Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PATOFISIOLOGI & INTERPRETASI DATA KLINIK

PENYAKIT PADA GASTROINTESTINAL

Nama : Enjelin Nur Fathika Sjahrul


NIM : F202001055
Kelas : A2

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUTA
KENDARI
2021
1. Sebutkan 5 jenis penyakit pada saluran gastrointestinal ?
Jawaban :

 Sembelit (konstipasi)
 GERD (Gastroesophageal reflux disease)
 Radang usus buntu (apendisitis)
 Gastritis
 Wasir
2. Jelaskan beserta berikan gambar perbedaan dari penyakit Gastritis, ulcer peptikum dan
GERD ?
Jawaban :
Gastritis

Maag atau dalam istilah medisnya disebut gastritis, terjadi ketika lapisan pelindung yang
ada di lambung meradang atau membengkak. Peradangan ini biasanya terjadi akibat
infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar luka di lambung. Penyebab maag bisa
bermacam-macam. Misalnya, memiliki lapisan lambung yang tipis atau rusak dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk terkena gastritis atau maag. Ketika lapisan lambung
terlalu lemah, enzim pencernaan bisa saja merusaknya. Kondisi inilah yang akan
menyebabkan gastritis.
Penyebab lain gastritis adalah infeksi bakteri gastrointestinal, seperti bakteri Helicobacter
pylori. Infeksi ini biasanya ditularkan dari orang ke orang, namun penularan dapat pula
terjadi melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi.

Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum juga dikenal dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan
yang disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung. Ulkus peptikum ditandai
dengan munculnya rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan pada kasus yang
lebih parah. Ulkus peptikum bisa muncul pada lambung, duodenum (bagian pertama usus
kecil), atau kerongkongan (esofagus).

Beberapa penyebab ulkus peptikum yang perlu diketahui, yaitu Infeksi bakteri
Helicobacter pylori, Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen,
aspirin, atau diclofenac, Kebiasaan merokok dan minum alcohol, Stres yang tidak segera
diatasi., Masalah kesehatan, seperti tumor pankreas dan pengobatan radiasi pada area
lambung.

GERD

Sedangkan GERD merupakan kondisi dimana adanya refluks (keluarnya) cairan lambung
ke dalam esophagus (kerongkongan). GERD (Gastroesophageal Reflux Disease),
penyakit yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan sering
disamakan dengan penyakit maag atau tukak peptik. Padahal, meski ketiganya
berhubungan dengan lambung tapi memiliki gejala dan penanganan yang berbeda.

3. Tuliskan persamaan dari gejala pada penyakit  gastritis, ulcer peptikum dan GERD ?
Jawaban : ketiga penyakit diatas memiliki persamaan gejala yang umum dirasakan
berupa nyeri perut, mual dan muntah, hilangnya nafsu makan atau mudah kenyang.
4. Sebutkan 3 jenis penyakit yang terjadi pada Usus besar ?
Jawaban : Sembelit, Diare, dan Wasir
5. Jelaskan etiologi dari terjadinya penyakit ulcer koliseratif  dan sebutkan faktor Resikonya
?
Jawaban :
Kolitis ulseratif atau ulcerative colitis adalah peradangan pada usus besar (kolon)
dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (rektum). Kondisi ini sering kali
ditandai dengan diare yang terus menerus, disertai darah atau nanah pada tinja.
Penyebab pasti dari kolitis ulseratif masih belum diketahui. Kondisi ini diketahui dapat
semakin parah karena pola makan yang buruk dan stres. Akan tetapi hal tersebut tidak
menyebabkan terjadinya kolitis ulseratif.
Salah satu kemungkinan penyebab yang diduga adalah gangguan dari fungsi sistem daya
tahan tubuh. Saat sistem daya tahan tubuh melawan virus atau bakteri yang menyerang
tubuh, dapat terjadi respons imunitas yang abnormal, yang menyebabkan sistem daya
tahan tubuh untuk menyerang sel-sel pada saluran cerna.
Selain itu, keturunan juga diketahui berperan pada terjadinya kolitis ulseratif. Kondisi ini
lebih sering dialami pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan ulseratif kolitis.
Beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya kolitis ulseratif mencakup:

 Usia. Kolitis ulseratif umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun. Namun, kondisi ini dapat
terjadi pada usia berapa pun dan sebagian orang dapat baru mengalami kondisi ini pada
usia 60 tahun.
 Riwayat keluarga. Orang dengan riwayat keluarga dekat yang mengalami kolitis ulseratif,
seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami kondisi ini.

6. jelaskan etiologi penyakit Crohn dan sebutkan faktor resikonya ?


Jawaban :
Crohn’s disease atau penyakit crohn adalah kondisi gangguan kesehatan kronis yang
disebabkan oleh peradangan pada lapisan sistem pencernaan. Peradangan dapat menyerang
semua bagian sistem pencernaan mulai dari mulut hingga ke anus. Namun, penyakit ini lebih
sering menyerang bagian akhir dari usus halus (ileum) atau usus besar (kolon).

