PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
M.Zubad Nurul Yaqin, Al-Qur’an sebagai Media Pembelajaran Bahasan Indonesia,
(Malang,2009) Hal.2
2
Muhammad Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, ( Banjarmasin, 2012 ) Hal.1
3
Muhammad Yaumi, Media & Teknologi Pembelajaran, (Makassar, 2017 ) Hal.24
4
Ahmad Warid, Petunjuk Praktis Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta,2003). Hal 1
1
Dalam upaya meningkatkan kreasi pembelajaran bahasa Arab, Tidak
dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi juga membawa dampak pada
dumia Pendidikan, baik hal positif maupun negatif. Salah satu hal yang
positif misalnya adalah mendatangkan kemudahan dalam belajar dan
aktifitas lainnya yang berhubungan dengan Pendidikan. Misalnya kehadiran
Smartphone, benda ini , dengan segala layanan yang ada di dalamnya
mendatangkan banyak kemudahan yang membantu dalam belajar.
5
Hidya Maulida, Jurnal Saintekom ( Palangkaraya,2017) Vol.7, No.1
2
Google Translate atau Google Terjemahan adalah layanan yang
disediakan oleh Google Incorporation untuk menerjemahkan teks atau
halaman web dalam suatu bahasa ke bahasa lainnya6. Misalnya, untuk
menerjemahkan kata ص==حنmaka hasil terjemahan dari google translate
adalah Hidangan. Hal ini jauh sekali dengan maksud kalimat secara jika di
terjemahkan secara keseluruhan أنا آكل باص=حن. kata ص==حنyang dimaksud
pada kalimat tersebut adalah piring, bukan Hidangan. Artinya, Hasil
terjemahan tidak memberikan informasi yang tepat. Namun demikian,
berdasarkan survei sebelumnya, banyak mahasiswa mengandalkan Google
translate untuk menerjemah materi berbahasa Arab untuk memahami materi.
1. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu
proses diterimanya stimulus leh individu alat indra tau bisa di sebut
dengan sensors. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja , melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya disebut proses
persepsi. Proses tersebut mencakup pengindraan setelah informasi oleh
6
(http//id.m.wikipedia.org/wiki/Google_ Terjemahan)
3
alat indra, informasi tersebut diolah dan diinterpreasikan enjadi sebuah
persepsi yang sempurna.7
3. Media
7
Bimo Walgio, Pengantar Psikologi Umum, ( Yogyakarta,2005) Hal.99
8
Pusat Bahasa Departemen pendidkan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta,2001) Hal.304
9
Fr. Louis Ma’luf Al-Yassu’i, Al-Munjid fii al-Lughah wa al-A’lam (Beirut: Dar Al
Masyrik, 1996), Hal.60
10
Suhendra Yusuf, Teori Terjemah Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan
Sosiolinguistik (Bandung: Mandar Maju, 1994), Hal. 8.
11
Nur Mufid, Buku Pintar Menerjemahkan Arab Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif,
2007), Hal. 6.
4
Kata Media Berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk Jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara tau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.12
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media pabila dipahami secara garis
besar adlah manusia, meteri atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat sisa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.13
4. Google Translate
C. Rumusan Masalah
12
Arif S. Sadiman,Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta,2006) Hal.3
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta,2010) Hal.3
14
Abdul Munip, Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa
Indonesia,(Yogyakarta,2009) Hal.. 28.
