DISUSUN OLEH :
ANISA PRAWITASARI
2009/285456/TK/35798
KELOMPOK/ROMBONGAN
13/03
ASISTEN ACARA :
HARI FERNANDES
NUR HAYATI
YOGYAKARTA
NOVEMBER
2009
STEREOSKOP
A. Stereoskop Lensa
Dari beraneka stereoskop yang digunakan hingga sekarang, stereoskop
lensa atau stereoskop saku adalah yang paling sering digunakan karena
harganya murah, mudah dibawa, cara kerja dan pemeliharaannya sederhana.
Sebagian besar stereoskop lensa mempunyai spesifikasi yang sama yaitu : (1)
sistem lensa yang fokusnya tertentu yaitu dengan pasangan stereo pada suatu
fokus, (2) jarak lensa dapat disesuaikan terhadap jarak pupil mata, dan, (3)
dapat dilipat serta dimasukkan ke dalam saku sehingga ia sering disebut
stereoskop saku. Perbesarannya sekitar dua hingga empat kali.
Ada lima contoh dari stereoskop ini. Yang pertama adalah yang paling
sederhana buatan Abrams. Perbesarannya dua kali. Karena sederhana,
harganya murah dan ketersediaannya juga lebih mudah. Meskipun sederhana,
jarak lensa dapat diatur sesuai dengan jarak mata pengamatnya, yaitu antara
45 mm hingga 75 mm (Lillesand dan Kiefer, 1979).
Yang kedua, juga buatan Abrams, tapi perbesarannya sebesar dua kali
dan empat kali. Untuk perbesaran empat kali perlu ditambah lensa pelengkap
dan kaki stereoskopnya direndahkan untuk mengatur fokusnya.
Yang ketiga, stereoskop lensa yang dilengkapi dengan
‘stereomicrometer’ yang dipasang pada stereoskop itu. Stereoskop ini
diletakkan pada papan sekaligus sebagai kotak pembungkusnya. Stereoskop
ini disebut ‘Taschenmesstereoscope’. Ia dikembangkan untuk pekerja medan
bagi geologiwan, pakar dan peneliti kehutanan, dan pakar bidang lain.
Keterbatasan utama stereoskop lensa ini adalah foto udara yang
diamati harus diletakkan sangat berdekatan agar letaknya di bawah lensa
saling menutupi di bawah stereoskop. Karena itu maka pengamat tidak dapat
mengamati seluruh daerah stereoskopik pada foto udara 240 mm tanpa
mengangkat salah satu foto udara tersebut.
Contoh stereoskop lensa yang terakhir ialah stereoskop lensa/prisma
tunggal. Foto stereo dipasang pada dua lembaran penyangga. Stereoskop-nya
dipasang pada sebuah pemegangnya. Stereoskop ini dapat digerakkan
sepanjang batang itu sehingga seluruh daerah pertampalan foto dapat diamati
secara stereoskopik. Pengamat melihat satu foto dengan lensa, sedang foto
lainnya diamati melalui sebuah lensa dan sebuah prisma.
B. Stereoskop Cermin
Stereokop
cermin
merupakan jenis baku
yang banyak digunakan
dalam
interpretasi citra. Ia
terdiri dari sepasang lensa, sepasang prisma atau cermin dan sepasang cermin
yang dipasang pada empat kaki. Stereoskop cermin ini dilengkapi dengan
binokuler dan batang paralaks atau stereometer. Binokuler digunakan untuk
pengamatan foto udara dengan perujudan yang diperbesar, baik skala tegak
maupun skala mendatarnya.
Untuk mengamati seluruh daerah pertampalan harus dilakukan pergeseran
foto stereonya. Untuk memudahkan pekerjaan ini ada stereoskop yang dibuat
DAFTAR PUSTAKA