Anda di halaman 1dari 6

MODUL 4

INTERPRETASI KENAMPAKAN FISIOGRAFIS SECARA STEREOSKOPIS


MENGGUNAKAN FOTO UDARA PANKROMATIK HITAM PUTIH

4.1. TUJUAN INSTRUKSIONAL


Tujuan instruksional dari modul 4 ini adalah memberikan pemahaman
mengenai bagian-bagian dan fungsi dari stereoskop cermin dan mampu
menampakkan kesan tiga dimensi pada pengamatan foto udara secara stereoskopis.
Materi pada modul 4 ini mencakup pada pengamatan stereoskopis, pengertian
pandangan tiga dimensi, syarat interpretasi dari foto udara yang dapat menampilkan
tiga dimensi, mengetahui stereoskop cermin yang mencakup dari kelebihan
stereoskop cermin dan bagian-bagian stereoskop cermin. Capaian pembelajaran pada
modul ini adalah mahasiswa mampu memahami bagian-bagian dan kegunaan dari
stereoskop serta bagaimana cara interpretasi kenampakan fisiografis secara
stereoskop menggunakan foto udara pankromatrik hitam putih.

4.2. TUJUAN SPESIFIK


Tujuan spesifik dari modul 5 ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari stereoskop cermin.
2. Mampu menampakkan kesan 3 Dimensi pada pengamatan foto udara secara
stereoskopis.

4.3. ALAT DAN BAHAN


alat dan bahan yang digunakan dalam modul 4 ini adalah sebagai berikut:
a. Foto Udara Pankromatik Hitam Putih
b. Spidol OHP Ukuran F warna hijau, biru, merah dan hitam
c. Mika Transparan
d. Kertas Kalkir
e. Stereoskop Cermin
4.4. PRASYARATAN
a. Mahasiswa sudah mampu memahami apa itu pandangan 3 dimensi.
b. Mahasiswa sudah mampu memahami syarat foto udara yang dapat
menampilkan 3 dimensi.
c. Mahasiswa mampu memahami bagian-bagian dari stereoskop cermin.
d. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi kenampakan fisiografis secara
stereoskopis.

4.5 DASAR TEORI


5.5.1. Stereoskopis
Persepsi kedalaman adalah hasil melihat dua titik secara simultan.
Kedua kesan itu kemudian dibaurkan dan diterjemahkan oleh otak sedemikian
sehingga kita mendapat kesan tiga dimensi dari ruang. Untuk dapat
memandang foto stereoskopik, maka mata harus melakukan akomodasi dan
konvergensi. Akomodasi adalah pengaturan fokus lensa mata. Kita dapat
memfokuskan mata ke jarak 150 mm sampai tak terbatas. Akomodasi yang
normal untuk menulis dan membaca adalah 250 mm. Konvergensi berarti
mengarahkan garis pandang dari kedua mata kesatu titik. Ini dapat dilakukan
ke jarak 150 mm sampai ke jarak tak terbatas.
Untuk mendapatkan data dari foto udara baik secara kualitatif ataupun
kuantitatif semua dilakukan dalam bentuk tiga dimensi. Bentuk tiga dimensi
pasangan foto udara yang diperoleh pada prinsipnya mata kiri melihat
pasangan foto sebelah kiri dan mata kanan hanya melihat pasangan foto
sebelah kanan saja. Alat yang biasanya dipergunakan untuk melihat bentuk
tiga dimensi pasangan foto udara adalah stereoskop. Fungsinya adalah
mengatur agar mata kiri hanya melihat pasangan foto sebelah kiri dan mata
kanan hanya melihat pasangan foto sebelah kanan saja.
5.5.2. Pengertian Pandangan 3 Dimensi
Menurut Paine (1993) Stereskopis adalah ilmu pengetahuan tentang
stereskop yang menguraikan penggunaan penglihatan binocular untuk
mendapatkan efek tiga dimensi (3D). Penglihatan stereskopis
memungkinkan kita untuk melihat suatu objek secara stimulan dari dua
perspektif yang berbeda, seperti dua foto udara yang diambil dari
kedudukan kamera yang berbeda, untuk memperoleh kesan mental suatu
model tiga dimensi.
Pengamatan stereoskopis merupakan kegiatan interpretasi citra atau
foto udara dengan menggunakan alat bantu yang bernama stereoskop dan
menampilkan gambar tiga dimensi. Gambar tiga dimensi memiliki unsur
lebar, panjang, dan tinggi. Bidang tiga dimensi sangat membantu dalam
pengamatan benda tinggi dan kemiringan lereng suatu objek. Untuk dapat
menampilkan bentuk tiga dimensi dar foto udara yang akan di interpretasi
ada beberapa syarat yang harus dilakukan, yaitu:
a. Terdapat tampalan pada foto udara.
b. Gambar dari foto udara tersebut memiliki sudut pengambilan yang
berbeda dalam satu jalur terbang yang sama.
c. Foto udara yang akan diamati hendaklah memiliki skala yang
sama.
5.5.3. Stereoskop Cemrin
Menurut La Prade sebagaimana dikutip Sutanto (1994), Stereoskop
Wheatstone terdiri dari dua cermin untuk mengamati pasangan foto stereo
agar tampak tiga dimensional. Stereoskop cermin, juga ada yang menyebutnya
stereoskop meja, karena hanya dapat digunakan di atas meja.
Penglihatan manusia yang memiliki penglihatan normal, yaitu orang
yang dapat melihat dengan kedua mata secara bersama-sama disebut
penglihatan binokuler. Dengan pengamatan jarak atau kedalaman tersebut
disebut dengan pandangan stereskopis.
Kelebihan dari pengamatan menggunakan cara stereoskop cermin
adalah jarak kedua titik yang diamati bisa melebihi basis mata. Sedangkan,
kekurangannya adalah ketegangan mata berlebihan.

