Anda di halaman 1dari 14

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Secara etimologis , persepsi atau dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa
latin perception, dari percipere,yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli).1

Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu


informasi terhadap stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala selajutnya diproses oleh otak.2

Istilah Persepsi biasa digunakan untuk mengungkapkan tentang


pengalaman terhadap suatu benda ataupun suatu kejadian yang dialami. Persepsi
ini didefinikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data
indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita
dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.3

Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar


yang ditangkap oleh organ-organ bantunya ang kemudian masuk kedalam otak. Di

1
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011)
Hal.50
2
Sumanto, Psikologi Umum, ( Yogyakarta: CAPS ,2014) Hal.52
3
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perpektif Islam, (Jakarta:
Kencana, 2004) Hal.110
11

dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirya terwujud dalam sebuah
pemahaman.4
Bimo Walgito mengatakan persepsi adalah suatu proses yang didahului
oleh pengunderaan, yaitu merupakan diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indra atau atau disebut dengan proses sensoris. Proses itu tidak berhenti
begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi.5
Menurut William James persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita
peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indra kita, serta Sebagian lainnya
diperoleh dari pengolahan ingatan (memori) kita ( diolah Kembali berdasarkan
pengalaman yang kita miliki ).6

Dari beberapa pengertian persepsi di atas dapat di simpulkan bahwa


persepsi adalah tindakan penilaian dalam pemikiran seseorang setelah menerima
stimulus dari apa yang dirasakan oleh pancaindranya, stimulus tersebut kemudian
berkembang menjadi suatu pemikiran yang akhirnya membuat seseorang memiliki
suatu pandangan terkait suatu kasus tau kejadian yang tengah terjadi.

2. Jenis-jenis Persepsi

Menurut Irwanto, setelah individu melakukan interaksi dengan objek-


objek yang di persepsikan maka hasil persepsi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a. Persepsi Positif, Persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan (tahu


tidaknya atau kenal tidaknya) dan tanggapan yang diteruskan dengan upaya
pemanfaatan nya. Hal itu akan diteruskan dengan keaktifan atau menerima
dan mendukung terhadap objek yang dipersepsikan.
b. Persepsi Negatif, Persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan (tahu
tidaknya atau kenal tidaknya) dan tanggapan yang tidak selaras dengan objek
4
Sarlito W.Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) Hal.86
5
Bimo Walgito, Pengantar psikologi Umum , (Yogyakarta: Andi Offset, 2004) Hal.88
6
Sumanto, Psikologi Umum, ( Yogyakarta: CAPS ,2014) Hal.52
12

yang di persepsi. Hal itu akan diteruskan dengan kepasifan atau menolak dan
menentang terhadap objek yang dipersepsikan.7

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi itu baik yang positif
ataupun yang negatif akan selalu mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan
sebuah tindakan. Dan munculnya sebuah persepsi positif ataupun persepsi negatif
semua itu tergantung pada bagaimana cara individu menggambarkan segala
pengetahuannya tentang suatu objek yang dipersepsi.

3. Proses Terjadinya Persepsi


Dalam mempersepsikan sesutau ada beberapa komponen, dimana antara yang
satu dengan yang lainnya saling kait mengkait, saling menunjang, atau
merupakan suatu sistem, agar seseorang menyadari mengadakan persepsi. Untuk
itu ada beberapa syarat ang harus dipenuhi, Yaitu :

a. Adanya objek yang dipersepsi, objek yang menimbulkan stimulus yang


mengenai alat Indra atau reseptor.
b. Alat indra atau reseptor, objek merupakan alat untuk menerima stimulus, di
samping itu harus ada pada syaraf sensoris ang merupakan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu sebagai alat untuk mengadakan
respon diperlukan syaraf sensoris.
c. Adanya pengertian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
yang akan mengadakan persepsi tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi.8

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi


Persepsi memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi seperti adanya suatu
perhatian, kebutuhan, suatu Tindakan yang dilakukan, keputusan dan lain
sebagainya. Untuk itu adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi kita
paparkan disini, antara lain sebagai berikut :

7
Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT.Prehallindo,2002) Hal. 71
8
Bimo Walgito, Pengantar psikologi Umum , (Yogyakarta: Andi Offset, 2004) Hal.54
13

