Kelompok : 20-MP1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JL. LETJEND SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH
JAKARTA 10510
TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574
DAFTAR ISI
Skenario...............................................................................................................................................3
Kata Sulit.............................................................................................................................................3
Brainstorming......................................................................................................................................3
Hipotesa................................................................................................................................................4
LO 1. Memahami dan mempelajari tumor dan neoplasia................................................................5
1.1 Definisi........................................................................................................................................5
1.2 Klasifikasi...................................................................................................................................5
1.3 Nomenklatur..............................................................................................................................7
1.4 Penyebab....................................................................................................................................8
1.5 Karakteristik............................................................................................................................11
1.6 Gambaran Klinis.....................................................................................................................12
LO 2. Memahami dan mempelajari diagnosis tumor dan kanker.................................................13
LO 3. Memahami dan mempelajari pencegahan dan pengobatan................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................22
Skenario
BENJOLAN PADA LENGAN
Seorang laki-laki 30 tahun, berobat ke Puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan pada
lengan atas kanan yang diketahuinya sejak 4 bulan yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan
oleh dokter Puskesmas, benjolan tersebut dinyatakan sebagai tumor. Pasien dirujuk ke Bagian
Bedah RS, yang kemudian untuk diagnosis pasti dilakukan biopsi benjolan tersebut dan
jaringan hasil biopsi dikirim ke Bagian Patologi Anatomi. Hasil pemeriksaan PA jaringan
biopsi adalah neoplasia jinak yang berasal dari sel liposit dan dokter bedah melakukan
operasi.
Kata Sulit:
1. Neoplasia: pertumbuhan sel baru yang abnormal dibandingkan sel sekitarnya
2. Sel liposit: sel lemak atau sel penyimpanan lemak pada hati.
3. Biopsi: sebuah prosedur medis yang digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan
pada jaringan tubuh dengan menggunakan mikroskop
4. Tumor: pembengkakan, salah satu tanda utama perandangan, pembesaran abnormal
5. Patalogi anatomi: spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit
berdasarkan pada pemeriksaan kasar.
6. Operasi: semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan
membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani.
Brainstorming:
1. apa saja yang menyebabkan tumor?
Genetik, karsinogen, radiasi, virus.
2. Apa saja jenis biopsi?
Biopsi sumsum tulang, biopsi endoskopi, biopsi jarum.
3. Kenapa harus biopsi terlebih dahulu sebelum melakukan operasi?
Untuk diambil sampelnya lalu akan diperiksa di lab, untuk menentukan jenis
tumornya.
4. Apa tujuan dari biopsi?
Untuk menegakkan diagnosis bahwa seseorang memiliki tumor jinak atau tumor
ganas.
5. Apakah neoplasia jinak dapat berubah menjadi ganas? Bagaimana
mekanismenya?
Bisa, apabila neoplasia terus membelah, sel kanker membutuhkan nutrisi yang
banyak, melakukan angiogenesis, invasi, dan metastasis. Kurang kemapuan
berdiferensiasi.
6. Apa ciri-ciri neoplasia?
Tumbuh lambat, tidak infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh
7. Apa klasifikasi neoplasia?
Lipoma, berasal dari sel lemak
Adenoma, dari kelenjar atau jaringan
Hemamioma, penumpukan pembuluh darah
Fibroma, pada jaringan ikat atau serat
Keloid, pada jaringan parut
Karsinoma, jaringan epitel
8. Mengapa diperlukan pemeriksaan patalogi anatomi?
Untuk mengetahui tumor jinak atau ganas secara makroskopis dan mikroskopis.
9. Bagaimana mendiagnosis tumor?
Tes urin atau tes darah, menggunakan MRI dan Ct scan, dan juga biopsi.
