Anda di halaman 1dari 10

Foto Udara

Oleh:
Rona Almas Mufti Radya

22/493166/GE/09799
Pengenalan
Foto udara adalah sebuah gambar yang dicetak pada media
kertas (foto) yang didapatkan dari hasil pemotretan dengan
perekaman secara fotografi. Foto udara ini adalah salah satu
produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek, daerah,
atau fenomena yang ada di permukaan bumi ini menggunakan
alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik
dengan bantuan detektor atau alat pendeteksi berupa film. Film
hasil perekaman ini kemudian dicetak secara kimiawi dalam ruang
gelap agar mendapatkan hasil gambar yang sempurna.
Jenis-jenis Foto Udara
Berdasarkan Berdasarkan Spektrum
Kemiringan Sumbu Elektromagnetik

1. Tegak (Vertical). 1. Foto Pankromatik.


2. Condong (Oblique). 2. Foto Inframerah.
3. Sangat condong (Hight oblique).
3. Foto Ortokromatik.
Berdasarkan Sudut Berdasarkan
Liputan Kamera Ukurannya

1. Sudut kecil (Narrow Angle).


2. Sudut normal (Normal Angle). 1. Format besar.
3. Sudut Lebar (Wide Angle). 2. Format sedang.
4. Sudut sangat Lebar (Super Wide 3. Format kecil.
Angle).
Contoh Foto
Udara
Sumber:
Gularso, Herjuno, dkk. 2015. Penggunaan Foto Udara Format
Kecil Menggunakan Wahana Udara Nir-Awak Dalam Pemetaan
Skala Besar. Jakarta: Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 21 No. 1.
Hal: 37-44.
Wahana Foto
Udara

Balon udara
Drone Pesawat Udara

Gantole
Informasi Tepi Foto
Udara

5. Jam pemotretan: memberikan informasi


waktu pemotretan.
6. Nomor seri lensa kamera: mengetahui
1. Grey scale: mengetahui tingkat
jenis lensa kamera yang digunakan.
keabuan pada foto udara.
7. Panjang fokus kamera: mengetahui besar
2. Notepad: mengetahui kondisi
panjang fokus kamera yang digunakan.
kemiringan antara pesawat udara.
8. Nomor foto udara: memberikan informasi
3. Altimeter: memberikan informasi
nomor seri foto udara.
tinggi terbang pesawat terhadap
9. Nama lokasi dan tanggal pemotretan:
permukaan bumi.
memberikan informasi lokasi pemotretan
4. Titik fidusial: mengetahui orientasi
dan waktu/tanggal pemotretan.
titik tengah pada foto udara.
10. Data navigasi (jarang terlihat).
Pengamatan Foto Udara
Secara stereoskopik
Dalam bidang fotogrametri model tiga dimensi
dapat diukur, dikaji dan dipetakan. Dengan dasar
ini maka melalui media foto udara dapat
digunakan untuk membuat peta baik dalam dua
dimensi maupun tiga dimensi. Pengamatan
stereoskopik yang tepat dan baik harus memenuhi
beberapa syarat yaitu basis mata, garis
penghubung pusat lensa dan jalur terbang harus
saling sejajar.

1. Mata 1 (mata kanan) mengamati citra sebelah kanan.


2. Mata 2 (mata kiri) mengamati citra sebelah kiri.
3. Stereoskop menyatukan daerah bertampalan sehingga
seolah-olah hanya mengamati satu citra saja.
4. Daerah bertampalan menghasilkan gambar 3 dimensi
yang bisa digunakan untuk mengamati ketinggian dan
kemiringan.

Sepasang foto terorientasi dengan baik


Pemanfaatan Foto
Udara

a. Mengatahui persebaran sumber daya alam pada


suatu wilayah tertentu.
b. Mengetahui keadaan geografis suatu wilayah.
c. Mengathui perubahan wilayah akibat peristiwa
bencana alam seperti letusan gunung berapi, dan
tanah longsor.
d. Mengetahui kondisi lingkungan yang tercemar
pada suatu wilayah.
e. Mengetahui gejala cuaca dan iklim dengan
mudah.
Kesimpulan
Penginderaan jauh sangat
bermanfaat bagi manusia dalam
pengambilan obyek, fenomena,
atau suatu wilayah. Dengan
penginderaan jauh masyarakat
dapat mengetahui informasi terkait
geosfer hanya dengan alat sensor
atau kamera tanpa kontak
langsung dengan objek.

Anda mungkin juga menyukai