1) Perhatian ( Attention)
Perhatian adalah proses mental yang terjadi bila memusatkan diri hanya
pada salah satu indera,dan mengabaikan masukan melalui indera-indera
lainnya.9
Ada dua faktor yang menarik atau mempengaruhi perhatian yaitu
faktor eksternal (luar) dan Faktor Internal (dari dalam diri sendiri).
1. Faktor eksternal (luar) meliputi :
a. Intensitas stimuli. Seseorang akan lebih memberi perhatian pada stimuli
yang lebih menonjol dibandingkan stimuli-stimuli lainnya.
b. Gerakan. Stimuli yang bergerak akan lebih menarik perhatian
dibandingkan dengan yang lainnya .
c. Novelty. Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda dari
biasanya akan lebih dapat menarik perhatian .
d. Pengulangan. Sesuatu yang berulang akan lebih menarik perhatian .

2. Faktor Internal (dalam) Meliputi :


a. Faktor Biologis. Hal-hal yang sifatnya biologis mempengaruhi
perhatian seperti, jika kita lapar, kita akan memperhatikan deretan
restoran di mall dari pada toko baju.
b. Faktor sosiopsikologis. Seperti, kebiasaan, motif, kebutuhan dan
sebagainnya.10
2) Faktor Fungsional
Faktor Fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai
kerangka rujukan (Framed of Reference) . Faktor fungsional berasal dari
kebutuhan, pengalaman masa lampau, dan hal-hal yang termasuk apa yang
kita sebut sebagai faktor personal.
3) Faktor struktural
Faktor struktural semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan efek
syaraf yang ditimbulkannya pada system syaraf individu. Jika seseorang

9
Mardhiah Rubani, Psikologi Komunikasi, (Pekanbaru: UR Press,2011) hal.118
10
Mardhiah Rubani, Psikologi Komunikasi, (Pekanbaru: UR Press,2011) hal.118
14

ingin memhami suatu persitiwa, seseorang tersebut tidak dapat meneliti


fakta-fakta yang terpisah, harus memandangnya dalam hubungan
keseluruhan.11

B. Menerjemahkan

1. Pengertian Terjemah
Kata terjemah berasal dari bahasa Arab ‫ ترجمة‬yaitu menjelaskan bahasa
lain12 , atau memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
Terjemah secara luas diartikan sebagai seluruh kegiatan manusia dalam
mengalihkan seperangkat informasi berupa makna maupun pesan
(message) baik secara verbal maupun non-verbal yang berasal dari bahasa
sumber (source information) ke dalam informasi bahasa sasaran (target
information). 13

2. Macam macam Terjemah

Para ahli membedakan terjemahan ke dalam beberapa kategori.


Menurut Munip jenis dan ragam terjemahan dapat dikategorikan dalam dua
hal, yaitu menurut proses penerjemahan dan jenis naskah yang
diterjemahkan. Berdasarkan prosesnya Munip membaginya dalam dua hal
yaitu:

1) terjemahan yang berpihak pada teks bahasa sumber, dan

2) terjemahan yang berpihak kepada teks bahasa sasaran. 14


11
Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2005) Hal.52
Fr. Louis Ma’luf Al-Yassu’i, Al-Munjid fii al-Lughah wa al-A’lam (Beirut: Dar Al
12

Masyrik, 1996), Hal.60


13
Suhendra Yusuf, Teori Terjemah Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan
Sosiolinguistik (Bandung: Mandar Maju, 1994), Hal. 8.

14
Nur Mufid, Buku Pintar Menerjemahkan Arab Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif,
2007), Hal. 6.
15

3. Kriteria Terjemahan yang baik


Menurut Nababan, Kriteria terjemahan yang berkualitas hendaknya
meliputi tiga aspek utama, yaitu : aspek keakuratan,aspek keberterimaan, aspek
keterbacaan. Penjelasan ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aspek Keakuratan
Ini merupakan istilah yang digunakan untuk mengevaluasi hasil
terjemahan, guna melihat apakah teks sumber sudah sepadan dengan teks
sasaran. Kemudian akan ditinjau konsep kesepadanan dalam kesamaan
pesan yang terdapat dalam kedua teks tersebut. Penejermahan merupakan
pengungkapan Kembali pesan dalam Bahasa sumber ke dalam Bahasa
sasaran dengan menggunakan padanan yang terdekat dan wajar.
Penerjemahan diartikan sebagai suatu cara pengalihbahasaan
menyampaikan makna, pesan, atau amanat yang terkandung dalam bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran dengan padanan kata yang memiliki
makna serupa sesuai dengan maksud penulisnya agar dapat dipahami oleh
pembaca.ketepatan dalam menerjemahkan sebuah Bahasa sumber ke
dalam Bahasa sasaran membuat pembaca dengan mudah memahami apa
yang ingin disampaikan oleh penulis.15
b. Aspek Keterimaan
Hasil Terjemahan Merupakan aspek yang merujuk pada padanan
kaidah, norma, dan budaya dari Bahasa sumber terhadap Bahasa sasaran,
baik pada tatanan mikro maupun makro. Sebab, sebuah hasil terjemahan
yang baik hendaknya tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah, norma
serta budaya pada Bahasa sasaran. Kemampuan penerjemah ini tidak
hanya ditunjang oleh penguasaan terhadap Bahasa sumber, akan tetapi
juga harus memiliki kemampuan dalam memahami budaya dari Bahasa
sumber dalam menjelaskan ke dalam bahasa sasaran.
c. Aspek Keterbacaan