Hipotesa:
Tumor adalah benjolan yang tidak normal, dan tidak hilang dalam waktu lama dan terus
tumbuh membesar. Tumor dibagi menjadi 2 yaitu, tumor ganas dan tumor jinak. Tumor ganas
dan tumor jinak memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda. Penyebab dari tumor biasanya
karna genetik, karsinogen, radiasi, virus. Mendiagnosa tumor dapat dilakukan dengan cara tes
urin atau tes darah, menggunakan MRI dan Ct scan, dan juga biopsi.
Hasil Sasaran Belajar
ISTILAH DEFINISI
Tumor suatu pertumbuhan sel –sel tubuh yang tumbuh berlebihan dan
biasanya tidak memiliki fungsi bagi tubuh kita. Tumor dapat
bersifat benigna (jinak) atau maligna (ganas)
1.2 Klasifikasi
Antara berbagai macam tumor, pembagian neoplasma menjadi jinak dan ganas didasarkan
pada potensi manifestasi klinis.
Tumor disebut jinak apabila gambaran mikroskopik dan makro- skopik tidak
membahayakan, memberi kesan bahwa tumor tersebut akan tetap terlokasi dan dapat
dilakukan pengangkatan dengan tindakan bedah lokal; pasien umumnya dapat
bertahan. Catatan tumor jinak disamping memberikan keluhan sebagai benjolan
setempat, tetapi dapat menyebabkan penyakit yang serius.
Tumor ganas disebut dalam kelompok kanker, berasal dari kata Latin "kepiting"
karena sifatnya yang melekat erat dipermukaan tempat tumor itu berada, mirip sifat
kepiting. Ganas, pada neoplasma, menyatakan bahwa lesi dapat menginvasi dan
merusak struktur disekitarnya dan menyebar ke tempat jauh (metastasis) serta
menyebabkan kematian. Tidak semua kanker bersifat fatal. Kadang-kadang yang
paling agresif termasuk yang paling dapat disembuhkan, tetapi sebutan ganas
menandakan bendera merah.
Semua tumor, jinak atau ganas, mempunyai dua komponen dasar:(1) parenkim, terdiri
atas sel yang telah mengalami transformasi atau sel neoplastik, dan (2) stroma
penunjang non-neoplastik yang berasal dari pejamu, terdiri atas jaringan ikat,
pembuluh darah, dan sel radang yang berasal dari pejamu.
Intermediate
mempunyai sifat invasif lokal tetapi kemampuan
metastasisnya kecil.
Tumor ganas derajat rendah Ca sel basal kulit.
2. Sel pluripoten
Dapat berdiferensiasi ke dalam berbagai jenis sel-sel dan jenis struktur alat tubuh.
Biasanya disebut embrioma atau blastoma, misalnya retinoblastoma, hepatoblastoma,
embryonal rhabdomyosarcoma
3) Faktor perilaku/gaya hidup, diantaranya yaitu merokok, pola makan yang tidak
sehat, mengkonsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik
a) Merokok memiliki risiko kanker karena rokok dan asap rokok memiliki banyak
bahan kimia yang merusak DNA.
b) Pola makan yang tidak sehat
c) Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan,
kerongkongan, laring, hati, dan payudara
Kurang aktivitas fisik (Kementerian Kesehatan RI, 2015; National Cancer Institute, 2015).
1.5 Karakteristik
Karakteristik Tumor Jinak Tumor Ganas
Diferensiasi Berdiferensiasi baik; struktur Sebagian tidak
mungkin khas jaringan asal memperlihatkan diferensiasi
(diferensiasi buruk); struktur
sering tidak khas
Laju pertumbuhan Biasanya progresif dan Tidak terduga dan mungkin
lambat; mungkin berhenti cepat atau lambat; gambaran
tumbuh atau menciut; mitolitik mungkin banyak dan
gambaran mitolitik jarang dan abnormal
normal
Invasi lokal Biasanya kohesif (melekat), Invasif lokal, menginfiltrasi
massa berbatas tegas jaringan normal di sekitarnya;
(terdapat kapsul) yang tidak kadang-kadang mungkin
menginvasi atau tampak kohesif dan ekspansif.
