Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN APLIKASI GIS DALAM PENATAAN RUANG

Amiany1)
1
Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
email : amianys@yahoo.co.id

Abstract

Spatial planning has an important role in the implementation of development in order to


achieve a sustainable development that is the form of factual contribution in the sustainable
development of regional and city, thus justice and welfare to all Indonesian can be achieved.
The application of GIS is not everything in spatial development. However, the spatial planning
will be easier by the assistance of GIS as a tool to collect spatial data and analysis. GIS application
becomes important since spatial development manages spatial and non-spatial data.
GIS uses as a tool to analysis the spatial data based on desired accuracy. It allows the
monitoring and evaluation of the implementation of spatial planning. It uses to support decision
making in the implementation of development.

Keywords: GIS application, spatial development

1. PENDAHULUAN Berikut ini penjelasan dari asas


Dalam menentukan arah pembangunan penataan ruang berdasarkan Undang-undang
dan pemanfaatan ruang di suatu wilayah, Republik Indonesia nomor 26 tahun 2007
dibutuhkan sebuah Rencana Penataan Ruang tentang Penataan Ruang:
yang menjadi acuan bersama bagi Pemerintah 1. Keterpaduan adalah bahwa penataan
Daerah dan masyarakat. Urgensi keberadaan ruang diselenggarakan dengan
Rencana Penataan Ruang semakin meningkat mengintegrasikan berbagai kepentingan
karena tanpa perencanaan yang matang, yang bersifat lintas sektor, lintas
pembangunan akan terjadi secara sporadis, wilayah dan lintas pemangku
tidak teratur dan bisa jadi malah menimbulkan kepentingan.
permasalahan di masa mendatang. Upaya 2. Keselarasan atau keserasian adalah
menghindari hal tersebut ditambah keinginan bahwa penataan ruang diselenggarakan
untuk menciptakan lingkungan yang layak dengan mewujudkan keserasian antara
tinggal dan berkelanjutan menjadi motivasi struktur ruang dan pola ruang,
bagi wilayah untuk melaksanakan keselarasan antara kehidupan manusia
pembangunan yang berdasarkan arahan dengan lingkungannya, keseimbangan
pemanfaatan ruang dalam Rencana Penataan pertumbuhan dan perkembangan antar
Ruang. daerah serta antara kawasan perkotaan
Penyusunan Rencana Penataan Ruang dan kawasan pedesaan.
dilakukan dengan berazaskan kaidah-kaidah 3. Keberlanjutan adalah bahwa penataan
perencanaan seperti keselarasan, keserasian, ruang diselenggarakan dengan
keterpaduan, kelestarian dan kesinambungan menjamin kelestarian dan kelangsungan
dalam lingkup kota dan kaitannya dengan daya dukung dan daya tampung
propinsi dan kota/kecamatan sekitarnya, lingkungan dengan memperhatikan
dengan tidak mengesampingkan wawasan kepentingan generasi mendatang.
perlindungan lingkungan terhadap sumber 4. Keberdayagunaan dan
daya yang dimiliki daerah. juga harus keberhasilgunaan adalah bahwa
berlandaskan azas keterpaduan, keserasian, penataan ruang penataan ruang
keselarasan dan keseimbangan, keberlanjutan, diselenggarakan dengan
keberdayagunaan dan kerberhasilgunaan, mengoptimalkan manfaat ruang dan
keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, sumber daya yang terkandung di
perlindungan kepentingan hukum, kepastian dalamnya serta menjamin terwujudnya
hukum dan keadilan serta akuntabilitas. tata ruang yang berkualitas.

