pancasila. Mulai diakuinya hak-
hak politik rakyat, persamaan dibidang hukum, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
4. Bidang agama dan kepercayaan
Membangun kehidupan keagamaan dan kepercayaan yang seimbang dan terbuka terhadap berbagai perubahan secara positif dan bijak, sehingga tercapai
kehidupan yang baik di dunia dan akherat.

K. Dampak modernisasi
1. Disorganisasi sosial
Disorganisasi sosial adalah proses memudar atau melemahnya norma dan nilai dalam masyarakat karena adanya perubahan sosial.
Perwujudan dari disorganisasi sosial adalah timbulnya masalah-masalah sosial yang tidak diinginkan, seperti terjadi keretakan dalam organisasi
kemasyarakatan, pembagian kerja yang semakin terspesialisasi dengan tajam

2. Kesenjangan budaya
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium) hubungan-hubungan sosial. Hal ini bisa terjadi
karena ada unsur-unsur yang berubah sangat cepat, tetapi ada unsur-unsur lain yang berubah sangat lambat, sehingga meninbulkan kesenjangan budaya
(Cultural Lag).

3. Disintegrasi sosial
Disintegrasi sosial adalah ketidakmampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, sehingga terjadi keseimbangan, keserasian
dan harmoni dalam masyarakat (mengalami kegoyahan).
Umumya disintegrasi sosial diawali oleh gejala-gejala sebagai berikut:
1. Tidak adanya kesamanan pandangan antaranggota masyarakat mengenai tujuan bersama yang semula mereka jadikan pegangan atau patokan
2. Norma-norma masyarakat tidak lagi dapat berfungsi dengan baik
3. Terjadi pertentangan antarnorma dalam masyarakat
4. Sanksi kepada anggota yang melanggar norma tidak dilaksanakan secara konsekuen
5. Tindakan-tindakan warga masyarakat tidak lagi sesuai dengan norma-norma yang berlaku
6. Terjadi proses-proses sosial yang bersifat disosiatif.

L. Pengertian Globalisasi
1. IMF, globalisasi adalah meningkatnya ketergantungan ekonomi antara negara-negara didunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi
barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.

2. A.G. McGrew, globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan dibelahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting
bagi berbagai individu dunia yang lain.

3. H. Nursal Luth, globalisasi adalah proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan manusia di dunia semakin besar

4. Lexion.asp, globalisasi adalah mengacu pada proses-proses dimana perdagangan, informasi, dan budaya semakin bergerak melintasi batas negara.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan, globalisasi adalah suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan
kaidah yang sama antara masyarakat diseluruh dunia karena adanya kemajuan transfortasi dan komunikasi sehingga memperlancar interaksi antarwarga dunia.

M. Faktor-faktor pendukug munculnya globalisasi


1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Salah satu alat komunikasi yang paling pesat perkembangannya adalah Internet, saat ini pengguna internet di dunia kurang lebih 200 juta orang. Internet
membuat jarak semakin tidak berarti, bisa mengakses berbagai informasi, melakukan transaksi bisnis, mengirim dan menerima dokumen, serta dapat
berkomunikasi langsung dengan orang lain ditempat yang berbeda.

Selain internet, alat komunikasi yang juga berkembang pesat adalah telepon genggam, yang dipakai oleh semua lapisan dari desa sampai ke kota. Sehingga
batas-batas geografis tidak menjadi kendala dalam berkomunikasi.

2. Integrasi ekonomi dunia


Proses globalisasi juga dipacu oleh sistem perekonomian dunia yang semakin terintegrasi. Aspek perekonomian melampaui batas-batas negara dalam rangka
persaingan bisnis ditengah pasar global yang berkembang sangat pesat.

N. Sebab-sebab meningkatnya globalisasi


1. Perubahan politik dunia
Hal ini ditandai oleh adanya keruntuhan komunisme Uni Soviet, munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional dan lahirnya berbagai
organisasi antarpemerintahan dan nonpemerintahan internasional.

2. Cepatnya penyebaran informasi


Setiap hari berbagai media massa menyajikan berita dan peristiwa, yang bisa diakses oleh siapa saja. Sehingga dapat menggeser pola pikir individu menjadi
pola pikir yang global (tanpa mengenal batas-batas negara)

3. Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan transnasional


Banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang memproduksi barang dan jasa di lebih satu negara, hal ini dapat terjadi karena telah dihapusnya hambatan-
hambatan investasi asing dan pasar bebas.