menginfiltrasi jaringan
normal di sekitarnya
Metastasis Tidak ada (tetap di lokasi Sering di temukan; semakin
asal) besar ukuran dan semakin
kurang berdierensiasi;
semakin kemungkinan
metastasis (metastasis ke
tempat jauh)
Neoplasma ganas akan menyebar melalui tiga cara antara lain :
Mengalir melalui dinding rongga pembuluh
Hal ini terjadi apabila neoplasma menginvasi rongga tubuh
Penyebaran limfatik (limfogen)
Penyebaran melalui sistem limfatik; cara penyebaran lebih sering dijumpai pada
karsinoma
Penyebaran hematogen
Penyabaran melalui sistem vascular; cara penyebaran lebih sering dijumpai pada
sarkoma
1.6 Gambaran Klinis
1. Efek tumor pada pejamu
Massa jaringan tumor yang tumbuh menimbulkan tekanan pada alat-alat penting di
sekitarnya seperti pembuluh darah, saraf, duktus dan alat padat yang menimbulkan berbagai
komplikasi. Adenoma hipofisis yang berukuran kecil (1 cm) dapat menekan dan merusak
kelenjar normal di sekitarnya, sehingga menimbulkan hipopituarisme. Leiomioma yang
berukuran 0,5 cm pada dinding arteri renalis dapat menganggu suplai darah sehingga terjadi
iskemia ginjal dan hipertensi. Suatu karsinoma kecil lain di dalam duktus empedu dapat
menyebabkan penyumbatan saluran empedu yang fatal.
Gejala dan tanda yang berkaitan denfan produksi hormon sering terlihat pada pasien dengan
neoplasma jinak dan ganas dari kelenjar endokrin. Adenoma dan karsinoma pada korteks
adrenal dapat mengganggu mekanisme homeostatis karena pelepasan hormon steroid
(misalnya, aldosteron yang menginduksi retensi natrium, hipertensi dan hipokalemia).
Kaheksia kanker
Banyak pasien kanker menderita kehilangan lemak tubuh yang progresif dan penyusutan
massa tubuh/kurus disertai kelemahan, anoreksia, dan anemia suatu kondisi yang disebut
kaheksia. Pada pasien kanker, kebutuhan kalori tetap tinggi dan tingkat metabolisme basal
meningkat meskipun asuppan makanan berkurang. Kaheksia diakibatkan oleh kerja faktor
terlarut seperti sitokin yang diproduksi oleh tumor dan pejamu bukan karena kurang asupan
makanan. Diduga TNF dan sitokin lain yang diproduksi oleh makrofag sebagai respons
terhadapnsel tumor atau oleh sel tumor sendiri yang engakibatkan kaheksia. TNF menekan
nafsu makan dan menghambat kerja lipase lipoprotein, mencegah pelepasan asam lemak bebas
dari lipoprotein.
Sindrom paraneoplastik
Sekumpulan gejala yang terjadi pada pasien kanker dan belum dapat diterangkan apakah
terjadi karena perluasan tumor secara lokal atau penyebaran jauh atau karena pelepasan hormon
dari jaringan di luar asal tumor disebut sebagai sindrom paraneoplastik. Sindrom tersebut
terjadi pada 10% sampai 15% pasien dengan kanker dan pengenala secara klinis penting karena
beberapa sebab:
- Sindrom ini dapat mencerminkan manifestasi awal dari neoplasma yang tersembunyi.
- Pada pasien yang terkena, perubahan patologis dapat berhubungan dengan kelainan klinis yang
signifikan dan bahkan mematikan.
- Kumpulan gejala dapat meniru penyakit karena metastasis, sehingga dapat mengacaukan
pengobatan.
