Anda di halaman 1dari 2

TUGAS EBP

Nama : Ni Wayan Istiawati


Absen : 37
Prodi : S1 Kebidanan program. B

soal
1. Mengapa kita sebagai bidan yang merupakan praktisi profesional wajib menerapkan
evidance based practise dalam memberikan asuhan?
2. Menurut anda dalam mempelajari evidance based apa saja keuntungan yang didapat sebagai
seorang bidan, serta apa kelemahan yang dirasakan dalam penerapan evidance based?
3. Jika anda menemukan literatur yang bagus untuk ditepakan dalam praktik kebidanan,
misalnya persalinan dengan water birth. Apakah anda bisa langsung menerapkan literatur
tersebut dalam praktek saudara?
4. Jika anda menemukan suatu literatur yang masih dalam wacana (masih pro dan kontra)
apakah anda bisa menggunakan literatur tersebut sebagai acuan anda dalam menentukan
keputusan klinis?
5. Bagaimana tanggapan anda terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan praktek klinis
kebidanan yang terus berkembang dengan menghasilkan ilmu dan praktek yang baru?

Jawaban
1. Kita sebagai bidan harus selalu menerapkan evidance based practise dalam memberikan
asuhan adalah agar bisa meningkatkan kwalitas pelayanan karena ilmu kesehatan terutama
ilmu kebidanan itu begitu cepat berubah dan berkembang dengan pesat, selalu muncul ilmu
ilmu baru dan penemuan-penemuan terbaru yang mengharuskan kita mengikuti
perkembangan ilmu tersebut. Yang tentu saja harus berdasarkan bukti atau fakta. Sehingga
asuhan yang kita berikan dapat dipertanggungjawabkan
2. Keuntungan sebagai bidan dalam mempelajari evidance based practice adalah bisa
mengetahui tentang penemuan penemuan baru dalam ilmu kebidanan. Kemudian dapat
dipraktekan atau diimplementasikan dalam asuhan kebidanan pada pasien. Tentu saja
berdasarkan bukti atau fakta ilmiah. Serta bisa meningkatkan kwalitas pelayanan yang
diberikan
Kelemahan dalam penerapan evidance based adalah Membatasi autonomi profesional
maksudnya bidan tidak bisa mengembangkan ilmu yang dimuliki sebelum ada bukti atau
fakta ilmiah, misalnya pelayanan kebidanan diberbagai rumah sakit belum mencerminkan
praktik kebidanan profesional dengan otonominya. Metoda pemberian asuhan kebidanan
yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien
secara komprehensif (biopsikososial dan spiritual), melainkan lebih berorientasi pada
pelaksanaan tugas rutin seorang bidan yang merupakan tugas limpahan wewenang dari
dokter.
3. Literatur yang kita temukan dalam jurnal belum bisa langsung kita praktekkan dalam asuhan
kebidanan. Karena kita harus mereview kembali isi dalam jurnal yang kita dapatkan. Apakah
penemuan itu bisa diterapkan dalam pelayanan atau tidak serta mencari sumber-sumber
penelitian untuk mendapatkan bukti/fakta ilmiah yang terpercaya
4. Jika kita menemukan literatur apalagi masih pro dan kontra itu tidak bisa kita jadikan acuan
dalam penentuan keputusan klinis karena dalam penentuan keputusan klinis. Karena data
yang dipakai harus menggunakan data atau bukti yang valid. Karena dalam pengambilan
keputusan klinis bidan ada langkah-langkah yang dilakukan antara lain : penilaian
(pengumpulan informasi), Diagnosis ( Menafsirkan Informasi / menyimpulkan hasil
pemeriksaan, Perencanaan ( Pengembangan Rencana ), intervensi, dan evaluasi.
5. Menurut saya itu adalah berita bagus karena kita sebagai bidan harus mulai mengembangkan
ilmu yang dimiliki agar kwalitas pelayanan semakin baik. Sebagai bidan kita juga harus
mempunyai keinginan untuk berkembang agar keterampilan yang kita miliki sesuai dengan
perkembangan zaman. Tidak berpedoman pada pengetahuan yang telah lampau.

Anda mungkin juga menyukai