O. Dampak Globalisasi
1. Gegar/kegoncangan budaya (cultural shock)
Keadaan dimana seseorang atau masyarakat tidak siap menerima kebudayaan baru yang sifatnya asing dan tiba-tiba. Yang berdampak pada kegoncangan jiwa
atau mental dalam menyikapi pola hidup yang berbeda.

2. Kesenjangan kebudayaan (cultural lag)


Terjadinya ketidak sesuaian dalam kehidupan individu atau masyarakat, karena ada unsur-unsur yang berubah sangat cepat, tetapi ada unsur-unsur lain yang
berubah sangat lambat, sehingga meninbulkan kesenjangan budaya.

3. Kebingungan budaya (anomie)


Suatu keadaan dimana seseorang sudah tidak mempunyai pegangan apapun dalam menjalani kehidupan, karena nilai-nilai yang sudah ada mulai luntur atau
hilang sama sekali.

4. Pola kehidupan konsumtif


Hal ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang meningkat membuat para pengusaha memproduksi segala macam barang kebutuhan.

5. Gaya hidup kebarat-baratan


Kebudayaan yang berpengaruh didalam masyarakat tidak hanya budaya sendiri tapi juga budaya Barat, yang saat ini dominan dalam mempengaruhi peradaban
dunia, tidak terkecuali bangsa kita.
6. Kesenjangan sosial
Golabalisasi yang pesat juga berdampak pada kesenjangan sosial, yaitu hanya segelintir orang yang bisa menikmati kehidupan ekonomi yang mapan.
Sehingga menimbulkan gap/jarak pada masyarakat miskin dan kaya.

7. Pola kerja
Globalisasi juga membawa perubahan yang besar pada dunia kerja. Pekerja-pekerja yang tidak memiliki keterampilan, yang semula ditampung di industri-
industri tradisional akan tersingkir. Karena digantikan oleh pekerja-pekerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan industri modern.

8. Pragmatis
Memilih dan mencari hal-hal yang menguntungkan diri sendiri.

9. Hedonis
Memburu kenikmatan dunia semata
10. Permisif
Memberikan kelonggaran pada prilaku yang menyimpang atau dianggap tabu.

P. Tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa


Beberapa tantangan global bagi eksistensi jati diri bangsa:
1. Tantangan dalam bidang politik antara lain
 Penyebaran nilai politik Barat dalam bentuk aksi protes dan demontrasi,
 Semakin memudarnya nilai-nilai politik yang dilandasi semangat kekeluargaan, musyawarah dan mufakat,
 Semakin kuatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual dan kelompok,
 Transparansi, akuntabilitas dan profesional bagi penyelenggara negara,
 Semakin tumbuh subur, bagaikan cendawan di musim hujan LSM (lembagai swadaya masyarakat) yang menyuarakan HAM, demokratisasi, supremasi
hukum, dan pelestarian lingkungan.

2. Tantangan dalam bidang ekonomi antara lain


 Semakin banyak produk-produk luar negeri yang masuk kepasaran Indonesia
 Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang
 Koperasi semakin sulit berkembang
 Penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya mulai ditinggalkan
 Pemerintah semakin tidak berdaya menentukan kebijakan ekonomi, karena lelih banyak dipengaruhi oleh mekanisme pasar.
 Kompetisi produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin selektif
 Perusahaan-perusahaan dalam negeri , industri kecil dan industri rumah tangga, harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang melebarkan
pasarnya di Indonesia.

3. Tantangan dalam bidang pertahanan dan keamanan antara lain


 Semakin menguatnya HAM, demokratisasi, dan supremasi hukum
 Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan perundang-undangan yang memihak pada rakyat banyak
 Semakin kuatnya tuntutan bagi penegak hukum yang tansparan, profesional dan akuntabel
 Menguatnya supremasi sipil dalam pemerintahan
 Semakin berkurangnya peranan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban dan kedaulatan negara.