2. Derajat keganasan dan stasium kanker
Sistem dikembangkan untuk menampilkan setidaknya secara semikuantitatif, derajat
diferensiasi atau derajat keganasan (grade) dan luas penyebaran kanker pada pasien atau
satdium (stage)msebagai parameter tingkat keparahan penyakit secra klinis. Dengan catatan,
bila dibandingkan dengan derajat keganasan, stadium lebih bermakna secara klinis.
Derajat keganasan
Derajat keganasan kanker dinilai berdasarkan pada derajat diferensiasi sel tumor dan pada
beberapa kanker, jumlah mitosis dan adanya gambaran arsitektur tertentu. Umumnya dibagi
dalam dua kategori (derjat rendah dan tinggi) sampai empat kategori.
Stadium
Stadium kanker padat berdasarkan ukuran lesi primer, jauh penyebaran ke kelenjar getah
bening regional dan ada/tidak penyebaran hematogen. Sistem yang umum digunakan adalah
sistem TNM. T untuk tumor primer, N untuk kelenjar getah bening, dan M untuk metastasis.
Berbagai teknik deteksi dini kanker dengan radiasi terus dikembangkan untuk
mendapatkan hasil yang makin optimal, antara lain, sebagai berikut
1) Radiasi tiga dimensi. Radiasi tiga dimensi dilakukan dengan menggunakan alat-alat
canggih semacam computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI),
positron emission tomography (PET), atau single photon emission computed
tomography (SPECT), sehingga lokasi, ukuran, dan bentuk kanker dapat diketahui
dengan pasti. Jenis-jenis radiasi ini adalah sebagai berikut.
a) Mamografi. Merupakan pemeriksaan payudara untuk mendeteksi adanya kista atau
tumor.
b) Termografi. Ini merupakan uji skrining untuk mengkonfirmasi kanker payudara
melalui peningkatan metabolisme yang mengakibatkan vaskularitas dan peningkatan
suhu permukaan payudara.
● kemoterapi
Merupakan pengobatan sel kanker menggunakan obat/bahan kimia kuat untuk
membunuh kanker yang bertumbuh cepat. Kemoterapi merupakan suatu treatment
yang efektif untuk melawan berbagai jenis kanker tetapi kemoterapi memiliki efek
samping seperti permasalahan jantung, hilang nafsu makan, dan penyakit hati.
● Transplant stem cell
Transplantasi stem cell merupakan prosedur yang mengembalikan stem cell pada pasien
kanker yang stem selnya rusak akibat prosedur kemoterapi dan radiasi yang
berlebihan.
● Terapi target
Terapi target, adalah metode terapi untuk mengobati kanker dengan menggunakan obat-
obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara
spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi ini antara lain antibodi monoklonal,
penghambat tirosin kinase, dan penghambat cyclin-dependent kinase.
Pada kasus-kasus benjolan (tumor), diperlukan pemeriksaan yang disebut aspirasi jarum
halus (AJH) atau yang lebih dikenal dengan istilah biopsi. Aspirasi jarum halus adalah
tindakan pengambilan sampel sel pada benjolan (tumor) dengan jarum yang bertujuan
untuk menegakkan diagnosis khususnya stadium, perilaku, dan tingkat keparahan
suatu tumor atau kanker. Tindakan yang dilakukan saat AJH adalah sebagai berikut.
1) Dokter memperkenalkan diri, menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, dan
meminta persetujuan dari pasien atau keluarga pasien untuk dilakukan tindakan
tersebut.
2) Dokter akan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk dilakukan AJH.
3) Dokter melakukan desinfeksi lokasi AJH dengan alkohol atau cairan desinfektan yang
lain.
4) Dokter menusukkan jarum berukuran kecil (biasanya 24 G) baik dengan spuit maupun
tanpa spuit, dengan pistol maupun tanpa pistol. Jarum akan dimasuk keluarkan
beberapa kali ke berbagai arah untuk mendapatkan sampel yang cukup.
5) Dokter menarik jarum dan menyemprotkan sampel ke gelas objek dan membuat
sediaan apusan.
