Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Promosi Kesehatan

Tentang

Metode dan Media Promosi Kesehatan

Di susun oleh:

Nama : Yosi Mai Elsa Putri

Nim : 204210438

Tingkat : 2a

Dosen Pembimbing:

Fitrina Bachtar, SST, M.Keb

Prodi : DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang “metode
dan media promosi kesehatan”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah promosi
kesehatan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir
kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan
kemudahan bagi kita semua.

Bukittinggi, 13 Oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan didalam hidup seseorang merupakan hal yang penting, namun banyak
orang masih belum menyadari bahwa begitu pentingnya kesehatan didalam
kehidupannya. Masyarakat memiliki hak didalam memperoleh pelayanan kesehatan hal
ini berdasarkan UUD 1945 yang tercantum didalam pasal 28 ayat 1. Untuk itu diperlukan
suatu tindakan yang harus diambil dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat adalah salah satunya dengan promosi kesehatan.
Promosi kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat harus memiliki
prinsip, metode, media juga strategi dan akan diintervensikan ketika dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sehingga promosi kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat dapat dimengerti masyarakat dan ditampilkan dalam bentuk
perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik dalam perilaku kesehatan.
Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan
dipengaruhi metode yang digunakan. Media pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat
bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan
kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan
(billboard). Beberapa media cetak dikenal antara booklet, leaflet, selebaran (flyer),
lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat
berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media papan
berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan
masyarakat. Alat peraga yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa
alat bantu lihat (visual) alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana dan
kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi khususnya
alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan analis laboratorium mampu
menyampaikan informasi kesehatan terutama proventif sehingga timbul perubahan
perilaku kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan
meningkatkan derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran
analis laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis kesehatan
bukan hanya pada saat sakit terapi dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan
kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.
B. Rumusan Maslah
1. Apa yang dimaksud dengan media promosi kesehatan ?
2. Apa faedah alat banu promosi ?
3. Sebutkan macam-macam alat bantu promosi ?
4. Apa saja sasaran yang dicapai alat bantu promosi ?
5. Bagaimana cara merencanakan dan menggunakan alat peraga ?
6. Apa saja persiapan penggunaan alat peraga ?
7. Bagaimana cara menggunakan alat peraga ?
8. Apa saja media promosi kesahatan ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari media promosi kesehatan
2. Agar mahasiswa mengetahui faedah alat banu promosi
3. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam alat bantu promosi
4. Agar mahasiswa mengetahui sasaran yang dicapai alat bantu promosi
5. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara merencanakan dan menggunakan alat
peraga
6. Agar mahasiswa mengetahui apa saja persiapan penggunaan alat peraga
7. Agar mahasiswa mengetahui cara menggunakan alat peraga
8. Agar mahasiswa mengetahui apa saja media promosi kesahatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Promosi Kesehatan


Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah
positif terhadap kesehatan. Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang
ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Sehingga media penyuluhan memiliki
beberapa pengertian, sebagai berikut :
1. Media penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses
penyampaian pesan.
2. Media penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim
kepenerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat.
3. Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatan.

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronika (berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga
sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang kemudian diharapkan.

B. Faedah Alat Bantu Promosi


1. Menimbulkan minat sasaran
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak
3. Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
4. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain
5. Memudahkan penyampaian informasi
6. Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran
7. Menurut penelitian 75-87% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui
mata, 13-25% lainnya disalurkan melalui pancaindera lainnya. Oleh karena itu, dalam
aplikasi pembuatan media disarankan lebih banyak menggunakan alat-alat visual
karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi oleh
masyarakat.
8. Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami dan mendapat pengertian yang
lebih baik
9. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan pengetahuan
yang telah diterima sehingga apa yang diterima lebih lama tersimpan dalam ingatan.