4. Tantangan dalam bidang Budaya antara lain


 Semakin memudarnya nilai-nilai keagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Semakin memudarnya apresiasi bagi nilai-nilai budaya nasional
 Melemahnya penghayatan terhadap Pancasila sebagai dasar Negara
 Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas sosial dan kesetiaan sosial
 Maraknya gaya hidup individualisme, pragmatis, hindonis, permisif dan konsumerisme.
 Rusaknya Bahasa Indonesia dalam segi perbendaharaan kata, gaya bahasa, dan struktur pembahasan yang digunakan
 Dekandensi moral

Q. Upaya mengatasi memudarnya jati diri bangsa


1. Menumbuhkan rasa bangga akan hasil kebudayaan sendiri
Banyak hasil budaya bangsa Indonesia yang terkenal di dunia internasional. Kebanggaan akan budaya sendiri perlu ditumbuhkan dalam hati setiap warga
negara. Bila sudah ada rasa kebanggaan atas budaya sendiri. Akan muncul kesadaran untuk tetap melestarikan budaya tersebut

2. Sosialisasi macam-macam hasil kebudayaan


Kebudayaan daerah yang kita miliki harus disosialisasikan atau diperkenalkan pada setiap warga negara sejak masih kecil. Dengan sosialisasi tersebut warga
tidak asing dengan kebudayaannya sendiri, pewarisan budaya terjadi dan terjaminnya jati diri bangsa.

3. Mengembangkan ciri-ciri sosial bangsa Indonesia


Bangsa Indonesia memiliki karakter sebagai bangsa yang ramah, toleran, relegius, sabar, demokratis dan lain-lain. Yang menjadi ciri bangsa agar tidak hilang
dari kehidupan.

4. Menyeleksi nilai-nilai asing yang masuk ke Indonesia


Dalam era globalisasi, unsur-unsur kebudayaan asing ditawarkan pada masyarakat Indonesia, baik melalui kontak personal maupun nonpersonal, langsung
tidak langsung. Namun tidak semua unsur kebudayaan tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kita harus
selektif menerima unsur-unsur dari budaya asing.

P. RANGKUMAN MATERI
 Perubahan Sosial adalah segala perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-
 sikap dan pola prilaku diantara kelompok-kelompok masyarakat yang berpengaruh terhadap masyarakat yang bersangkutan baik secara material maupun
inmaterial.
 Dua sifat perubahan sosial yaitu progress dan regress
 Bentuk-bentuk perubahan sosial
1. Perubahan sosial lambat dan perubahan sosial cepat
Perubahan sosial lambat/evolusi adalah perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan ada serangkaian perubahan-perubahan kecil yang mengikuti
dengan lambat pula. Sedangkan perubahan cepat/revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut sendi-
sendi dasar kehidupan. Syarat-syarat terjadinya revolusi:
a. Adanya keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan
b. Adanya seseorang atau sekolompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian dirumuskan menjadi program kerja
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
e. Ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi.
2. Perubahan sosial kecil dan perubahan sosial besar
Perubahan sosial kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial tetapi tidak membawa pengaruh langsung/berarti bagi masyarakat karena
tidak mengakibatkan perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lain. Perubahan sosial besar adalah suatu perubahan sosial yang membawa
pengaruh besar pada masyarakat.

3. Perubahan sosial yang tidak direncanakan dan perubahan sosial yang direncanakan
Perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan yang berlangsung begitu saja dan diluar jangkauan manusia. Perubahan sosial yang
direncanakan adalah perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan (agent of change).

4. Perubahan sosial yang tidak dekendaki dan perubahan sosial yang dikendaki
Perubahan sosial yang tidak dikendaki adalah perubahan yang tidak diinginkan dan terjadinya diluar jangkauan masyarakat. Perubahan sosial yang
dikendaki adalah perubahan yang dikehendaki dan diperkirakan sebelumnya.

 Teori-teori dalam perubahan sosial


1. Teori Evolusioner.
Terdiri dari 3 teori yaitu Unilinear Theories of Evolution, Universal Theory of Evolution dan Multilinear Theories of Evolution
2. Teori konflik
3. Teori siklus
4. Teori fungsional
5. Teori perkembangan

 Perubahan sosial mencakup perubahan intern dan ekstren. Faktor intern penyebab perubahan sosial antara lain kependudukan, pertentangan dalam masyarakat,
revolusi dan penemuan baru. Sedangkan eksternal adalah lingkungan fisik, peperangan dan pengaruh masyarakat lain.

 Faktor-faktor yang mendorong perubahan sosial antara lain kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang maju, toleransi, sistem stratifikasi
yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat pada bidang-bidang tertentu, orientasi ke masa depan dan terdapat nilai bahwa manusia
senantiasa harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.