15
Husin dan Hatmiati,Budaya dalam Penerjemahan Bahasa, Al Mi’yar Jurnal Ilmiah
Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban 1 ,no.2 (14 Oktober 2018) Hal.46-47
16

Meliputi konteks penerjemahan pada teks sumber dan teks sasaran.


Sehingga, hasil terjemahan hendaknya mudah dibaca dan dipahami.16

4. Teknik Penerjemahan
Secara garis besar Teknik penerjemahan terbagi dalam tiga cara, yaitu :
a. Terjemah Harfiyyah
Terjemah Harfiyyah mengalih bahasakan bahasa (susunan dan
urutannya) ke dalam bahasa lain sesuai bunyi Bahasa tersebut, tidak
dikurangi tidak di tambah.
b. Terjemah Maknawiyyah atau Tafsiriyyah
Terjemah Maknawiyyah atau Tafsiriyyah adalah menerjemahkan
dari bahasa yang di alih bahasakan ke dalam bahasa lain dengan menitik
beratkan pada isi (makna) dan tujuan terjemahnya.
c. Terjemah Dinamis atau Gaya Bahasa Bebas
Terjemah dinamis atau gaya bahasa bebas adalah cara
menyampaikan isi amanah dalam bahasa sumber dengan ungkapan-
ungkapan yang lazim dengan Bahasa terjemahan. 17

C . Media
1. Pengertian Media
Kata Media Berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk Jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara tau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.18
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media pabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, meteri atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat sisa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.19

16
Nababan Nuraini dan Sumardiono, Penilaian Model Kualitas Terjemahan, (Surakarta:
Universitas Sebelas Maret,2012)
17
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung:Humaniora,2011)
Hal.182-183
18
Arif S. Sadiman,Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta,2006) Hal.3
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta,2010) Hal.3
17

2. Media online
Media online disebut juga dengan digital media adalah media yang tersaji
secara online di internet. Pengertian media online terbagi menjadi dua
pengertian yaitu secara umum dan khusus :

a. Pengertian Media Online secara umum


yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui
internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum
ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secara
online. Dengan pengertian media online secara umum ini, maka email,
mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (sosial
media) masuk dalam kategori media online.
b. Pengertian Media Online secara khusus
yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi
massa. Media adalah singkatan dari media komunikasi massa dalam
bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu
seperti publisitas dan periodisitas.20

Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk edia yang
berbasis telekomunikasi dan multimedia. Di dalamnya terdapat portal, website
(situs web), radio online, TV, pers online, mail online, dll , dengan
karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan
pemakai memanfaatkannya.

Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam
praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau
portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang
memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi
online dan berita didalamnya. Kontennya merupakan perpaduan layanan interaktif
yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian
20
M.Romli dan Asep Syamsul,Panduan Praktis Mengelola Media Online (Bandung:Nuansa
Cendekia, 2012) Hal.34
18

artikel, forum diskusi, dll. Atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya,
misalnya games, chat, kuis, dll. 21

D. Google Translate
1. Pengertian Google Translate
Mesin pencari Google dalam perkembangannya menyediakan berbagai
fasilitas tidak hanya sekedar mencari alamat web. Fasilitas itu antara lain
pencarian gambar, video, buku, hasil penelitian, beasiswa dan penerjemah yang
disebut Google penerjemah atau Google translate. Fasilitas ini pertama kali
dikembangkan oleh Google pada tahun 2007 dengan menggunakan sebuah
sistem yang disebut SYSTRAN. 22