C. Macam-Macam Alat Bantu Promosi (Kesehatan) 


Alat peraga dibagi menjadi beberapa, diantaranya : 
1. Alat bantu lihat (visual aids). Alat bantu ini digunakan untuk membantu menstimulasi
indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2
bentuk: 
a. Alat yang diproyeksikan (misalnya, slide, OHP, dan film strip) 
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan (misalnya, 2 dimensi, gambar peta, dan bagan)
termasuk alat bantu cetak atau tulis, misalnya leaflet, poster, lembar balik, dan
buklet. Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia dan boneka). 
2. Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantu untuk
menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan
pendidikan/bahan pengajaran. Misalnya : piring hitam, radio, tape, dan CD. 
3. Alat bantu dengar dan lihat atau alat bantu yang lebih dkenal dengan Audio Visual
Aids (AVA), seperti TV, film dan video. 

D. Sasaran yang Dicapai Alat Bantu Promosi


Pengetahuan tentang sasaran pendidikan yang akan dicapai alat peraga, penting untuk
dipahami dalam menggunakan alat peraga. Ini berarti penggunaan alat peraga harus
dicapai. Hal yang perlu diketahui tentang sasaran adalah sebagai berikut:
1. Individu atau kelompok
2. Kategori sasaran, seperti aspek demografi dan social
3. Bahasa yang mereka gunakan
4. Adat istiadat serta kebiasaan
5. Minat dan perhatian

E. Merencanakan dan Menggunakan Alat Peraga


Alat peraga tidak begitu saja tersedia dan bisa digunakan, harus ada perencanaan
dan prosesya agar dapat tercipta alat peraga yang baik. Biasanya kita menggunakan alat
peraga sebagai pengganti objek-objek yang nyata sehingga dapat memberikan
pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran. Didalam menggunakan alat peraga untuk
memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat, benda-benda yang
sebenarnya mempermudah masyarakat untuk mengerti dan memahaminya, karena alat
peraga seperti ini merupakan benda-benda yang mereka jumpai sehari-hari. Oleh karena
itu sebelum mempergunakan alat peraga lain sebagai pengganti benda-benda asli, perlu
ditelaah terlebih dahulu apakah penggunaan benda-benda asli memungkinkan atau tidak.
Sebaliknya kalau tidak ada benda-benda asli maka dibuatlah alat peraga dari benda-benda
pengganti. Sebelum membuat alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat
peraga yang paling tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu diperhatikan antara lain hal-
hal sebagai berikut :
1. Tujuan yang Hendak Dicapai
Tujuan pendidikan ini dapat untuk mengubah pengetahuan / pengertian, pendapat
dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku /
kebiasaan yang baru, tujuan penggunaan alat peraga, sebagai alat bantu dalam
latihan / penataran / pendidikan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu
masalah untuk mengingatkan sesuatu pesan / informasi, untuk menjelaskan fakta-
fakta, prosedur, tindakan.Perancanaan dan pemilihan alat peraga ditentukan sebagian
besar oleh tujuan ini. Kalau tujuannya itu rumit maka mungkin diperlukan lebih dari
satu macam alat peraga. Kemampuan penyampaian pesan masing-masing alat peraga
berbeda-beda, misalnya leaflets dan pamplets lebih banyak berisi pesan sedangkan
poster lebih sedikit pesan-pesan tetapi bersifat pemberitahuan dan propaganda.
Dengan sendirinya alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan
akan berbeda dengan alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan
keterampilan.