5
D. Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui
E. Kajian Pustaka
6
penggunaan layanan ini juga harus disertai dengan kesadaran akan
kelemahan mesin penerjemah secara umum. Apalagi penerjemahan
bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang memang keduanya
mempunyai perbedaan kaidah gramatikal yang sangat mendasar. Google
translate tidak mampu untuk menganalisa sebuah gramatika dan konteks
kalimat bacaan dari bahasa sumber (bahasa Arab) ke bahasa sasaran
(bahasa Indonesia), sehingga tidak mampu untuk menerjemahkan
dengan baik dan sesuai dengan gramatika bahasa sasaran. Kesalahan
yang terdapat dalam terjemahan google translate mencakup beberapa
aspek linguistik yaitu aspek morfologis, sintaksis, dan semantik. Google
translate juga tidak memiliki suatu jenis terjemahan yang jelas dan
konsisten. 15
2. Judul Skiripsi yang dilakukan oleh Novia Arifatun “KESALAHAN
PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INDONESIA KE BAHASA
ARAB MELALUI GOOGLE TRANSLATE (STUDI ANALISIS
SINTAKSIS)”. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
pelatihan penerjemahan teks bahasa Indonesia ke bahasa Arab
dengan menggunakan layanan google translate akan akurat jika bahasa
sumber diterjemahkan secara kata per kata ke bahasa sasaran. Dan
tidak memberikan terjemahan yang akurat jika teks diterjemahkan per
kalimat. Hasil analisis mendapatkan sejumlah kesalahan yang
mendominasi hasil penelitian. Peneliti mengklasifikasi kesalahan ke
dalam 7 kategori. Diantaranya: Kesalahan Nakirah ma‟rifat dengan 15
kesalahan, kesalahan mudzakar muannats 8 kesalahan, Penggunaan harf
bermakna13 kesalahan, kesalahan penggunaan dhomir 5 kesalahan,
kesalahan mufrad, mutsanna,jama‟ terdapat 5 kesalahan, kesalahan
i‟rob 5, dan kesalahan penggunaan fiil terdapat 6 kesalahan.
15
Jurnal Al Mi’yar Vol. 3, No. 1 April 2020
7
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faqih (Universtas Sebelas Maret
Surakarta 20202) dengan judul skripsi “PENGGUNAAN GOOGLE
TRANSLATE DALAM PENERJEMAHAN TEKS BAHASA ARAB
KE DALAM BAHASA INDONESIA ”. Dari hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa penggunaan mesin Google Translate dapat menjadi
solusi bagi akademisi untuk memahami teks secara keseluruhan
sehingga bisa menjadi solusi dalam memahami teks bahasa asing atau
literatur-literatur dalam bahasa asing, misalnya bahasa Arab. Namun,
para akademisi harus dapat memahami kedua struktur bahasa dan
budaya dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sama baiknya sehingga
kesalahan dalam memahami teks dapat diminimalisir dan bisa menjadi
solusi dalam memahami teks bahasa Arab. 16
16
Al Suniyat Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Bahasa Arab, Vol.1 No.2 Oktober 2018
8
F. Metode Penelitian
Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah yang diambil, maka
penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian empiris karena
penelitian ini berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan, yaitu
di STIT Darul Hijrah. Penelitian empiris atau yang biasa disebut penelitian
lapangan (field research) adalah penelitian yang menitiberatkan pada hasil
pengumpulan data dari informan yang telah ditentukan17.
17
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Rosda Karya, 2002),
Hal.135
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Hal. 310
9
b. Objek Penelitian
Media Google Translate
2. Data Dan Sumber Data
a. Data
Data yang digali dalam penelitian ini ada 2 macam, Data Primer dan
Data Sukender
1. Data Primer ( Pokok )
A. Observasi
B. Wawancara
C. Dokumentasi
2. Data Sekunder
A. Buku
B. Literatur
G. Sistematika Pembahasan
10
2. BAB II Landasan teori, meliputi :
teori-teori yang berhubungan dengan penelitian.
3. BAB III Metode penelitian, meliputi:
a. Jenis penelitian
b. Subjek dan objek penelitian
c. Data dan sumber data
d. Teknik pengumpulan data
e. Analisis data.
4. BAB IV Laporan hasil penelitian, meliputi:
a. Gambaran umum hasil penelitian
b. Penyajian data.
5. BAB V Penutup, berisi kesimpulan dan saran
11