Oleh:
KAMPUS JATINANGOR
2021
TANDA PERSETUJUAN
Kelas : A.5
Mengetahui,
Dosen Pembimbing,
i
1
Ryan Rafiq Sukma1 31.0089, Silbaeti Jannati2 31.0758, Syahra Rahmadana Palambo3 31.0985, Ely
Sukmana
ABSTRAK
Lahir dan berkembangnya internet memunculkan cara baru dalam berkomunikasi di kalangan
masyarakat. Media sosial mucul dan dapat mengganti paradigma berkomunikasi di masyarakat era ini.
Era dimana tekhnologi menguasai segala aspek kehidupan, berkembangnya teknologi meciptakan
komunikasi tak terbatas jarak, waktu, dan ruang. Media sosial mampu menyamarkan bahkan meniadakan
status sosial, yang menjadi salah satu faktor penghambat komunikasi. Dari berbagai manfaat tersebut
media sosial dapat dikatakan sebagai Center for Technology Innovation on The Society 5.0. Era ini
menuntut segala pemenuhan kebutuhan yang lebih efektif dan efisien, pemerintah perlu melakukan
strategi guna menarik perhatian pengguna atau masyarakat yaitu dengan lebih fleksibel terhadap
perkembangan zaman. Media Sosial ini juga dimanfaatkan itu sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan
komunikasi politik kepada masyarakat. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam politik dapat tingkatkan
melalui promosi dan penyediaan informasi melalui media sosial. Dalam tulisan ini menggambarkan
dengan adanya innovasi teknologi dapat memudahkan menyalurakan berbagai informasi seputar politik,
namun juga diperlukan Lembaga dalam mengcounter informasi-informasi yang tidak sesuai yaitu dengan
mengoptimalkan fungsi dari Lembaga Komunitas Informasi Masyarakat, Dinas Komunikasi dan
Informatika serta memperkuat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik untuk pengelolaan
informasi melalui media sosial guna mengantisipasi penyebaran berita hoax dan menjadi media penyedia
informasi yang berdasarkan fakta-fakta yang ada. Dalam pengumpulan data tulisan ini menggunkan
metode kajian kepustakaan dengan tipe penulisan deskriptif kualitatif menggambarkan dan menjelaskan
secara kompleks, mendalam dan mendasar mengenai phenomena permasalahan.
Kata Kunci : Komunikasi Politik, Media Sosial, Society 5.0, Strategi Pemerintah
ABSTRACT
The birth and development of the internet gave rise to new ways of communicating in the
community. Social media appears and can change the paradigm of communication in today's society.
The era where technology controls all aspects of life, the development of technology creates
communication that is not limited by distance, time, and space. Social media is able to disguise and even
negate social status, which is one of the inhibiting factors for communication. From these various
benefits, social media can be said to be the Center for Technology Innovation on The Society 5.0. This
era demands more effective and efficient fulfillment of all needs, the government needs to carry out a
strategy to attract the attention of users or the public, namely by being more flexible with the times.
Social media is also used as a means to improve political communication to the public. Increasing
public participation in politics can be increased through the promotion and provision of information
through social media. In this paper, it is described that technological innovation can facilitate the
distribution of various information about politics, but it is also necessary for institutions to counter
inappropriate information, namely by optimizing the functions of the Community Information
Community Institution, the Office of Communication and Informatics and strengthening the Information
and Transaction Law. Electronic for information management through social media to anticipate the
spread of hoax news and become a media provider of information based on existing facts. In collecting
data, this paper uses a literature review method with the type of qualitative descriptive writing to
describe and explain in a complex, in-depth and fundamental manner about the phenomenon of the
problem.
PENDAHULUAN
disediakan dalam berbagai macam media sosial. Berkembang fitur di dalam media sosial ini
memudahkan para aparatur maupun civitas akademik untuk berinteraksi dengan masyarakat
guna sebagai media informasi, penampung aspirasi, promosi, kegiatan virtual, dan lain
sebagainya.
