في Dalam/pada
أسوة Teladan
حسٌة Baik
لوي Bagi/orang
كاى Adalah
يرجوا Mengharap
األخر Akhir
1
M. Asroruddin Al-Jumhuri, Belajar Aqidah dan Akhlak: Sebuah Ulasan Ringkas
Tentang Asas Tauhid dan Akhlak Islamiyyah, (Yogyakarta: CV. BUDI UTAMA, 2015), hlm.116-
117
وذكر Dan mengingat
كريرا Banyak
2
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, Cet Li, 2004), Volume 11,
hlm. 213.
Menurut Ibn Katsir dalam Tafsir Ibn Katsir, menjelaskan bahwa
diturunkannya ayat yang mulia ini merupakan prinsip utama dalam meneladani
Rasulullah saw. Baik dalam ucapan, perbuatan maupun prilakunya dalam
peristiwa Al-Ahzab yaitu meneladani kesabaran, upaya dan penantiannya atas
jalan keluar yang diberikan Allah Swt. oleh karena itu, Allah Swt. berfirman
kepada orang-orang beriman yang hatinya kalut dan guncang dalam peristiwa
Al-Ahzab, “sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang
baik bagimu”. Maksudnya, mengapa kamu tidak mengikuti dan meneladani
perilaku Rasulullah saw?, karena itu kemudian Allah Ta’ala berfirman, “yaitu
bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat dan dia
banyak mengingat Allah”. 3
3. Tafsir Surat al-Ahzab ayat 21
a. Tafsir al-Mishbah
Surat al-ahzab ayat 21 menyatakan bahwa sesungguhnya telah ada pada
diri Rasulullah Saw suri tauladan yang baik, yaitu bagi orang yang senantiasa
mengaharap rahmat kasih sayang Allah serta kebahagiaan pada hari kiamat.
Dan suri tauladan bagi mereka yang banyak mengingat Allah Swt dengan
berdizikir baik dalam keadaan susah maupun senang.
ّ “ لِّ َو ْي َكاىَ يَرْ جُوا هbagi orang yang mengharap Allah
ّللاَ َو ْاليَوْ َم ْ ه
Pada kalimat اْل ِخ َر
dan hari kiamat”, menjelaskan sifat orang yang meneladani Rasulullah Saw.
yakni yang memperbanyak berdizikir kepada Allah Swt. serta mengharap
kebahagiaan pada hari akhir. Sedangkan kata uswah dapat diartikan sebagai
teladan. Menurut pakar tafsir az-Zamakhsyari yang dikutip dalam tafsir al-
mishbah ketika menafsirkan ayat diatas, menjelaskan maksud dari keteladanan
yang ada pada diri Rasulullah Saw. pertama, kepribadian beliau secara totalitas
merupakan teladan. Kedua, dalam diri Rasulullah terdapat hal-hal yang patut di
teladani.
Menurut al-Qurthubi, dalam urusan agama, keteladanan itu merupakan
kewajiban, sedangkan dalam urusan dunia maka ia merupakan anjuran dan
3
Avel Claricia S. Nilai-Nilai Pendidikan Profetik Dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat
21(Studi Tafsir Tahlili), (Bengkulu: IAIN Curup,2019), hlm.71-74
Rasulullah Saw. telah menyerahkan sepenuhnya kepada para pakar di bidang
nya masing-masing. Sehingga keteladanan yang dimaksud dalam ayat ini
bukanlah suatu hal yang berkaitan dengan dunia.4
b. Tafsir al-Azhar
Menurut Prof. Dr. Hamka dalam bukunya tafsir al-ahzar mengungkapkan
bahwa dalam surat al-ahzab ayat 21 ini telah disebutkan dalam diri Rasulullah
Saw terdapat hal untuk dijadikan sebagai teladan bagi kamu, yaitu bagi kamu
yang beriman. Iman tidak cukup jika hanya diucapkan dengan lisan, iman
harus disertai dengan rasa harap. Harapan untuk keridhaan Allah Swt. serta
harapan untuk kebahagiaan dihari akhirat. Untuk memelihara iman dan harapan
hendaklah memperbanyak mengingat Allah Swt. sebagaimana dalam al-ahzab
ayat 21 “dan yang banyak mengingat Allah Swt.”5
c. Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-ahzab ayat 21 ini merupakan dalil pokok yang menganjurkan kita
agar meniru Rasulullah Saw dalam semua ucapan, maupun pebuatannya.oleh
karena itu Allah Swt memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap
Nabi Saw pada saat terjadinya perang ahzab, yaitu dalam hal kesabaran,
keteguhan hati, kesiagaan maupun perjuangannya serta tetap menanti jalan
keluar dari Allah Swt. kemudian dalam ayat ini disebutkan yaitu bagi orang-
orang yang mengharap rahmat Allah Swt dan kedatangan hari kiamat dan dia
banyak menyebut nama Allah Swt.