6) Luka pada tempat AJH ditutup dengan plester.
7) Sediaan apusan dicat menggunakan giemsa, papanicolau, atau cat lain sesuai
kebutuhan.
8) Apabila sediaan telah selesai dicat, dokter akan memeriksa sediaan tersebut di bawah
mikroskop untuk menegakkan diagnosis benjolan (tumor) yang diperiksa.
Biopsy
Biopsi adalah penngangkatan dan pemeriksaan jaringan tubuh (Kee, 2007). Bisanya
biopsi dilakukan untuk mendeteksi keganasan atau untuk mengidentifikasi keberadaan
proses penyakit. Biopsi dapat dilakukan dengan cara:
1) Aspirasi dengan penggunaan alat pengisap
2) Metode penyikatan, dengan menggunakan bulu kaku yang mengikis bagian sel dan
jarinngan;
3) Eksisi dengan cara pemotongan pembedahan pada sisi jaringan;
4) Aspirasi dengan jarum atau jarum halus pada sisi jaringan, dengan atau tanpa panduan
ultrasonografi;
5) Insersi jarum yang menembus kulit; serta
6) Biopsi pukulan, dengan menggunakan instrumen sejenis pukulan.
Cryosurgery
Terapi “pembekuan” merupakan teknologi pengobatan yang sudah ada sejak lama,
kemudian baru berkembang menjadi sebuah teknologi pengobatan kanker saat ini.
Beberapa ribu tahun yang lalu, sudah ada yang menggunakan es untuk mengobati
infeksi pada kaki. Teknik pembekuan yang disebut sebagai “Pisau Cryosurgery”
adalah teknologi pertama di dunia yang menggunakan teknik pengendalian roket,
satu-satunya teknologi yang mempunyai kemampuan ganda yaitu pembekuan dan
pemanasan, yang telah disetujui oleh FDA Amerika sebagai sebuah teknologi modern
untuk membunuh sel kanker dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Adapun proses terapi dari cryosurgery ini proses terapi cryosurgery biasanya
menggunakan panduan CT atau USG, kemudian memasukkan jarum elektroda
langsung ke dalam kanker, dan menyalurkan gas argon yang membuat suhu dalam
tumor menjadi dingin, kemudian menyalurkan lagi gas helium yang membuat bola es
kembali hangat, lalu diulang kembali, minimal dilakukan 2 siklus. Pembekuan terus
dilakukan sampai bola es menutupi seluruh tumor dan 5 – 10 mm dari jaringan normal
sekitarnya. Pada kanker yang besar, akan dipasang beberapa jarum elektroda di dalam
kanker, berdasarkan kondisi penyakit, dan kadangkala terapi cryosurgery dapat
dilakukan 2-3 kali. Prosedur cryosurgery adalah sebagai berikut.
1) Di bawah panduan CT, menggunakan jarum elektroda cryosurgery yang ditusukkan
dari luar kulit.
2) Tusukan jarum elektroda dengan tepat masuk ke dalam kanker.
3) Setelah masuk ke dalam kanker dengan tepat akan dimulai pengobatan pembekuan
kanker.
4) Pada saat terapi berlangsung, kanker akan membeku berbentuk bola es.
5) Setelah terapi selesai, hanya menyebabkan luka yang sangat kecil, setelah dibungkus,
pasien sudah dapat jalan sendiri kembali ke kamar.
Hormone Theraphy
Terapi hormon (juga dikenal sebagai terapi hormonal, atau terapi endokrin, yang
bertujuan menahan kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon atau dengan
mengganggu aksi hormon untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan
tumor yang sensitif terhadap hormon. Terapi hormon paling sering digunakan sebagai
terapi adjuvant untuk membantu mengurangi risiko kanker datang kembali setelah
operasi serta pengobatan neoadjuvant. Hal ini juga digunakan untuk mengobati kanker
yang kambuh setelah pengobatan atau telah menyebar.
Palliative Therapy
Perawatan paliatif atau paliatif terapi adalah suatu cara perawatan untuk penderita kanker
agar memiliki kesejahteraan hidup lebih baik. Paliative therapy tidak hanya
mengenal/mempersiapkan menghadapi kematian. Di beberapa negara maju, paliative
therapy juga digunakan untuk memperpanjang harapan hidup bagi penderita kanker
stadium awal. Perawatan ini merupakan perawatan kesehatan terpadu yang bersifat
aktif dan menyeluruh, yang dilakukan dengan pendekatan multidisiplin, terintegrasi
antara dokter, dokter spesialis, perawat, terapis, petugas sosial medis, psikolog,
rohaniawan, relawan dan profesional lain yang diperlukan.
Pencegahan
Ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker di rumah, yakni dengan
perubahan gaya hidup, seperti:
1. Berhenti merokok.
2. Berolahraga secara teratur.
3. Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
4. Menjaga berat badan yang sehat.
5. Membatasi konsumsi minuman keras.
6. Menghalau pajanan sinar matahari, misalnya dengan menggunakan tabir surya.
7. Meminimalisir pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan
mengenakan masker saat menggunakan kendaraan umum.
8. Meminimalisasi pajanan terhadap radiasi.
9. Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA
NEOPLASMA Disusun Oleh : Edwyn Saleh Bedah Mulut PSPDG FKIK UMY 2016.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7263/Neoplasma%20suplemen.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Aster, Kumar, Abbas. 2014. Robbins Basic Pathology 9th Edition. Canada : Elsevier.
Abbas, A.K., Aster, J.C., dan Kumar, V. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 9.
Singapura: Elsevier Saunders.
Nuryati, Lily Kresnowati. 2018. BAHAN AJAR RMIK KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI
PENYAKIT DAN MASALAH TERKAIT III (ANATOMI, FISIOLOGI, PATOLOGI,
TERMINOLOGI MEDIS DAN TINDAKAN PADA SISTEM PANCA INDRA, SARAF,
DAN MENTAL). KEMENKES RI
Vinay Kumar, Abul K. Abbas, Jon C. Aster. 2013. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi
Kesembilan. ELSEVIER SAUNDERS
Iis Fadhillah, Wiwen Indita. 2019. Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
Kanker Serviks Melalui Peningkatan Cakupan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) di Kelurahan Campurejo Kecamatan Kota Kediri dalam JURNAL NERS DAN
KEBIDANAN.
Sri Sofha Wahyuni, Widodo Ario Kentjono. 2012. DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN KARSINOMA LIDAH. Surabaya: FK UNAIR-RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
What is radiotherapy? (2020, November 06). Retrieved March 01, 2021, from
https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-
general/treatment/radiotherapy/about
Types of cancer treatment. (n.d.). Retrieved March 01, 2021, from
https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/types#:~:text=There%20are%20many
%20types%20of%20cancer%20treatment.%20The,such%20as%20surgery%20with
%20chemotherapy%20and/or%20radiation%20therapy.
Chemotherapy. (2020, March 05). Retrieved March 01, 2021, from
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemotherapy/about/pac-20385033
Chapter II.pdf (usu.ac.id)
Duke Street; Suite; Alexandria. ‘Seven Steps to Prevent Cancer’. Prevent Cancer Foundation.
Diakses pada 27/02/2021 https://www.preventcancer.org/education/seven-steps-to-prevent-
cancer/.
Kumar; Cotran; Robbins. 2004. ‘ROBBINS: Buku Ajar Patologi Volume 1 Edisi 7. Penerbit
Buku Kedokteran EGC
National Cancer Institue. ‘Types of Cancer Treatment’. National Institutes of Health. Diakses
pada 27/02/2021 https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/types .
Sudarto Pringgoutomo; Sutisna Himawan; Achmad Tjarta. 2002. ‘Buku Ajar Patologi I
(Umum): Edisi Ke-1’. Jakarta