Implementasi dalam masyarakat media sosial dengan pengguna yang banyak tentunya
aka nada aturan yang dapat menjaga keaslian atau kevalidan sebuah informasi. Dengan
kebebasan menuangkan ekspresi dalam berpendapat tetap harus menjaga etika dan moral
agar tidak terbawa kasus hukum pidana Undang-Undang No 19 Tahun 2016 dan Undang-
Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Tulisan ini akan membahas dan mengulas tentang bagaimana penerapan startegi ataupun
proses dari penggunaan media sosial yang merupakan pusat inovasi dari teknologi dalam era
sekarang atau zaman millennial yang penuh intrik dan menarik untuk di kaji. Khususnya
dalam media sosial, akan dibahas bagaimana strategi publisitas serta fleksibilitas penggunaan
media sosial dalam bidang politik di daerah Kabupaten Garut, sehingga gagasan tersebut
dituangkan penulis dengan judul “Fleksibilitas Komunikasi Politik Melalui Media Sosial
Sebagai Center For Technologi Innovation on The Society 5.0 di Kabupaten Garut”.
Diharapkan gagasan ini dapat di impelementasikan sebagai mana mestinya dan dapat
diperhitungkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pada pemerintah
kabupaten/kota, civitas akademik maupun masyarakat luas khususnya di Kabupaten Garut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulis merumuskan rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi dalam meningkatkan komunikasi politik melalui media sosial di
Kabupaten Garut ?
2. Bagaimana pengaruh dari penerapan media sosial dalam bidang politik dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan dan media informasi politik ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasar pada rumusan masalah tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana strategi dalam meingkatkan komunikasi
politik dengan memanfaatkan media sosial
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media sosial dalam bidang politik sebagai upaya
untuk meningkatkan pelayanan dan media informasi politik
4
METODE PENULISAN
3.1 Teknik Penulisan
Teknik penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode kajian kepustakaan dengan tipe
penulisan deskriptif kualitatif menggambarkan dan menjelaskan mengenai pelaksanaan
Pemanfaatan Media Sosial dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam politik, yang
diharapkan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan
memanfaatkan berbagai inovasi dari tekhnologi.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data sekunder dan primer adalah jenis dan sumber data yang dipakai oleh penulis. Data
sekunder yaitu data yang didapat alias Dikumpulkan langsung dari sumber yang ada oleh
orang yang melakukan penelitian. Data sekundr yang dibahas adalah data yang diperoleh dari
berbagai bahan referensi berupa buku, makalah, dan jurnal. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari narasumber dan informan. Data yang didapatkan di penelitian ini
yaitu data berupa seberapa besar pengaruh media sosial di Kabupaten Garut, seberapa besar
kontribusi masyarakat Kabupaten Garut dalam politik, stretegi pemerintah dalam penyebaran
informasi politik melalui media sosial, serta cara pemerintah Kabupaten Garut dalam
menangani informasi-informasi informasi-informasi negatif atau berita hoax, penulis
mendapat data dari Bapak Drs.Wahyudijaya, M.Si selaku kepala Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Garut dan Junaidin Basri, S.Ag., M.Pd., Ketua Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Garut
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui cara suatu pencarian ataupun
penelusuran terhadap beberapa dokumen yang berkaitan dengan rumusan masalah penulisan
serta mengumpulkan data dan informasi dengan data yang diperoleh. Selain itu, referensi
yang dipergunakan tak hanya referensi cetak melainkan juga media eklektronik. Kemudian
data-data yang didapat dari data sekunder selanjutnya diolah dengan teknik content analysis,
untuk menarik sebuah kesimpulan.
3.4 Teknik Analisi Data
Analisa data digunakan untuk mengintegrasikan secara sitematis data yang telah
diperoleh, dan anilasa data yang diperoleh dengan cara pemecahan masalah penelitian.