Allah Swt menyebutkan hamba-hambaNya yang beriman yang
membenarkan janji Allah kepada mereka, yang kemudian Allah akan
menjadikan akhir yang baik bagi mereka, baik di dunia maupun di akhirat.6
4
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (pesan, kesan dan keserasian Al-qur’an),
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm.242-243
5
Hamka, Tafsir al-azharjuz 21, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), hlm.226
6
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-33-al-ahzab/ayat-21#, Diakses pada tanggal 11
Oktober 2021, pukul 23.29
4. Meneladani Sifat Rasulullah Saw.
Untuk dapat meneladani sifat Rasullah Saw. dalam kehidupan sehari-hari,
harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw,
antara lain:
a. Shiddiq, berarti jujur. Para Nabi dan Rasul sudah pasti memiliki sifat jujur
dalam hidupnya. Oleh sebab itu mustahil jika para Nabi dan Rasul bersifat
kidzib atau berdusta. Melalui sifat Rasul yang pertama ini dapat kita
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan selalu bertindak
jujur, baik itu dalam perkataan maupun perbuatan terhadap orang lain.
b. Amanah, berarti dapat dipercaya. Para Nabi dan Rasul merupakan
seseorang yang memiliki sifat amanah dalam segala hal, baik kata maupun
perbutannya seperti menghakimi, memutuskan suatu perkara, menerima
dan menyampaikan wahyu.
c. Tabligh, berarti menyampaikan. Para Nabi dan Rasul senantiasa
menyampaikan wahyu yang telah Allah Swt berikan, kepada umat
manusia.
d. Fathanah, berarti cerdas. Para Nabi dan Rasul memiliki daya intelektual
yang tinggi. Sehingga mereka mampu mengatasi permasalahan yang
dihadapi dengan kecerdasannya.7
Kesimpulan
Surah Al-ahzab tergolong dalam surah Madaniyah, yang diturunkan pada
akhir tahun lima hijriyah, yaitu tahun terjadinya perang Al-ahzab. Surah ini
adalah surah ke-90 dari segi perurutan turunnya, yakni diturunkan sebelum
surah al-Ma‟idah dan sesudah surah Al-Anfal. Dengan jumlah ayat 73 ayat.
Kata Al-Ahzab berarti Golongan golongan yang bersekutu
Salah satu rukun iman adalah iman kepada Rasulullah. Iman kepada Rasul
berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah mengutus Rasul
kepada umat manusia untuk menyampaikan risalah wahyu serta membimbing
umat manusia agar tetap berada pada jalan yang diridhoi oleh Allah. Iman
7
Marzuki, Meneladani Nabi Muhammad Saw. dalam Kehidupan Sehari-hari, Jurnal
Humanika, Vol.8 No.1 (Maret: 2008), hlm 84-85
kepada Rasulullah dapat diwujudkan dengan meneladani sifat beliau dalam
kehidupan sehari-hari. Diantara sifat-sifanya yaitu shiddiq, amanah, tabligh dan
fathanah.
Daftar Pustaka
Al-jumhuri, M. Asroruddin. 2015. Belajar Aqidah Dan Akhlak: Sebuah Ulasan
Ringkas Tentang Asas Tauhid Dan Akhlak Islamiyyah. Yogyakarta: CV.
BUDI UTAMA.
Hamka. 1982. Tafsir al-azharjuz 21. Jakarta: Pustaka Panjimas.
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-33-al-ahzab/ayat-21#, Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2021, pukul 23.29
Marzuki. 2008. Meneladani Nabi Muhammad Saw. Dalam Kehidupan Sehari-
hari. Jurnal Humanika, Vol.8 No.1.
S, Avel Claricia. 2019. Nilai-Nilai Pendidikan Profetik Dalam Al-Qur’an Surat
Al-Ahzab Ayat 21(Studi Tafsir Tahlili). Bengkulu: IAIN Curup.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian
Al-qur’an). Jakarta: Lentera Hati.