Abstrak
Pada penelitian akan dideskripsikan kelayakan dari LKPD yang dikembangkan yaitu LKPD
Berbasis Project Based Learning Pada Materi Asam Basa untuk Melatihkan Keterampilan
Berpikir Kritis. Penelitian pengembangan LKPD ini mengacu pada metode pengembangan 4-D
(four-D method) yang terdiri dari tiga tahap utama yaitu tahap pendefinisian (Define), tahap
pendesainan (Design), dan tahap pengembangan (Develop). Berdasarkan hasil penelitian, LKPD
yang dikembangkan dapat dikatakan layak. Kelayakan LKPD ditinjau dari validitas, kepraktisan
dan keefektifitas. Validitas ditinjau dari validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi
mendapatkan hasil sebesar 89,863% dan validitas konstruk mendapatkan persentase 89,261%.
Kepraktisan ditinjau dari hasil respon peserta didik dan didukung hasil observasi aktivitas. Hasil
persentase rata-rata setiap aspek pada respon peserta didik sebesar 96,5% dan persentase rata-
rata setiap aspek dari hasil observasi aktivitas sebesar 98%. Kefektifitas ditinjau dari peningkatan
keterampilan berpikir kritis yang dianalisis dengan kriteria n-gain score yang didukung dengan
hasil proyek. Sebanyak 86,66% peserta didik memiliki n-gain dengan kriteria tinggi dan 13,33%
memiliki n-gain dengan kriteria sedang. Hasil proyek secara keseluruhan menunjukkan kriteria
baik.
kata kunci: Pengembangan LKPD, Project Based Learning, Keterampilan Berpikir Kritis, Asam
Basa
Abstract
In the research will be described the feasibility of Student Worksheet Based Project Based
Learning on Acid Base Material to Train Critical Thinking Skills. This student worksheet
development research refers to the four-D method of developing four-D method which consists
of three main stages: Define, Design, and Development. Based on the results of research,
student worksheet developed can be considered feasible. Student worksheet eligibility is
reviewed from validity, practicality and effectiveness. Validity in terms of content validity and
construct validity. Content validity got result of 89,863% and validity of construct got
percentage 89,261%. Practicality in terms of the response of learners and supported activity
observation results. The average percentage of each aspect on the learner's response was 96.5%
and the mean percentage of each aspect of the observed activity was 98%. The effectiveness in
terms of improving critical thinking skills is analyzed by the n-gain score criterion supported by
the project outcome. A total of 86,66% of learners have n-gain with high criterion and 13,33%
have n-gain with medium criterion. Overall project outcomes show good criteria.
Keyword : Development Student Worksheet, Project Based Learning, Critical Thinking Skill,
Acid Base
1
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018
2
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018
didik dapat memahami materi yang sangat Tabel 2 Kriteria Skala Likert
kompleks serta dapat mempelajarkan ke peserta Persentase Kriteria
didik mengenai keterampilan berpikir kritis 0%-20% Sangat Kurang
peserta didik. 25%-40% Kurang
Berpijak pada uraian latar belakang 41%-60% Cukup
diatas, maka perlu diadakan suatu tindakan 61%-80% Valid
melalui penelitian pendidikan. Dalam hal ini 81%-100% Sangat Valid
penulis ingin mengangkat satu topik yang sesuai Adaptasi [6]
dengan kondisi yang dihadapi saat ini,
yaitu:“Pengembangan Lembar Kerja Peserta 2. Analisis Data Respon Peserta Didik
Didik (LKPD) Berbasis Project Based Learning Data respon peserta didik diperoleh dari
pada Materi Asam Basa untuk Melatihkan hasil angket respon yang diberikan kepada
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik”. peserta didik setelah uji coba terhadap LKPD
yang dikembangkan. Persentase data
diperoleh menggunakan perhitungan skala
Guttman.