Metode yang digunakan dalam proses ini adalah dengan mengkategorikan data yang
diperoleh dari studi literatur dan wawancara, mengaturnya menjadi unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, dan memilih mana yang penting serta yang akan dipelajari,
kemudian langka terakhir ialah dengan membuat kesimpulan agar dapat dipahami. Penulis
5
memasukan data kualitatif untuk melakukan analisis data kualitatif dan memperkuat
pembahasan untuk memecahkan masalah yang diuraikan atau dibahas pada penulisan ini.
PEMBAHASAN
4.1 Komunikasi Politik Era Society 5.0
Komunikasi Politik yaitu komunikasi yang melibatkan informasi-informasi seputar
politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan pemerintahan, kekuasaan, dan kebijakan
pemerintah. Rush dan Althoff (1997) mendefenisikan komunikasi politik sebagai proses
ketika informasi politik yang relevan ditetapkan dari suatu bagian system politik ke bagian
system lainnya, dan diantara system social dengan system politik.
Komunikasi Politik di era society 5.0 memanfaatkan inovasi dari tekhnologi dalam
komunikasi politik. Society 5.0 sendiri diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang
berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Dengan hadirnya teknologi pada era Society
5.0 ini diharapkan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan
memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi Industri 4.0 seperti Internet on
Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data
(data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Dalam Society 5.0 komponen utamanya adalah manusia yang mampu menghasilkan nilai
baru melalui perkembangan teknologi yang dimana implementasinya dapat meminimalisir
adanya kesenjangan antar masyarakat dan masalah ekonomi di masa depan.
Kreatifitas dan inovasi dapat bersumber disemua lapisan masyarakat dan tidak bergantung
pada tingkat pendidikan. Proses perubahan terus berlangsung secara global dimana
prosesnya yang begitu cepat dan menghasilkan sesuatu yang baru. Persaingan akan terus
terjadi saling beradu ide untuk eksistensi ataupun untuk pemenuhan kebutuhan yang efisien.
Hasil inovasi teknologi biasanya lahir dengan berbagai bentuk, seperti penemuan, desain,
data-data baru, ataupun pengetahuan baru. Namun tidak semua inovasi memerlukan
penemuan (invention) baru, kadang-kadang hanya merupakan perubahan-perubahan kecil
guna memberikan perbaikan.
Ardianto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi 2.0 berpendapat, bahwa media sosial,
disebut jejaring sosial bukan media massa karena media sosial mempunyai power dalam
masyarakat sosial yang mampu mempengaruhi opini publik dimana laju berkembang di
masyarakat sangat cepat. Sarwono dan Prihartono mengemukakan bahwa teknik yang
memudahkan akses dan publikasi informasi menggunakan interaksi sosial melalui sosial
media.
6
Sosial media adalah sebuah media online yang dapat terkoneksi dengan mudah, dimana
para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, menuangkan ide dan gagasan
serta dapat menciptakan isi meliputi website, blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual lainnya. Tujuan umum penggunaan social media adalah sebagai
berikut dalam aspek kehidupan:
1. Membangun hubungan: manfaat utama dari komunikasi politik melalui media sosial
adalah kemampuan untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat secara aktif.
2. Membangun label atau partai: percakapan melalui media sosial menyajikan cara sempurna
untuk meningkatkan pengikut, meningkatkan pengenalan dan ingatan akan partai dan
meningkatkan loyalitas partai.
3. Publisitas: komunikasi melalui media sosial menyediakan beberapa vitur di mana
pemerintah, civitas ataupun masyarakat dapat berbagi informasi penting dan
memodifikasi persepsi negatif.
4. Promosi: melalui komunikasi media sosial, memberikan kebijakan informasi dalam
menawarkan proyek politik atau sebagai media pengenalan suatu badan atau lembaga.