9
Jurnal Teknologi Informasi Vol 11 No 2
5. Keterbukaan adalah bahwa penataan Ruang adalah wadah yang meliputi
ruang diselenggarakan dengan ruang darat, ruang laut dan ruang udara,
memberikan akses yang seluas-luasnya termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu
kepada masyarakat untuk mendapatkan kesatuan wilayah, tempat manusia dan
informasi yang berkaitan dengan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan
penataan ruang. memellihara kelangsungan hidupnya. Tata
6. Kebersamaan dan kemitraan adaiah ruang adalah wujud struktur ruang dan pola
bahwa penataan ruang diselenggarakan ruang. Penataan ruang adalah suatu sistem
dengan melibatkan seluruh pemangku proses perencanaan tata ruang,pemanfaatan
kepentingan. ruang, dan pengendalian pemanfaatan
7. Perlindungan kepentingan hukum ruang.Rencana Penataan Ruang adalah hasil
adalah bahwa penataan ruang perencanaan tata ruang.
diselenggarakan dengan mengutamakan Tata ruang atau dalam bahasa
kepentingan masyarakat. Inggrisnya Land use adalah wujud struktur
8. Kepastian hukum dan keadilan adalah ruang dan pola ruang disusun secara nasional,
bahwa penataan ruang diselenggarakan regional dan lokal. Secara nasional disebut
dengan berlandaskan hukum/ketentuan Rencana Penataan Ruang Wilayah Nasional,
peraturan-perundang-undangan dan yang dijabarkan ke dalam Rencana Penataan
bahwa penataan ruang dilaksanakan Ruang Wilayah Propinsi, dan Rencana
dengan mempertimbangkan rasa Penataan Ruang Wilayah (RTRW) tersebut
keadilan masyarakat serta melindungi perlu dijabarkan ke dalam Rencana Penataan
hak dan kewajiban semua pihak secara Ruang Wilayah Kota (RTRWK).
adil dengan jaminan kepastian hukum.
9. Akuntabilitas adalah bahwa 2. BASIS DATA SPASIAL DALAM
penyelenggaraan penataan ruang dapat PENATAAN RUANG
dipertanggungjawabkan baik prosesnya, Penggunaan GIS bukanlah segala-
pembiayaannya, maupun hasilnya, galanya dalam penataan ruang. Tetapi
penataan ruang akan lebih mudah dengan
Penggunaan GIS bukanlah segala- bantuan GIS sebagai alat bantu pengumpulan
galanya dalam penataan ruang tetapi penataan data spasial dan analisisnya. Pedoman
koordinasi dan pengendalian dengan penyusunan tata ruang Nasional, Propinsi dan
munculnya pemahaman bersama mengenai Kabupaten/Kota mensyaratkan adanya data
orientasi dan paradigma pembangunan analisis spasial yaitu data demografi, sosial,
perkotaan masa depan, dan dalam upaya ekonomi, dan fisik wilayah dalam cakupan
mengurangi fragmentasi sektoral dan ruang.
fungsional. Penataan Ruang ditujukan untuk Analisis spasial dalam bidang ekonomi,
menyerasikan peraturan penataan ruang sarana dan prsasarana, SDA, fisik dan daya
dengan peraturan lain yang terkait, dukung lingkungan, struktur dan pola ruang
harmonisasi pembangunan antar wilayah, (Permendagri No.15 tahun 2009).
mengendalikan pemanfaatan ruang yang
efektif, meningkatkan partisipasi masyarakat 3. GIS SEBAGAI TOOLS DALAM
dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan PENATAAN RUANG
mewujudkan sistem kelembagaan penataan GIS adalah sistem yang dirancangan
ruang. untuk merangkum, mengelola, memanipulasi
Lebih lanjut, penataan ruang memiliki dan ruang akan lebih mudah dengan bantuan
peranan penting dalam penyelenggaraan GIS sebagai alat bantu pengumpulan data
pembangunan demi terwujudnya spasial dan analisisnya.
pembangunan berkelanjutan yaitu dalam
bentuk memberikan kontribusi yang nyata 4. PENATAAN RUANG
dalam pengembangan wilayah dan kota yang Rencana Penataan Ruang Wilayah dapat
berkelanjutan, sehingga keadilan dan menjadi fungsi menganalisa dan menampilkan
kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia dapat data spasial.
tercapai. 3 komponen utama dalam Gis yaitu:

10
Jurnal Teknologi Informasi Vol 11 No 2
DATA  Tersedia DATA  Wajib utk membangun aplikasi GIS dalam penataan
hanya skala struktur jaringan ruang. Pemahaman tingkat ketelitian peta
menengah bukanlah ketelitian output layout peta tetapi
Sumber daya air Sistem jaringan ketelitian sumber data.
(hidrologi permukaan, prasarana air minum
air tanah)
Sumber daya tanah Sistem jaringan
(jenis tanah, persampahan
kesesuaian lahan)
Topografi dan Sistem prasarana
kelerengan energi dan kelistrikan
Geologi lingkungan Sistem jaringan
drainase dan air
limbah
Klimatologi Sebaran fasilitas
umum dan sosial
Kependudukan Sistem jaringan
transportasi
Kebencanaan Sistem jaringan
telekomunikasi
Kawasan kehutanan, Status Hak Atas
pertambangan, Tanah (Pertanahan)
perkebunan, pertanian

