Anda di halaman 1dari 11

KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH

Oleh :

Putri Rahmayanti

Nim 12 108 085

Untuk melengkapi tugas akhir Bahasa Indonesia Kepada


Dosen Pembimbing :

Dra Zulfa Miarti, M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN


TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
BATUSANGKAR
2012

1
Daftar Isi

Daftar isi.............................................................................................................1

BAB I Pendahuluan2
a. Latar belaakang............................................................................................2
b. Rumusan masalah........................................................................................3
c. Tujuan..........................................................................................................3

BAB II Tinjauan Teori.......................................................................................4


Kedisiplinan dalam proses Pendidikan........................................................4

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN.....................................................6


a. Pengertian Disiplin....................................................................................6
b. Factor yang mempengaruhi kedisiplinan..................................................7
c. Manfaat kedisiplinan bagi siswa...............................................................7
d. Pelaksanaan kedisiplinan dalam pendidikan.............................................9

BAB IV PENUTUP...........................................................................................9
a. Kesimpulan............................................................................................10
b. Saran .....................................................................................................10

Daftar Pustaka .................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama
untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan
pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin
bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan,
prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang
baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada
merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk
mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi
kepada tenaga pegawai yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena
pegawai tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila
peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak
dijalankan sebagai mestinya.

Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci


peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya.
Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau
diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.

Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang


diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap

3
individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan
tersebut.
Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana
sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan
klasifikasinya.

B. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan dalam penegakan disiplin di sekolah antara lain:


o Kemalasan
o Tidak menghargai waktu
o Slalu menunda
o Sering membuang waktu untuk hal yang tidak tepat.

C. TUJUAN
Supaya siswa dapat menyadari betapa sungguh disiplin itu penting dalam
perkembangan pribadi serta masa depan yang bersangkutan. Oleh karena itu
diharapkan dapat memberikan motivasi lebih baik dan siswa dapat menjalankan
segala sesuatunya lebih dewasa.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DALAM PROSES PENDIDIKAN

Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam
kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993:
208) disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib,
aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian siswa adalah
pelajar atau anak (orang) yang melakukan aktifitas belajar ( Ibid: 849).  Dengan
demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan) dari siswa kepada aturan,
tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar
mengajar.

Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan


(kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam
belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah,
kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan
sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya
adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan
dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.

Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh


Driyarkara (1980 dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan
adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke
taraf insani harus diwujudkan dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.

Dalam Dictionary of Education dikemukakan bahwa pendidikan adalah (1)


proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-

5
bentuk dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana dia hidup (2)
proses sosial dimana sesorang diharapkan pada pengaruh lingkungan yang
terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang optimum.
G. Thomson (1957 dalam Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan bahwa
pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan-kebiasaan pemikiran, sikap-
sikap, dan tingkah laku.

Sedangkan Crow and Crow (1960 dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa
“harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan
potensi yang dimilikinya, sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh
aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur


umum dalam pendidikan yaitu :
1.      Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah
pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya
maupun warga-negara atau  negara lainnya.
2.      Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya
yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran, dan
pelatihan.
3.      Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal,
informal, dan non-formal.

6
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEDISIPLINAN

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui


proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan


hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan
lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.

Prawirosentono (1999: 31) mengemukakan bahwa secara umum


disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan
disiplin kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja pegawai dapat dikatakan
ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja
dengan organisasi di mana dia bekerja.

Robert E. Quin dkk dalam Prawirosentono (1999 : 32) mengatakan :


“Discipline implies obedience and respect for the agreement between the firm
and its employee. Discipline also involves sanction judiciously applied”.

Uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan hormat
terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Disiplin juga
berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang
melanggar.

7
Menurut Suradinata (1996: 150), disiplin pada dasarnya mencakup
pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang
berlaku. Dalam hubungannya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur
pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur yang dapat menggairahkan kerja
bahkan dapat pula sebaliknya.

Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan


faktor pengikat kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga
kerja atau pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah
disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang atau pejabat yang
berwenang dengan berpegang pada peraturan tersebut.1

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN

Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.


 Diri sendiri
 Keluarga
 Pergaulan di Lingkungan

C. MANFAAT KEDISIPLINAN SISWA

Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan


teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti
bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena
dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna
bagi semua pihak

1
file:///F:/makalah-tentang-disiplin-dalam_3265.html

8
D. PELAKSANAAN KEDISIPLINAN DALAM LINGKUNGAN
SEKOLAH

Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri siswa.


Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang
dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah
pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah.

a) datang ke sekolah tepat waktu;


b) rajin belajar;
c) mentaati peraturan sekolah;
d) mengikuti uapacara dengan tertib;
e) mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu
f) melakukan tugas piket sesuai jadwalnya;
g) memotong rambut jika kelihatan panjang;
h) selalu berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.2

2
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara
Sekolah Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

9
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah itu


sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna
sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang
sangat penting bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin
sangat diperlukan untuk di masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi
seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.

B. SARAN

Oleh karena itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak, kita dapat
menjadi panutan setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang kita
membiasakan untuk berdisiplin, kapan lagi kita bisa merubah dunia ini?
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk menjadi
lebih baik bagi para pembaca khususnya para siswa. Terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

file:///F:/makalah-tentang-disiplin-dalam_3265.html

Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah
Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

11

Anda mungkin juga menyukai