5. Riset : menggunakan alat-alat dari web sosial untuk belajar tentang politik, dapat
memuaskan keingintahuan secara intelektual dan mengevaluasi kondisi poliitk, serta
dapat mengamati segala bentuk perilaku para politikus. 1
4.2 Strategi Peningkatan Komunikasi Politik Melalui Media Sosial di Kabupaten Garut
Startegi komunikasi dapat didefinisikan sebagai petunjuk perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management)
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pencapaian tujuan, strategi komunikasi
harus dapat menunjukkan bagaimana penerapan yang praktis dan efisien. Staregi komunikasi
ini memuat segala perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunakan guna melancarkan
komunikasi dengan memperhatikan seluruh aspek untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Strategi pada dasarnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan yang telah dibuat bersama. Namun untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai petunjuk jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
tetapi harus menunjukkan bagian taktik operasionalnya. Sedangkan komunikasi adalah suatu
1
Monica T, Dkk, 2017, Implementasi Konsep Media Sosial Dalam Sistem Informasi Kegiatan Kesiswaan, Jurnal Tekno Kompak,
aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan kompleks. Zaman millennial
ini teknologi komunikasi merupakan suatu yang melekat pada diri kita, manusia sangat
bergantung dengan kehadiran teknologi komunikasi. Dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat pasti masyarakat itu sendiri membutuhkan teknologi komunikasi dalam
menyambung segala keperluannya.
Zaman yang telah mengalami banyak perubahan dan menuntut segala pemenuhan
kebutuhan yang lebih efektif dan efisien, diperlukan teknologi yang terus berkembang dan
fleksibel terhadap perkembangan zaman. Strategi komunikasi dengan menggunakan internet
atau media elektronik merupakan salah satu peluang bagi pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun pada pemerintah kabupaten/kota, civitas akademik maupun masyarakat luas dalam
penyebaran informasi politik guna meningkatkan keefektifan, dapat meningkatkan
pelayanan terhadap masyarakat serta memungkin dapat menarik partisipasi masyarakat
dalam politik.
Prinsip pokok dalam proses politik yaitu melibatkan public secara langsung dengan
melibatkan kepentingan rakyat. Dengan adanya keterlibatan atau partisipasi dari rakyat itu
sendiri maka dengan alaminya pula akan menjadi penjamin bagi suatu proses yang lancar
dan tepat sasaran pada tujuan. Dalam prosesnya ada tiga alasan formal mengapa keterlibatan
public memegang peranan penting. Pertama, partisipasi publik merupakan suatu sistem
untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi politik, kebutuhan, etika public serta
karakter dari masyarakat setempat, yang tanpa hadirnya membuat program pembangunan
serta proyek-proyek yang telah dirancang akan gagal dan sia-sia. Kedua, masyarakat akan
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap proyek atau urusan restorasi
pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena
mereka akan lebih mengetahui asal usul proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki
terhadap proyek tersebut. Ketiga, timbul persepsi bahwa merupakan suatu hak demokrasi
masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri. Dapat dirasakan
bahwa masyarakat memiliki hak untuk turut memberikan saran dalam menentukan jenis
pembangunan yang akan diterapkan. Karena hak itu merupakan milik luhur setiap individu
yang tidak bisa diganggu gugat.
Penting bagi institusi politik atau lembaga-lembaga untuk berpartisipasi aktif dalam
komunikasi politik yang berbasiskan media sosial. Media sosial menggambarkan sebagai
sarana ideal dan basis informasi untuk mengetahui opini publik tentang kebijakan dan posisi
politik, selain untuk membangun dukungan komunitas kepada politisi. Internet bisa menjadi
cara alternatif yang efektif dalam mendobrak politik demokrasi massa yang opresif yang
menyuarakan suara rakyak ke pemerintah, yang kerap kali para banyak ditemukan konflik
8
membaca dan mempelajari karakter dari setiap masyarakat. Karena dari karakter, para
aktor politik dapat memperbaiki segala kekurangan dari kebijakan yang telah mereka
buat.