 Perangkat Lunak dan Perangkat Keras


 Database (data spasial dan atributnya)
 Sumberdaya manusia (struktur dan
keahlian)
Aplikasi GIS menjadi penting karena
penataan ruang mengelola data spasial dan non
spasial. GIS sebagai alat analisis data spasial
berdasarkan akurasi yang diinginkan. GIS Gambar 2. Peta Pola Ruang yang
memungkinkan monitoring dan evaluasi menggunakan Aplikasi GIS (2017)
pelaksanaan penataan ruang. GIS digunakan
untuk mendukung pengambilan keputusan 5. KESIMPULAN
dalam proses pelaksanaan pembangunan. Pedoman penyusunan tata ruang
Nasional, propinsi dan Kabupaten/Kota
mensyaratkan adanya data analisis spasial
yaitu data demografi, sosial, ekonomi, dan
fisik wilayah dalam cakupan ruang. Analisis
spasial dalam bidang ekonomi, sarana dan
prsasarana, SDA, fisik dan daya dukung
lingkungan, struktur dan pola ruang.
GIS adalah sistem yang dirancangan
untuk merangkum, mengelola, memanipulasi
dan menganalisa dan menampilkan data
spasial. Aplikasi Gis menjadi penting karena
penataan ruang mengelola data spasial dan non
spasial. GIS sebagai alat analisis data spasial
berdasarkan akurasi yang diinginkan. GIS
Gambar 1. GIS Sebagai Analisis Spatial
memungkinkan monitoring dan evaluasi
Kelengkapan dan kualitas data menjadi
pelaksanaan penataan ruang. GIS digunakan
kunci bagi hasil yang baik dalam aplikasi GIS
untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam penataa ruang. Kerjasama yang baik
dalam proses pelaksanaan pembangunan
multi pihak, lintas sektor dalam proses
penataan ruang dilakukan bersamaan dengan

11
Jurnal Teknologi Informasi Vol 11 No 2
[4] Musnandar Satar, Aplikasi Gis dalam
6. REFERENSI penataan Ruang, Paparan USAID, 2015.
[5] Permendagri No.15 tahun 2009
[1] Amiany, 2016, Peran Tata Ruang dan [6] PU Kabupaten Katingan,2015, Rencana
Pertanahan Dalam Perijinan dan Penyusunan Tata Ruang Perdesaan
Penyusunan RDTR, Kegiatan Kecamatan Katingan Tengah, Katingan
Sosialisasi Integrasi Penyelenggaraan [7] PU Kota Palangka Raya, 2016, Peran
Penataan Ruang dan Pertanahan, PU Strategis Penataan Ruang Dalam
Provinsi Kalteng, Palangka Raya Pemberian Hak Atas Tanah dan
[2] Badan Informasi Geospasial Pusat Pencegahan Sengketa/konflik Penataan
Pemetaan Tata Ruang dan Atlas, 2016 Ruang, Kegiatan Sosialisasi Integrasi
melalui Peran Badan Informasi Penyelenggaraan Penataan Ruang dan
Geospasial Melalui Pemanfaatan Pertanahan, PU Provinsi Kalteng,
Teknologi dan Data IG dalam Palangka Raya
penyusunan Peta Rencana Detail Tata [8] Pradono, Haryo W dkk, 2002.
Ruang (RDTR), PU Provinsi Kalteng, Pemikiran dan Praktek Perencanaan
Palangka Raya dalam Era Transformasi di Indonesia,
[3] BPN Provinsi Kalteng, 2016, Kerjasama Departemen Teknik
Penyusunan RDTRK Berbasis Bidang Planologi Institut Teknologi Bandung
Tanah, Kegiatan Sosialisasi Integrasi dan Yayasan Sugijanto Soegijoko,
Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Bandung, 2002
Pertanahan, PU Provinsi Kalteng,
Palangka Raya

12
Jurnal Teknologi Informasi Vol 11 No 2

Anda mungkin juga menyukai