Anda di halaman 1dari 15

GEOGRAFI

KELOMPOK 2 :
1. ABELIA YOSI VALENTINA
2. ANNISA DWI CAHYANI
3. VRAMEYA SUPIANA
4. TEGAR KRESNA
5. MUHAMMAD FIRHAN
E. JENIS CITRA PENGINDRAAN JAUH
F. PENGINDRAAN JAUH
 Hasil pengindraan jauh adalah citra.
 Dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Citra foto
b. Citra nonfoto
 Citra foto dihasilkan oleh sensor kamera
 Citra nonfoto dihasilkan oleh sensor bukan kamera
Citra foto
 Dibedakan berdasarkan spectrum eletromagnetik yang digunakan posisi sumbu kamera, sudut
liputan kamera, jenis kamera, warna yang digunakan dan wahana yang digunakan.
 Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, ada 4 jenis citra foto :
1. Foto pankromatik (Foto udara konvensial)  foto yang merekam seluruh spectrum cahaya
tampak sehingga objek yang terekam sesuai dengan kepekaan mata manusia.
2. Foto ortoromatik  foto yang mereka spectrum 0,4µm-0,5µm yang didominasi oleh biru dan
sebagian hijau.
3. Foto ultraviolet  foto yang merekam spectrum ultraviolet.
4. Foto inframerah  foto yang merekam spectrum inframerah jarak dekat, dengan panjang
gelombang 0,7µm-0,9µm.
Berdasarkan posisi sumbu kamera, ada 2
citra foto
1. Foto vertical atau foto tegak
dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi
2. Foto condong atau miring
Dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi dengan
sudut condong sebesar 100 ᴼ atau lebih besar.
Empat Jenis citra foto berdasarkan
sudut liputan kamera
1. Sudut kecil (narrow angle panjang fokusnya 304,8, sudut liputan lebih kecil
60 ᴼ jenis foto sudut kecil
2. Sudut normal (normal angle) panjang focus 209,5, sudut liputan 60 ᴼ-70 ᴼ
jenis foto sudut normal atau standard.
3. Sudut lebar (wide angle) panjang focus 152,4, sudut liputan 75 ᴼ-100 ᴼ
jenis foto sudut lebar
4. Sudut sangat lebar (super wide angle) panjang focus 88,8, sudut liputan
lebih besar 100 ᴼ jenis foto sudut sangat lebar

.
Foto tunggal dan foto jamak
berdasarkan jenis kamera
 Foto tunggal adalah foto yang dibuat dengan kamera tunggal.
 Foto jamak adalah beberapa citra foto yang menggambarkan daerah liputan
yang sama, yang dibuat pada waktu yang sama, tetapi dengan kemampuan
untuk merekam beberapa spectrum elektromagnetik berbeda
Terdiri dari: foto multispectral adalah beberapa foto untuk daerah yang
sama, dengan menggunakan beberapa kamera atau satu kamera dengan
beberapa lensa. Dan foto dengan kamera ganda adalah pemotretan di suatu
daerah dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film yang berbeda.
Berdasarkan warna yang digunakan ada
2 citra foto :
1. Citra foto berwarna semu  warna objek tidak sama dengan warna foto.
Misalnya vegetasi yang berwarna hijau tampak merah pada foto karena
menggunakan inframerah.

2. Citra foto warna asli  foto pankromatik berwarna. Misalnya vegetasi


berwarna hijau tampak berwarna hijau.
2. Citra non Foto
 Dihasilkan oleh sensor bukan kamera.
 Dibedakan berdasarkan spectrum elektromagnetik, sumber sensor, dan
wahana yang digunakan

1. Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, citer non foto


dibedakan mejadi 3 :
a. Citra inframerah termal  dibuat dengan inframerah termal
b. Citra radar dihasilkan dari pengindraan dengan system aktif sehingga dapat
digunakan pada siangan maupun malam hari.
c. Citra gelombang mikro  dihasilkan dengan system pasif yang merekam
energy gelombang mikro yang dipantulkan bumi secara alami. Digunakan
untuk melihat objek yang tertutup oleh awan, asap, dan vegetasi.
Berdasarkan sumber sensornya, citra
non foto ada 2 :
1. Citra tunggal  dibuat dengan sensor tunggal atau saluran lebar. Digunakan
dengan mengombinasikan beberapa citra yang memiliki spectrum gelombang
berbeda untuk mengidentifikasi suatu objek
2. Citra multispectral  dibuat dengan saluran jamak atau saluran sempit.
Terdiri atas citra RBV (retrun beam vidicon) yang digunakan untuk merekam
gambaran pada spectrum tampak dan inframerah jarak dekat dan citra MSS
(multi spectral scanner) yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
radiometric.
Berdasarkan wahana yang digunakan pada citra non
foto ada 2 :
1. Citra dirgantara (airbone image) dibuat dengan wahana yang beroperasi di
udara (dirgantara)
2. Citra satelit (spaceborne image) dibuat dari antariksa atau luar angkasa.

Berdasarkan penggunaannya citra satelit dibedakan menjadi 4 :


3. Citra satelit untuk pengindraan planet
4. Citra satelit pengindraan sumber daya bumi
5. Citra satelit untuk pengindraan laut
6. Citra satelit untuk pengindraan cuaca

BACK HOME
 Perekaman interaksi antara tenaga dan objek oleh sensor menghasilkan data
atau citra. Data ini dioalah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi
tentang objek tersebut. Proses analisis data ini disebut interpretasi peta
 Unsur-unsur interpretasi :
1. Bentuk
2. Ukuran
3. Rona
4. Tekstur
5. Bayangan
6. Pola
7. Situs
8. Asosiasi
 Interpretasi citra udara secara khusus meliputi pengamatan stereoskopik
untuk menampilkan pandangan 3 dimensi yakni relief yang terdapat pada foto
udara. Interpretasi citra membutuhkan alat seperti steroskop, transparansi
film, meja sinar, pengamat warna aditif (color additive viewer) untuk
menghasilkan paduan warna yang lebih mudah diinterpretasikan
 Langkah-langkah dalam interpretasi citra :
1. Deteksi yakni upaya untuk mengetahui benda dan gejala yang ada disekitar
lingkungan kita dengan alat pengindra atau sensor.
2. Identifikasi secara menyeluruh disebut juga pembacaan foto (foto reading)
3. Analisi untuk pengelompokan objek yang mempunyai citra yang sama dengan
identitas objek.
4. Deduksi yakni pemrosesan berdasarkan bukti yang mengarah padahal yang
lebih khusus. Pada tahap deduksi ini, kesimpulan dan hipotesis dapat diambil.
 Manfaat citra pengindraan jauh :
1. Memberikan informasi mengenai keadaan dan perubahan lahan
2. Membantu dala menganalisis perairan
3. Membantu dalam menganalisis keadaan cuaca dan iklim
4. Menyajikan model, relief, dan kemiringan lereng suatu lahan
5. Memberikan gambaran atau pemetaan daerah bencana
THE END

Any Question Please?

Anda mungkin juga menyukai