Era millennial ini gift away meruakan strategi promosi yang kekinian untuk
memikat follower.Perlu adanya sebuah tantangan dalam media sosial atau semacam gift
away ataupun perlombaan online yang didalamnya akan ada hadiah sebagai hasil dari
kerja keras para netizen.
4. Perbaikan Fitur
Seperti yang sudah dijelaskan era society 5.0 merupakan era dimana segala
aktivitas manusia di kaitkan dengan tekhnologi dan mampu menciptakan hal baru dari
tekhnologi. Pada era sekarang sudah berkembang media sosial sebagai jalan alternative
untuk melakukan segala aktivitas. Media sosial juga harus sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia, pemerintah juga harus memperbaiki vitur-vitur yang ada di media
sosial guna meningkatkan kinerja dari media sosial dan juga menambah follower dalam
media sosial.
5. Kegaitan virtual yang menarik
Dalam penggunaan media sosial perlu adanya sebuah kegiatan yang melibatkan
masyarakat, kegiatan yang mampu membangun daya intelektual namun juga lebih
kekinian agar masyarakat tidak merasa bosan dan lebih menikmati kegiatan yang
dilakukan secara virtual
Realitasnya bahwa pemerintah daerah Kabupaten Garut belum optimal dalam
memanfaatkan peluang tersebut dalam komunikasi politik. Realitas ini tentunya merupakan
hal yang patut disayangkan, dimana sebagian masyarakat terdidik yang memiliki
keterampilan dan keahlian maupun kemauan untuk terjun ke dunia politik terbentur kepada
masalah komunikasi yang kurang dihargai dan vitur yang disediakan masih lambat yang
masih memerlukan pebaikan.
2
Wawancara dengan Junaidin Basri, S.Ag., M.Pd., Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut, 8 Agustus 2021
10
Pintar pemilu secara regular. Serta menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi, webinar,
diskusi regular yang berkaitan dengan politik dengan menggunakan media daring (zoom
meet, google meet, serta applikasi lainnya). Media sosial menjadi media pendidik melalui
webinar online, seperti yang sudah diterapkan pemerintah Kabupaten Garut yaitu
melakukakan kegiatan Diksi (Diskusi Politik dan Demokrasi), Ngaderes (Ngaji Demokrasi)
kajian regulasi pemilu, dan Sportif (Sekolah Politik Alternatif). 3
Fitur yang wajib dimilki oleh sebuah aplikasi media sosial yaitu fitur sociality, openess,
contributors, contents, technology dan location. Fitur-fitur tersebut merupakan hal yang
paling dasar dan yang menjadi kebutuhan para costumer. Berikut merupakan analisis yang
dilakukan terhadap fitur penerapan konsep sosial media yang akan dikembangkan :
a) Sociality
Sociality merupakan media sosial yang bisa disebut komunitas, dimana
penekanannya adalah pada pertukaran informasi. Oleh karena itu, aplikasi media sosial
membutuhkan fitur yang memudahkan para penggunanya dalam bertukar informasi,
mengembanagkan daya kreativitas pengguna serta memilki fitur yang baik dan dapat
menunjang segala kebutuhan pengguna. Pada komunikasi politik terdapat fitur-fitur yang
mendukung kegiatan tersebut. Seperti contoh fitur di Tiktok yaitu dengan memanfaatkan
berbagai macam filter, dimana guna filter bisa juga sebagai penyampaian ide dengan cara
mempertegas poto atau gambar. Contoh lainnya yaitu Instagram yang dilengkapi dengan
edit photo, dimana para pengguna dapat berkreasi untuk menyampaiakan pesan informasi
politik dengan cara yang unik dan trend.
b) Opennes
Media sosial memilki jumlah pengguna yang tidak terbatas, pengguna media
sosial terus menunjukkan angka kenaikan. Karena media sosial sendiri sekarang sudah
menjadi bagian dari segala aktivita masyarakat yang khususnya juga dalam bidang politik.