METODE PENELITIAN Tabel 3. Skala Guttman
Jenis penelitian yang digunakan adalah Jawaban Nilai/Skor
penelitian dan pengembangan (Research and Ya 1
Development) dalam bidang pendidikan. Tidak 0
Penelitian pengembangan LKPD ini mengacu Adaptasi [6]
pada metode pengembangan 4-D (four-D Data yang diperoleh dihitung persentasenya
method) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, dengan rumus:
Semmel, dan Semmel [5]. Metode penelitian ΣY
yang digunakan yaitu metode angket, observasi P (%) = × 100 %
ΣMY
dan tes. Metode analisis data yang digunakan
pada penelitian ini antara lain; Persentase yang diperoleh diinterpretasikan
1. Analisis Validasi sesuai tabel berikut :
Analisis ini digunakan terhadap setiap Tabel 4. Kriteria skala Guttman
kriteria yang tertuang dalam lembar validasi. Persentase Kriteria
Persentase data diperoleh menggunakan
0,01%-20,99% Sangat tidak
perhitungan skala penilaian Likert
merespon
Tabel 1. Skala Likert
21%-40,99% Tidak merespon
Kategori Nilai Skala 41%-60,99% Kurang merespon
Sangat Baik 4 61%-80,99% Merespon
Baik 3 81%-100% Sangat merespon
Sedang 2 Adaptasi[6]
Buruk 1 3. Analisis Lembar Tes Keterampilan Berpikir
Buruk Sekali 0 Kritis
Adaptasi [6] Analisis lembar tes ini digunakan
untukmengetahui keterampilan berpikir kritis
Untuk perhitungan persentase kategori peserta didik. Peningkatan keterampilan
digunakan rumus sebagai berikut; berpikir kritis peserta didik dilihat dari hasil
jumlah skor hasil pengumpulan data
%= x 100 % pretest dan posttest dan kemudian
skor kriteria diinterpretasikan melalui n-gain score.
Rumus untuk menentukan n-gain score
Persentase yang diperoleh diinterpretasikan adalah sebagai berikut :
sesuai tabel berikut:
3
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018
91.67
91.67
91.67
ditunjukkan pada tabel 4
89.59
Tabel 4 Kriteria n-gain score
88.89
90
Nilai <g> Kriteria
presentase
87.5
86.11
n-gain > 0.7 Tinggi
0,7<n-gain>0.3 Sedang
n-gain < 0.3 Rendah
1 2 3 4 5 6 7 8
Adaptasi [6]
aspek
4. Analisis Hasil Proyek
Analisis nilai proyek ini bertujuan untuk
mengetahui ketercapaian dari proyek yang Pada validitas isi pada LKPD ditinjau dari
telah dilakukan. Nilai proyek meliputi dari kesesuaian LKPD dengan materi sub indikator
nilai proses yang sesuai dengan rubrik asam basa, kesesuaian materi dengan komponen
proyek pada LKPD yang dikembangkan dan project based learning, kesesuaian LKPD
nilai poster yang dibuat untuk hasil produk. dengan model project based learning,
Nilai yang di dapatkan pada setiap aspek, kesesuaian LKPD dengan aspek keterampilan
kemudian dikategorikan sebagai berikut: berpikir kritis, dan kesesuaian komponen
Nilai Kategori project based learning dengan aspek
4 Sangat Baik keterampilan berpikir kritis. Validitas isi secara
3 Baik keseluruhan mendapatkan persentase rata-rata
2 Sedang pada setiap aspek sebesar 89,863% dengan
1 Buruk kriteria sangat valid. Sedangkan untuk validitas
Untuk nilai dari produk akhir dinilai sesuai konstruk ditinjau dari kebahasaan, penyajian dan
dengan hasil kreatifitas pada masing-masing kegrafisan dari LKPD yang dikembangkan.
kelompok. Nilai produk akhir berada di Berdasarkan hasil validasi konstruk secara
rentang nilai 0-100. keseluruhan mendapatkan persentase rata-rata
pada setiap aspek sebesar 89,261% dengan
kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil validasi
secara keseluruhan LKPD yang dikembangkan
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat dikatakan valid dengan persentase
Penelitian yang dilakukan adalah validitas isi dan validitas konstruk masing-
penelitian pengembangan, yaitu Pengembangan masing ≥61%.
LKPD Berbasis Project Based Learning pada
Materi Asam Basa untuk Melatihkan Gambar 1. Hasil Rata-Rata Setiap Aspek
Keterampilan Berpikir Kritis. LKPD yang telah Validasi
dikembangkan akan diuji kelayakannya.
Kelayakan LKPD ditinjau dari validitas,
kepraktisan dan keefektifitas [7]
Validitas Kepraktisan
Validitas dari LKPD ditinjau dari
validitas isi dan validitas konstruk LKPD.