 Faktor-faktor penghambat perubahan sosial meliputi hubungan yang kurang dengan masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap
masyarakat yang tradisional, adannya kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat, rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang ada,
prasangka pada hal-hal baru atau asing, hambatan-hambatan yang bersifat ideologis dan adat istiadat atau kebiasaan.

 Saluran-saluran perubahan sosial


1. Organisasi politik
2. Organisasi keagamaan
3. Organisasi politik
4. Organisasi ekonomi dan
5. Organisasi hukum

 Modernisasi adalah perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya dari hal-hal yang bersifat tradisional menuju hal-hal yang bersifat modern.

 Syarat-syarat Modernisasi menurut Soejono Soekanto


 Cara berpikir ilmiah yang sudah melembaga dan sudah tertanam kuat dikalangan pemegang kekuasaan dan masyarakat luas
 Sistem adminitrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi
 Adanya sistem pengumpulkan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga/badan tertentu
 Penciptaan suasana yang menyenangkan bagi masyarakat terhadap modernisasi, terutama lewat media massa
 Tingkat organisasi yang tinggi, hal ini berkaitan dengan kedisiplinan
 Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (Social Planning)

 Faktor-faktor pendorong Modernisasi


 Hidup lebih praktis atau lebih nyaman
 Meningkatkan efisiensi kerja dan produksi
 Mendapatkan sesuatu yang lebih banyak (nilai tambah), lebih bermutu, bagus, hemat tenaga dan lebih baik.

 Dampak modernisasi antara lain disorganisasi sosial, disintergasi sosial dan kesenjangan budaya.

 Gobalisasi adalah suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat diseluruh
dunia karena adanya kemajuan transfortasi dan komunikasi sehingga memperlancar interaksi antarwarga dunia.

 Dampak-dampak globalisasi yaitu gegar budaya, kesenjangan budaya dan anomie

 Berikut adalah tantangan global terhadap jati diri bangsa Indonesia seperti melemahnya penghayatan terhadap pancasila, pengaruh unsur budaya lain dalam
kehidupan sehari-hari, berkurangnya legitimasi agama, dekadensi moral dan perubahan pola prilaku masyarakat Indonesia.

TEORI-TEORI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL (MODERN

 Teori Modernisasi

Teori modernisasi ini melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di barat. Cara tersebut adalah melalui
proses modernisasi sehingga negara terbelakang menjadi negara berkembang. 

Teori ini muncul setelah perang dunia II, yakni:

1. Munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan dunia

2. Pada saat yang bersamaan, terjadi perluasan gerakan komunis dunia

3. Lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika dan Amerika Latin, yang

sebelumnya merupakan daerah jajahan negara-negara Eropa.

Teori ini melihat bahwa negara terbelakang memiliki banyak kekurangan sehingga
harus menanggulangi kekurangan yang dimiliki untuk mencapai tahap tinggal landas atau take off.
Dalam masa transisi, sebuah negara akan mengalami revolusi demografi dengan ciri:
menurunnya angka kematian dan kelahiran, menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga, terbukanya sistem stratifikasi, peralihan dari struktur feodal kebirokrasi,
menurunnya pengaruh agama, beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendidikan formal, munculnya kebudayaan massa dan munculnya
ekonomi pasar, industrialisasi dan kapitalisme.

 Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara dunia ketiga dan negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga
membutuhkan pinjaman dan investasi dari negara-negara industri. Saat negara industri berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan arus kolonialisme dan
kapitalisme. Relasi yang gak sehar antara negara dunia ketiga dan negara industri akan berdampak pada peningkatan kemiskinan di negara-negara dunia ketiga.

 Teori Sistem Dunia

Teori ini dibuat oleh Wallerstein yang menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang yaitu negara inti, negara semiperiferi dan negara
periferi. Negara inti adalah negara di Eropa Barat, negara semiperiferi adalah negara di Eropa Selatan dan negara periferi adalah negara di kawasan Asia dan Afrika.
Kemampuan yang dimiliki negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia. Negara inti mampu memanfaatkan sumber daya dari negara semiperiferi dan
negara periferi yang berakibat kian lebarnya jurang perbedaan antara negara inti dan negara periferi.

Anda mungkin juga menyukai