Anda di halaman 1dari 7

CHEMICAL FLOODING

Chemical flooding (injeksi kimia)  salah satu metode eor dengan menambahkan zat kimia
kedalam air injeksi untuk menaikkan perolehan minyak.
Sehingga akan menaikkan efisiensi penyapuan dan menurunkan saturasi minyak sisa yang
tertinggal didalam reservoir.

Macam-macam (tipe umum)


Bisa gabung atau sendiri2 contohnya injeksi sp (surfactant polymer) dan penggunaannya
bergantian
1. Polymer
2. Surfactant
3. Alkaline
Kenapa dikombinasi  karena bahan kimia termasuk bahan yang mahal

INJEKSI POLYMER
Poly = banyak
Meros = unit atau bagian

Polymer  senyawa besar yang terbentuk dari hasil penggabungan banyak unit2 kecil. Unit
molekul kecil pembentuk senyawa disebut monomer. Dan disebut (macro)

Injekasi polymer pada eor


Injeksi polimer meliputi penambahan bahan pengental (thickening agent) kedalam air injeksi
untuk meningkatkan viscositasnya. Bahan pengental yang biasa dipakai adalah polimer.

Mixing plan harus disekitar sumur injeksi

Polymer meningkatkan perolehan minyak

Dalam hal injeksi kimiawi paling bagus water drive mechanism

Sifat viscositas yang bisa dirubah yang tadinya kental bisa menjadi encer

Belakang zona polymer ada zona air yang menjadi pendorong

Tujuan penambahan polimer


Penambahan polimer ke dalam air injeksi dimaksudkan untuk memperbaiki sifat fluida
pendesak. Injeksi polimer dapat meningkatkan perolehan minyak yang cukup tinggi
dibandingkan dengan injeksi air konvensional.
Jika minyak reservoir lebih sukar bergerak dibandingkan dengan dengan air pendesak,
maka air cenderung menerobos minyak. Hal ini akan menybabkan air cepat terproduksi,
sehingga efisiensi pendesakan dan recovery minyak rendah.

Pada kondisi reservoir diatas injeksi polimer dapat digunakan. Polimer yang terlarut dengan
air injeksi akan mengentalkan air, mengurangi mobilitas air dan mencegah air menerobos
minyak. Dengan harapan minyak yang terproduksi lebih dlu.

Polimer dapat mengurangi pengaruh yang merugikan variasi permeabilitas dan rekahan,
sehingga dengan demikian dapat memperbaiki efisiensi penyapuan vertical dan horizontal.

Pengaruh injeksi polimer terhadap mobilitas fluida


Efisiensi penyapuan dapat menjadi rendah karena adanya perbandingan mobilitas yang
tidak menguntungkan sebagai permeabilitas media terhadap fluida dibagi dengan viskositas
fluida.

M = lamda D / lamda d

Mobilitas ratio merupakan parameter yang sangat penting dalam proses perpindahan. Ini
mempengaruhi baik areal dan sapuan vertical.

M<1 then perpindahan yang menguntungkan


M>1 then perpindahan yang tidak menguntungkan

Kriteria seleksi
1. Temperature  untuk polyacrylamide adalah lebih kecil dari 200oF dan untuk
xanthan gum lebih kecil dari 160oF
2. Viskositas minyak  visco yang sesuai adalah <200 cp
3. Saturasi  besarnya saturasi minyak yang bergerak (% PV) adalah lebih besar 10. Hal
ini merupakan pertimbangan ekonomis.
4. Kedalaman reservoir  kedalaman yang diharapkan untuk injeksi ini adalah
reservoir dengan kedalaman sedang

Tipe polimer yang banyak digunakan :


1. Polysacharid
2. polyacrylamide
INJEKSI SURFACTANT
- Menurunkan tegangan antar muka minyak-fluida injeksi supaya perolehan minyak
meningkat
- Untuk memproduksikan residual oil yang ditinggalkan oleh waterdrive dimana
minyak yang terjebak oleh tekanan kapiler, sehingga tidak dapat bergerak dapat
dikeluarkan dengan menginjeksikan larutan surfactant.
- Kalua tegangan permukaan nya turun maka mobile nya turun

Surfactant  bahan kimia yang molekulnya selalu mencari tempat diantara 2 fluida yang tak
mau bercampur dan mengikat kedua fluida menjadi emulsi. Diharapkan bisa menurunkan
tegangan antarmuka.

Jenis surfactant yg biasa digunakan


1. Sodium sulfonate

Komposisi larutan surfactant


- Surfactant
- Air
- Minyak
- Alcohol

Parameter - parameter
- Geometri pori
- Tegangan antarmuka
- Wetabilitas
- Delta P (perbedaan tekanan)
- Sudut kontak

Anda mungkin juga menyukai