Hingga kini, penyebab pasti Crohn’s disease masih belum diketahui. Beberapa studi
menyebutkan adanya kombinasi faktor penyebab yang mungkin berkontribusi pada
timbulnya penyakit ini, seperti:

 Faktor genetik
 Riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit ini akan meningkatkan risiko
Anda mengalami hal yang sama di kemudian hari.

 sistem imun

 Peradangan yang terjadi bisa jadi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang
sedang bermasalah. Sehingga, tubuh pun menyerang bakteri sehat di usus.

 infeksi sebelumnya

 Infeksi dari penyakit lain yang pernah dialami bisa merangsang sistem kekebalan
tubuh.

 merokok

 Penderita penyakit Crohn yang merokok menunjukkan gejala yang lebih parah
daripada mereka yang tidak merokok.

 faktor lingkungan

 Penyakit ini umum terjadi di negara barat seperti UK dan lebih jarang pada negara
miskin seperti Afrika. Terdapat hipotesis bahwa penyakit ini berhubungan dengan
lingkungan yang bebas kuman, sehingga sistem imun tidak berkembang
sempurna.
Faktor Risiko Crohn's Disease

 Faktor keturunan Terdapat bukti penyakit Crohn merupakan penyakit keturunan dalam


keluarga. Terlebih lagi, penyakit Crohn cenderung terjadi hanya di beberapa etnis bangsa,
turut membuktikan bahwa ini adalah kondisi turun temurun.
 Sistem kekebalan tubuh Pada penderita penyakit Crohn, sistem kekebalan tubuh yang
seharusnya melindungi usus dari bakteri berbahaya yang masuk ke sistem pencernaan
mengalami gangguan. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan menyerang baik bakteri
berbahaya dan “bakteri baik” (bakteri yang membantu dalam proses pencernaan).
Kondisi inilah yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit Crohn.
 Faktor usia Meski penyakit Crohn bisa muncul kapan saja, kondisi ini lebih sering
dialami pada usia muda. Kebanyakan penyakit Crohn terdiagnosis di bawah usia 30
tahun.
 Merokok Risiko paling tinggi dalam menyebabkan penyakit Crohn adalah merokok,
selain faktor riwayat kesehatan keluarga dan latar belakang etnis. Orang yang merokok
berisiko dua kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Gejala
penyakit Crohn pada orang yang merokok biasanya lebih parah dan cenderung
membutuhkan operasi untuk penanganannya.
 Infeksi Infeksi yang terjadi pada masa kanak-kanak bisa mengakibatkan munculnya
reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini akhirnya diduga menyebabkan
munculnya gejala-gejala dari penyakit Crohn.
7. Sebutkan faktor resiko seseorang dapat menderita penyakit ulcer peptikum ?
Jawaban :

Faktor-faktor risiko

Faktor kondisi tukak lambung dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi obat
antiradang, biasanya untuk mengatasi radang sendi. Obat-obatan tambahan yang dapat
meningkatkan risiko Anda untuk memiliki tukak lambung meliputi:

 Perawatan osteoporosis yang menggunakan obat alendronate dan risedronate

 Obat antikoagulan seperti warfarin atau clopidogrel,

 Obat inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), atau

 Obat kemoterapi tertentu.

Faktor risiko lain yang diketahui memperparah dan mempersulit penyembuhan tukak
lambung dan duodenum meliputi:

 Kebiasaan makan makanan pedas,

 Kebiasaan mengonsumsi alkohol,

 Memiliki riwayat tukak lambung sebelumnya,

 Merokok, dan

 Memiliki stres yang tidak terkelola.


8. Jelaskan mengenai etiologi penyakit ULcer peptikum ?
Jawaban :

Luka di lambung terbentuk ketika selaput yang melapisi lambung terkikis. Pengikisan
selaput lambung umumnya disebabkan oleh:

 Infeksi bakteri, Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab utama timbulnya


luka pada lapisan lambung.

 Konsumsi obat antiiinflamasi nonsteroid (OAINS), Konsumsi ibuprofen,


diclofenac, atau meloxicam secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi atau
peradangan pada jaringan lambung hingga menimbulkan luka.
Selain OAINS, obat lain yang bisa menyebabkan tukak lambung adalah aspirin,
kortikosteroid, dan obat antidepresan golongan SSRI.
9. Jelaskan faktor resiko seseorang dapat menderita penyakit gastritis ?
Jawaban :

 
Faktor Risiko Gastritis
Penyakit gastritis memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang untuk
mengalaminya. Berikut ini adalah faktor risiko gastritis, antara lain:
 Merokok
 Konsumsi makanan dengan kadar pengawet dan garam yang tinggi berlebihan.
 Konsumsi makanan berlemak dan berminyak berlebihan.
 Konsumsi makanan asam dan pedas berlebihan
 Konsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang.
 Kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.
 Penggunaan narkoba dan zat-zat berbahaya lainnya.

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fistula ani?


Jawaban :
Fistula ani adalah terbentuknya saluran di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar
anus atau dubur. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi yang berkembang menjadi
benjolan berisi nanah (abses) di area kulit sekitar anus.
Abses di dekat anus dapat terus berkembang bila tidak diatasi. Lama-kelamaan, nanah
dalam abses tersebut akan berusaha mencari jalan keluar dari tubuh dan membentuk
saluran di bawah kulit sampai ke anus. Kondisi inilah yang disebut fistula ani.
Fistula ani dapat menyebabkan nyeri dan bengkak di sekitar anus, serta keluarnya nanah
berbau busuk saat buang air besar. Kondisi ini lebih umum dialami pria dan biasanya
muncul pertama kali di usia sekitar 40 tahun.

Anda mungkin juga menyukai