2. Manfaat Google Translate

a. Sebagai Penerjemah atau Translator

Ini sebenarnya merupakan fungsi utama, yaitu sebagai translator online,


khususnya Google Translate Khususnya Indonesia Arab memang banyak
sekali digunakan dalam kegiatan terjemahan Arab Indonesia. Namun demikian,
dikarenakan pengembangan yang terus dilakukan oleh google terjemahan ini,
maka akan banyak sekali manfaat lain Google Translate gratis yang didapatkan
selain sebagai penerjemah atau translator.

b. Sebagai Kamus Online

Manfaat lain dari Google translate yaitu sebagai kamus online (Daring
“dalam jaringan) karena Ketika pemgguna mesin terjemahan ini melakukan

21
http://mediatajir.blogspot.com/2012/11/pengertian-media-online.html#

22
Abdul Munip, Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa
Indonesia,(Yogyakarta,2009) Hal.. 28.
19

penerjemahan perkata, maka secara otomatis, google translate akan


menampilkan beberapa pilihan hasil terjemahan kata sumber yang dimaksud di
dlam Bahasa sasaran.

c. Sebagai Tesaurus Online

Sebagau Tesaurus Online ditampilkan penggunaan tersebut. Sebagai Ejaan


tingkat kata Pemeriksaan Kegunaan Google Translate selain sebagai
penerjemah dan kamus online, juga dapat bermanfaat sebagai tesaurus atau
rujukan pilihan makna kata yang sama (sinonim kata) secara daring (online).
Selain ragam pilihan sinonim kata, juga di tampilkan tingkat penggunaan kata
tersebut.

d. Sebagai Pemeriksaan Ejaan

Google Translate selain sebagai penerjemah bahasa daring yaitu sebagai


pemeriksa ejaan kata yang muncul akibat salah ketik (typo). Sangat bermanfaat
sekali ketika ingin melakukan pemeriksaan ejaan Bahasa arab.

e. Sebagai Alat Belajar Pengucapan Kata Bahasa Asing

Bagi yang ingin belajar bahasa asing, misalnya yang ingin Belajar Bahasa
Inggris gratis, khususnya bagaimana cara pengucapan kata, google translate
dapat digunakan.

Berdasarkan informasi di atas, maka ada beberapa manfaat dari google


translate yang belum diketahui oleh para penggunanya. Sebagian besar pengguna
hanya menegetahui fungsi utamanya yaitu untuk menerjemah saja.23

3. Kelebihan dan Kekurangan Google Translate


a. Kelebihan
23
Hidya Maulida, Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Media google Translate
Sebagai Menerjemahkan materi Berbahasa Inggris,(Palangkaraya:Jurnal Saintekom,2017) Vol.7
No.1
20

sebagai sebuah layanan, Google translate mampu menerjemahkan kosa


kata dengan cepat. Banyak kata yang sebelumnya tidak ditemukan dalam
kamus maknanya dapat ditemukanpada google translate . dan juga
memungkingkan menerjemah ke berbagai Bahasa. Jadi, dengan adanya aplikasi
ini, sebernarnya mahasiswa berhemat kerena tidak perlu membeli kamus untuk
menerjemah ke suatu Bahasa. Selain untuk menerjemah fungsi utamanya ,
Google translate juga cara pengucapan yang benar dan juga google translate
cara mengaksesnya lebih mudah cukup bermodalkan internet saja sudah bisa
mengakses google translate. Ini merupakan kelebihan yang sangat
menguntungkan penggunanya jika dibandingkan dengan menggunakan kamus.

b. Kekurangan
Kekurangan Google Translate mempunyai kelemahan, system yang ada
padanya membuat google translate menerjemahkan kata perkata tanpa
mempertombangkan sruktur kata sehingga hasil terjemahan dari suatu
kalimat memiliki arti yang jauh berbeda di banding dengan pengertian
yang aslinya. Dengan ini google translate menerjemahkan kosakata jadi
sangat memungkinkan terjadi kesalahan jika yang diterjemahkan berupa
kalimat apalagi teks.