Validasi LKPD yang dikembangkan dilakukan
oleh satu guru kimia SMA dan dua orang dosen
kimia. Hasil validasi menentukan valid atau
tidaknya LKPD yang dikembangkan. Dari data
4
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018
40
menunjukkan bahwa secara umum aspek LKPD
yang berhubungan dengan penyajian termasuk 20
dalam kriteria sangat baik. 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sedangkan untuk respon peserta didik
peserta didik
terhadap pembelajaran mendapatkan persentase
73,33%-100% dengan persentase rata-rata pada
pretest posttest
setiap aspek sebesar 95% dengan kriteria sangat
merespon. Angket respon ini juga didukung oleh Gambar 3. hasil pretest dan post test KBK
lembar observasi aktifitas peserta didik yang Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui
mendapatkan persentase rata-rata pada setiap hasil test dari keterampilan berpikir kritis
aspek sebesar 98% dengan kriteria sangat sebelum dan sesudah menggunakan LKPD
memenuhi. Berdasarkan hasil analisis respon berbasis project based learning mengalami
peserta didik yang didukung dengan hasil peningkatan. Sebelum menggunakan LKPD
lembar observasi peserta didik dapat diketahui berbasis PjBL hanya satu orang yang tuntas
bahwa LKPD berbasis Project Based Learning dengan nilai 85,7 dengan kriteria ketuntasan
pada materi asam basa yang dikembangkan minimum yang digunakan yaitu 75. Kemudian
praktis untuk digunakan. Hal ini dapat dilihat LKPD diujicobakan dan setelah menggunakan
hasil dari persentase masing masing aspek LKPD berbasis PjBL 93,33% atau 14 orang
sebesar ≥61%, yang menunjukkan bahwa peserta didik tuntas. Berdasarkan hasil tes
peserta didik sangat merespon LKPD yang tersebut menunjukkan bahwa peserta didik
dikembangkan sudah memiliki keterampilan berpikir kritis yang
baik. Pembelajaran berbasis proyek memiliki
Keefektifitas potensi yang sangat besar untuk melatih proses
5
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018
berpikir peserta didik yang mengarah pada dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
keterampilan berpikir kritis (Sastrika,2013) [8]. oleh Adelia M. Carisma dalam penelitiannya
Berikut ini disajikan data hasil analisis melatihkan keterampilan dengan pembelajaran
peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta berbasis masalah (PBL) yang menunjukkan
didik berdasarkan hasil pretest dan post-test bahwa masih terdapat tiga peserta didik yang
pada tabel 5. memiliki komponen analisis yang rendah[9].
Tabel 5. Analisis Peningkatan Keterampilan Hal ini membuktikan bahwasannya LKPD
Berpikir Kritis Peserta Didik berbasis project based learning dapat digunakan
dalam melatihkan keterampilan berpikir kritis
No. Nama n-gain kategori peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis peningkatan
1 AKZ 1 tinggi keterampilan berpikir kritis dapat diketahui
2 AMR 0.94 tinggi bahwa LKPD berbasis Project Based Learning
3 ALP 0.94 tinggi pada materi asam basa yang dikembangkan
4 ATB 0.89 tinggi efektif untuk digunakan. Hal ini dapat dilihat
5 VR 0.53 sedang hasil dari n-gain score yang menunjukkan
6 DAS 0.75 tinggi dalam skala persentase 0,3<n-gain≤0,7
7 DTIF 0.96 tinggi (sedang) dan n-gain≥0,7 (tinggi).
Hasil proyek meliputi komponen proses
8 IAI 1 tinggi
dan produk. Komponen proses pada LKPD yang
9 FSP 0.94 tinggi dikembangkan meliputi perumusan masalah
10 NLSFS 0.75 tinggi sesuai dengan topik, perancangan langkah
11 NA 1 tinggi penyelidikan, keakuratan data atau informasi
12 PAL 0.572 sedang yang diperoleh dari penyelidikan, pengumpulan
13 RG 0.75 tinggi data yang menunjang proyek, dan kesimpulan
dari analisis data. Sedangkan komponen produk
14 RRS 0.85 tinggi
pada LKPD yang dikembangkan dapat dilihat
15 ST 0.96 tinggi dari hasil proyek berupa poster. Untuk membuat
poster, peserta didik terlibat dalam proses
Berdasarkan hasil analisis peningkatan penyelidikan, berpikir kritis, dan evaluasi,
keterampilan berpikir kritis dapat dilihat bahwa sebuah poster dapat digunakan sebagai hasil
peserta didik XI MIA 5 SMA Negeri 19 akhir proyek (Bie, 2012) [3].
