Disusun oleh
NURMA AFIFA
NIM 19136089
GEOGRAFI
2022
A. Pemandangan Stereoskopik
Dengan penglihatan binokuler bila mata difokuskan ke titik tertentu maka sumbu
optic dua mata memusat pada titik yang memotong sebuah sudut yang disebut sudut
paralaktik. Semakin dekat obyeksemakin besar sudut paralaktikdan sebaliknya.
Kemampuan mata manusia untuk mendeteksi kedalamanan ternyata hebat sekali yaitu
mampu mengenali perubahan sudut paralaktik sekitar 3” busur bahkan beberapa
orang mampu membedakan perubahan sekitar 1”. Ini berarti bahwa cara kerja
fotogrametri untuk menentukan tinggi obyek dan variasi medan berdasar persepsi
kedalaman dengan membandingkan sudut paralaktik dapat mencapai ketelitian yang
tinggi.
Dalam bidang fotogrametri model tiga dimensi dapat diukur, dikaji dan dipetakan.
Dengan dasar ini maka melalui media foto udara dapat digunakan untuk membuat
peta baik dalam dua dimensi maupun tiga dimensi. Bayangan stereoskopik dari foto
udara hanya dapat dilihat dengan beberapa syarat sebagai berikut ;
Bagian a dan b dapat dilatih tetapi bagian c teramat sulit untuk dilakukan
walaupun sebagian kecil orang dapat melakukannya. Untuk mengatasi hal tersebut
digunakan instrument berupa stereoskop.
C. Stereoskop
Stereoskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat pasangan foto udara
secara stereoskopik atau tiga dimensional. Cara kerja semua stereoskop pada
dasarnya sama. Jenis stereoskop terbagi atas ;
a. Stereoskop lensa atau saku. Stereoskop ini berukuran kecil dapat dimasukkan
saku dan hanya terdiri dari dua lensa yang berjarak sebesar basis mata.
b. Setereoskop cermin. Terdiri dari dua lensa, dua cermin pengamat dan dua
cermin tepid an biasanya dilengkapi juga dengan paralaks bar/ tongkat
paralaks/stereometer. Beberapa keuntungan stereoskop ini adalah bahwa foto
udara tidak saling menutup dan dapat diamat seluruh model.
a1 a2
TU1TU2' TU1'TU2
D. Prinsip kerja stereoskop adalah sebagai berikut :