E. Peneliti Sebelumnya
Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban yang
dilakukan oleh Hidayatul Khoiriyah (Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an STIQ Amuntai)
dengan judul skripsi “ Kualitas hasil Terjemahan Google Translate dari Bahasa
arab ke Bahasa Indonesia.Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas, penggunaan google
translate sesungguhnya memberi banyak kemudahan pada seluruh penggunanya,
apalagi alasan ekonomis dan praktis semakin menjadikan layanan ini menjadi
penolong instan dalam menyelesaikan masalah terkait penerjemahan. Namun
21

penggunaan layanan ini juga harus disertai dengan kesadaran akan kelemahan
mesin penerjemah secara umum. Apalagi penerjemahan bahasa Arab ke dalam
bahasa Indonesia yang memang keduanya mempunyai perbedaan kaidah
gramatikal yang sangat mendasar. Google translate tidak mampu untuk
menganalisa sebuah gramatika dan konteks kalimat bacaan dari bahasa sumber
(bahasa Arab) ke bahasa sasaran (bahasa Indonesia), sehingga tidak mampu untuk
menerjemahkan dengan baik dan sesuai dengan gramatika bahasa sasaran.
Kesalahan yang terdapat dalam terjemahan google translate mencakup beberapa
aspek linguistik yaitu aspek morfologis, sintaksis, dan semantik. Google translate
juga tidak memiliki suatu jenis terjemahan yang jelas dan konsisten. 24

Judul Skiripsi yang dilakukan oleh Novia Arifatun “KESALAHAN


PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INDONESIA KE BAHASA ARAB
MELALUI GOOGLE TRANSLATE (STUDI ANALISIS SINTAKSIS)”. Dari
hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pelatihan penerjemahan teks
bahasa Indonesia ke bahasa Arab dengan menggunakan layanan google
translate akan akurat jika bahasa sumber diterjemahkan secara kata per kata
ke bahasa sasaran. Dan tidak memberikan terjemahan yang akurat jika teks
diterjemahkan per kalimat. Hasil analisis mendapatkan sejumlah kesalahan
yang mendominasi hasil penelitian. Peneliti mengklasifikasi kesalahan ke
dalam 7 kategori. Diantaranya: Kesalahan Nakirah ma‟rifat dengan 15
kesalahan, kesalahan mudzakar muannats 8 kesalahan, Penggunaan harf
bermakna13 kesalahan, kesalahan penggunaan dhomir 5 kesalahan, kesalahan
mufrad, mutsanna,jama‟ terdapat 5 kesalahan, kesalahan i‟rob 5, dan kesalahan
penggunaan fiil terdapat 6 kesalahan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faqih (Universtas Sebelas Maret


Surakarta 20202) dengan judul skripsi “PENGGUNAAN GOOGLE
TRANSLATE DALAM PENERJEMAHAN TEKS BAHASA ARAB KE

24
Jurnal Al Mi’yar Vol. 3, No. 1 April 2020
22

DALAM BAHASA INDONESIA ”. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa


penggunaan mesin Google Translate dapat menjadi solusi bagi akademisi untuk
memahami teks secara keseluruhan sehingga bisa menjadi solusi dalam
memahami teks bahasa asing atau literatur-literatur dalam bahasa asing, misalnya
bahasa Arab. Namun, para akademisi harus dapat memahami kedua struktur
bahasa dan budaya dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sama baiknya
sehingga kesalahan dalam memahami teks dapat diminimalisir dan bisa menjadi
solusi dalam memahami teks bahasa Arab. 25

Relevansi dari ketiga penelitian diatas dengan penelitian yang akan dikaji
adalah sama sama membahas tentang Penggunaan Media Google Translate
sebagai Penerjemahan Bahasa Arab Ke Bahasa Indonesia. Sedangkan
perbedaannya terletak pada fokusnya penelitian, penelitian yang dilakukan oleh
Hidayatul Khoiriyah, Novia Arifatun, dan Ahmad Faqih fokus pada Cara
Penggunaan Media Google Translate sebagai Penerjemahan Bahasa Arab Ke
Bahasa Indonesia, sedangkan peneliti lebih memfokuskan kepada Persepsi
Mahasiswa yang Alumni Pondok Pesantren yang Basicnya bisa bebahasa Arab
dan Mahasiswa Yang Non Alumni Pondok Pesantren terhadap Penggunaan Media
Google translate sebagai Penerjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Oleh karena itu, adanya persamaan tentang pembahasan Google Translate pada
penelitian terdahulu dan penelitian ini, maka peneliti berpendapat bahwa peneliti
ingin mengetahui Persepsi Mahasiswa STIT Darul Hijrah dalam Menerjemahkan
Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dengan Penggunaan Media Google Translate.

25
Al Suniyat Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Bahasa Arab, Vol.1 No.2 Oktober 2018
23

Anda mungkin juga menyukai