PENDAHULUAN
Istilah narkoba umumnya digunakan oleh para penegak hukum seperti BNN
dan Polisi. Sedangkan istilah Napza umumnya digunakan oleh para praktisi
kesehatan.
1
1.3. TUJUAN
1.4. MANFAAT
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Narkotika
Narkotika adalah zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang
menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa
pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya
khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia
medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
1) Narkotika golongan I
3
2) Narkotika golongan II
Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
2. Psikotropika
adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yangmemiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yangmenyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika
digolongkanlagi menjadi 4 kelompok adalah :
1) Psikotropika golongan I
2) Psikotropika golongan II
4
3) Psikotropika golongan III
Contoh : lumibal, buprenorsina, danfleenitrazepam.
4) Psikotropika golongan IV
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang
dapatmenimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
1) Rokok.
3) Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.,
5
Untuk tampak dewasa.
Untuk memberontak.
Untuk bereksperimen dan memperoleh pengalaman baru.
Ikatan dengan komunitas atau gen
Faktor Obatnya/Zat, dengan meyakini bahwa obat bisa membantu menumbuhkan
rasa percayam diri dan mampu mengurangi beban atau stress yang dialami.
Hubungan keluarga yang tidak harmonis, broken home, dan adanya penggunakan
narkoba oleh anggota keluarga lainnya.
Pengaruh Teman, sangat berpengaruh pada seseorang. Jika seseorang memilih
teman yang menggunakan narkoba maka seorang itupun ikut menggunakannya. Juga
adanya tekanan, ancaman akan dikucilkan dan lainnya dari teman jika kita ingin
berhenti mengonsumsinya.
Pendidikan, kurangnya pendidikan ilmu dan agama sehingga anak menyimpang
pada perbuatan yang tidak baik seperti narkoba.
6
Untuk penanggulangan penyalahgunaan narkoba diperlukan upaya yang terpadu dan
komprenhensif yang meliputi upaya preventif, represif, terapi dan rehabilitasi
Penyebab terjadinya
1) Promotif
Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif atau program
pembinaan. Pada program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah para anggota
masyarakat yang belum memakai atau bahkan belum mengenal narkoba sama sekali.
Prinsip yang dijalani oleh program ini adalah dengan meningkatkan peranan dan
kegitanan masyarakat agar kelompok ini menjadi lebih sejahtera secara nyata
sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir untuk memperoleh
kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba. Bentuk program yang ditawrkan
antara lain pelatihan, dialog interaktif dan lainnya pada kelompok belajar, kelompok
olah raga, seni budaya, atau kelompok usaha. Pelaku program yang sebenarnya paling
tepat adalah lembaga-lembaga masyarakat yang difasilitasi dan diawasi oleh
pemerintah.
2) Preventif
Program promotif ini disebut juga sebagai program pencegahan dimana program ini
ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah mengenal narkoba
agar mereka mengetahui tentang seluk beluk narkoba sehingga mereka menjadi tidak
tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini selain dilakukan oleh pemerintah,
juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah instansi dan institusi lain termasuk
lembaga-lembaga profesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan,
organisasi masyarakat dan lainnya. Bentuk dan agenda kegiatan dalam program
preventif ini:
7
a. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba.
3) Kuratif
Program ini juga dikenal dengan program pengobatan dimana program ini ditujukan
kepada para peakai narkoba.Tujuan dari program ini adalah mebantu mengobati
ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba,
sekaligus menghentikan peakaian narkoba.Tidak sembarang pihak dapat mengobati
pemakai narkoba ini, hanya dokter yang telah mempelajari narkoba secara khususlah
yang diperbolehkan mengobati dan menyembuhkan pemakai narkoba ini.Pngobatan
ini sangat rumit dan dibutuhkan kesabaran dala menjalaninya.Kunci keberhasilan
pengobatan ini adalah kerjasama yang baik antara dokter, pasien dan keluarganya.
4) Rehabilitatif
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang
ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama menjalani program kuratif.
Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas dari penyakit yang ikut
menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba. Kerusakan fisik, kerusakan
mental dan penyakit bawaan macam HIV/AIDS biasanya ikut menghampiri para
pemakai narkoba. Itulah sebabnya mengapa pengobatan narkoba tanpa program
rehabilitasi tidaklah bermanfaat. Setelah sembuh masih banyak masalah yang harus
dihadapi oleh bekas pemakai tersebut, yang terburuk adalah para penderita akan
merasa putus asa setelah dirinya tahu telah terjangit penyakit macam HIV/AIDS dan
lebih memilih untuk mengakhiri dirinya sendiri. Cara yang paling banyak dilakukan
dalam upaya bunuh diri ini adalah dengan cara menyuntikkan dosis obat dalam jumlah
berlebihan yang mengakibatkan pemakai mengalami Over Dosis (OD). Cara lain yang
8
biasa digunakan untuk bunuh diri dalah dengan melompat dari ketinggian,
membenturkan kepala ke tembok atau sengaja melempar dirinya untuk ditbrakkan
pada kendaraaan yang sedang lewat. Banyak upaya pemulihan namun
keberhasilannya sendiri sangat bergantung pada sikap profesionalisme lembaga yang
menangani program rehabilitasi ini, kesadaran dan kesungguhan penderita untuk
sembuh serta dukungan kerja sama antara penderita, keluarga dan lembaga.
5) Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar,
pengedar dan pemakai narkoba secara hukum.Program ini merupakan instansi
peerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi aupun
distribusi narkoba.Selain itu juga berupa penindakan terhadap pemakai yang
melanggar undang-undang tentang narkoba. Instansi yang terkain dengan program ini
antara lain polisi, Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM), Imigrasi, Bea Cukai, Kejaksaan, Pengadilan. Begitu luasnya jangkauan
peredaran gelap narkoba ini tentu diharapkan peran serta masyarakat, termasuk LSM
dan lembaga kemasyarakatan lain untuk berpartisipasi membantu para aparat terkait
tersebut Masyarakat juga harus berpartisipasi, paling tidak melaporkan segala hal
yang berhubungan dengan kegiatan yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba
dilingkungannya. Untuk memudahkan partisipasi masyarakat tersebut, polisi harus
ikut aktif menggalakkan pesan dan ajakan untuk melapor ke polisi bila melihat
kegiatan penyalahgunaan narkoba.Cantumkan pula nomor dan alamat yang bisa
dihubungi sehingga masyarakat tidak kebingungan bila hendak melapor.
Peran keluarga dan lingkungan berpengaruh besar dalam mencegah kaum remaja
terlibat penggunaan dan penyalahgunaan narkoba.
Kondisi psikologis remaja yang belum stabil sangat mudah bagi mereka terpengaruh
untuk mencoba narkoba tanpa mengetahui akibat penyalahgunaan barang tersebut.
Peran orang tua, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta peran guru di sekolah dapat
membatasi para remaja untuk mencoba barang berbahaya tersebut. Lebih lanjut Arti
Juwita mengatakan, dalam pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba masyarakat
juga bisa melakukan perannya dan ada aturan hukum yang mendasarinya Pasal 54
Undang undang 5/9 tentang psikotropika.
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Narkoba adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi manusia, khususnya
remaja dan anak-anak. Remaja dan anak-anak perlu dibina luar dan dalam agar
mereka tidak terjerumus ke dalam narkoba. Orang tua sangat berperan penting
dalam menjaga pergaulan anaknya dari narkoba. Narkoba bisa menghancurkan
masa depan siapa saja yang menggunakannya. Oleh karena itu perlu sedini
mungkin kita sebagai warga negara Indonesia peduli akan masa depan bangsa
kita ini yang darurat akan narkoba.
10