1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan
kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara.
10 Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu
kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi
20 Foto condong atau miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Foto condong dibedakan menjadi menjadi
dua, yaitu Foto agak condong (low oblique photograph) dan Foto sangat condong (high oblique
photograph)
10 Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya
tergambar satu lembar foto.
20 Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan
daerah liputan yang sama.
10 Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto ini warna objek
tidak sama dengan warna foto.
20 Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna asli lebih
mudah penggunaannya karena foto yang tergambar mirip dengan objek aslinya.
Citra nonfoto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor.
Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit.
Variabel pembeda/jenis
Citra foto Citra nonfoto
citra
kimiawi
Deteksi
Deteksi merupakan tahap awal pengenalan objek-objek yang tampak pada citra pengindraan jauh.
Identifikasi
Tahap identifikasi merupakan tahapan lanjutan dari deteksi yaitu pengelompokan objek-objek pada
citra yang memiliki ciri-ciri yang sama.
Analisis
Tahapan ini akan menganalisa berbagai informasi yang sudah didapatkan, dan menentukan secara
pasti hasil dari interpretasi citra yang dilakukan.
Tekstur: Sebuah bentuk frekuensi perubahan rona pada citra. Akan dinyatakan dalam bentuk kasar,
sedang dan halus. Contohnya hutan yang bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan
permukaan air bertekstur halus.
Bentuk: Merupakan gambar yang mudah dikenali. Seperti gedung yang punya bentuk seperti persegi
panjang atau gedung sekolah yang berbentuk letter L.
Ukuran: Jarak, luas, tinggi lereng dan volume adalah berbagai bentuk poin yang harus diperhatikan
dalam menentukan ukuran sebuah objek. Ukuran dapat dijadikan pembeda antar objek misalnya,
ukuran rumah atau pemukiman relatif lebih kecil dibanding gedung perkantoran.
Pola: Unsur ini bisa membantu kita membedakan objek alami atau bentukan manusia, karena
keduanya tentu memiliki pola yang sangat berbeda. Seperti pola aliran sungai yang tentu saja alami.
Atau pola perumahan yang terjajar dengan rapi
Bayangan: Unsur ini akan menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Hal ini
bisa menjadi kunci pengenalan yang penting untuk beberapa objek, layaknya menara. Menara akan
lebih mudah dikenali jika kita bisa melihat bayangannya dari foto yang diambil dari udara.
Situs: adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Seperti pemecah ombak untuk
pemukiman yang berada di pinggir laut.
Asosiasi: Unsur ini akan menunjukkan keterkaitan antara objek yang satu dengan objek lainnya.
Jalan tol tentu akan diasosiasikan dengan jalan bercabang yang akan berkumpul menuju titik temu
yaitu gerbang tol.