BAB II
Rangkaian listrik merupakan suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai lintasan tertutup.
Elemen listrik dua terminal yang terdiri atas Sumber tegangan, Sumber arus,
Resistor (R), Induktor (L), Kapasitor (C). Rangkaian adalah interkoneksi dari
sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian
penghubungnya yang disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki
satu lintasan tertutup. Satu lintasan tertutup adalah ketika dimulai dari titik A
maka akan kembali ke titik A tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh
atau dekat lintasan yang ditempuh.
Sebuah rangkaian (circuit) dan jaringan (network) terbentuk dari gabunga
elemen-elemen dua terminal baik elemen pasif maupun elemen aktif. Elemen-
elemen aktif adalah sumber tegangan atau sumber arus yang mampu menyalurkan
energi ke rangkaian atau jaringan. Sedang elemen-elemen pasif adalah resistor,
induktor dan kapasitor yaitu elemen-elemen yang menyerap atau menyimpan
energi dari sumber energi. Elemen-elemen tersebut dapat dihubungkan dalam
hubungan seri, paralel atau kombinasi keduanya.
Keterangan
R : resistansi konduktor, diukur dalam satuan ohm
: Resistivitas bahan, dalam satuan ohm
l : panjang konduktor, diukur dalam satuan meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar dalam satuan mm 2
Kapasitan adalah suatu sistem kombinasi dari konduktor dan isolator yang
bisa menyimpan energi listrik (elektron bebas).
1) Satuan Kapasitansi
Biasanya kapasitor yang digunakan dalam peralatan listrik dan
refrijerasi dinilaikan dalam ukuran mikrofarad ( F). Setiap perangkat
memiliki kapasitan (menyimpan elektron bebas) disebut kapasitor.
Kapasitor berskala besar terbuat dari permukaan metal seperti aluminium
foil yang dipisahkan oleh bahan isolasi (dielektrik).
Kapasitor yang terhubung secara seri denga bahan listrik dalam suatu
rangkaian listrik dapat menngubah gelombang sinusoida dan membuat
gelombang tegangan listrik. Kapasitor digunakan untuk meningkatkan
torsi motor satu fasa, meningkatkan efisiensi dan perbaikan faktor kerja.
Kapasitor (kondensator) adalah alat komponen listrim yag dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik untuk
Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd
4 DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Keterangan :
C : kapasitas kapasitor (Farad)
q : muatan yang tersimpan dalam kapasitor (Coulomb)
U : beda potensial antar-pelat kapasitor (volt)
3) Macam-Macam Konstruksi Kapasitor
a) Kapasitor Pita Polimer
Pada dasarnya kapastor ini dibangun dari pita polimer sebagai
dielektrik yang diletakkan di antara dua pita aluminium sebagai
elektroda dan digulung untuk memperoleh luas elektroda yang
diinginkan. Kemudain gulungan dimasukkan ke dalam tabung
alumnium atau dilindungi dengan epoxy resin. Tebal pita polimer
hanya beberapa mikro sedangkan tebal lapisan elektroda yang
diendapkan di permukaan polimer adalah sekitar 0,025 mm sehingga
efisiensi volume menjadi tinggi.
Polimer yang biasa digunakan polystyrene, polypropylene,
polyester, polycarbonate. Kapasitor dengan dielektrikum polystyrene
mempunyai faktor kerugian (tand) yang sangat rendah (<10-3).
Kapasitansi yang bisa dicapai pada konstruksi ini adalah antara 10-5
sampai 102 mF.
b) Kapasitor Elektrolit Aluminium
Kapasitor ini dibangung dari dua pita aluminium yang sangat
murni dengan ketebalan sekitar 50 mm sebagai elektroda, diantara
keduanya diletakkan kertas berpori kemudian digulung membentuk
silinder. Gulungan dimasukkan ke dalam tabung silinder kemudian
kertas berpori di-impregnasi dengan suatu elektrolit (misalnya
amonium pentaborat). Dengan demikian tersusunlah kapasitor yang
terdiri dari anoda pita aluminium, lapisan alumina sebagai dielektrik,
serta elektrolit dan pita aluminium yang lain sebagai katoda. Dalam
Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd
5 DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Bila saklar ditutup maka akan mengalir arus pengisian pada C, alam
pengisia ditentukan oleh besar atau kecil nilai C. Rumus yang dapat digunakan
yaitu
( )
b. Pengosongan pada RC
Jika saklar dipindahkan dari posisi (20 ke posisi (1), maka akan
mengalir arus pengosongan. Arus pengosongan akan berhenti setelah muatan
C habis. Nilai arus sangat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya nilai kapasitor.
B. TEOREMA RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH
Listrik arus searah (DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi
potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Arus listrik searah banyak digunakan
dalam peralatan rumah tangga hal ini karena komponen elektronika sebagian besar
adalah menggunakan arus searah.
1. Hukum Ohm
Hukum ohm adalah “Besar arus listrik (l) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan
(V) yang diterapkan kepadaya berabanding terbaik dengan hambatannya (R).
Rumus hukum ohm adalah
V=IxR
Keterangan :
V : voltage (volt)
I : current (Ampere)
R : resistance (ohm( ))
2. Hukum Kirchoff
a. Hukum Kirchoff 1
Hukum Kirchoff 1 menyatakan bahwa “Jumlah arus listrik yang masuk
melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan jumlah
arus yang keluar melalui titik percabangan tersebut.”
∑ ∑
b. Hukum Kirchoff 2
Hukum Kirchoff 2 menyatakan bahwa “pada setiap rangkaian tertutup,
jumlah beda potensialnya harus sama dengan nol.”
∑ ∑
Keterangan
E : sumber arus (V)
I : Arus listrik (A)
R : Hambatan ( )
c. Teorema Resiproksitas
Dalam tiap ragkaian pasif yang bersifat linier bila suatu sumber
tegangan V yang dipasang pada cabang K menghasilkan arus I1=I pada
cabang m, maka bila sumber tegangan V tersebut dipindahkan ke cabang m =,
arus yang mengalir pada cabang k adalah I2=I.
Gambar a Gambar b
Gambar a : rangkaian resiproksitas diberikan sumber tegangan pada cabang k
Gambar b : rangkaian resiproksitas diberikan sumber tegangan pada cabang m