Anda di halaman 1dari 4

RESUME KKL PT.

ASAHIMAS CHEMICAL

PT. Asahimas Chemical (ASC) merupakan perusahaan Alkali Vinil


Klorida yang terletak di Cilegon, Banten. Perusahaan ini memiliki tiga pabrik
yang dibangun di komplek produksi yang luasnya mencapai 91 hektar. PT.
Asahimas Chemical mempunyai komoditi utama berupa PVC dan Caustic Soda.
Selain itu, ASC juga memproduksi EDC/VCM (Vinyl Chloride Monomer), dan
juga Natrium Hipoklorit. PT. Asahimas Chemical mempunyai gambaran proses
umum, dimulai dari proses Klor Alkali menghasilkan Kaustik Soda, kemudian
proses VCM, dan proses PVC melalui proses polimerisasi dari VCM.
Proses klor alkali melibatkan proses elektrolisa larutan garam Natrium
Clorida di dalam suatu sel membrane, menghasilkan produk-produk berupa gas
klorin, soda api, dan gas hydrogen. Dalam sel membran tersebut, ruang anoda dan
ruang katoda dipisahkan oleh suatu membrane yang dapat dilalui oleh kation.
Larutan garam Natrium Klorida jenuh yang mengandung ion-ion Na+ dan
Cadialirkan ke dalam ruang anoda. Suatu arus searah kemudian dialirkan melalui
sel tersebut. Dalam proses EDC, etilen diklorinasi untuk menghasilkan etilen
diklorida. Etilen diklorida kemudian dicracking (dipanaskan tanpa paparan
oksigen) untuk menghasilkan vinil klorida dari asam klorida, Kemudian pada
proses Oxy-Chlorination, etilen, asam klorida yang dihasilkan direaksikan untuk
menghasilkan etilen diklorida.
Dalam suatu proses polimerisasi suspense, sejumlah air bebas mineral
dialirkan ke dalam suatu reactor, kemudian ditambahkan juga bahan-bahan lain
berupa inisiator, buffer dan zat pensuspensi. VCM yang ada dialirkan ke dalam
reactor. Reaktor kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu reaksi polimerisasi
sehingga mengaktivasi inisiator untuk memulai reaksi polimerisasi. Panas yang
dihasilkan harus diserap oleh air pendingin yang dialirkan di dalam jaket reactor.
Di akhir reaksi polimerisasi, slurry PVC dialirkan keluar dari reactor dan
kandungan VCM yang tersisa dalam partikel PVC dipisahkan dalam suatu kolom
stripping. Slurry PVC kemudian disentrifugasi guna memisahkan sebagian besar
kandungan air dari resin PVC, sehingga didapat resin PVC yang hanya
mengandung sangat sedikit air. Resin PVC ini selanjutnya di-dryer agar
menghasilkan resin PVC kering.
Proses ASC Chlor Alkali menggunakan teknologi membran penukar
kation, yang merupakan teknologi chlor alkali paling canggih, sangat efisien dan
paling ramah lingkungan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi yang
memenuhi berbagai aplikasi yang menuntut. Proses klor alkali melibatkan
elektrolisis larutan natrium klorida (larutan NaCl atau air garam) dalam sel
membran yang menghasilkan klorin (Cl2 ) dan produk sampingnya soda api
(natrium hidroksida, NaOH) dan gas hidrogen (H2 ). Dalam sel membran, ruang
anoda dan ruang katoda dipisahkan oleh membran permeabel kation. Air garam
jenuh (larutan NaCl) yang terdiri dari ion Na +  dan Cl –  diumpankan ke ruang
anoda.
Arus DC dilewatkan melalui sel. Di anoda, ion klorida (Cl – ) dalam larutan air
garam (NaCl) dioksidasi menjadi klorin (Cl 2 ):
2 NaCl ( aq ) + 2 H 2 O ( l ) → 2 NaOH ( aq ) + Cl 2  ( g ) + 2 H +    + 2 e –
Dan di katoda, ion hidrogen (H + ) dalam air direduksi menjadi hidrogen gas
(H 2 ):
2H+   +2e –   →H 2  ( g )
Membran permeabel ion di bagian tengah sel berperan penting untuk
memungkinkan ion natrium (Na + ) di ruang anoda untuk lolos ke ruang katoda di
mana mereka bereaksi dengan ion hidroksida (OH – ) untuk menghasilkan soda
api (NaOH).
Reaksi keseluruhan untuk elektrolisis air garam adalah sebagai berikut:
            2NaCl ( aq ) + 2H 2 O ( l ) → Cl 2  ( g ) + H 2  ( g ) + 2NaOH ( aq )
Produk lain, natrium hipoklorit (NaClO) dihasilkan ketika klorin (Cl 2 )
direaksikan dengan soda api ( NaOH).
Cl 2  +2NaOH→NaCl+NaClO+H 2 O
Karena sifat korosif dari klorin yang dihasilkan, anoda harus terbuat dari logam
non-reaktif seperti titanium, sedangkan katoda dapat dibuat dari Nikel
Proses yang berlangsung pada EDC dan VCM Plant ini juga merupakan
proses continous. Pada seksi pertama Etilen di-klorida (EDC) dihasilkan dari
Klorinasi langsung (Direct Chlorination) Etilen di dalam phase cair dan pada seksi
kedua melalui Oxychlorination. Kedua reaksi tersebut adalah reaksi eksotermis.
EDC yang terbentuk dari kedua proses di atas lalu dimurnikan melalui tahapan
distilasi (distilasi EDC). Pada seksi ketiga EDC direngkah (Cracked) membentuk
VCM dan HCl dengan konversi 50-55%. Reaksi perengkahan ini adalah reaksi
endotermis. EDC yang tidak bereaksi (tidak terkonversi menjadi VCM)
dipisahkan dalam unit distilasi VCM. VCM disimpan di dalam tangki dan HCl
dikembalikan ke unit Oksiklorinasi sedangkan EDC yang tidak bereaksi
dikembalikan ke dalam seksi pemurnian EDC (distilasi EDC).