Surabaya memiliki keterampilan berpikir kritis Indikator perumusan masalah sesuai
yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari Tabel dengan topik, perancangan langkah
4.8, pada data n-gain score sebanyak 13 peserta penyelidikan, pengumpulan data yang
didik atau 86,66% mengalami peningkatan menunjang proyek, dan kesimpulan dari analisis
keterampilan berpikir kritis dengan kategori data pada semua kelompok mendapatkan nilai
sangat tinggi. Sedangkan sebanyak dua (2) empat dengan kategori sangat baik. Sedangkan
peserta didik atau 13,33% mengalami untuk indikator keakuratan data atau informasi
peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan yang diperoleh dari penyelidikan, semua
kategori sedang. Peserta didik 12 menunjukkan kelompok mendapatkan nilai tiga dengan
hasil post-test yang belum tuntas dengan kriteria kategori baik.
ketuntasan minimun 75, namun keterampilan Hasil produk akhir pada proyek ini adalah
berpikir kritis peserta didik 12 tetap meningkat poster. Untuk hasil proyek, satu kelompok
dengan kategori sedang. mendapatkan nilai 100 dan dua kelompok
Hasil dalam penelitian ini dapat lainnya mendapatkan nilai 90. Penilaian hasil
menambah nilai atau presentase pada komponen proyek ini berdasarkan dari kesesuaian format
keterampilan berpikir kritis analisis poster yang terdapat di dalam LKPD.
6
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018
Gambar 4. Hasil Produk Akhir Proyek selanjutnya perlu untuk mengajarkan tahap-
tahapan dalam membuat rumusan masalah,
PENUTUP sehingga peserta didik lebih mudah dalan
KESIMPULAN menginterpretasikan data.
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil
penelitian, kelayakan dari LKPD berbasis DAFTAR PUSTAKA
project based learning pada materi asam basa 1. Lampiran Permendikbud. 2016. Peraturan
untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dapat dikatakan layak dengan rincian sebagai Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
berikut: Tentang Standar Kompetensi Lulusan
1. Validitas dari LKPD yang dikembangkan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
yang ditinjau dari validitas isi dan validitas Menteri Pendidikan Nasional.
konstruk dinyatakan sangat valid dengan
persentase rata-rata setiap aspek pada
2. Permendikbud. 2016. Peraturan
validitas isi sebesar 89,863%. Sedangkan
Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan
untuk validitas konstruk mendapatkan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
persentase rata-rata pada setiap aspek
Kompetensi Lulusan (SKL) untuk SMA.
sebesar 89,261%.
Jakarta: Menteri Pendidikan dan
2. Kepraktisan LKPD yang dikembangkan
Kebudayaan Republik Indonesia.
yang ditinjau dari hasil respon peserta didik
dan didukung dengan hasil observasi
aktivitas peserta didik dinyatakan praktis 3. Buck Institute for Education. 2010.
dengan persentase rata-rata setiap aspek What is Project Based Learning.
pada respon peserta didik sebesar 96,5% (http://bie.org), diunduh pada 6 Juni 2017.
dan persentase rata-rata setiap aspek dari
hasil observasi aktivitas sebesar 98%.
3. Keefektifitas LKPD yang dikembangkan 4. Andi Prastowo. 2011. Panduan Kreatif
ditinjau dari peningkatan keterampilan Membuat Bahan Ajar Inovatif:
berpikir kritis yang dianalisis dengan Menciptakan Metode Pembelajaran yang
kriteria n-gain score dinyatakan efektif Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta:
dengan persentase sebesar 86,66% peserta Diva Press.
didik memiliki n-gain dengan kriteria tinggi
dan 13,33% peserta didik memiliki n-gain 5. Thiagarajan, & Semmel. 1974.
dengan kriteria sedang. Hasil proyek secara Instructional Development for Training
keseluruhan mendapatkan hasil yang baik. Teachers of Exceptional Children : A
sourcebook. Minnesota: University of
SARAN Minnesota.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
saran yang diajukan adalah sebagai berikut : 6. Nieveen, N and Theerjd Plomp. 2010. An
1. Disarankan kepada peneliti lain yang akan Introduction to Educational Design
melaksanakan penelitian yang sama dengan Research Enscede: SLO. Netherland
materi yang berbeda, agar menggunakan Institute for Curriculum Development
alokasi waktu yang lebih lama agar produk
yang dihasil dari proyek maksimal.
7. Riduwan. 2015. Skala Pengukuran
2. Pada keterampilan berpikir kritis
Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :
interpretasi mendapatkan presentae
Alfabeta
kenaikan yang paling rendah dibandingkan
komponen KBK lainnya. Untuk peneliti
7
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 7 No. 2, pp. 129-135 May 2018