F. Persiapan Penggunaan Alat Peraga


Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu belajar dan tetap harus
diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus
mengembangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat
sehingga mempunyai hasil yang maksimal. Misalnya satu set flip chart tentang makanan
sehat untuk bayi / anak-anak harus diperlihatkan satu-persatu secara berurutan sambil
menerangkan tiap-tiap gambar beserta pesannya. Kemudian diadakan pembahasan sesuai
dengan kebutuhan pendengarnya agar terjadi komunikasi 2 arah. Apabila kita tidak
komunikasi 2 arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya mempertunjukkan
lembaran-lembaran flip chart 1 demi 1 tanpa menerangkan atau membahasnya maka
penggunaan flip chart tersebut mungkin gagal. Sebelum penggunaan alat peraga
sebaiknya petugas mencoba terlebih dahulu alat-alat tersebut, yang masih dalam bentuk
kasar sebelum diproduksi seluruhnya. Gunanya tes percobaan ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana alat peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran pendidikan.
Cara melakukan percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk suatu media yang akan
diproduksi.
2. Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut.
3. Menentukan gambar-gambar pokok atau simbol-simbol yang disesuaikan dengan ciri-
ciri sasaran.
4. Memperlihatkan alat peraga / media tersebut kepada sasaran tercoba.
5. Menanyakan kepada sasaran tercoba : Apakah mereka mengalami kesukaran dalam
memahami pesan-pesan, kata-kata dan gambar-gambar didalam media tersebut. Lalu
menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. Mencatat komentar-komentar dari sasaran
tercoba. Terakhir melakukan perbaikan alat peraga (media) tersebut.
6. Mendiskusikan alat yang dibuat tersebut dengan orang lain (teman-teman) atau
dengan para ahli.
G. Cara Mempergunakan Alat Peraga
Cara mempergunakan alat peraga sangat tergantung pada alatnya. Menggunakan
gambar sudah barang tentu lain dengan menggunakan film strip dan sebagainya.
Disamping itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya. Untuk masyarakat
yang buta huruf akan lain dengan masyarakat yang telah berpendidikan. Dan yang lebih
penting lagi alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat para
pesertanya. Pada waktu menggunakan AVA hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Senyum adalah lebih baik untuk mencari simpati.
2. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan / diragakan itu adalah penting.
3. Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar mereka tidak kehilangan
kontrol dari pihak pendidik.
4. Nada suara hendaknya ditukar-tukar agar pendengar tidak bosan dan tidak
mengantuk.
5. Ikut sertakan para peserta / pendengar, berikan kesempatan untuk memegang dan atau
mencoba alat-alat tersebut.
6. Bila perlu, berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana dan sebagainya.

H. Media Promosi Kesehatan


Berdasarkan peran-fungsinya sebagai penyaluran pesan / informasi kesehatan,
media
promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yakni :
1. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini
adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik atau tulisan
pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi
kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup
banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,
mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan
mudah terlipat.
2. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam
media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD, internet (computer
dan modem), SMS (telepon seluler). Seperti halnya media cetak, media elektronik ini
memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal
masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya
dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari
media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih
untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan
berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
3. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar
lebar, umbul-umbul, yang berisi pesan, slogan atau logo. Kelebihan dari media ini
adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan
dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan
selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan
keterampilan untuk mengoperasikannya.
4. Media Lain, seperti :
a. Iklan di bus.
b. Mengadakan event, merupakan suatu bentuk kegiatan yang diadakan di pusat
perbelanjaan atau hiburan yang menarik perhatian pengunjung
1) Road Show, suatu kegiatan yang diadakan dibeberapa tempat / kota.
2) Sampling, contoh produk yang diberikan kepada sasaran secara gratis.
3) Pameran, suatu kegiatan untuk menunjukkan informasi program dan pesan-
pesan promosi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media
cetak, elektronik dan media luar luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif
terhadap kesehatannya.
Alat peraga tidak begitu saja tersedia dan bisa digunakan, harus ada perencanaan
dan prosesya agar dapat tercipta alat peraga yang baik. Biasanya kita menggunakan alat
peraga sebagai pengganti objek-objek yang nyata sehingga dapat memberikan
pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran. Didalam menggunakan alat peraga untuk
memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat, benda-benda yang
sebenarnya mempermudah masyarakat untuk mengerti dan memahaminya, karena alat
peraga seperti ini merupakan benda-benda yang mereka jumpai sehari-hari.
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu belajar dan tetap harus
diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus
mengembangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat
sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

B. Saran
Dalam penulisan tugas makalah penulis ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu penulis mengharapkan
kritikan dan saran dalam perbaikan dan kesempurnaan tugas penulis, atas kritik dan
sarannya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://kazusassi.blogspot.com/2014/11/media-promosi-kesehatan.html?m=1

http://wiindaha.blogspot.com/2016/12/merencanakan-dan-menggunakan-alat-peraga.html?m=1

Susiolowati, Dwi. 2016. Promosi Kesehatan. Kebayoran Jakarta Selatan : Pusdik SDM
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai