GOLONGAN T
KELOMPOK V
NAMA KELOMPOK :
FAKULTAS FARMASI
SURABAYA
2019/2020
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM
LANDASAN TEORI
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh. Jadi kulit berfungsi untuk
melindungi tubuh dari kerusakan fisik seperti gesekan, panas atau zat kimia. Kulit
juga menjaga agar tidak banyak kehilangan air, yaitu dengan mengatur suhu
tubuh. Selain itu, kulit juga selalu menerima rangsangan mekanis dari luar tubuh.
Hal ini menyebabkan kulit selalu memperbarui sel-selnya dikarenakan setiap hari
jutaan sel didalam tubuh rusak (Guyton,2007).
Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis,
dan sensitive. Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama
yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Subkutis ditandai
dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak
(Perdanakusuma,2007).
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula gerak yang
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Untuk terjadi gerak refleks, maka
dibutuhkan struktur sebagai berikut organ sensorik (yang menerima impuls),
serabut saraf sensorik (yang menghantarkan impuls), sumsum tulang belakang
(serabut-serabut saraf penghubung menghantarkan impuls), sel saraf motorik
(menerima dan mengalihkan impuls), dan organ motorik (yang melaksanakan
gerakan). Gerak refleks merupakan bagian dari mekanika pertahanan tubuh yang
terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Gerak refleks dapat dihambat oleh
kemauan sadar (Pearce, 2009).
3.1. Alat
3.2. Bahan
3.2.1. Air es
3.2.2. Air panas
3.2.3. Air suhu kamar
3.2.4. Alkohol
3.2.5. Balsam
BAB IV
METODE
4.1. PALEOSENSIBILITAS
Rasa panas dan dingin tidak ditentukan oleh suhu suatu benda yang
sebenarnya, melainkan oleh kecepatan hilangnya panas atau mendapatkan panas
oleh kulit.
a. Air es
b. Air panas 400C
c. Air dengan suhu ± 300C ( suhu kamar )
4.1.1.2. Masukkan telunjuk kanan ke dalam air es dan telunjuk kiri ke dalam
air 400 C. Catatlah perasaan yang Anda alami.
4.1.1.3. Segera masukkan kedua telunjuk saudara ke dalam bak III : air
dengan suhu ± 300C. Catatlah perasaan yang Anda alami.
4.1.1.5. Basahi punggung tangan itu dengan air dahulu, kemudian tiuplah
seperti percobaan tersebut diatas. Catatlah oerasaan yang Anda
alami.
4.1.2.1. Letakkan telapk tangan kiri diatas meja dan tandailah suatu daerh
3x3 cm dengan stempel yang telah tersedia. Tutuplah mata
probandus.
4.1.2.2. Selidikilah secara teratur sensasi yang muncul dengan mengikuti
garis-garis sejajar titik-titik panas menggunakan kerucut kuningan
yang telah direndam didalam air panas 500C (sebelum diletakkan
pada telapak tangan, keringkan dahulu kerucut itu dengan handuk).
Berilah tanda pada titik-titik itu dengan tinta hitam.
4.1.2.3. Lakukan percobaan tersebut di atas untuk menentukan titik-titik
dingin dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah direndam
di dalam air es (sebelum diletakkan pada telapak tangan, keringkan
dahulu kerucut itu dengan handuk).
4.1.2.4. Lakukan percobaan tersebut di atas ntuk menentukan titik tekan
dengan menggunakan aesthesiometer rambut dri Frey.
4.1.2.5. Buatlah gambar tangan di tas kertas putih dan gambarkanlah titik-
titik rasa-rasa itu ke dalamnya.
4.1.2.6. Ulangi langkah 1-5 untuk daerah-daerah lengan bawah, kuduk dan
pipi.
4.2. NEO-SENSIBILITAS
Dalam melakukan praktikum ini sering kali timbul kesukaran karena yang
dipakai adalah orang-orang yang sehat dan normal kemampuan diskriminasinya.
Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan perbandingan kemampuan diskriminasi antara
jari tangan, telapak tangan, lengan bawah dan kuduk.
Analisis sifat dari rasa nyeri memegang peranan penting dalam tugas-tugas
seorang dokter dan dokter gigi. Percobaan dibawah ini emberikan gambaran untuk
menerangkan sifat rasa nyeri pada probandus dan asal rasa nyeri itu. nilai ambang
rasa nyeri ialah besarnya rangsangan yang sekecil-kecilnya yang tepat
menimbulkan suatu rasa nyeri. Nilai ambang nyeri ini harus dibedakan jelas dari
nilai ambang untuk menimbulkan suatu reaksi terhadap stimulus itu. dalam
percobaan ini kontraksi otot, gerakan-gerakan mata atau gerakan otomatisterhadap
rangsangan nyeri yang diberikan harus diperhatikan, terlepas dari jawaban
probandus.
Percobaan ini menggunakan alat hardy-wolff, yaitu terdiri dari lampu
proyeksi yang dapat memusatkan sinar-sinarnya menembus suatu lubang
(diafragma). Kekuatan radiasi sinar ditentukan dengan sebuah rheostat yang
disusun seri dengan lampu. Lama penyinaran diukur dengan stopwatch.
4.3.1. Hitamkan suatu daerahkecil dikulit lengan bawah,kemudian
tempelkan diafragma alat hardy-wolff pada kulit tersebut.
4.3.2. Lakukan penyinaran dengan kekuatan radiasi yang rendah selama 10
detik (diatur dengan rheostat).
4.3.3. Geser tombol rheostat sehingga kekuatan radiasi meningkat dan sinari
lagi kulit yang dihitamkan tersebut selama 10 detik.
4.3.4. Lakukan langkah ketiga dengan setiap kali menggeser tombol
rheostat, sampai probandus merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk.
4.3.5. Catatlah lama penyinaran dalam detik, angka tersebut menunjukkan
ambang rasa nyeri probandus.
Pengaruh hiperaemia
4.3.8. Oleskan balsam pada area kulit yang telah dihitamkan tersebut,
kemudain ulangi langkah 1-5.
4.3.9. Catatlah lama penyinaran dalam detik.
B. GERAKAN REFLEKS
HASIL PRAKTIKUM
5.2. NEO-SENSIBILITAS
5.2.1. Lokalisasi Rasa Tekan
Lokasi Jarak Titik Tekan dan Titik Jarak Titik Tekan dan Titik
Tunjuk dengan Metode Tunjuk dengan Metode
Simultan (mm) Suksesif (mm)
1 2 1 2
X Y X Y X Y X Y
Ujung
jari
Telapak
tangan
kiri
Lengan
bawah
Lengan
atas
Kuduk
Depan
telinga
grafik
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Series 1
0.5
Series 2
0.4 Series 3
0.3
0.2
0.1
0
5 10 50 100
Total jawaban 9 9 6 9
benar
B. GERAKAN REFLEKS
3 Probandus 3 + + + + +
4 Probandus 4 + + + + +
BAB VI
PEMBAHASAN
4.1. PALEOSENSIBILITAS
B. Punggung Tangan
Pada percobaan meniup punggung tangan dengan kondisi tangan
kering, terasa hembusan nafas yang suhunya sedang (tidak panas dan
tidak dingin). Sedangkan setelah punggung tangan diolesi dengan
alcohol, saat ditiup tangan terasa dingin. Dan pada kondisi tangan
dibasahi dengan alkohol, punggung tangan terasa sangat dingin seperti
diberi es ketika ditiup. Hal ini dikarenakan titik uap alkohol sangat
rendah. Artinya dibutuhkan hanya sedikit panas untuk mengubah bentuk
cair alkohol menjadi uap. Ketika alkohol diteteskan di punggung tangan,
panas tubuh sudah cukup untuk mengubah wujudnya. Dengan demikian
panas dari tubuh mengalir ke alkohol. Sewaktu aliran panas dari tubuh
terjadi, di saat itulah kulit terasa dingin.
2. Didaerah manakah dari tubuh yang memiliki jarak titik tekan dan titik tunjuk
paling kecil dan paling besar? Jelaskan mengapa demikian!
Jawab: Perubahan terbesar terjadi pada telapak tangan kiri, sedangkan terkecil
pada lengan atas. Hal ini menunjukkan bahwa telapak tangan kiri memiliki
kepekaan terhadap rangsang yang paling besar, dilihat dari rata-rata jarak
antara titik tekan dan titik tunjuk yang lebih besar dibanding yang lain.
Setelahnya diikuti dengan lengan bawah, ujung jari, dan lengan atas, hal
ini menunjukan bahwa lengan atas memiliki kepekaan terhadap rangsangan
yang lebih kecil. Hasil ini dapat berbeda pada tiap orang, tergantung
tingkat kepekaan tiap orang.
Kemampuan Diskriminasi
KESIMPULAN
Guyton, A.C. and Hall, J.E. 2007. Textbookof Medical Physiology. 11 Edition
Elsevier. China.
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.