HIV-AIDS
Disusun Oleh:
Dewi Sunandar Wati 12190001
Dhea Anestia 12190003
Widya Andari 12190011
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA
JL.Yulius Usman No. 62 MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
1. Psikologis
2. Sosial
3. Spiritual
Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan perawat pada ODHA
yaitu
b. Dukungan social
Salah satu perawatan psikososial atau terapi nonfarmakologi pada pasien HIV-
AIDS yaitu dari aspek psikologis dan spiritual. Oleh karena itu kelompok memilih
untuk melakukan terap irelaksasi dengan musik pada pasien HIV-AIDS melalui
pendekatan spiritual beserta motivasi yang dapat memberikan kekuatan dan semangat
pada ODHA tujuan dari terapi relaksasi menggunakan musik ini yaitu untuk
mengurangi stress pada ODHA serta meningkatkan semangat hidup serta penerimaan
ODHA terhadap penyakitnya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency
Virus. Jika Anda terinfeksi HIV, maka tubuh Anda akan mencoba melawan infeksi
tersebut. Tubuh akan membentuk "antibodi", yaitu molekul-molekul khusus untuk
melawan HIV. Tes darah untuk HIV bekerja untuk menemukan keberadaan antibodi
tersebut. Jika anda memiliki antibodi dalam tubuh anda, maka artinya anda telah
terinfeksi HIV Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA. Menjadi HIV-
positif, atau terkena HIV, menggambarkan sama dengan terkena AIDS. Banyak
orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun.
Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak
sistem kekebalan tubuh. kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur,
dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat anda
sangat sakit. Inilah yang disebut "infeksi oportunistik". Menurut pandangan agama
HIV / AIDS itu buruk, karena penularannya pun terjadi melalui cara yang dilarang
oleh agama. Salah satunya HIV/AIDS yang ditularkan melalui hubungan seks bebas.
3.2. Saran
Penyakit HIV/AIDS telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat
dunia, karena belum ditemukan obat dan vaksin untuk pencegahan samping,
penyakit ini juga memiliki "masa jendela" dan fase asimtomatik (tanpa gejala) yang
relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Oleh karena itu, agar tidak meluasnya
penyakit ini, diharapkan agar masyarakat dapat sadar akan bahayanya penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Zhao, Y., Wu, Z., McGoogan, J. M., Shi, C. X., Li, A., Dou, Z., ... Montaner, J. S. G. (2018).
Immediate antiretroviral therapy decreases mortality among patients with high CD4 counts in
China: A Nationwide, Retrospective Cohort Study. Clinical Infectious Diseases, 66(5), 727–
734
Utami, S., Sawitri, A. A. S., Wulandari, L. P. L., Artawan Eka Putra, I. wayan G., Astuti, P.
A. S., Wirawan, D. N., ... Mathers, B. (2017). Mortality among people living with HIV on
antiretroviral treatment in Bali, Indonesia: incidence and predictors.