4.6. LANGKAH KERJA

1. Penggunaan stereoskop :

a. Pengamatan dua foto udara yang berurutan dan memasang foto udara
secara sejajar.

b. Pemasangan stereoskop diatas dua foto udara.

c. Menempelkan telunjuk kiri pada salah satu objek yang dikenal pada
foto udara sebelah kiri, kemudian tempelkan ujung telunjuk pada
tangan sebelah kanan pada objek yang sama di foto udara sebelah
kanan.

d. Geser-gesr foto udara sebelah kanan bersama-sama dengan jari


telunjuk tangan kiri dan telunjuk kanan sampai tampak saling
bertindihan bila dilihat dari lensa stereoskop.

e. Tunggu beberapa detik agar mata melakukan akomodasi, setelah itu


objek foto udara akan tampak tiga dimensi.

4.7. RANGKUMAN

a. Pengamatan stereoskopis merupakan kegiatan interpretasi citra atau foto


udara yang menggunakan alat bantu bernama stereoskop.

b. Stereoskop berfungsi menampilkan 3 Dimensi yang mempermudahkan


pengamatan.

c. Pandangan 3 dimensi dari pengamatan stereoskop untuk mendapatkan


informasi turunan dari serangkaian data foto udara seperti ketinggian, jarak,
volume, dan lainnya.

d. Syarat interpretasi dari foto udara yang menampilkan 3 dimensi yaitu terdapat
tampalan pada foto udara, gambar dari foto udara memiliki sudut
pengambilan yang berada satu jalur terbang yang sama, dan foto udara yang
diamati memiliki skala yang sama.

e. Stereoskop cermin merupakan alat untuk melihat pasangan stereoskopis dari


gambar terpisah dan menggambarkan pandangan mata kiri dan mata kanan
dari adegan yang sama sebagai gambar 3 dimensi tungal.

f. Kelebihan dari stereoskop cermin dapat melakukan perbesaran dengan


penambahan lensa binoluker.

g. Bagian dari stereoskop cermin adalah tiang penyangga, sekrup pengantur,


lensa cembung, sepasang prisma atau cermin, cermin perak, dan lensa
binokuler.

4.8 PEUGASAN

Setelah membaca, memahami dam mempelajari modul 4 praktikum penginderaan


jauh dan fotogrametri ini, silakan anda menjawab soal dibawah ini:
1. pengertian dari pandangan tiga dimensi jika dilihat secara stereoskopis!
2. sebutkan syarat dari foto udara yang dapat menampilkan tiga dimensi!
3. sebutkan kelebihan dari stereoskop cermin!
4. berapa jumlah foto udara yang dibutuhkan saat melakukan pengamatan
menggunakan stereoskop cermin?

4.9. DAFTAR PUSTAKA

Lillesand.T.M. and R.W.Kiefer. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation.


John Willey and Sons, New York.

Purwanto, Taufik Hery, M.Si. 2002. Pedoman Praktikum Fotogrametri Dasar.


Yogyakarta : Fakultas Geografi, UGM.

Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh, Jilid 1 dan 2. Yogyakarta : UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai