BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Secara etimologis , persepsi atau dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa
latin perception, dari percipere,yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli).1
1
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011)
Hal.50
2
Sumanto, Psikologi Umum, ( Yogyakarta: CAPS ,2014) Hal.52
3
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perpektif Islam, (Jakarta:
Kencana, 2004) Hal.110
11
dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirya terwujud dalam sebuah
pemahaman.4
Bimo Walgito mengatakan persepsi adalah suatu proses yang didahului
oleh pengunderaan, yaitu merupakan diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indra atau atau disebut dengan proses sensoris. Proses itu tidak berhenti
begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi.5
Menurut William James persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita
peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indra kita, serta Sebagian lainnya
diperoleh dari pengolahan ingatan (memori) kita ( diolah Kembali berdasarkan
pengalaman yang kita miliki ).6
2. Jenis-jenis Persepsi
yang di persepsi. Hal itu akan diteruskan dengan kepasifan atau menolak dan
menentang terhadap objek yang dipersepsikan.7
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi itu baik yang positif
ataupun yang negatif akan selalu mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan
sebuah tindakan. Dan munculnya sebuah persepsi positif ataupun persepsi negatif
semua itu tergantung pada bagaimana cara individu menggambarkan segala
pengetahuannya tentang suatu objek yang dipersepsi.
7
Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT.Prehallindo,2002) Hal. 71
8
Bimo Walgito, Pengantar psikologi Umum , (Yogyakarta: Andi Offset, 2004) Hal.54
13
1) Perhatian ( Attention)
Perhatian adalah proses mental yang terjadi bila memusatkan diri hanya
pada salah satu indera,dan mengabaikan masukan melalui indera-indera
lainnya.9
Ada dua faktor yang menarik atau mempengaruhi perhatian yaitu
faktor eksternal (luar) dan Faktor Internal (dari dalam diri sendiri).
1. Faktor eksternal (luar) meliputi :
a. Intensitas stimuli. Seseorang akan lebih memberi perhatian pada stimuli
yang lebih menonjol dibandingkan stimuli-stimuli lainnya.
b. Gerakan. Stimuli yang bergerak akan lebih menarik perhatian
dibandingkan dengan yang lainnya .
c. Novelty. Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda dari
biasanya akan lebih dapat menarik perhatian .
d. Pengulangan. Sesuatu yang berulang akan lebih menarik perhatian .
9
Mardhiah Rubani, Psikologi Komunikasi, (Pekanbaru: UR Press,2011) hal.118
10
Mardhiah Rubani, Psikologi Komunikasi, (Pekanbaru: UR Press,2011) hal.118
14
B. Menerjemahkan
1. Pengertian Terjemah
Kata terjemah berasal dari bahasa Arab ترجمةyaitu menjelaskan bahasa
lain12 , atau memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
Terjemah secara luas diartikan sebagai seluruh kegiatan manusia dalam
mengalihkan seperangkat informasi berupa makna maupun pesan
(message) baik secara verbal maupun non-verbal yang berasal dari bahasa
sumber (source information) ke dalam informasi bahasa sasaran (target
information). 13
14
Nur Mufid, Buku Pintar Menerjemahkan Arab Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif,
2007), Hal. 6.
15
15
Husin dan Hatmiati,Budaya dalam Penerjemahan Bahasa, Al Mi’yar Jurnal Ilmiah
Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban 1 ,no.2 (14 Oktober 2018) Hal.46-47
16
4. Teknik Penerjemahan
Secara garis besar Teknik penerjemahan terbagi dalam tiga cara, yaitu :
a. Terjemah Harfiyyah
Terjemah Harfiyyah mengalih bahasakan bahasa (susunan dan
urutannya) ke dalam bahasa lain sesuai bunyi Bahasa tersebut, tidak
dikurangi tidak di tambah.
b. Terjemah Maknawiyyah atau Tafsiriyyah
Terjemah Maknawiyyah atau Tafsiriyyah adalah menerjemahkan
dari bahasa yang di alih bahasakan ke dalam bahasa lain dengan menitik
beratkan pada isi (makna) dan tujuan terjemahnya.
c. Terjemah Dinamis atau Gaya Bahasa Bebas
Terjemah dinamis atau gaya bahasa bebas adalah cara
menyampaikan isi amanah dalam bahasa sumber dengan ungkapan-
ungkapan yang lazim dengan Bahasa terjemahan. 17
C . Media
1. Pengertian Media
Kata Media Berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk Jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara tau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.18
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media pabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, meteri atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat sisa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.19
16
Nababan Nuraini dan Sumardiono, Penilaian Model Kualitas Terjemahan, (Surakarta:
Universitas Sebelas Maret,2012)
17
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung:Humaniora,2011)
Hal.182-183
18
Arif S. Sadiman,Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta,2006) Hal.3
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta,2010) Hal.3
17
2. Media online
Media online disebut juga dengan digital media adalah media yang tersaji
secara online di internet. Pengertian media online terbagi menjadi dua
pengertian yaitu secara umum dan khusus :
Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk edia yang
berbasis telekomunikasi dan multimedia. Di dalamnya terdapat portal, website
(situs web), radio online, TV, pers online, mail online, dll , dengan
karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan
pemakai memanfaatkannya.
Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam
praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau
portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang
memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi
online dan berita didalamnya. Kontennya merupakan perpaduan layanan interaktif
yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian
20
M.Romli dan Asep Syamsul,Panduan Praktis Mengelola Media Online (Bandung:Nuansa
Cendekia, 2012) Hal.34
18
artikel, forum diskusi, dll. Atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya,
misalnya games, chat, kuis, dll. 21
D. Google Translate
1. Pengertian Google Translate
Mesin pencari Google dalam perkembangannya menyediakan berbagai
fasilitas tidak hanya sekedar mencari alamat web. Fasilitas itu antara lain
pencarian gambar, video, buku, hasil penelitian, beasiswa dan penerjemah yang
disebut Google penerjemah atau Google translate. Fasilitas ini pertama kali
dikembangkan oleh Google pada tahun 2007 dengan menggunakan sebuah
sistem yang disebut SYSTRAN. 22
Manfaat lain dari Google translate yaitu sebagai kamus online (Daring
“dalam jaringan) karena Ketika pemgguna mesin terjemahan ini melakukan
21
http://mediatajir.blogspot.com/2012/11/pengertian-media-online.html#
22
Abdul Munip, Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa
Indonesia,(Yogyakarta,2009) Hal.. 28.
19
Bagi yang ingin belajar bahasa asing, misalnya yang ingin Belajar Bahasa
Inggris gratis, khususnya bagaimana cara pengucapan kata, google translate
dapat digunakan.
b. Kekurangan
Kekurangan Google Translate mempunyai kelemahan, system yang ada
padanya membuat google translate menerjemahkan kata perkata tanpa
mempertombangkan sruktur kata sehingga hasil terjemahan dari suatu
kalimat memiliki arti yang jauh berbeda di banding dengan pengertian
yang aslinya. Dengan ini google translate menerjemahkan kosakata jadi
sangat memungkinkan terjadi kesalahan jika yang diterjemahkan berupa
kalimat apalagi teks.
E. Peneliti Sebelumnya
Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban yang
dilakukan oleh Hidayatul Khoiriyah (Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an STIQ Amuntai)
dengan judul skripsi “ Kualitas hasil Terjemahan Google Translate dari Bahasa
arab ke Bahasa Indonesia.Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas, penggunaan google
translate sesungguhnya memberi banyak kemudahan pada seluruh penggunanya,
apalagi alasan ekonomis dan praktis semakin menjadikan layanan ini menjadi
penolong instan dalam menyelesaikan masalah terkait penerjemahan. Namun
21
penggunaan layanan ini juga harus disertai dengan kesadaran akan kelemahan
mesin penerjemah secara umum. Apalagi penerjemahan bahasa Arab ke dalam
bahasa Indonesia yang memang keduanya mempunyai perbedaan kaidah
gramatikal yang sangat mendasar. Google translate tidak mampu untuk
menganalisa sebuah gramatika dan konteks kalimat bacaan dari bahasa sumber
(bahasa Arab) ke bahasa sasaran (bahasa Indonesia), sehingga tidak mampu untuk
menerjemahkan dengan baik dan sesuai dengan gramatika bahasa sasaran.
Kesalahan yang terdapat dalam terjemahan google translate mencakup beberapa
aspek linguistik yaitu aspek morfologis, sintaksis, dan semantik. Google translate
juga tidak memiliki suatu jenis terjemahan yang jelas dan konsisten. 24
24
Jurnal Al Mi’yar Vol. 3, No. 1 April 2020
22
Relevansi dari ketiga penelitian diatas dengan penelitian yang akan dikaji
adalah sama sama membahas tentang Penggunaan Media Google Translate
sebagai Penerjemahan Bahasa Arab Ke Bahasa Indonesia. Sedangkan
perbedaannya terletak pada fokusnya penelitian, penelitian yang dilakukan oleh
Hidayatul Khoiriyah, Novia Arifatun, dan Ahmad Faqih fokus pada Cara
Penggunaan Media Google Translate sebagai Penerjemahan Bahasa Arab Ke
Bahasa Indonesia, sedangkan peneliti lebih memfokuskan kepada Persepsi
Mahasiswa yang Alumni Pondok Pesantren yang Basicnya bisa bebahasa Arab
dan Mahasiswa Yang Non Alumni Pondok Pesantren terhadap Penggunaan Media
Google translate sebagai Penerjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Oleh karena itu, adanya persamaan tentang pembahasan Google Translate pada
penelitian terdahulu dan penelitian ini, maka peneliti berpendapat bahwa peneliti
ingin mengetahui Persepsi Mahasiswa STIT Darul Hijrah dalam Menerjemahkan
Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dengan Penggunaan Media Google Translate.
25
Al Suniyat Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Bahasa Arab, Vol.1 No.2 Oktober 2018
23