Proses Klorinasi langsung (Direct Chlorination)


Dalam proses Klorinasi langsung EDC dihasilkan melalui reaksi antara
Etilen dan khlorin dalam phase EDC cair, melalui reaksi:

Proses Oksiklorinasi (Oxychlorination)


Dalam proses oksiklorinasi, EDC dihasilkan melalui reaksi antara etilen,
oksigen dan HCl. HCl didapatkan dari perengkahan VCM. Reaksi berlangsung
secara eksotermal dengan menggunakan katalis Alumina Tembaga klorida
(Copper Chloride Alumina) dalam reaktor fluidaisasi. Reaksi berlangsung pada
suhu 200- 300℃, sebagai berikut:

Reaksi antara gas Etilen, oksigen dan HCl berlangsung di dalam reaktor
berkatalis padat yang terfluidisasi. Gas tersebut diumpankan melalui bagian dasar
reaktor dengan menggunakan distributor gas yang didesain secara khusus. Panas
reaksi digunakan untuk menghasilkan uap panas (steam). Steam ini kemudian
digunakan pada seksi yang lain sebagai media pemanas. Gas hasil reaksi
dilewatkan melalui cyclone untuk memisahkan partikel katalis dan gas EDC,
dimana partikelpartikel padat dikembalikan lagi ke dalam reaktor. Gas kemudian
didinginkan secara mendadak (quenching), dan produk EDC akan meninggalkan
quencher melalui bagian atas, kemudian di kondensasi dan dinetralisasi. Hasil dari
proses ini dinamakan Crude EDC. Untuk pemurniannya Crude EDC ini
dikirimkan ke unit distilasi EDC.

Proses Perengkahan EDC


EDC kemudian dikirimkan ke seksi VCM plant untuk diproses selanjutnya
dengan o pemecahan rantai sehingga terbentuk VCM dan HCl. Reaksi terjadi pada
±500 C. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan bahan bakar LPG dan gas
Hidrogen. EDC direngkah (Cracked) membentuk VCM dan HCl dengan konversi
50- 55% terhadap EDC. EDC yang tidak bereaksi dipisahkan dalam unit distilasi
VCM. VCM disimpan di dalam tangki dan HCl dikembalikan ke dalam unit
Oksiklorinasi sedangkan EDC yang tidak bereaksi dikembalikan ke dalam seksi
distilasi EDC. Sebagian HCl gas juga dikirimkan ke HCl plant untuk dijadikan
HCl 33% Wt. Di ASC terdapat 3 unit HCl plant; 2 unit di C/A plant dan 1 unit di
VCM plant.

Anda mungkin juga menyukai