Para aktor politik membutuh media sosial sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan
juga sebagai media informasi atau publisitas promo. Maka pada sistem media sosial ini
dikembangkan untuk masyarakat luas tidak terbatas oleh umur, seluruh kalangan
masyarakat bisa ikutserta dan berkontribusi secara bebas sesuai keinginan mereka.
c) Contributors
Kontributor media sosial ialah seseorang yang bisa dengan bebas berkreasi serta
menuangkan segala ide atau gagasannya kemudian tak terikat dengan pihak lainnya.
Sistem yang dikembangkan untuk masyarakat mempunyai peranan dengan meberikan
3
Wawancara dengan Junaidin Basri, S.Ag., M.Pd., Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut, 8 Agustus 2021.
11
4
Pasal 28 ayat 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
5
Pasal 45A ayat 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
12
6
Wawancara dengan Drs.Wahyudijaya, M.Si selaku kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut
7
Diskominfo, 2020, Mengenal Kelompok Informasi Masyarakat (http://kominfo.limapuluhkotakab.go.id , Diakses tanggal 8
Agustus 2021).
8
Diskominfo, 2020 , Tugas, Pokok, dan Fungsi Dinas Komunikasi Dan Informasi, (http://diskominfo.jepara.go.id, Diakses
SIMPULAN
Era millennial merupakan era dimana setiap aspek kehidupan manusia berdampingan
dengan tekhnologi. Masyarakat menuntut segala pemenuhan kebutuhan yang efisien dan
masyarakat cendrung terhadap suatu hal yang trending, karena merupakan suatu gaya hidup yang
harus dipenuhi. Setiap tahunnnya penggunaan media sosial terus bertambah, dan diperlukan
strategi-strategi dalam pemanfaatan media sosial dalam komunikasi politik. Dengan mengikuti
perkembangan era millennial dapat menjadi solusi untuk menarik partisipasi masyarakat dalam
politik, mebuat reward bagi pengguna media sosial, dan memperbaiki fitur yang melengkapi
media sosial agar pengguna lebih mudah dalam mengoprasikan media sosial.
Pengguna media sosial yang terus bertambah, yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun serta tidak terbatas oleh kelompok, komunitas maupun umur. Berbagai karakteristik
pengguna menjadi tantangan pemerintah dalam mengatasi penyebaran-penyebaran informasi
yang tidak sesuai dengan realita yang nantinya dapat berakibat pada penurunan kepercayaan
terhadap sebuah Lembaga. Pemerintah Kabupaten Garut dalam mengcounter informasi-
informasi negatif mengoptimalkan dua peran dari Lembaga yaitu Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yang berfokus pada
pengelolaan informasi melalui media sosial guna mengantisipasi penyebaran berita hoax dan
menjadi media penyedia informasi yang berdasarkan fakta-fakta yang ada.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anshari F, 2013, Komunikasi Politik di Era Media Sosial, Jurnal komunikasi, Vol. 8, No. 1,
hlm. 93-94.
Diskominfo, 2020, Mengenal Kelompok Informasi Masyarakat
(http://kominfo.limapuluhkotakab.go.id , Diakses tanggal 8 Agustus 2021).
Diskominfo, 2020 , Tugas, Pokok, dan Fungsi Dinas Komunikasi Dan Informasi,
(http://diskominfo.jepara.go.id, Diakses tanggal 8 Agustus 2021).
Monica T, Dkk, 2017, Implementasi Konsep Media Sosial Dalam Sistem Informasi Kegiatan
Kesiswaan, Jurnal Tekno Kompak, Vol. 11, No. 2, hlm 34.
Setiadi A, 2016, Pemanfaatan Media Sosial Untuk Efektifitas Komunikasi, Jurnal Humaniora,
Vol. 16, No. 2, hlm. 1-7.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Welta F, 2013, Perancangan Social Networking Sebagai Media Informasi Bagi Pemerintah,
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), Vol. 5,
No.2, hlm 512-514.