atau shame culture yang kita kenal sebagai budaya menyalahkan,
menuntut individu untuk melakukan kinerja yang sempurna serta bertanggung jawab penuh atas kinerja yang dilakukannya. Individu yang melakukan kesalahan akan difokuskan pada kelemahannya sehingga berakibat buruk pada kenyamanan dalam berkerja, melewatkan kesempatan untuk belajar dan mengimplementasikan perubahan serta penurunan laporan insiden baik individu maupun tim
Terciptanya budaya keselamatan pasien yang aman di fasilitas kesehatan
dapat dicapai dengan kinerja yang sempurna melalui pendidikan, profesionalisme, serta menjaga kewaspadaan keselamatan yang tepat. Membangun dan menerapkan budaya keselamatan pasien yang aman dapat dicapai dengan transparansi dan menerapkan tranparansi yang cerdas untuk perubahan di dalam budaya itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien memanfaatkan kekuatan transparansi untuk meningkatkan penggunaan sumber daya untuk menurunkan angka kematian.
Perawatan yang berpusat pada pasien merupakan kualitas hubungan pribadi,
profesional dan organisasi. Tidak hanya pasien peran keluarga juga penting untuk media penghubung Antara rumah sakit dan masyarakat.sebagai upaya promosi perawatan. Perawatam yang berpusat pada pasien dapat membantu pasien menjadi lebih aktif dalam konsultasi tentang kesehatannya. Hal tersebut melatih dan membiasakan tenaga kesehatan untuk menjadi lebih penuh perhatian, informatif, dan empatik serta mengubah peran tenaga kesehatan menjadi kemitraan, solidaritas, empati, dan kolaborasi . Sebaiknya tidak ada budaya menyalahkan dalam pelayanan kesehatan, karena berpengaruh dalam kinerja pegawai serta berpengaruh dalam evaluasi keselamatan pasien.