Abstract
Cells as a whole are composed of chemical substances, namely atoms and molecules. Cells can
have different shapes, structures, properties and functions. However, the function of the cell is not far
from the nature of the atoms or molecules that compose it. The state of chemical substances in cells is
not static, and always changes due to chemical and physical processes that occur in the cell. Physical
properties refer to changes in matter without forming new substances. Which is characterized by its
substance, color, odor, melting point, density, hardness, solubility, magnetism. Meanwhile, chemical
properties are changes experienced by objects that form new substances. The method used in this
practicum is in the form of experiments on rhoe discolor leaves, potato wedges, potassium
permanganate (K2MnO4) crystals, alang alang leaves, green beans, and alamanda leaves. The
purpose of this practicum is to know the difference between the physical and chemical properties of
cells. The results of the practicum can be seen and clearly observed the processes of diffusion,
osmosis, plasmolysis, imbibition, and transportation in plants.
Keywords: physical, chemical, cell
1
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
2
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
Cara kerja praktikum ini pertama tama Osmosis adalah peristiwa difusi dari air
praktikan mengamati setiap proses perubahan yang melewati membran semipermeable dari
peristiwa yang terjadi. Yakni pada peristiwa suatu solution dengan kadar salinitas (TDS)
yang rendah ke tinggi, sedangkan Reverse
osmosis, imbibisi, difusi, tekanan turgor,
Osmosis adalah perpindahan air atau larutan
plasmolisis, transportasi, pada tumbuhan yang dari konsentrasi tinggi (TDS tinggi) ke
di teliti. Setelah itu, catat setiap perbahan yang konsentrasi rendah (TDS rendah) yang
terjadi sesuai dengan permintaan kapasitas. dipisahkan oleh membran semipermeable
Selanjutnya buat table pengamatan dan (Yoshi, 2016)
gambarkan hasil pengamatan yang telah diamati
Saat kentang direndam dalam larutan
beserta keterangan.
garam akan terjadi perpindahan air secara
osmosis dari sel-sel kentang, keluar menuju ke
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-
Data sel kentang hipotonis terhadap larutan garam
Data yang didapatkan dari praktikum ini yang hipertonis. Untuk kentang yang direndam
berupa data tertulis dan foto. Adapun instrumen dalam air biasa, peristiwa yang berkebalikkan
yang digunakan pada praktikum ini adalah buku terjadi. Air dari larutan masuk kedalam sel-sel
penuntun praktikum biologi umum. Data pada kentang, karena sel-sel kentang hipertonis
praktikum ini diperoleh melalui metode dibandingkan air, akibatnya ialah isi sel
bertambah.
dokumentasi yaitu dengan cara pengambilan
gambar langsung dari hasil pengamatan pada Perubahan waktu Perubahan wujud
preparat yang diamati dengan menggunakan Sebelum diamati Permukaan daging
handphone lalu di data dalam bentuk gambar. kentang masih
sedikit kasar.
Teknik Analisis Data Sesudah 30 menit Perubahan wujud
Teknik dalam menganalisis data yang cair pada garam,
digunakan ialah teknik analisis secara deskriptif permukaan kentang
sesuai dengan pengamatan yang telah berubah menjadi
licin dan halus.
dilakukan. Data hasil pengamatan yang telah
Tabel 1. Hasil pengamatan pada kentang
didapatkan kemudian akan dianalisis secara (Sollanum tuberosum)
deskriptif.
3
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
yang dihasilkan akan semakin baik (Saefuddin, protista yang tidak memiliki dinding sel dan
2021) disebabkan oleh timbulnya aliran osmosis air
Penyerapan air oleh biji kering dari bagian dengan konsentrasi terlarut rendah
menyebabkan terjadinya peristiwa imbibisi (hipotonik).
karena air masuk ke biji melalui membran sel, Untuk kentang yang direndam dalam
juga ditarik oleh senyawa di dalam biji sifatnya aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi.
higroskopik. Senyawa higroskopik yang Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel
dimaksud adalah Kristal Karbohidrat (amilum) kentang, karena sel-sel kentang hipertonis
dan protein kering yang terdapat di dalam biji. dibandingkan air. Akibat masuknya air ini
Ada dua kondisi yang diperlukan untuk menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam
terjadinya imbibisi adalah adanya gradien keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah
potensal air antara permukaan adsorban dengan yang menyebabkan kentang menjadi lunak dan
senyawa yang diimbibisi, dan adanya afinitas beratnya bertambah.
antara komponen adsorban dengan senyawa Jenis larutan Perubahan Keterangan
yang diimbibisi, imbibisi dipengaruhi oleh dua waktu
faktor, yaitu temperatur (suhu), dan potensial Larutan Sebelum Permukaan
senyawa yang diimbibisi pada larutan. garam diamati daging
kentang
Perubahan Air panas Air dingin
kasar
waktu
Larutan Setelah 15 Perubahan
Sebelum Belum Keras
garam menit tekstur
diamati terjadi
kentang
perubahan
menjadi licin
Setelah 30 Lebih lunak Tetap keras dan lebih
menit lunak
Tabel 2. Hasil Pengamatan pada Biji Kacang Aquades Sebelum Permukaan
Hijau diamati kentang
kasar
Aquades Setelah 15 Permukaan
menit daging
kentang masi
sama seperti
kondisi awal
Tabel 3. Hasil Pengmatan Tekanan Turgor pada
Kentang (Sollanum tuberosum)
4
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
5
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
6
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
dan pigmen
warna nya
memudar.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Plasmolisis pada
Daun Adam Hawa (Rhoe discolor)
7
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
8
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
9
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
10
Annisa Putri Handayani: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
11